Desclaimer : Saya tidak punya apapun kecuali plot cerita ini

Warning : YAOI/ BxB/ Omegavers/ AU/ M-Preg

Page 1 – Prolog

Hwang Minhyun

.

.

.

Minhyun masih ingat sore itu berangin dan dia tengah duduk di beranda rumah ketika Park Jihoon muncul dengan wajah kusut setengah sembab, Minhyun menaruh buku yang sedang ia baca lalu bergegas menghampiri Jihoon yang melambai halus dari perkarang rumah keluarga Hwang yang dipenuhi bunga matahari.

"Jihoon-ah ada apa?" tanya Minhyun setelah Jihoon duduk di kursi sebelahnya pemuda itu menunduk memperhatikan wajah kusut Jihoon yang terbaring di lantai. Jihoon mengulurkan sebuah kertas yang baru ia terima siang ini pada Minhyun.

"Lee-saem memberikannya tadi siang." Ujar Jihoon perlahan sementara Minhyun membaca isi kertas itu, sebenaranya kedua pemuda itu tak asing dengan kertas yang diberiakan Jihoon itu, Minhyun melihatnya pertama kali saat kakaknya menerima kertas yang sama saat Minhyun berumur sepuluh tahun dan dia mendapatkan miliknya tiga tahun yang lalu.

"Kau ikut tes tahun ini?" tanya Minhyun setelah ia selesai membaca dan Jihoon mengangguk lemas sebagai jawabannya ia menekuk kedua kakinya sambil bergumam tidak jelas.

"Aku, Woojin, Hyungseob, Seonho, Guanlin, Daehwi, dan Jinyoung lebih tepatnya."

"Cuma kau yang akan ikut aku?" tanya Minhyun lagi Jihoon mengangguk mengiyakan.

"Hyungseob?"

"Dia kekelas Beta bersama Seonho, Daehwi dan Jinyoung." Jawab Jihoon suaranya bergetar seperti ingin menangis Minhyun mendekatinya lalu memeluk pemuda itu dari samping.

"Hyung bagaimana ini? Woojin dan Guanlin berhasil cuma aku yang tidak." Minhyun tidak berkata apa-apa dia tidak tahu apa yang harus dikatakan pada Jihoon dan membiarkan remaja itu menangis hingga lega. Minhyun tahu Jihoon tumbuh dalam keluarga yang di dominasi Alpha pasti berat baginya menerima keadaannya sekarang. Ditambah lagi sepupu Jihoon Park Woojin dan teman sepermainannya Lai Guanlin di tempatkan di kelas Alpha, Jihoon dan keduanya sudah lama berlatih bersama untuk menjadi seorang alpha.

"Jihoon-ah hyung tidak tahu apa ini akan menghiburmu atau tidak tapi jika terjadi apa-apa kau boleh datang padaku." Minhyun mengelus kepala Jihoon yang masih menangis.

Pukul setengah enam keduanya terdiam memandangi pekarangan rumah Minhyun yang dipenuhi bunga matahari, Minhyun membuat coklat panas dan mereka sepakat untuk duduk di beranda sambil mulai bercerita.

"Kau tahu hyung ketika Lee-Saem datang aku bahkan tidak meresa cemas sedikitpun, Chanyeol-hyung dapat hasilnya enam tahun lalu dan dia seorang Alpha, Hyungsik-hyung walau tidak percaya diri juga seorang alpha, Jimin-Hyung juga seorang Alpha, bahkan Jungsoo-hyung yang terlihat tidak meyakinkan itu juga seorang alpha." Jihoon menarik nafasnya setelah menceritakan kakak-kakak sepupunya. "Tentu saja hasilku tidak akan jauh dari mereka aku selalu percaya diri tentang itu, hari ini saat Lee-saem memberikan hasil tesku semua orang berkumpul Chanyeol-hyung membatalkan rencana kencannya, Jimin-hyung bolos latihan bahkan Yoochun dan Jungsoo-hyung pulang kerumah. Aku sangat yakin akan bergabung bersama mereka tahun ini tapi nyatanya.." Jihoon menggenggam hasil tesnya.

"Jangankan seorang alpha, aku bahkan bukan seorang beta." Ia menggulung kertas itu lalu melemparnya kesudut beranda rumah Minhyun. Diam-diam dalam kertas yang kini tidak berbentuk itu terdapat kenyataan yang paling tidak diinginkan Jihoon tahun ini, dirinya Park Jihoon yang lahir dari keluarga yang di dominasi alpha terbukti seratus persen adalah seorang omega.

Minhyun menyeruput coklat panasnya keadaan Jihoon sekarang mengingatkan dirinya pada tiga tahun lalu saat Minhyun dan teman-temannya mengambil tes yang sama, tidak ada seorangpun dari mereka yang benar-benar siap dengan hasil tesnya bahkan Jonghyun yang sangat tenang itu tidak bisa diam saat hasilnya keluar. Tidak ada yang pernah siap dengan tes penggolongan kelas yang selalu dilakukan tiap tahunnya pada bangsa mereka yang menginjak remaja. Minhyun melakukan tesnya tiga tahun lalu saat ia kelas dua SMP, sementara Jihoon mengambil tesnya tahun ini sedikit terlambat karena dia sudah kelas tiga. Walau tidak separah Jihoon Minhyun juga sempat terguncang saat melihat hasil tesnya ia meminta Minki untuk menamparnya beberapa kali sampai akhirnya menangis menerima kenyataan kalau dirinya memang seorang omega, bukan hanya omega biasa karena dia adalah seorang laki-laki.

"Hyung sekarang bagaimana?" tanya Jihoon akhirnya setelah keduanya terdiam cukup lama.

"Bagaimana apanya? Tentu saja kau harus menjalaninya Jihoon-ah semuanya akan baik-baik saja setelah beberapa waktu." Balas Minhyun ia kembali menyeruput coklat panasnya lalu melambai pada Minki yang berjalan beriringan bersama Jonghyun yang tertawa hingga menabrak pagar rumah Minhyun.

"Aku tidak yakin hyung." Keluh Jihoon

"Kau akan baik-baik saja Jihoon-ah menjadi seorang omega bukanlah hal yang memalukan, kau sekarang adalah orang yang sangat istimewa tahu sendirikan dalam kaum kita cuma ada dua puluh persen omega dan dari dua puluh persen itu omega laki-laki hanya dua persennya. Kabar baiknya kau tidak akan ikut kelas berburu musim dingin, tidak ada kerja bakti musim semi dan ucapkan selamat tinggal pada Jung-saem karena mulai semester depan kau tidak perlu ikut kelas sejarah kepemimpinan yang mebosankan, kau bahkan punya antrian sendiri di kantin dapat ruang ganti baru yang separuh lokernya bisa jadi milikmu di tambah lagi ibumu akan sangat baik padamu, setidaknya itu yang terjadi padaku." Ujar Minhyun ia meletakkan gelasnya lalu tersnyum kearah Jihoon yang membalasnya dengan lemah.

"Menjadi Omega bukan berarti kau berubah menjadi makhluk yang lemah Jihoon-ah seorang omega harus cukup kuat untuk mendampingi seorang alpha kau akan menjadi penyeimbang bagi pasanganmu kedepannya. Ingatlah Jihoon-ah seorang omega harus cukup kuat untuk menyokong pasanganmu, menjadi sandaran saat pasanganmu membutuhkan. Mungkin kau tidak ditakdirkan untuk memimpin klan tapi sekarang kau punya tanggung jawab yang lebih kau adalah orang yang akan membentuk orang-orang dalam keluargamu karena seorang omega adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengasuh, melatih hingga membentuk anak-anak dalam klan." Jihoon menganggguk meski ia tidak terlalu paham dengan ucapan Minhyun tapi setidaknya ia tahu harus kemana saat membutuhkan sesuatu. Sementara itu Minhyun yang sudah menghabiskan coklatnya tertawa miris kearah seberang rumahnya Minki dan Jonghyun yang ia kira sudah berlalu masih berada di sana mendebatkan sesuatu yang sepertinya tidak penting, Minki yang wajahnya memerah memukul Jonghyun yang tertawa girang, seperti biasa kedua temannya itu melakukan hal bodoh pikir Minhyun putus asa.

"Hyung apa itu sakit?"

"Hmm apa?"

"Heat pertama apa sakit?" tanya Jihoon, dari semua hal tentang omega heat adalah yang paling mengganggunya dia tidak bisa bertanya pada siapapun karena keluarga Park tidak punya terlalu banyak omega separuh dari mereka malah sudah ikut pasangan masing-masing meninggalkan klan, oleh karena itu hari ini Jihoon datang kepada Minhyunsatu-satunya yang bisa ia tanyai.

"Hmm dari pada sakit aku hanya bisa bilang heat pertama itu penuh dengan gairah." Jawab Minhyun mulus tidak sadar jika remaja disebelahnya sudah memerah karena malu.

"Kau harus merasakannya sendiri baru bisa paham apa yang aku katakan. Semuanya akan baik-baik saja Jihoon-ah kau hanya perlu melaluinya jangan terlalu dipikirkan." Jihoon mengangguk berbicara dengan Minhyun sedikit banyak telah membuatnya lega.

"Karena kau sudah paham maka jangan pernah menangis lagi karena hal seperti ini dan jangan lupa semester depan kau punya mentoring khusus denganku, kerjakan tugasmu dengan sungguh-sungguh karena aku tidak akan mengistimewakanmu." Ujar Minhyun ia merangkul Jihoon yang terlihat jauh lebih baik lalu keduanya tertawa lepas, tidak ada yang perlu dikhawatirkan menjadi seorang omega bukan berarti akhir dunia.

"Oh iya hyung aku lupa bertanya sesuatu padamu, kau sudah menemukan matemu hyung?" Tanya Jihoon menggoda seniornya itu.

"Mate? Aku belum memikirkan sampai sejauh itu." Jawab Minhyun matanya memandang lurus kearah jalan dimana sekelompok Beta lewat, ia bisa melihat Seonho yang asyik mengunyah keripik sementara para beta yang jauh lebih dewasa darinya terus berusaha menjelaskan sesuatu yang tidak bisa didengar Minhyun mungkin hal-hal yang berkaitan dengan acara mereka hari ini, Minhyun tahu dari Minki jika semua Beta disekolah mereka selalu melakukan sebuah ritual setiap mendapat anggota baru, kali ini sepertinya kelompok Jaehwan yang melakukannya karena ia dapat melihat beta dengan suara emas itu menggandeng Lee Daehwi di sampingnya. Jika ini kelompok Jaehwan berarti dia juga akan ikut, seseorang yang diam-diam mendapat perhatian Minhyun selama tiga tahun ini.

"Seongwoo-Hyung cepatlah sedikit..." Jaehwan berteriak pada seorang pemuda yang berjalan gontai dibelakang kelompok itu terlihat tanpa minat. Ong Seogwoo namanya Beta teman sekelas Minhyun hingga tiga tahun lalu yang keberadaannya entah kenapa selalu menarik perhatian Minhyun.

"Iya iya aku akan cepat dasar cerewet." Balas Seongwoo ia segera berlari kearah Jaehwan yang menggerutu bersama beta lainnya, diam-diam Minhyun tersenyum memperhatikan tingkah kekanakan Seongwoo yang berlari mengejar Jaehwan hingga menghilang dari pandangan kedua omega yang tengah memperhatiakan mereka.

"Hyung tidak kah kau fikir Seongwoo hyung itu menarik?" Tanya Jihoon yang menyadari arah pandangan Minhyun ketika rombongan beta itu lewat.

"Tidak terlalu, memangnya kenapa kau tertarik dengan Ong?." Jawab Minhyun santai bukan Hwang Minhyun namanya jika tidak bisa menghindari pertanyaan seperti ini.

"Tidak sama sekali." Jawab Jihoon

"Tentu saja tidak Guanlin lebih menarik bukan? sudah memikirkan kemungkinan bersama dengannya?" Minhyun balas menggoda Jihoon sementara yang digoda hanya memandangnya datar.

"Dia hanya bocah hyung."

"Tapi sekarang dia alpha Jihoon-ah." Minhyun tertawa karena Jihoon memukulnya tanpa ampun, saat kedua pemuda itu tengah asyik bercanda keduanya sama sekali tidak menyadari keberadaan Dongho yang tengah asyik bersender dipagar rumah Minhyun.

"Park Jihoon." Jihoon tersentak dan langsung mencari sumber suara

"Dongho hyung ada apa?"

"Tidak cuma mau bilang kau di cari Woojin dan Jimin katanya disuruh pulang sebelum malam." Balas Dongho melambai kearah Jihoon remaja itu langsung bergegas menyambar kertas hasil tesnya yang sebelumnya terlupakan lalu berlalu pergi tanpa pamit pada Minhyun. "Terima kasih Hyung." Ucapnya saat lewat disebelah Dongho lalu berlari secepat mungkin menerobos barisan bunga matahari yang berjejer rapat di pekarangan.

" Minhyun-ah sedang apa?" tanya Dongho basa-basi Minhyun hanya mengedikan bahunya tidak peduli dengan pertanyaan bodoh Dongho.

"Kau mau kemana?"

"Menjemput sepupuku kau ingat sepupuku kan?" kata Dongho malas-malasan.

"Sigendut berkaca mata itu?" tanya Minhyun Dongho menyemburkan tawanya, memang benar terakhir kali sepupunya bertemu Minhyun adalah waktu mereka masih SD dan saat itu dia gendut dan berkaca mata.

"Wah kalau Daniel mendengarnya dia akan sangat kesal, ingin ikut denganku Minhyun-ah?"

"Kalau hanya untuk jadi kuli angkut gratis tidak terima kasih." Jawab Minhyun tegas ia tahu Dongho mengajaknya karena malas membawa barang sepupunya sendirian, Dongho tertawa lagi niat awalnya ketahuan oleh Minhyun.

"Kau akan menyesal loh Daniel sekarang sudah banyak berubah tidak ingin melihatnya sekali lagi?" Tawar Dongho menjual nama sepupunya

"Tidak tertarik sama sekali." Balas Minhyun lalu berlalu masuk kerumahnya meninggalkan Dongho

"Dia sekarang seorang alpha loh."

"Hmm terserah aku tidak tertarik dengan alpha." Teriak Minhyun dari dalam rumahnya

"Oh iya aku lupa kau kan lebih suka Ong Seongwoo." Dongho membalas dari perkarangan lalu bergegas kabur saat Minhyun keluar dengan seember air ditangannya siap menyiram Dongho.

"YAKKK! KANG DONGHOOOO AWAS SAJA KALAU KAU KEMBALI" teriak Minhyun wajahnya memerah karena digoda habis-habisan oleh Dongho, sejelas itukah kalau selama ini dia memperhatikan Seongwoo sampai-sampai Jihoon dan Dongho menggodanya. Ah terserahlah Minhyun tidak peduli lagi selama hanya Dongho yang sadar siapa yang peduli pemuda itu mengedikkan bahunya lalu memilih masuk kerumahnya. Minhyun hanya akan berendam dan memikirkan rencana minggu depan karena mereka akan mulai masuk sekolah lagi setelah libur musim panas semoga ada yang menarik tahun ini karena tahun lalu benar-benar membosankan. Minhyun hanya tidak sadar saja jika keinginan yang dia ucapkan tanpa niat itu benar-benar terwujud, dalam enam bulan kedepan dia akhir musim dingin seseorang yang spesial akan menyatakan perasaannya pada Omega jantan itu.

Prolog- Hawang Minhyun

TBC/END?

Pertanyaan : OngHwang atau NielHwang? PanWink atau WinkDeep?