Inojin melihat ibunya sedang mengambil barang yang tercecer di lantai sambil sesekali berusaha menyelipkan poninya yang panjang. Menghela, anak berumur dua belas tahun itu berjongkok dan mulai membantu. Sang ibu tersenyum kecil pada putranya dan bergumam terimakasih pelan.
"Ibu, ponimu panjang begitu, pasti tidak pernah dipotong, ya?" tanya Inojin.
Mendengar itu, Ino langsung terkejut dengan wajah merona merah, dan barang yang telah ia rapikan terjatuh berantakan lagi. "P-pernah dipotong, kok! Kamu bikin ibu terkejut saja..."
Inojin menyerngit melihat reaksi yang sangat tak terduga dari ibunya.
Huh, kau tidak tahu apa yang pernah terjadi sekitar dua belas tahun lalu, Nak...
.
.
Disclaimer: Naruto dan Boruto milik Masashi Kishimoto, author tidak mengambil keuntungan.
Warning: Ino x Sai, Oneshot AR drabble
.
Poni Ino
by Fei Mei
.
.
Dua belas tahun yang lalu, bersama Choji dan Temari, Ino berhasil menyelamatkan Shikamaru dan Sai. Kalau Shikamaru sih, sudah pasti tinggal diurus Temari. Tetapi Sai, tidak ada yang benar-benar dekat dengannya, dan Ino untung-untungan untuk meyakinkan pemuda itu bahwa ia datang sebagai temannya.
Mengucapkan terimakasih mungkin sudah biasa, tapi Ino tidak menyangka bahwa Sai akan mengajaknya pergi kencan sebagai bentuk terimakasih. Sai itu tampan --tidak setampan Sasuke, tapi tetap saja tampan--, jadi dengan senang hati Ino terima. Beberapa kali setelahnya mereka berdua pergi kencan, makan bersama, menonton film, jalan-jalan. Tapi tidak ada arti khusus. Ino tidak yakin bahwa ia akan jatuh cinta pada pemuda yang irit ekspresi itu.
"Ayo taruhan," ujar Sakura, ketika gadis berambut merah muda itu membantu menata rambut sahabatnya yang sebentar lagi akan pergi makan malam dengan Sai. "Jika sebelum akhir tahun ini kau punya hubungan pasti dengan Sai, berarti kau kalah, dan kau harus potong ponimu ini!"
Ino terkejut. "Ap-apa-apaan, sih! Poniku --eh, kenapa Sai?!"
Sakura menyengir. "Kau itu selalu menerima tawaran kencan Sai. Jika Sai tidak memberi kabar apa-apa, kau jadi cemas. Saat kau lupa beri kabar, Sai malah datang mengecek keadaanmu. Aku tidak peduli apa katamu, tapi tingkah kalian itu sudah seperti orang pacaran. Sekarang aku tinggal tunggu kalian benar-benar punya status resmi!"
"Baiklah! Kalau kau yang kalah bagaimana? Ah, aku tahu! Kau harus pacaran dengan Lee!"
"Kok gitu?!" Lee pemuda yang baik sih, tapi kan, Sakura hanya cinta pada Sasuke!
"Kamu yang mulai, Jidat!"
Berbeda dengan gurunya yang payah dalam taruhan, ternyata Sakura memenangkan taruhannya dengan Ino.
Pada malam Natal, Sakura tidak sengaja melihat Sai menyatakan cinta pada Ino. Dan tidak tanggung-tanggung, Sai bukan mengajak gadis pirang itu berpacaran, melainkan langsung melamar untuk pernikahan! Ino, entah dia lupa akan taruhannya karena memang ia sudah jatuh cinta pada Sai atau apa, langsung saja menerima lamaran itu.
Keesokkan harinya Ino memotong pendek poninya --Sai sempat bingung kenapa, tapi ia tidak masalah karena baginya Ino tetap menjadi Si Cantik. Ino sungguh beruntung poninya cepat panjang. Ia tidak perlu menunggu bertahun-tahun untuk memanjangkan poninya. Dan Sai juga tidak perlu menunggu terlalu lama sampai Inojin muncul di rahim Ino.
.
.
SELESAI
.
.
A/N: Diketik lewat ponsel saat dalam mobil dan tidak diperiksa ulang. Maaf untuk typo(s) yang bertebaran. Ini ide yang sangat tiba-tiba, karena Fei begitu saja kepikiran soal betapa manisnya Ino dengan Sai di episode-episode akhir Shippuden dan di Boruto.
Review?
