Angin lembut musim gugur menerbangkan daun-daun kering di sekitarnya. Seorang pemuda berambut raven tertidur lelap di sebuah kursi taman. Mata indahnya tampak lebih menawan meskipun dalam keadaan tertutup rapat. Sudah sekitar setengah jam dia ketiduran di sebuah taman kota yang menyimpan sebuah kenangan manis.
Tiba-tiba bibirnya terasa hangat. Sebuah kecupan singkat membuatnya merasakan kenyamanan seperti yang pernah ia rasakan tiga tahun yang lalu. Uchiha Sasuke perlahan membuka kelopak matanya...
AUTUMN IN MY HEART
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Romance, Hurt/Comfort
Warning : OOC, Typos, newbie, etc.
Pairing : SasuSaku
.
.
.
Chapter 1 - Sebuah Surat Cinta
Sasuke POV.
Aku melihat banyak sekali amplop di dalam loker milikku. Surat cinta lagi? Dan sebanyak ini, Apa mereka tidak lelah menulisnya? Lagipula mereka tahu kalau aku tidak pernah tertarik membacanya. Dua hari yang lalu seorang gadis berambut merah dan memakai kacamata –jangan tanya padaku siapa namanya– mendatangi kelasku dengan emosi karena melihat suratnya yang berakhir di tempat sampah depan kelas. Mungkin dia merasa tidak dihargai atau apa, meski begitu kemarin dia mengirim surat lagi. Wanita memang susah ditebak.
Kulihat satu per satu nama pengirim surat tersebut. Sebuah surat berwarna merah muda menarik perhatianku. Di situ tertulis nama Haruno Sakura. Apa aku tidak salah baca? Sakura? Gadis pendiam dengan kacamata tebal dan buku yang tidak kalah tebalnya itu mengirimiku surat cinta?
Haruno Sakura adalah murid yang cukup terkenal di sekolahku. Bukan karena dia gadis cantik seperti Yamanaka Ino, populer seperti Temari, atau gadis kaya seperti Hyuuga Hinata, melainkan karena dia adalah gadis paling pintar tetapi juga paling kuper di Konoha Gakuen. Aku berani bersumpah tidak pernah sekali pun melihat dia bersama teman-temannya. Itu karena dia tidak memiliki teman. Ayahnya, Haruno Kizashi, adalah pemilik sebuah panti asuhan yang cukup terkenal di Konoha. Pernah suatu hari aku melihat Sakura membawa banyak sekali buku untuk disumbangkan ke panti itu –aku sedang bersama teman-temanku dan tidak sengaja melihatnya. Saat itu buku yang ia bawa jatuh berserakan, aku hanya diam saja tanpa ada niat untuk membantunya. Naruto lebih parah lagi, dia malah tertawa sangat keras. Meskipun tidak lama setelah itu dia tersedak makanannya dan sakit tenggorokan selama dua hari –mungkin Sakura mendengarnya lalu menyumpahinya. Gadis itu benar-benar hampir tidak diperhatikan, bahkan beberapa orang di kelas merasa tidak mengenalinya. Dia terlalu tertutup, dan itu membuatnya dijauhi oleh orang-orang. Aku sendiri juga tidak terlalu mengenalnya meskipun sudah dua tahun kami berada di kelas yang sama tetapi itu tidak membuatku tahu banyak tentang dia.
Aku membuka surat itu perlahan. Entah mengapa dari sekian banyak surat yang pernah aku terima, baru kali ini aku sangat penasaran dengan isinya. Aku membacanya dalam hati...
Halo, aku rasa aku tidak perlu mengenalkan diri. Kita sudah berada di kelas yang sama selama hampir dua tahun. Ya, aku Haruno Sakura.
Bait pertama surat itu membuat Sasuke ingin membaca bait selanjutnya.
Selama ini aku selalu memperhatikanmu, aku mendengar setiap kata-katamu, aku melihatmu tersenyum. Aku...
Aku menahan napas. Jangan bilang kalau Sakura menyukaiku. Tapi benarkah? Gadis itu jatuh cinta padaku? Ini tampak begitu konyol. Tidak masuk akal.
Aku menyukaimu! Maafkan aku...
Dasar bodoh! Kenapa minta maaf?
Sungguh! Aku minta maaf. Aku sendiri tidak tahu kapan perasaan ini tumbuh.
Hn, gadis ini terlalu berlebihan. Memangnya dia pikir aku akan menghajarnya kalau dia menyukaiku? Itu perasaan wajar yang dialami setiap gadis yang mengenalku. Siapa yang tidak menyukaiku? Hampir semua murid perempuan di sekolah ini tergila-gila padaku!
Yang aku tahu awalnya aku hanya mengagumi dirimu yang tidak pernah patah semangat bahkan kau masih bisa tersenyum saat mendapat banyak masalah. Kau mengingatkanku pada anak-anak panti asuhan yang selalu tersenyum meskipun hati mereka menangis.
Anak panti asuhan? Apa dia tidak bisa memikirkan sesuatu yang lebih hebat daripada itu? Lagipula kapan dia melihatku tersenyum?
Perasaanku menjadi hangat setiap mendengar tawamu...
Tunggu! Tawa? Apa aku pernah tertawa di depannya? Ini aneh...
Aku menyukaimu, itulah kata-kata yang selama ini kupendam dalam hati. Mungkin ini terdengar tidak masuk akal. Tapi inilah kenyataannya, Aku benar-benar menyukaimu. Kau boleh membuang surat ini kalau kau tidak suka, atau membakarnya kalau kau muak dengan kata-kataku. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca suratku Uzumaki Naruto...
APA?! Uzumaki Naruto? Jadi surat ini untuk Naruto? Sakura menyukai pemuda kuning itu, tapi apa dia buta? Bagaimana denganku? Ini... lebih tidak masuk akal dari yang aku pikirkan sebelumnya! Dia benar-benar gadis kuper! Naruto jelas tidak lebih tampan daripada aku meskipun dia juga memiliki beberapa penggemar. Ingat! Beberapa, dan itu artinya tidak lebih banyak dari orang-orang yang memujaku. Lagipula berani sekali Sakura mengirimi Naruto surat cinta? Oh, rasanya aku ingin tertawa sekeras-kerasnya. Naruto pasti juga berpikiran sama denganku. Baiklah, aku akan mempermalukan gadis itu di depan banyak orang.
oOo
Aku berjalan menuju kantin sekolah. Kantin adalah tempat yang cocok untuk membacakan surat ini dengan keras di hadapan seluruh murid Konoha Gakuen. Saat ini masih jam istirahat, pasti Naruto atau Sakura berada di sana. Tidak pernah aku merasa tertarik dengan kisah cinta orang lain sebelumnya. Tapi yang ini beda. Sakura menaruh surat untuk Naruto di lokerku! Dia benar-benar mempermainkan aku dan aku pasti membalasnya!
Semua orang menatapku begitu aku tiba di kantin. Itu sudah biasa terjadi.
"Hei, Naruto–" seruku saat melihat sosok pemuda berambut blonde tersebut. Naruto sedang berkumpul bersama Sai, Ino, Shikamaru, dan Temari. Tunggu, ada satu orang lagi. Dia Hinata Hyuuga. Si gadis paling kaya di sekolah ini. Sedang apa dia di sana? Setahuku Hinata tidak akrab dengan kelompok kami.
"Oh. Sasuke? Kemarilah!" Naruto melambaikan tangannya. Aku menghampirinya dan aku sempat melihat kalau Sakura mencuri pandangan ke tempat Naruto.
"Ada yang ingin aku beritahu pada semua orang –" aku bicara dengan keras untuk menarik perhatian semua yang ada di kantin. "Kau, Haruno, beridirilah!" perintahku pada gadis musim semi itu. Semua orang sangat terkejut mendengar ucapanku. Sakura berdiri dengan ragu-ragu, dia tampak ketakutan.
"Naruto, apa kau pernah melihat surat ini sebelumnya?" Tanyaku sambil mengacungkan surat tadi. Sakura terbelalak. Ini akan menjadi pertunjukan yang seru.
"Oh, itu, ya aku melihatnya terjatuh di lantai. Aku pikir mungkin itu surat dari penggemarmu jadi aku menaruhnya ke dalam lokermu."
"Well, ini adalah surat cinta dari Haruno Sakura."
Semua murid mengalihkan pandangannya pada Sakura. Mereka kemudian saling berbisik-bisik. Dasar tukang gosip! Tapi ini belum seberapa. Aku penasaran bagaimana reaksi mereka ketika mendengar kalau surat ini untuk Naruto.
"Aku akan membacakannya di hadapan kalian." Kataku. "Halo, aku rasa aku tidak perlu mengenalkan diri. Kita sudah berada di kelas yang sama selama hampir dua tahun. Ya, aku Haruno Sakura. Selama ini aku selalu memperhatikanmu, aku mendengar setiap kata-katamu, aku melihatmu tersenyum. Aku ... Aku menyukaimu! Maafkan aku..."
Semua murid heboh mendengarnya. Sebagian lagi tertawa mengejek. Sementara Sakura hanya menunduk malu di tempatnya.
"Sayang, apa kau tahu maksud temanmu itu? Apa dia berniat mempermalukan Sakura?" Suara lembut seorang gadis membuatku menoleh cepat ke arahnya.
"Entahlah. aku juga tidak tahu, say–" Naruto menjawab gadis tadi. Aku dan murid lainnya terkejut mendengar percakapan Naruto dengan Hinata. Semua murid kembali heboh.
"Naruto, kau dan Hinata–"
"Yeah, aku resmi jadian dengan Hinata-hime hari ini." Naruto mengumumkannya dengan bangga.
Aku langsung menoleh ke arah Sakura. Dia menangis. Oh bagaimana ini? Aku harap mereka lupa dengan surat...
"Cepat lanjutkan membacanya, Sasuke! Aku ingin tahu bagaimana cara gadis seperti dia mengungkapkan cinta. Hahaha..." Sang Primadona Yamanaka Ino mengatakannya dengan geli membuat orang-orang ikut tertawa.
"Sungguh! Aku minta maaf. Aku sendiri tidak tahu kapan perasaan ini tumbuh." Aku membacanya dengan perasaan kacau. "Aku menyukaimu, itulah kata-kata yang selama ini kupendam dalam hati. Mungkin ini terdengar tidak masuk akal. Tapi inilah kenyataannya, Aku benar-benar menyukaimu. Kau boleh membuang surat ini kalau kau tidak suka, atau membakarnya kalau kau muak dengan kata-kataku. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca suratku. Uchiha Sasuke..."
To Be Continued...
A/N :
Yosh! Ini adalah fanfiction pertamaku. Jadi tolong maklumi kalau agak berantakan gimana gitu :3
Mohon kritikannya bagi para Author yang sudah berpengalaman. Chapter 1 ini full Sasuke POV. Chapter depan mungkin sudut pandang lain atau tetap Sasu POV, Tergantung mood.
Thanks For Reading. Mind to Riview?
