Park Jimin x Min Yoongi

Boys Love, Drama, Romance, Hurt – Comfort

Rate T

Story is My Mine~ So if you don't like, Please don't read~

Sorry for Typo, etc

Hope you like it^^

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Seorang pemuda tampan dengan setelan Jeans selutut, T-shirt merah dengan logo bermerk tepat di dada sebelah kirinya, serta beanie hitam dengan lambing bendera Amerika ditengahnya. Tak lupa kacamata hitam yang pasti bermerk mahal bertengger di wajahnya, menutupi kedua matanya yang indah nan tegas, memberikan kesan cool bagi setiap orang yang melihatnya.

"Tuan Jimin mari saya antar ke kamar anda" Pemuda yang baru saja keluar dari dalam mobil itu ternyata bernama Jimin, dan ia hanya tersenyum mengiyakan saat manajer hotel menyambutnya dan menyuruh salah satu petugas hotel untuk membawakan barang-barangnya menuju kamar yang telah dipesannya jauh hari. Ya Jimin akan menghabiskan waktu liburannya di salah satu pulau kebanggaan negeri ginseng tersebut, Jeju. Dan kalian pasti ingin tau kenapa manajer hotel tersebut mengetahui nama Jimin saat pertama bertemu?

Jimin merupakan anak tunggal dari pemilik hotel di Jeju, hotel yang kini Jimin tempati. Semua karyawan di hotel tersebut sudah tau identitas Jimin, namun hanya satu orang, Ya satu orang yang tidak tau siapa Jimin.

DUG

"Ouch" Jimin mengaduh kesakitan saat seseorang menabrak tubuhnya. Sang manajer hotel yang hendak mengantar Jimin melotot saat mengetahui siapa yang menabrak Jimin.

"Min Yoongi- ssi apa matamu tidak dipakai? Kau tau siapa yang kau tabrak itu? Dia adalah- "

"Ah gwaenchana? apa kau kesakitan? Maaf aku tidak melihatmu berjalan" ucap Jimin tiba - tiba saja memotong ucapan sang manajer hotel itu.

"M- mian, aku tidak sengaja. Maafkan aku manajer- nim" Yoongi membungkuk meminta maaf. Jimin baru menyadari jika Yoongi salah satu karyawan di hotel milik keluarganya.

"Yasudah cepat kembali bekerja sana!" perintah sang manajer. Yoongi pun kembali membungkuk kemudian pergi meninggalkan Jimin dan sang manajer.

"Apa dia karyawan baru disini?" ucap Jimin.

"Ah iya tuan, maafkan atas sikapnya tadi" Jimin tidak menanggapi ucapan manajer itu, hanya tersenyum. entahlah apa yang menjadi bahan senyuman dari Jimin itu.

.

.

.

.

.

"Tuan Jimin, jika membutuhkan sesuatu bisa beritau saya kapanpun, nanti saya akan menyuruh petugas yang lain untuk membawakannya.." ucap manajer tersebut usai sampai didepan kamar Jimin.

"Eum itu manajer- nim, bisakah aku meminta karyawan baru tadi mengurusi semua keperluanku disini? dari menyiapkan makan, membersihkan kamar hingga mengajakku berkeliling disekitar Jeju?"

"A- apa anda yakin Tuan? Maksud anda Min Yoongi kan?" Manajer itu sedikit kaget dengan permintaan Jimin.

"Apa ada yang salah manajer- nim?"

"Ah t- tidak tuan, maafkan saya. baiklah, saya akan memberitahu Yoongi hal ini. Anda ingin makan siang dimana tuan? jika didalam kamar saya akan beritau Yoongi untuk membawakan makan siang anda"

Jimin menimang ucapan sang manajer, lalu tersenyum "Ide yang bagus manajer- nim, terima kasih"

"Sama- sama tuan, selamat beristirahat"

Jimin pun memasuki kamarnya, menaruh tas dan kopernya lalu merebahkan dirinya di kasur. Jimin menatap langit - langit kamarnya lalu tersenyum saat mengingat pertemuan pertamanya dengan Yoongi. Jimin benar - benar terpesona melihatnya. Yoongi yang memiliki kulit pucat, serta tubuhnya yang mungil tidak seperti kebanyakan laki - laki, rambutnya yang dicat berwarna hijau mint menambah kesan manis dari wajahnya.

Hanya dengan mengingatnya saja Jimin sudah seperti orang gila yang senyum - senyum sendiri.

"Min Yoongi..."

Usai menggumamkan nama Yoongi, Jimin menutup kedua matanya. Rasa lelah selama perjalanan dari Seoul menuju Jeju membuatnya tidak bisa mengabaikan rasa kantuk yang melandanya. Mari kita biarkan sejenak untuk Jimin melepas rasa lelahnya.

.

.

.

.

.

"Apa Manajer- nim? Jadi saya hanya bekerja di kamar itu?" ucap Yoongi setengah berteriak. Sang manajer mengusap telinganya mendengar ucapan Yoongi. "Ya ya ya, Aku tidak tuli Yoongi- ssi kenapa kau berteriak seperti itu aishh?"

"Hehehe maafkan saya manajer- nim, saya hanya memastikan ucapan anda benar" Yoongi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Benar Yoongi- ssi, kau harus membawakan makan pagi, siang dan malam. Lalu kau juga harus membersihkan kamarnya dan selanjutnya kau ikuti saja semua yang diperintahkannya. Mulai hari ini dan seterusnya kau bekerja dengannya. Arraseo?"

"T- tapi manajer- nim bagaimana dengan pekerjaanku di sini?" tanya Yoongi bingung. "Kau tau Yoongi- ssi konsumen itu paling berharga, jadi kau ikuti saja apa yang sudah aku perintahkan. untuk pekerjaanmu disini masih banyak yang bisa mengerjakannya. sekarang cepatlah bawakan makan siang ke kamarnya!"

"B- baik manajer- nim" Yoongi pun bergegas keluar dari ruangan sang manajer.

.

.

.

.

.

.

.

Ting Tong

"Tuan ini saya Min Yoongi, saya membawakan makan siang anda"

Ting Tong

Tak ada jawaban, Yoongi pun kembali memencet bel kamar Jimin. "Apa aku buka saja?" Yoongi mengeluarkan kartu untuk akses masuk ke kamar Jimin, Manajer nya yang memberikan dan sudah pasti atas perintah Jimin pula.

Pintu pun terbuka, Yoongi dengan hati - hati masuk kedalam untuk menemui sang tuan yang menyuruhnya bekerja. Yoongi menaruh nampan yang berisi makanan untuk makan siang Jimin di meja makan. Lalu mencari keberadaan Jimin yang sama sekali tidak menunjukan keberadaannya sejak Yoongi memencet bel kamarnya.

Yoongi memasuki kamar Jimin, dan dapat dilihat olehnya bahwa sang penghuni sedang tertidur ditempat tidurnya. Yoongi mendekat meneliti wajah Jimin yang tertidur.

"Ah yaampun pasti dia sangat kaya bisa memesan kamar hotel semahal ini, beruntungnya bisa terlahir kaya" ucap Yoongi bergumam. Lalu setelah itu Yoongi beranjak meninggalkan kamar Jimin. Yoongi memilih untuk menunggu di ruang tamu hingga tuannya bangun dari tidurnya.

Tanpa Yoongi sadari Jimin membuka matanya saat Yoongi berjalan keluar dari kamarnya. Jimin juga mendengar apa yang Yoongi ucapkan.

"Beruntung? Kau salah Min Yoongi..." ucap Jimin tersenyum miris.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Hai hai Dyah Cho Is Back~

Apalah ini aku juga gg ngerti bisa jadi kek gitu ceritanya wkwk

Mau tau tanggapan kalian dulu, ini baru permulaannya loh~ kalo respon kalian bagus nanti dilanjut.. pokonya ini masih banyak misterinya yaaa Haha

Jangan pada kecewa aku kasih rate T Hihihi

Okedeh~ Ditunggu Review nya yaa

©DyahCho~