Kimmidiot present
.
"Hyung kita sudah besar, kenapa masih bermain dengan pesawat kertas?" Jin hanya tersenyum pada Namjoon. "Biarin, aku hanya ingin menerbangkan harapanku."/ "Jadi apa harapanmu, hyung?" "Diberikan kesehatan dan selalu bersamamu. Harapanmu?" "Harapanku?-"
.
Paper Plane of Love.
© Kimmidiot
Namjoon x SeokJin| Namjin | Boyxboy
Disclaimer: Sadly the chara(s) belongs to their parents, not mine. I just own the story:(
If you don't like, back button or x button up right corner is open for you. No Plagiat!Okay?
.
Prologue
.
.
.
.
Seokjin itu definisi dari pangeran di Disney, menurut para gadis di sekitarnya. Ada juga yang mendeskripsikan Kim Seokjin adalah putri tercantik dari putri-putri yang ada di dunia, bahkan Cinderella kalah cantik dengannya.
Semua orang suka dengannya. Seokjin itu baik hati, tampan, baby face, pemanah handal, pintar bermain piano, cerdas, sopan, kaya, rendah hati, jago bernyanyi, pintar masak –Seokjin definisi dari kata sempurna.
Dan Namjoon harus mengakui itu. Ya, ia mengakuinya.
Seokjin itu sempurna.
Sedangkan ia tidak.
.
.
.
.
Seokjin pernah berkata padanya:
"Tidak, aku tulus kok bermain denganmu. Aku mendekatimu bukan karena kau satu-satunya orang yang tidak menyukai kehadiranku disini, sehingga bisa mencari alasan untuk kabur dari keramaian mereka. Aku tak mau membuat cerita hidupku seperti novel-novel, hidup seperti ini sudah cukup klise. Aku dekat denganmu karena aku nyaman denganmu, itu saja."
"Tapi hyung, kau tak mengerti. Duniamu dan duniaku berbeda."
Dan saat itu,
"Jadi lebih baik kau menjauh dariku, ini demi kebaikanmu."
Ia dengan tidak berperi-kemanusiaan mengusir orang sebaik Seokjin. Meski ia tahu, ia tak ingin Seokjin jauh darinya, ia tak ingin Seokjin diraih oleh orang lain. Namjoon menginginkannya, Kim Seokjin.
"Kau ini bicara apa, Namjoon-ie. Dan bagaimana jika kebaikanku ada pada dirimu?"
"Maksudmu?"
"Tidak. Kau tidak peka."
Karena di dalam diri Namjoon, ia selalu merasa Seokjin adalah pelengkap hidupnya.
"Aku peka kok, Seokjin hyung. Makhluk hidup itu 'kan peka terhadap rangsangan."
"Kalau begitu kau bukan makhluk hidup."
"Tuh, kalau begitu kau tidak boleh dekat denganku dong?"
"Dasar menyebalkan."
.
.
.
.
Tapi Namjoon tahu, ia tak akan bisa menyempurnakan hidup Seokjin. Ia hanya bisa menghancurkannya –Namjoon selalu membenci tangannya yang selalu merusak segala hal. Dan pada akhirnya, sejauh apapun mereka bersatu, selama apapun mereka saling mencintai, Namjoon akan tetap melepaskannya.
.
.
.
.
Seokjin tersenyum pada suster itu, lalu memberikan lipatan pesawat kertas yang baru saja ia buat. "Suster, kapan aku bisa keluar dari rumah sakit? Aku sudah tidak sabar bertemu dengan Namjoon. Hmm, dia datang tidak ya untuk menjengukku. Oh, apa suster tahu Kim Namjoon? Umm… dia tinggi, lebih tinggi dariku, terus umm rambutnya kecoklatan gitu, oh, ya, dia juga-"
"Kim Namjoon?" ulang sang suster.
Ini aneh, Seokjin dapat merasakannya. Seokjin merasa ada yang ganjal, seperti suster itu menyembunyikan sesuatu dibelakangnya.
"Iya, Kim Namjoon. Suster mengenalnya?" tanya Jin penuh harap.
Tidak, kenapa raut wajah suster itu berubah? Kenapa ruangan ini terasa menjadi gelap?
Apa sesuatu terjadi pada Namjoon?
Apa semua orang tahu keberadaan Namjoon sedangkan dirinya tidak?
Tapi…
Jin merasakan kehadiran Namjoon.
Disini.
Sekarang.
"Kim Seokjin?" Jin menoleh.
.
.
.
.
TBC/END?
.
A/N:
Hai hai hai para NamJin shipper!~ saya bawa prologue nih buat kalian~
Saya masih ga yakin untuk publish ini, saya masih pemula sama Namjin. Jadi saya coba buat prolognya dulu, kalau banyak yang minat saya usahain akan lanjut. Saran-sarannya juga saya terima banget kok, mungkin feelnya atau apapun itu. Sok, selama itu tidak memberatkan kalian, saya juga tidak merasa diberatkan:D
Oh ya, saya hanya mengingatkan ya.
Sebenarnya di setiap cerita saya itu gaada yang konfiknya ga ringan. Well, mungkin ada beberapa. Tapi untuk yang chapter kebanyakan konfliknya itu….ya…gitu deh. Saya hanya mengingatkan ya, jadi persiapkan diri kalian. Terutama kalian yang baru sama saya:D
Ya sudah, Review/favorite/follow nya boleh atu akang, teteh:3
Terima kasih yang sudah baca!~ Salam Bunda-Ayah BTS!~
Kimmidiot.
