If No One Will Listen

.

.

DISCLAIMER: LOVE BERRISH belong to NANA HARUTA

.XXX.

Semenjak kepergiannya ke luar negeri, Yuuya masih membayangkan dirinya berada bersama teman-temannya. Hari ini bertepatan dua bulan sejak dirinya menghilang tanpa kabar menuju luar negeri – padahal sudah diinformasikan kepada pihak yayasan sekolah tersebut.

Sebagai seorang Yuuya Fukushima, hal ini benar-benar sangatlah wajar karena bisa bersama sang Ayah. Hanya Ayah-lah menjadi tempat bersandar sejak Ibunya meninggal dunia waktu SMP. Kepindahan dirinya ke SMA baru, membuat dirinya menyangka Ayahnya membencinya. Ternyata tidak sama sekali.

Tetapi, pernyataan Ayahnya soal kepindahannya ke luar negeri tiba-tiba mendadak. Tetap saja membiarkan dirinya mendengarkan perkataan Ayahnya yang meminta dirinya ikut karena Ayahnya terlihat kesepian. Makanya Yuuya tidak mau melihat Ayahnya kesepian lagi semenjak Ibunya meninggalkan keduanya.

Hingga saat ini, Yuuya merasa Ayahnya tidak mendengar apa dibicarakan oleh Yuuya. Ayahnya lebih banyak sibuk ketimbang berbicara panjang lebar. Kuliah Yuuya juga tidak terhambat karena telah dibantu sebelum pindah ke sini. Tetapi, dirinya butuh orang yang mendengarkan semua kalimat-kalimat – tertahan di hati juga pikiran – agar semuanya membaik.

Jika ada seseorang mendengarkan dirinya, dia pasti menjelaskan apa yang ada di dalam pikirannya juga hatinya yang suka gelisah dan kalut. Apapun resikonya, Yuuya pasti bisa santai di kemudian hari. Itu saja.

Seandainya ada orang mendengarkannya, tentu saja pikiran di dalam hatinya berhenti dan membersihkan kegundahan dan kegelisahan di dalamnya. Melihat orang mendengarnya curahan hatinya, itu bisa membuat dirinya terlihat lebih segar tanpa ada satu pun beban yang menyangkut lagi.

(My Quote)

The End

..XXX..

01 February 2014