ini fanfic pertama saya, jadi mohon bantuannya para Senpai .

Dont like dont read

Hiksss..

Hiiks...

Hiiikssss...

Kini air yang dari tadi ditahan ino akhirnya berhasil jatuh ke pipi ino. Ino tak tahan, untuk kesekian kalianya pacarnya, Sasuke uchiha selingkuh dibelakangnya, bahkan terang terangan didepannya. Ino heran akan sikap pacarnya itu, 2 minggu yang lalu dia minta putus dengan pria laknat itu tetapi sasuke langsung menamparnya dan menjambak rambut ino dengan keras. Jika sasuke tak ingin putus darinya kenapa sikapnya tak pernah berubah. Dan sekarang dengan terang terangan di berciuman dengan karin didepannya. Ino hanya bersabar dan berdoa kepada kamisama agar merubah sikapnya yang kelewat playboy. Yah sasuke adalah cowok playboy. Dia selalu mengencani semua wanita berbeda setiap minggu padahal jelas jelas sasuke sudah memiliki pacar, pacar yang sangat menyayangi nya dan mencintainya dengan tulus. Apa yang kurang dari yamanaka ino? Ino gadis yang cantik, baik, sexy, dan memang sedikit cerewet. Tapi apa perlu sasuke sebegitu kejamnya dengannya? Ino hanya bersabar menghadapi pria yang dicintainya itu. Ia pergi ke taman belakang sekolah untuk menghilangkan rasa penatnya. Ia sudah capek menghadapi pria yang menjadi kekasihnya selama 3 bulan itu.

"hai pig" sapa wanita berambut merah muda

"oh jidat, ada apa?" jawab ino dengan senyum yang jelas jelas dipaksakan

"kau menangis pig? Apa karena si laknat itu?" ucap sakura yang sudah mulai marah

"tidak jidat"

"kau tak bisa..

Sakurraaaa...

Ucapan sakura terpotong dengan suara girang pria berambut jabrik .

"tuh kekasih mu datang menjemputmu, Jaanee"

"ehh pig, tunggu"

Tapi ino sudah keburu menghilang

"ini gara gara kau naruto-baka" pletakkk

"aww sakit sakura-chan, kalau kau terus menjitakku, aku akan menjadi bodoh"

"dari dulu kau sudah bodoh baka"

Ahhh..

Dengan cepat naruto langsung melumat bibir sakura dengan nafsu. Sakura pun membalasnya.

*kembali ke INO

"apa yang harus kulakukan kamisama, aku tak kuat jika harus selalu disakiti" apa aku harus memutuskannya?" yah aku harus memutuskannya, sekarang juga" tanpa disadari mata onix hitam itu telah memperhatikan ino sedari tadi.

Saat ino berbalik begitu terkejutnya dia melihat kekasih nya berdiri didepannya dengan deathglare andalannnya. Ino sangat takut menatap mata onix itu, akhirnya ino hanya menunduk.

"kau mau apa? Hah?

Sasuke mulai mendekat kearah ino, akhirnya ino pun melangkah mundur, sampai pada akhirnya dia terjebak dengan sebuah pohon besar taman dibelakangnya.

Sasuke mulai mendekat dan memegang pipi ino dengan snagat lembut. Ino merasa sangat nyaman saat tangan besar milik sasuke memegang lembut pipi ino. Tapi beberapa detik kemudian, ia menampar pipi lembut ino sambil berseringai. Kemudian memegan dagu ino dan mengangkat nya agar si pemilik menatap lekat kearah matanya.

Buliran air mata sudah berhasil jatuh dari pelupuk mata ino. ino tak dapat menahannya. Tamparan sasuke sangat keras.

"Kau ingin memutuskanku?" betak sasuke

"eehh.." jawab ino ketakutan

"ingat yamanaka, kau tak bisa dengan mudah memutuskanku, sampai ke jenjang pernikahan nanti, kita akan selalu bersama, tak ada yang dapat memisahkan kita

Aku hanya terdiam menanggapi perkataan sasuke.

Kemudian sasuke mendekat, dia mencium bibirku dengan sangat nafsu. Dia mengarahkan tanganku agar memegang keplanya. Kemudia dia meletakkan kedua tangannya melingkar di pinggangku. Dia menciumku dengan ganas, tapi aku tak mau membuka mulutku. Tanpa bersusah payah, dia menggigit bibirku dengan keras, reflekks aku " ahhhhhh" sasuke pun berhasil masuk kedalam mulutku. Dia menjilati semua gigiku dan mengajak lidahku bermain. Setelah beberapa menit kami melakukn ciumna itu, aku mendorong dada bidang sasuke karena kebutuhan akan oksigen. Sasuke pun mundur dan melepaskan ciuman panas kami. Salvia salvia kmai pun memanjang hingg akhirnya terputus karena jarak. Aku sudah tahu, wajahku pasti sudah merah, bahkan lebih merah dari tomat kesukaan sasuke.

" ayo kita sambung di uks" sasuke langsung menarik tanganku dengan keras

"aahhh.. aku tak mau"

"apa? Kau tak mau? Kau berani melawanku?" jawabnya dengan marah

"akuu.. akuu... aku tak suka melakukan hubungan terlarang dengan orang yang belum sah menjadi suamiku"

"apahh? Tak usah sok suci ino. Bahkan kurasa kau sudah tak perawan lagi ucah sasuke dengan nada meremehkan dan dingin

Akau terkejut dengan ucapannya. Kenpa pacarku sendiri berpikiran begitu. Jelas jelasnya aku masih perawan. Berciuman saja masih 2 kali dalam hidup ku ini. Dan itu semua dengan sasuke. Aku menarik tangan ku dengan keras agar terlepas dari genggamannya.

Buliran air mataku sudah jatuh mengenai pipiku. Aku merasakn sangat sakit ketika sasuke mengatakan itu. Aku tak percaya dia merendahkan ku seperti ini.

Aku muai menangis histeris. Aku menangis dengan sangat keras. Tapi bukannya sasuke akan mendiamkan ku dengan belaian lembut. Dia malah menamparku untuk kedua kalinya. Aku terkejut malah sangat terkejut. Aku ingin lari saat itu juga. Tapi apadaya, sasuke langsung mengarahkan tanganku kedepan celananya. Au dapat merasakana da benda yang sangat besar dan tegan didalam celana itu. Tapi buru buru aku menjauhan tanganku dari situ

"aku sudah tak tahan ino, adikku sudah sangat ingin melakukannya"

Demi kamisama, aku tak mau melepas keperawanku sekarang juga, apalagi dengan pria yang belum menjadi suamiku.

Aku pun berlari menjauh dari sasuke. Aku berlari sekencang kencangnya. Hingga..

Brukkkk

"aww" ucapku kesakitan memegang lututku

"maaf" kata pria itu

Demi kamisama ria yang berada didepanku saat ini sangat tampan. Memenag sasuke lebih tampan dari pria ini. Tapi pria ini lebih terlihat menggemaskan. Dengan rambut yang berwarna merah, lingakran mata yang besar di bola matanya, dan juga tato ai yang dijidatnya sunggu membuat para wanita berteriak histeris.

"heeii" ucah pria itu dengan melambai lambaikan tanganya kedepanku

"ahhh" aku sangat malu ketahuan melamun

"apa kakimu tidak apa apa"

"em tidak, maafkan aku , aku tak melihat jalanku"

"aku juga minta maaf"

"ino, ino yamanaka" aku memperkenalkan diri dengan megajukan tangganku kedepannya

"garaa, sabaku gaara" ucapnya sambil menjabat tanganku

Aku tersenyum kemudian kulihat dia tersenyum sangat kecil.

"mmm , baiklah aku pergi dulu , aku terburu buru" ucapku sambil berlalu meninggalkannya.

oke para senpai, maafkan fic saya yang jelas jelas aneh, gaje dan membosankan. Tolong di review yah para senpai.