Disclaimer: Naruto dan seluruh Tokohnya milik Masashi Kishimoto. Saya hanya membuat cerita ini saja.
HAPPY READING!
Hari ini adalah hari yang sedikit mendung di Konoha, tapi itu tidak menyurutkan semangat gadis berambut pink ini. Dia tetap ceria dan selalu tersenyum. Hal itu disebabkan satu hal, Naruto.
Gadis berambut pink ini, berjalan dengan riang sambil sesekali meloncat.
"Oh senangnya! Nanti aku mau ketemu sama Naruto-kun. Udah gak sabar!" pikir gadis itu. Karena tak hati-hati, gadis itu menabrak seseorang,
"BRUUK!"
Gadis itu dan orang yang ditabraknya pun terjatuh.
"Eh, maaf Sasuke. Aku tak melihatmu" gadis itu meminta maaf pada orang yang ditabraknya.
"Hn" laki-laki berambut raven-Sasuke-itu hanya membalas singkat.
"Apa yang membuatmu sebegitu gembira, Sakura?" Sasuke bertanya dengan wajah datar.
"Um...nanti aku akan ketemuan sama Naruto-kun" gadis itu-Sakura-tersipu.
Sasuke hanya menatap Sakura dan berkata, "oh, begitu" lalu pergi meninggalkan Sakura.
SASUKE'S POV
"Kenapa kamu harus mencintainya? Apa kau tak dapat melihatku yang sedang menunggumu?" Aku bertanya dalam hati.
Apa hebatnya dia?
Kenapa kau lebih memilih dia? Kenapa Sakura? Kenapa?
Tidak sadarkah kamu, kalau aku mencintaimu? Tidak sadarkah kamu, kalau aku ingin melindungimu? Tidak sadarkah kamu, kalau hanya kau yang ada didalam hatiku?
NORMAL POV
"Lala~lala~" Sakura menuju taman sambil bernyanyi kecil.
Sebenarnya dia janjian dengan Naruto jam 5, tapi dia datang ke taman ini jam 4, agar dapat mengejutkan Naruto.
Sakura segera melangkah ke bangku taman untuk menunggu Naruto. Tapi, sesampainya disana, dia melihat pemandangan yang menyesakkan dada.
Naruto sedang berciuman dengan perempuan lain, dan Naruto tidak terlihat memberikan perlawanan sama sekali.
Sakura merasa matanya mulai lembab. Dia mengatupkan tangannya di depan mulutnya agar isakannya tak terdengar, tapi itu tidak berhasil. Naruto masih dapat mendengar isakkannya.
"Sakura, kau sudah datang?" Naruto menatap Sakura dengan tatapan seakan-akan tidak ada yang terjadi.
"Naruto, apa yang tadi kau lakukan?" Sakura bertanya, masih terisak.
"Oh, hanya memberi pelayanan pada kekasih baruku ini" Naruto mengelus-elus dagu wanita di sampingnya itu.
"Tapi, Naruto-kun, kekasihmu itu kan aku" mata emerald Sakura mulai menteskan air mata.
"Sebenarnya, aku menyuruhmu kesini untuk mengatakan, Sakura, kita putus" Naruto segera meninggalkan Sakura. Sedangkan Sakura hanya membulatkan matanya.
SAKURA'S POV
"Kenapa Naruto? Kenapa kau meninggalkan aku? Apakah kau ingat janjimu dulu? Kau bilang kau takkan meninggalkanku, tapi sekarang kau melakukannya" aku bertanya-tanya dalam hati.
Dengan langkah gontai, kulangkahkan kakiku menuju sebuah pohon sakura yang cukup besar. Kulihat bunga-bunga sakura yang mulai bermekaran itu.
Aku menatap bunga-bunga itu cukup lama.
Bunga-bunga itu terlihat bahagia, tidak seperti aku.
Aku berjalan menuju batang pohon itu, dan duduk bersandar pada batangnya yang besar.
Kulihat langit di atasku. Agak mendung.
Aku menghela nafas dalam agar dapat melupakan kejadian buruk tadi, tapi tak bisa.
Mengingat kejadian tadi, hanya dapat membuat mataku lembab.
Perlahan-lahan kututup kedua mata emerald-ku, dan tanpa sadar, aku pun tertidur.
SASUKE'S POV
"Huh...banyak sekali" aku mengeluh sambil menatap buku catatan kecil dalam genggamanku ini. Buku itu berisi tugas-tugas yang harus kulakukan untuk minggu ini.
Dengan segera, aku memasukkan buku itu ke sakuku.
Aku terus berjalan, sampai akhirnya, aku sudah berada di depan sebuah pohon sakura.
Kupandangi pohon itu agak lama. Tiba-tiba, aku mendengar sebuah suara dengkuran. Aku pun melihat ke sisi lain pohon itu dan menemukannya. Gadis berambut pink itu, sedang tertidur.
Aku segera duduk di sebelahnya. Tiba-tiba, kepalanya mendarat di pangkuanku.
Aku membiarkan gadis itu tertidur di pangkuanku.
"Sakura, ini tidak seperti dirimu. Biasanya walaupun kau tertidur, selalu tersungging senyum di wajahmu, tapi kali ini...aku tak melihat senyum itu" aku mengelus-elus rambut pink-nya.
Tiba-tiba dia terbangun.
"Sasuke? Apa yang kau lakukan disini?" Dia menatapku dengan tatapan heran.
"Tadi aku melihatmu tertidur" jawabku singkat.
"Oh" dia menundukkan kepalanya.
"Apa yang terjadi?" Aku bertanya padanya.
"Tidak ada" dia tersenyum. Tapi aku tahu, itu adalah senyum palsu.
"Ceritakanlah padaku" aku memegang kedua bahunya.
Kulihat dia menundukkan wajahnya sebentar, lalu menatapku.
"Naruto...mencampakkanku" suaranya terdengar sedih.
Mendengar itu, aku langsung mengepalkan tanganku.
"Akan aku balas orang itu!" amarahku memuncak.
"Jangan, Sasuke" dia menangis sambil menggenggam tanganku.
"Tidak akan kubiarkan begitu saja orang yang telah menyakitimu, Sakura" pikirku. aku pun memeluknya.
NORMAL POV
Hari ini murid-murid mengitari lapangan basket Konoha Gakuen. Mereka sibuk menonton perkelahian 2 orang laki-laki. Yang satu berambut pirang dan yang satu berambut raven.
Tak ada guru yang berusaha melerai, karena guru-guru sedang pergi.
"Eh, Sasuke. Untuk apa kau tiba-tiba memukulku begitu" Naruto menatap lawan didepannya.
"Kau masih bertanya kenapa?" Sasuke memasang senyum liciknya.
"Kau telah menyakiti Sakura. Itu alasannya" Sasuke menjawab dengan tenang.
Sasuke pun segera memukul perut Naruto, dan Naruto pun memukul wajah Sasuke.
Sakura yang mendengar suara ribut, menjadi penasaran. Dia pun berlari menuju lapangan, dan dilihatnya Sasuke dan Naruto sedang berkelahi.
Naruto hampir kalah, sehingga dia langsung berlari. Sasuke berniat mengejarnya, tapi tiba-tiba sepasang tangan mencegahnya.
"Tak usah dikejar" Sakura menatap Sasuke dengan mata berkaca-kaca.
Sasuke menghela nafas, dan memilih untuk tidak mengejar Naruto. Sedangkan, Sakura segera menarik Sasuke menuju ruang kesehatan.
Sesampainya di ruang kesehatan, Sakura mendudukkan sang Uchiha di sebuah kursi. Dengan telaten, dia mengobati luka-luka di tubuh Sasuke.
"Kenapa kau melakukan hal bodoh seperti itu?" Sakura bertanya sambil menunduk.
"Karena dia telah menyakitimu" Sasuke menjawab sambil memeluk Sakura.
Dipeluk seperti itu, Sakura membulatkan kedua emerald-nya.
SAKURA'S POV
"Kenapa ini? Kenapa aku merasa deg-degan begini? Seperti jantungku berdegup lebih cepat" pikirku dalam hati. Dengan cepat kugeleng-gelengkan kepalaku, untuk menghapus pikiranku itu.
"Tidak mungkin aku jatuh cinta pada Sasuke, kan?" Pertanyaan itu terus mengganggu pikiranku.
Aku pun tersadar dari lamunanku, dan segera melepas pelukan Sasuke.
"Jangan lakukan hal bodoh seperti itu lagi, ya?" Aku menatap mata onyx-nya.
"Aku tidak janji" dia menjawab.
"Kenapa?" Tanyaku.
"Karena aku mencintaimu, Sakura" dia menjawab, dan langsung mencium bibirku. Aku hanya membulatkan mata karena terkejut akan perlakuannya.
Tiba-tiba dia melepas ciumannya, lalu menatapku.
"Lupakan yang tadi" dia pergi meninggalkanku yang masih terpaku.
Perlahan-lahan, kusentuh bibirku.
Kenapa ini? Aku merasa senang karena dia menciumku. Apa aku jatuh cinta pada Sasuke?
Sudah 2 hari sejak kejadian Sasuke menciumku di ruang kesehatan. Dia tak berbicara apa pun padaku, padahal biasanya dia sangat perhatian padaku. Dalam hati, aku merasa rindu padanya. Aku rindu pada perhatian yang selalu dia berikan. Aku rindu tatapannya saat menatapku.
Hari ini, semua berlangsung seperti biasa. Tak ada yang aneh sampai,
"Heh, Sakura. Aku cuma pengen bilang sama kamu. Kalo jadi cewek gak usah kecentilan. Baru diputusin Naruto, kamu udah langsung nyuruh pacar barumu untuk nyerang dia. Dasar murahan" seorang perempuan berambut pirang langsung menyerangku dengan kata-katanya. Untungnya, saat itu jam pulang sekolah, sehingga kelas kosong.
Tiba-tiba, seseorang menghampiri mejaku, dan berkata, "maaf ya nona, tapi sepertinya anda yang pantas untuk disebut 'cewek murahan'. Alasannya, tentu saja karena anda telah merebut kekasih orang lain". Orang itu pun memasang senyum mengejek di wajahnya.
Mendengar perkataan orang itu, si perempuan pirang menjadi kesal, dan keluar dari kelas itu.
"Sakura kau tak apa?" Orang itu memegang kedua bahuku. Dari wajahnya, dia terlihat khawatir dengan keadaanku.
"Sa-sasuke?" Aku menatap orang di depanku ini.
"A-aku baik-baik saja" jawabku masih dengan menatap orang di depanku ini.
"Oh, baguslah. Aku takut kau kenapa-napa" Sasuke segera mendekapku dalam pelukannya.
"Sa-sasuke? Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan?" Aku melepas pelukannya.
"Ada apa, Sakura?" Dia menatapku lembut.
"Eh...tentang yang kau katakan waktu itu, apa benar kau mencintaiku?" Aku bertanya perlahan-lahan.
Dia terlihat berpikir sebentar, tapi kemudian dia menjawab, "iya, Sakura. Aku mencintaimu"
Aku terdiam sebentar. "A..aku..." Hanya itu yang dapat keluar dari mulutku.
Tiba-tiba, dia menepuk kepalaku pelan. "Tak usah kau pikirkan. Kalau kau tak mencintaiku, kita masih bisa berteman" dia tersenyum lembut.
Melihat senyumnya itu, akhirnya aku menyadari sesuatu, aku menyukai Sasuke Uchiha.
"Aku tau aku bodoh Sasuke. Aku tak dapat melihatmu yang selama ini mencintaiku. Aku malah memilih si Naruto brengsek itu. Aku baru sadar sekarang, kalau aku mencintaimu, Sasuke" ucapku sambil berderai air mata.
"Tapi, aku takut. Aku takut, kau akan melakukan hal yang sama seperti si brengsek itu lakukan padaku. Aku takut kau akan mencampakkanku" lanjutku.
"Jangan takut, Sakura. Aku takkan pernah mencampakkanmu. Aku takkan pernah meninggalkanmu. Karena kau segalanya bagiku" dia mendekapku erat.
Kami pun melepas pelukan, dan saling menatap mata satu sama lain. Emerald bertemu Onyx.
Lama-lama, wajah kami makin mendekat dan akhirnya, bibirku pun bersatu dengan bibirnya. Kami saling berbagi ciuman yang didasari atas rasa cinta.
Author cuma manusia biasa yang gak sempurna, jadi mohon maaf jika banyak kekurangan dalam fanfic ini :)
~Maritha El Sephira~
