Berdua di bukit kesayangan mereka adalah cerita biasa. Shikamaru yang tidak bosan memandangi awan seraya berbaring. Temari yang juga tak bosan memilih duduk saja menikmati pemandangan di bawah mereka.
Arah pandangan mereka berdua memang berbeda, tapi hati mereka tertaut pada hal yang sama: sosok di sisi masing-masing.
.
.
.
sepenggal cerita biasa
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
ShikaTema. K. Romance.
.
.
.
Berdua di bukit kesayangan mereka adalah cerita biasa. Menikmati indahnya mentari senja, membiarkan angin memainkan anak rambut dan membelai wajah.
Namun kali ini Shikamaru mendadak saja mengatakan hal tak biasa.
"Temari," panggil pemuda itu tanpa memindahkan arah fokus sepasang iris legamnya, "Kau percaya surga?"
Tanggapan Temari singkat saja, "Huh?"
Shikamaru tak peduli. Ia tak butuh jawaban, kali ini ia hanya ingin gadisnya mendengarkan. "Surga di langit sana, kan?"
Temari ikut mendongak. Ingin tahu langit bagian mana yang bisa-bisanya membuat Shikamaru bicara seperti itu. Seolah tengah menelanjangi langit demi mendapat jawaban pertanyaan yang diajukan sang kekasih.
"Kau mau menjadi sayapku untuk mencapai ke sana?"
"...he?"
"Tidak, lupakan," tukas sang Nara cepat. Matanya kembali terpejam. Huh, sejak kapan ia menjadi tipe penggombal seperti ini?
Temari terkekeh diam-diam. Hei, tadi ia dengar, tahu. Dan coba lihat rona tipis di wajah pemuda itu. Manis sekali.
Padahal kau sendiri harus melihat wajahmu sendiri, Nona Sabaku. Kau pun sebenarnya tersipu, kan? Jangan mengelak, kami tahu dari rona merah yang sama di kedua pipimu.
.
.
.
