Those Secret Won't Work
.
Author: cinnynese
Cast: Kim Taehyung (v), Jeon Jungkook, BTS members and others
Warning: AU, school-life, teacherxstudent, age-gap
Genre: it'll be romance, drama, a lilbit angsty
.
.
Taehyung menghela nafas berat sembari menutup pintu besar itu. Pikirannya melayang entah kemana, sebenarnya ia tahu apa yang ia pikirkan. Hanya saja semua tidak pada tempatnya jadi jangan salahkan dirinya jika ia bingung harus memikirkan yang mana dulu.
Satu persatu, hal rumit itu masuk kedalam pikirannya.
Semua ini tidak lepas dari apa yang kepala sekolah katakan kepadanya. Mulai dari proyek bersama para guru, masalah murid asuhnya, sampai... kecurigaannya terhadap hal yang selama ini ia sembunyikan.
Fuck.
Ia mengacak rambut blondenya frustasi. Sejak kapan? Pikirnya dalam hati dan ia merasakan matanya mulai berkaca-kaca. Jika kecurigaan kepala sekolah terhadapnya terbukti, dia hanyalah daging panggang saat ini.
Taehyung berusaha membuang jauh-jauh dulu masalah itu, dan berjalan seperti tidak terjadi apa-apa sebelumya. Ia segera menuju kelas selanjutnya, karena mengajar adalah tujuan utamanya saat ini.
Namja berambut blonde itu tersenyum pada muridnya yang berpamit pulang, tidak jarang mengucapkan "Hati-hati dijalan," atau "Jangan lupa tugasmu," dan matanya jatuh kebeberapa anak yang masih belum meninggalkan kelas.
Sungye, masih berkutik dengan beberapa lembar kertas yang ia tidak tahu pasti isinya. Lalu ada Sam, murid blasteran yang dengan tenangnya sedang merangkul kekasihnya sambil tertawa kecil. Well, ia hanya bisa menggelengkan kepala melihatnya.
Ia melihat sekilas anak lainnya dan pandangannya berakhir pada namja berambut hitam legam dipojok, dengan beberapa plester dijarinya dan lebam di sudut bibirnya. Namja itu menyumpal telinganya dengan earphone, sedang memandang keluar jendela.
Jeon Jungkook.
Murid dingin, dengan tatapan membunuh dan penyendiri. Ia adalah salah satu dari masalah Taehyung. Ya, karena ia terlibat perkelahian dengan SMA seberang dan beberapa murid disana mengalami luka serius. Ini menjadi tanggung jawab Taehyung juga karena Jungkook adalah murid asuhnya.
Ia masih menatap Jungkook sedih saat Namja berambut hitam itu menoleh dan juga balik menatapnya. Ia buru-buru memalingkan wajah dan menyibukkan diri kembali dengan koreksiannya.
Pulang. Tidak. Pulang. Tidak.
Pulang?
Tidak.
Taehyung masih terus mengatakan dua kata itu bergantian sampai kakinya membawanya kembali ke apartemen. Ia sedikit tersentak saat sudah sampai di pintu apartemen. Seceroboh itukah dia sampai melamun sejauh ini?
Ia menggelengkan kepala berusaha tidak mempermasalahkan hal itu. Namja berambut blonde itu segera membuka pintu dan masuk, menggantungkan coat juga melepas sepatu cokelatnya.
Ia terdiam beberapa saat ketika melihat sepasang sepatu converse di rak, tidak begitu rapi sehingga ia harus menunduk lagi untuk merapikannya. Ia meluruskan dirinya kembali lalu pandanganya jatuh pada beberapa benda di meja hias didepannya.
Sebuah hourglass, yang ia dapat dari kekasihnya dua bulan yang lalu.
Lalu disampingnya terpajang sebuah foto, dengan dua silluiet yang membelakangi kamera, memandang pemandangan didepan dan salah satu figur didalamnya mengenakan topi hitam.
Taehyung tersenyum.
Ia yang menyuruh kekasihnya menggunakan topi itu agar tidak ada yang meyadari itu dirinya. Bagaimanapun ia telah memikirkan bagaimana ia dapat memajang foto bersama orang yang dicintainya tapi tetap bersembunyi. Well, tidak jarang teman-temannya sesama guru datang bermain di apartemennya, tapi ia tidak panik lagi karena mereka pasti tidak akan tahu siapa kekasih dari Kim Taehyung.
Taehyung terlonjak kaget saat sepasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang.
Ia tau betul siapa itu, tapi melihatnya saat ini hanya akan mengembalikan rasa cemasnya tadi pagi. Tapi, saat ia merasa pundaknya dikecup ringan, ia memutuskan untuk berbalik.
Sepasang mata hitam tajam menatapnya, seperti mencari sesuatu didalam Taehyung. Tapi Ia buru-buru mengalihkan pandangannya, takut berakhir menangis didepan kekasihnya itu.
"Ada apa?" Jantung Taehyung seperti berhenti. Ia bingung harus mulai darimana.
"Tidak apa," Jawabnya singkat lalu berusaha menuju kamar. Tapi sebuah tangan menahannya.
"Kau menghindariku"
Taehyung hanya menunduk sambil menggeleng. Matanya sudah berkaca-kaca, ia takut itu menjadi air mata.
Sebelum ia menyadari, ia sudah bertatapan dengan kekasihnya, yang memegang dagunya kokoh, seakan takut Taehyung berpaling darinya.
Tanpa hitungan, bibirnya bertemu dengan milik namja didepannya, dengan sedikit kasar. Ia terbelalak kaget dan segera mendorong namja itu menjauh, membuat kekasihnya juga sedikit tersentak.
"Ada apa denganmu?!" Suara namja itu sedikit meninggi, bingung dengan sikap Taehyung yang sedari tadi menghindarinya.
Taehyung merasa tidak adil. Ia seperti itu karena ada alasan. Dan salah satunya namja didepannya ini.
"Kau yang 'Ada apa', Jeon Jungkook!" Balas Taehyung tak kalah tinggi. Matanya mulai merah, dan ia tahu ia sudah menjatuhkan air matanya sekarang.
Sementara itu, namja bernama Jungkook itu mematung. Taehyung tidak pernah memanggil nama lengkapnnya kecuali ia sedang kesal padanya. Ini pasti masalah serius.
"Kau... mengapa kau masih saja berkelahi?" lirih Taehyung.
Jungkook bersumpah ia dapat mendengar hatinya hancur, melihat orang yang dicintainya sekali lagi menangis karena dirinya. Tapi ia lebih memilih untuk diam.
Taehyung menatap Jungkook nanar. Mengapa ia diam saja? Ia khawatir dan namja didepannya seolah menganggap hal tersebut bukan masalah besar.
Namja bersurai blonde itu menahan tangis nya dengan punggung tangan, tapi tidak menahan tawa miris yang membuat Jungkook semakin bersalah.
"Hahaha... Aku lelah Jungkook. Aku lelah menyembunyikan hubugan kita seperti ini, menjadi was-was setiap hari. Takut jika ada yang mengetahui tentang kita dan aku takut semua berakhir. Hiks, kau tahu? Kepala sekolah sudah mencurigaiku tentang hal ini. Ia bertanya padaku apa benar aku menjalin hubungan dengan salah satu murid, karena seseorang memberitahunya ia melihat kita berdua,"
Mata Jungkook terbelalak. Tiba-tiba ia merasa dadanya sesak, seolah ingin melampiaskan pada sesuatu. Ia tahu emosi yang menguasainya, tak sadar jika ia telah mengepalkan tangannya dan meninju dinding yang tepat berada dibelakang Taehyung.
"Shit." Umpatnya sambil menunduk, takut melihat wajah kekasihnya yang kaget saat ini, karena hal itu hanya semakin membuatnya- entahlah. Ia merasa sangat kacau.
Suara hatinya mengatakan ia harus menemukan orang yang melaporkannya kepada kepala sekolah. Ini pasti hal yang disengaja. Entah orang itu tidak menyukainya atau Taehyung, tapi ini yang ia takutkan. Berpisah dari namja blonde di depannya adalah pilihan terakhir, atau bahkan tidak ada dalam pilihan hidupnya sama sekali.
Taehyung masih terisak, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia tahu kekasihnya sangat marah saat ini, karena emosi Jungkook tidak pernah main-main. Ia menarik tangan Jungkook dari dinding, hanya mendapat bercak merah disekitar kepalan tangannya. Tangisnya semakin keras, membuat namja bersurai hitam itu tersentak.
"Sshh kumohon berhentilah menangis,"
Taehyung mengggeleng, "K-kau.. berd-darah.."
"Ini tidak sakit," jawabnya sambil menyembunyikan tangannya dari pengelihatan Taehyung.
Taehyung menarik kembali tangannya, memegangnya dengan hati-hati "Mana ada luka yang tidak sakit?!"
Mau tidak mau Jungkook mengikuti Taehyung ke kamar mandi, namja blonde itu pasti sedang mencari First Aid Kit.
Benar saja, ia langsung didudukkan di kloset sedangkan Taehyung membersihkan lukanya secara perlahan.
Saat Taehyung menempelkan plester di tulang kepal Jungkook, ia menyadari itu bukan satu-satunya luka yang ada disana. Ada luka yang masih baru, berwarna biru, merah, dan luka yang sudah mengering. Semakin lama ia melihatnya, rasanya ingin menangis.
Jungkook yang menyadari hal itu, langsung menarik dagu kekasihnya. Alisnya bertaut, tidak menyukai pemandangan didepannya.
"Ini tidak apa, jangan menangis lagi." Mendengar perkataan Jungkook, Taehyung hanya bisa menggigit bibirnya keras.
Mereka bertatapan cukup lama, dan Taehyung tahu apa yang Jungkook pikirkan.
"Kumohon jangan berurusan dengan orang yang melaporkan kita. Aku punya firasat buruk,"
Jungkook menelan ludah. Tentu saja Taehyung tahu apa yang ia pikirkan, tapi ia harus mencari tahu, kalau tidak ini semua akan berakhir.
"Baiklah," tapi apa yang ia ucapkan berbanding terbalik dengan pikirannya.
Taehyung tersenyum, dan Jungkook tidak dapat menahan diri untuk mengecup bibirnya. Ia membelai pipi Taehyung lembut, memandangi wajahnya yang halus bak bayi baru lahir.
You're precious to me. You changed me.
I will not let anyone make us apart.
I never loved somebody like this, until you showed up on the scene.
I will treassure you as long as i can, my beautiful Taehyung.
.
.
A/N: short update. cuma pengen share vkook sih lagi suka soalnya btw this is uke V. im sorry i just cant deny how he looked so submissive with every member :D
RNR pls?
