Moshi-moshi minna-san

Perkenalkan aku tsuki,ini adalah fanfic pertamaku. Sebenarnya aku hobby baca fanfic jadi aku belajar bikin fanfic deh *padahal kemampuan berbahasaku jelek.

Banyak banget istilah-istilah difanfic yang belum aku kenal jadi untuk para senpai-senpai dan senior-senior,tsuki benar-benar mohon bantuannya ya…*bow 2010 kali

Semoga fanfic ini bisa menghibur semuanya^^

Disclaimer : Tuan Tite Kubo yang saya hormati

Genre : Romance

Pairing : IchiRuki

Ordinary girl's Love

By tsuki-kurosaki

Musim panas dikota karakura,suhu udara meningkat dan terik matahari seakan-akan bersiap menyerang setiap lapisan epidermis kulit makhluk hidup yang berkeliaran tanpa pelindung. keringat bercucuran setiap detiknya,tenggorokan rasanya kering dan ingin sekali rasanya membasahinya dengan seteguk air es ataupun jus dingin. setiap hari di musim panas ini rasanya sangat menyiksa tetapi sangat menyenangkan ketika sebagian orang dapat bersenang-senang berpergian ke pantai atau bermalas-malasan didepan kipas angin dengan sebuah semangka manis yang siap disantap,dan saat pelajar melupakan aktivitas belajar untuk menikmati indahnya liburan musim panas. hal yang paling menyenangkan dimusim panas adalah melihat matahari tenggelam disore hari,melihat ketika langit senja berwarna jingga. udara yang panas mulai berubah menjadi sebuah kehangatan,saat matahari beranjak terbenam dan mulai menyembnyikan dirinya dari dunia,hati serasa berkata "kita akan berjumpa lagi besok,iya kan?"

Rukia's POV

musim panas akhirnya tiba. semua anak dikelasku merasa sangat gembira. aku dapat melihat ekspresi riang mereka saat pulang sekolah tadi. mereka tersenyum lebar,mulai berbincang-bincang satu sama lain untuk mengetahui rencana kegiatan dimusim panas. ada yang ingin pergi kepantai,ada yang ingin pergi kekolam renang hanya untk memperlihatkan pakaian renang baru mereka,ada yang pergi keluar kota dan masih banyak lagi yang mereka rencanakan.

rasanya pasti sangat menyenangkan dapat menghabiskan musim panas dengan berbagai kegiatan. aku sangat iri pada mereka. apalagi ketika sahabat baikku Orihime Inoe yang begitu bersemangat menceritakan rencananya untuk menghabiskan liburan musim panas. pasti akan menyenangan sekali berada dipantai dan makan es krim atau bermain voli pantai. sekedar bermain air ditepi pantaipun terdenger menyenangkan bagiku karena aku tidak pernah merasakannya. setiap liburan aku selalu manghabiskannya dengan membantu Urahara-san menjaga tokonya karena kakak iparku Byakuya atau yang selalu aku panggil Nii-sama adalah rekan bisnis Urahara-san.

kenapa dunia tidak adil padaku?

Normal POV

"Terimakasih untuk hari ini Rukia-chan kau membantkku lagi ya?"Kata Urahara-san berterima kasih Rukia setelah seharian dia membantunya menjaga tokonya.

"Tidak perlu berterima kasih ini sudah menjadi tugasku kok,lagi pula Nii-sama dan Urahara-san adalah rekan bisnis. Jadi,aku pikir ini hal yang wajar"Kata Rukia sopan. "kalau bukan Nii-sama yang memerintahku aku juga tidak akan membuang waktukku menjaga toko sepi yang nyaris tak berpengunjung ini."keluhnya dalam hati.

"Rukia-chan memang baik hati ya?"Kata Urahara yang sekarang sedang tertawa sambil menutup mulutnya dengan kipas yang sedari tadi ia pegang. "aku menunggu bantuanmu lagi besok Rukia-chan!"sekarang ia merubah tawanya menjadi ekspresi memelas yang tentunya sangat aneh dilihat untuk ditampilkan di mukanya.

"Ah,i…iya tenang saja Urahara-san."jawab Rukia sopan tetepi sebenarnya dihatinya ia terus saja mengeluh. kemudian ia pun langsung pergi meninggalkan took Urahara.

"Kenapa aku harus membuang waktu musim panasku seperti ini?toko itu benar-benar aneh,tempat yang tak strategis dan barang yang dijuapun tak jelas."keluh Rukia dalam perjalanan pulang."apa yang sedang dilakukan teman-teman sekarang ya?"Tanya rukia pada dirinya sendiri sambil membayangkan sekarang teman-temannya yang sedang asyik menunggu matahari terbenam.

tiba-tiba langkah Rukia terhenti. ia menatap kearah seseorang yang sekarang sedang berdiri di tepi sungai. tubuhnya tinggi,rambutnya yang unik berbeda dengan rambut orang pada umumnya,warnanya orange terlihat mencolok oleh mata violet Rukia.

Rukia's POV

setiap sore pada hari-hari musim panas,aku selalui melaui jalan didekat sungai. aku ingin melihat matahari terbenam. walaupun mungkin pemandangannya tak akan seindah pemandangan matahari terbenam di pantai. aku tetap senang apa lagi ada sesuatu yang sangat menarik untuk diamati oleh kedua bola mata violetku.

Laki-laki itu,dia yang selalu berdiri ditepi sungai sambil memandang sendu langit sore. mata musim gugurnya selalu memandang sedih matahari yang mulai menghilang. aku tidak mengerti kenapa dia seperti itu. apa dia sedih karena siang hari telah berakhir?atau dia sedih karena musim panas mulai berkurang?Aku tidak bisa menebak alasannya.

entah sejak kapan aku selalu memperhatikannya,dia orang yang pendiam jika dihadapan perempuan. dia sangat dingin kepada seorang perempuan padahal banyak gadis-gadis disekolah yang mengidolakannya. kadang aku benci sifat acuh tak acuhnya kepada perempuan. dia adalah teman sekelasku,namanya Ichigo Kurosaki. aku nyaris tidak pernah berbicara padanya, aku yang bukan gadis yang popular disekolah dan juga agak pendiam pada orang yang belum ak kenal.

setiap kali aku melihat ichigo berdiri ditepi sungai dengan ekspresi wajah sedihnya rasanya aku ingin menghampirinya, kemudian mengejaknya berbicara. aku ingin mengenalnya lebih jauh.

normal POV

mata violet Rukia sedari tadi terus memandang laki-laki berambut orange yang sedang berdiri ditepi sungai. tidak terasa matahari sekarang sudah benar-benar terbenam. Rukia yang sedari tadi terpaku memandang Ichigo tidak sadar bahwa sekarang Ichigo sudah membalikkan badannya dan mendapati Rukia yang sedang memandangnya. Ichigo mengerutkan sedikit alisnya dan juga ikut memandang Rukia dengan heran.

"kerutan diwajahnya sekarang lebih jelas terlihat ketika dilihat dari arah depan seperti ini."gumam Rukia masih terpaku memandang Ichigo." Hah!depan!"tiba-tiba ia kaget dan mulai salah tingkah. ia memalingkan wajahnya dari tatapan Ichigo kemudian menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya dan mulai berlari meninggalkan tempat itu. Pipinya memerah karena malu.

"Kenapa aku baru sadar kalau dia juga sedang memandangku."kata rukia dalam hati."Apa yang ia pikirkan sekarang setelah memergoki aku sedang asyik memandangnya ya?apa dia pikir aku ini gadis genit?atau gadis yang payah?atau gadis aneh?Kyaaaa…..aku sangat malu. Baka!baka!baka!"Gerutu Rukia sambil terus berlari menuju rumahnya.

Malam hari di kediaman Kuchiki, Semua penghuni Rumah sedang berkumpul mengelilingi meja makan. berbagai hidangan telah disajikan dengan rapi. Malam ini Hisana Kuchiki kakak perempuan Rukia memasak hidangan special untuk suaminya yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis.

"Baiklah Byakuya-sama sekarang buka mulutmu ,AAAaaaa…."perintah Hisana kepada suaminya. tanpa mengeluh Byakuya langsung membuaka mulutnya dan menerima suapan dari istrinya. Rukia yang melihat adegan suami Istri itu hanya terdiam dan sweetdrop merasa aneh. Nii-samanya yang terlihat bijaksana dan berdarah dingin ternyata lemah dihadapan istrinya.

"ternyata Nii-sama itu SUSIS juga ya?suami sayang istri atau suami takut istri?"pikir Rukia.

"Rukia-chan?"panggil Hisana lembut.

"Ah,iya Nee-san. ada apa?"Tanya Rukia yang sekerang sudah menghentikan aktivitas makannya.

"Nee-san dan Byakuya-sama akan pergi ke Soul Society untuk hunting peralatan bayi. kau tahu kan Nee-san sudah lima bulan mengandung?lagi pula kelihatannya Nee-san sedang ngidam lho?"Kata Hisana sambil mengembangkan senyum di bibirnya dan memegangi perutnya.

"hah!ngidam?memang Nee-san ngidam apa?"Tanya Rukia heran.

"Nee-sanmu bilang dia pengen cari Rujak di Soul Sociey."Jawab Byakuya dingin."Mana ada rujak di Soul Society."pikirnya.

"Begitulah Rukia-chan. sebenarnya Nee-san tidak tega kau sendirian dirumah tapi ini demi calon keponakanmu Rukia."Kata Hisana dengan air mata yang mulai membasahi pipinya seakan-akan ia baru saja nonton sinetron.

"Mengertilah."Kata Hisana dan Byakuya bersamaan kearah Rukia.

Rukia hanya bisa mengenggukkan kepalanya yang menandakan bahwa dia tidak keberatan. "Apa boleh buat,semoga ari-hari kalian disana pasti bisa menemukan rujak di Soul Society Nee-san,Yosh!"Rukia menyemangati,Byakuya hanya bisa sweetdrop mendengar kata rujak.

"Oya Byakuya-sama dan aku akan pergi ke rumah seseorang,sekarang apa kau ingin ikut Rukia?"Tanya Hisana. "Kliniknya dekat jadi kita jalan kaki saja."tambahnya lagi.

"kau bisa melihat langit malam di musim panas."sambung Byakuya.

sepertinya hari ini kedua orang ini sedang kompak untuk membujuk Rukia melakukan sesuatu,sehingga Rukia pun tak memiliki kata lain sealain mengiyakan ajakan demi ajakan kedua kakaknya.

Rukia's POV

malam ini bintang bertebaran dilangit. kedua mataku tak lepas memandangnya. setidaknya itu lebih menarik untuk diperhatiakn dari pada memandang kedua kakakku yang sedang bermesraan disepanjang jalan menuju rumah yang akan kami datangi. entahlah rumah siapa yang sedang aku tuju. aku hanya menurut saja kepada perintah kedua kakakku. dari pada aku dirumah sendirian mungkin maemang lebih baik aku pergi bersama mereka.

kami berjalan sampai akhirnya tiba disebuah rumah. Nii-sama mulai menekan tombol bel rumah dan dengan segera pemilik rumahpun membuka pintu rumahnya. aku kaget ternyata yang membuka pintunya adalah seorang gadis kecil. dia bernama Yuzu,ia langsung mempersilakan kami masuk dan menyuru kami menunggu ayahnya yang katanya sedang ada urusan dengan anak lelakinya.

Yuzu mengajakku bermain bersamanya. dia bilang kakak perempuannya yang bernama Karin sudah tidur sedangkan dia sedang tidak bisa tidur.

"Yuzu-chan,tapi ini kan sudah malam bukankah kau lebih baik tidur?"kataku membujuknya untuk tidur karena sekarang sudah jam 11 malam.

"Kak Rukia,aku belum ngantuk."katanya sopan padaku tetapi sedari tadi aku terus melihatnya menguap.

"Tidurlah Yuzu-chan,jika aku kesini lain kali pasti aku akan bermain denganmu."kataku sambil tersenyum padanya. wajah Yuzu menampakkan kekecewaan. "Aku antar kau kekamarmu,okay."bujukku,kemudian iapu menurut.

Normal POV

setelah mengantar Yuzu kekamarnya,tiba-tiba Rukia tertarik menuju suatu kamar yag sedari tadi terdengar suara music Rock dari dalamnya.

"makhluk macam apa yang malam-malam mendengar music rock sekeras ini?"pikir Rukia dalam hati. sekarang Rukia tepat di depan kamar tersebut. "pantas saja Yuzu tidak bisa tidur,dia pasti mempunyai kakak yang merepotkan."gumam Rukia.

Rukia mengambil sebuah bolpoint biru dan juga selembar kertas yang tadi ia dapatkan dikamar Yuzu. sekarang ia mulai menuliskan sesuatu dikertas tersebut. ia masukkan kertas tersebut ke dalam kamar itu lewat sela bawah pintu kamar. kemudian ia mengetuk pintu kamar tersebut berharap pemilik kamar tersebut menyadari kertas yang ada di bawah pintu.

penghuni kamar yang memang belum tidur,langsung mendekat kearah pintu dan mendapati secari kertas dibawah pintu kamarnya. ia mulai membaca tulisan yang ada di kertas tersebut.

"HEH BAKA MATIKAN MUSIK ROCKMU ITU!ADIK-ADIKMU TIDAK DAPAT TIDUR"

pemilik kamar itu mulai mengerutkan alisnya. kemudian ia melangkah menuju meja belajarnya dan mengambil sebuah bolpoint merah. ia juga turut menuliskan sesuatu dikertas tersebut dan memberikannya kepada orang yang diluar melalui celah bawah pintu kamarnya.

Rukia menyadari bahwa sekarang ada kertas yang tadi ia serahkan di bawah kakinya. ia kemudia membacanya.

"ITU BUKAN URUSANMU!"

Rukia yang kesal membaca tulisan tersebut. sekarang pemilik kamar dan Rukia mulai saling berbalas pesan lewat secari kertas.

"HEH TUAN PEMILIK KAMAR APA KAU TIDAK KASIHAN PADA ADIK-ADIKMU?"

"HEH TUAN TAK DIKENAL SUDAH KU BILANG ITU BUKAN URUSANMU!"

"APA BUKAN URUSANKU!KAU KAKAK YANG JAHAT!"

"ITU BUKAN URUSANMU JUGA!"

"KAU INI!"sekarang Rukia bertambah marah,ia malas membalas pesan yang semakin membuatnya marah ketika membaca balasan sang pemilik kamar. dengan brutal ia menggedor-gedor pintu tersebut.

sementara itu Byakuya,Hisana,dan Ayah Yuzu yaitu Ishin dengan asyik berbincang-bincang diruang tamu.

"Hmmm,Kurosaki-san itu suara apa ya?"Tanya Hisana kepada pemilik Rumah.

"Haha,mungkin mereka sedang saling mengenal. biasalah anak muda zaman sekarang HAHA…"jawab Kurosaki Ishin dengan senyum lebar di bibirnya."Sepertinya rencana kita memang harus benar-benar disyahkan."lanjutnya mulai serius.

"Byakuya-sama jangan terus diam,ini demi kebaikan Rukia-chan okay?"kata Hisana pada suaminya.

Rukia semakin masih terus menggedor-gedor pintu kamar itu agar pemilik kamar itu keluar. tetapimkelihatannya usanya tidak berhasil. sekarang ia mengambil langkah mudur dan memasang posisi kuda-kuda untuk mendobrak pintu.

"baiklah,aku sudah belajar bela diri bersama Kaien-dono selama ini. Pintu ini bukanlah tantangan yang berat bagiku. Bersiaplah kau!"Teriak Rukia keras-keras.

-to be continued-

Aku agak ragu fanficku bakal dibaca tapi terimakasih untuk semuanya yang baca fanfic pertamaku. Mohon kasih tsuki saran dengan review fanfic ini. Walau sebenernya tsuki juga nggak tau gimana cara ngereview *plakkk !ditabok ibu-ibu arisan.

Arigatou gozaimasu….

Yosh!tsuki akan terus berusaha menulis fanfic yang bagus!