Warning: AU (setting di sekolah, bukan petarung dan petualang seperti di gamenya, serta terinspirasi dari DLC kostum seragam sekolahnya), beberapa karakter yang mungkin agak OOC (karena masih sekitar ¼ jalan memainkan gamenya jadi saya belum terlalu memahami tokoh-tokohnya), shounen-ai, shoujo-ai, shotacon, lolicon (lengkap deh semuanya bakal ada nanti).
Pairing: Yuri x Karol *shotacon*
Rating: T (Kata-kata dan adegan yang nyerempet *beep*)
Disclaimer: Yuri, Karol dan tokoh-tokoh lain dari Talesof Vesperia. Aku hanya menculik mereka untuk kesenanganku.. nyahaha.. malang sekali mereka yang kedapatan jatah kena pairing XD chapter ini masih murni semua tokoh Talesof Vesperia tapi untuk selanjutnya mungkin saja bisa ada karakter numpang lewat dari 'tales of' lainnya^^;;
- - -
Musim semi telah tiba berarti menandakan tahun ajaran baru telah dimulai. Terlihat seorang pemuda yang rambutnya dibiarkan terurai panjang berjalan menuju sebuah sekolah. Di sekelilingnya banyak siswi yang berbisik-bisik kepada temannya dan mengagumi keelokkannya.
Sepertinya pemuda ini telah lulus seleksi untuk menjadi seorang top idol di sekolahnya. Menyadari dirinya diperhatikan oleh sekelilingnya sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, pemuda ini mempercepat langkahnya untuk memasuki gerbang sekolah dan menuju ke halaman depan untuk melihat papan pengumuman pembagian kelas.
'Naruhodo.. rupanya aku kelas C ya..'
"Oii Yuri!!" Teriak seseorang yang familiar memanggil dirinya sambil mendatanginya.
"Ahh.. Karol-sensei!! Kebetulan sekali kita bertemu di sini.. Kau sudah besar ya.." Sambut Yuri senang dengan mengelus-elus rambut kawan kecilnya
"Yuri jangan menghinaku seperti itu seperti sudah lama kita tidak bertemu saja. Padahal terakhir kita ketemu kan baru 2 minggu yang lalu," Karol merasa sedikit tersindir atas ucapan Yuri. Tapi dia bisa memahami beginilah cara Yuri menyapa orang terdekatnya.
"Bagiku 2 minggu itu lama!" Yuri mulai beraksi mengacak-acak rambut kouhai yang lebih muda 3 tahun darinya.
"Yuri!! Jangan rambutku donk, padahal udah susah-susah kusisir rapi tapi kau membuatnya berantakan,"
Akhirnya Yuri berhenti memperlakukan rambut coklat kawannya dengan semena-mena dan mulai merangkulnya "Ahh.. Benar tak kusangka style rambutmu berubah, jadi keren loh bos!"
"Kyaa~ Kyaaaa~" Sebagian cewek di sekelilingnya tanpa berpikir panjang langsung menyimpulkan kalau cowok berambut panjang itu ternyata seorang shotacon. Mereka sangat tidak menyangka karena mereka mengira cowok seperti Yuri adalah tipe cowok playboy yang suka menggoda cewek. Bayangan tentang hal itu langsung sirna di mata para cewek. Ada yang kecewa juga ada yang senang. Persepsi masing-masing siswi berbeda-beda.
Tiba-tiba terdengar bunyi lonceng dan "Para siswa-siswi SMA St. Vesperia diharapkan masuk ke aula utama untuk mengikuti acara pembukaan awal tahun ajaran baru."
"Males ah kalau disuruh dengerin ceramah kepala sekolah berjam-jam, yuk kita ngacir aja." Yuri hanya bisa mendesah, hari pertama tahun ajaran baru selalu membuatnya sangat bosan, dan kali ini dia memutuskan untuk kabur dari kepenatan suara yang bakal menina-bobokan dia di aula.
Seling beberapa detik kemudian juga terdengar pengumuman yang sama untuk para siswa SMP.
"Kurasa lebih baik begitu, kita ke atap saja yuk," Karol pun menyanggupi ajakan senpai nya.
Belum ada ½ jam, kedua pasangan itu langsung booming dan terkenal di kalangan siswi SMA. Banyak siswi yang ingin tahu kemana pasangan itu pergi karena berjalan berlawanan dari aula. Karena tidak ingin ketahuan kalau mereka akan tidakmengikuti upacara pembukaan yang bakal akan sangat membosankan itu, mereka memutuskan berbelok ke toilet terdekat untuk bersembunyi terlebih dahulu.
Tanpa berpikir panjang, Karol yang bagaikan anak ayam yang mengikuti induknya pun berjalan mengikutinya masuk ke dalam ruangan stall yang sama dengan Yuri.
Begitu menutup pintu, Yuri baru menyadari kalau ruangan menjadi sempit karena Karol ikut masuk. Melihat Karol yang menjadi panik karena baru sadar berduaan dengan Yuri di stall toilet yang sempit, Yuri sweatdrop sambil tertawa.
"Etto, Karol-sensei kukira kau masuk ke stall sebelah. Kalau kau sebegitu inginnya melihat tubuhku, kau bisa melakukannya saat kita ke onsen kan." Yuri memang suka menggoda kouhai nya satu ini.
"Yu—Yuri jangan berkata seperti itu donk seperti aku seorang pervert saja." Jawab Karol sambil menunduk malu dan pipinya memerah.
Yuri pun tersenyum dan ingin menggoda sobat kecilnya ini lebih jauh lagi. "Nah Karol-sensei, duduklah di atas kloset itu.."
Karol tersentak kaget dan pikirannya pun melayang kemana-mana. "Chotto Yurii!!! Kau mau melakukannya denganku?"
"Kau sungguh tidak sabaran ya Karol-sensei," Dengan nada yang amat sangat seductive, Yuri membisikkan nama kouhainya itu tepat di telinga. Sekarang Yuri tampak seperti serigala kelaparan yang akan menerkam seekor kelinci.
Karol hanya bisa memejamkan matanya dan wajahnya pun semakin merah padam.
"Yu-ri..."
Kemudian Yuri mengambil kacamata hitam milik Karol yang tersemat ke atas di rambutnya dan dipakainya. Yuri yang melihat Karol yang salah tingkah tersenyum dan bermaksud mengerjainya.
Pipi Karol lah yang ia putuskan untuk menjadi sasaran. Yuri mencubit kedua pipinya yang menyebabkan sobat kecilnya tersentak kaget.
Yuri pun mendekatkan dirinya ke wajah Karol, "Ekspresi wajahmu barusan sangat manis Karol,"
"Yuri, k-kau seperti shotacon saja," Karol hanya bisa protes menggembungkan pipinya karena merasa sangat-sangat dipermalukan.
"Shotacon? Masa bodoh deh kalau aku disebut shotacon atau semacamnya. Yang penting aku bisa selalu bersama bos ku yang imut ini."
Ia tahu beginilah cara Yuri menghilangkan kebosanannya, entah membuat humor garing atau melakukan 'sesuatu' yang tidak bisa ditebak. Tetapi insiden kali ini memang di luar dugaannya.
Karol hanya bisa sweatdrop dan masih meninggalkan bekas memerah di pipinya.
"Hei siapa yang ada di dalam sana?? ayo segera ke aula,"
"Aduh sial ketahuan deh kita, pasti gara-gara para cewek sialan itu ada yang mengetahui kita berada di sini," Bisik Karol tersentak kaget mendengar suara guru di luar.
"Lalu kalau kita ketahuan mereka aku bakal dianggap shotacon beneran," Yuri komat-kamit sambil tersenyum dan tampak tenang-tenang saja.
"Ahh mou.."
"Sensei gomenasai, saya lagi sembelit nih pak, ga bisa keluar-keluar sejak tadi. Nanti kalau BAB nya sudah lancar saya bakal nyusul ke aula, janji deh pak!!"
Mendengar penjelasan dari Karol, baik guru maupun Yuri langsung sweatdrop.
"Baiklah kalau begitu," Guru itu mempercayai omongan Karol dan pergi berpatroli.
Yuri terlihat habis-habisan menahan tawanya. Sementara itu Karol tersenyum penuh kemenangan karena bisa mengusir guru dengan alasan gajenya.
"Wahh Karol-sensei benar-benar hebat!!" Kali ini Yuri kembali mengelus-elus rambut bagian depan Karol.
"Ohh tidak!! Rambutku tambah berantakan!!! Yuri, kau harus bertanggung jawab!!"
"Gomen.. gomen.. tolong jangan laporkan hal ini ke ayahmu ya, bisa-bisa aku dijadikan sate kelinci,"
"Heh? Yang bener tuh? Masa Yuri seekor kelinci?! Mana mungkin!! Kamu mah serigala berbulu domba,"
Yuri kembali bersweatdrop ria dan tersenyum nyengir, "Etto, pinjam sisir donk."
Karol mengeluarkan sisir kesayangannya dari dalam tas super gede yang dicangklongkan di bahunya dan menyerahkannya ke Yuri, tak lupa sebotol hair spray. Sementara itu Yuri menyisir rambut Karol dengan model berdiri ke atas(?).
"Ngomong-ngomong Rol, model rambutmu ganti jadi jabrik ya?"
"Habis dengan model rambut biasanya kan aku terlihat sangat culun."
"Naruhodo.. benar juga ya.. dengan model rambut begini kau terlihat sedikit lebih cool, Rol." Komentar Yuri sambil menyemprotkan hair spray di rambut Karol.
"Mou.. Cuma sedikit lebih ya.." Karol mendesah dan menunjukkan ekspresi kecewa.
"Jangan sedih gitu donk Rol, walaupun kamu terlihat culun, di mataku kau tetap pahlawan kecilku kok."
"Aku sama sekali tidak terhibur,"
"Udah yuk ngobrolnya dilanjutin nanti, di sini cukup sesak, panas dan... Kalau kelamaan bisa-bisa kita berdua tertangkap basah di sini juga dikiranya aku melakukan pelecehan terhadap anak-anak."
"Dan kau dianggap shotacon beneran," Sambung Karol sambil nyengir.
- - - -
Akhirnya setelah berhasil lolos dari beberapa guru piket dan satpam yang patroli, mereka tiba juga di atas atap.
"Fiuhh akhirnya kita bisa lolos juga dari guru piket, penjagaannya cukup ketat juga ya.." Karol mengunci kembali pintu menuju atap sekolah dengan kunci serba guna nya.
Angin di atas atap cukup kencang membelai rambut panjang Yuri dan hal itu membuat rambutnya terurai tidak beraturan.
"Yu, sini kubenerin rambutmu, berantakan banget tuh"
Yuri menuruti perkataan kouhai nya dan memutuskan untuk duduk di tempat yang teduh dan terlindung dari sinar matahari, sementara Karol mengeluakan lagi sebuah sisir dan sebuah karet rambut berwarna hitam dari dalam tas super gedenya.
Dengan penuh kesabaran, sang kouhai menyisir rambut panjang senpainya yang berwarna hitam kebiruan dengan telaten, "Yu, rambutmu sangat indah,"
"Bicara apa kau Karol-sensei? kau seperti sedang menggoda cewek,"
Karol tidak menghiraukan tanggapan gaje dari Yuri dan menyambung perkataannya, "Lebih baik rambutmu di beginikan,"
Karol mengucir rambut Yuri menjadi model ekor kuda(?), dan menyisakan sedikit rambut di bagian dekat telinga untuk dibiarkan terurai bebas bersama poninya.
"Dengan begini kau tetap terlihat cantik dan keren!" Karol memberi komentar terhadap hasil jerih payahnya(?).
"Aku sama sekali tidak merasa tersanjung kau memujiku seperti itu, tapi arigatou sudah merapikan rambutku,"
"wahh.. Kalian sedang apa? Sepertinya asyik sekali ya.." Tiba-tiba sebuah suara menggelegar (?) mengagetkan acara asyik(?) di dunia yang serasa hanya dimiliki mereka berdua
"Ups gawat, ketahuan deh kita," Karol sangat shock dan tidak berani menoleh ke asal sumber suara *insert lagu 'o..o.. kamu ketahuan..' (entah apa judul lagunya, sang author tidak tahu ^^;;)*
TBC...
- - - - -
Akhirnya setelah mencicil menulis dalam 3 hari, fanfic gaje kedua ku selesai juga.
Terima kasih kepada teman-teman dari fandom Yu-Gi-Oh! DM seperti Sora Tsubameki-san, Coolkid-san, Messiah Hikari-san, -san, dan teman-teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu karena sangat banyak, juga Onna Ran-san dari Fandom DGM. Berkat kalian (hasil dari mencuri ilmu dan mempraktekkannya *dipukul palu*) saya bisa menulis fanfic meskipun masih ancur-ancuran dan tidak bisa sebagus fanfic kalian.
Saya usahakan akan update secepatnya untuk fanfic ini karena ide yang masuk ke otak sangat banyak ^.^ pairingnya pun diprediksi bakal sangat banyak.. xD
Saya heran juga kenapa ya kok saya bikin fanfic kok punya idenya untuk fandom dari game ya? Padahal maenin gamenya pun tidak terlalu paham juntrungan ceritanya *karena tulisannya bahasa jepang semua* xD
Padahal udah beberapa bulan ini hampir tiap hari saya sempatkan untuk nongkrong di fandom Yugioh, tapi saya tidak ada ide menulis cerita untuk Yugioh. Benar-benar aneh saya.. .
Oya Yuri memang memanggil Karol dengan tambahan bos / sensei di gamenya (karena Karol ditunjuknya jadi pemimpin guild 'Brave of Vesperia') jadi aku ikutan aja di cerita ini memanggilnya begitu. ;3
Sekian chit-chat yang tidak jelas dari saya.
Mohon review dan terima kasih bagi yang telah bersedia membaca.
Mohon maaf kalau ada misstypo dan kata-kata yang aneh. Dengan senang hati akan saya perbaiki.
