Disclaimer: All the Kuroshitsuji casts are belong to Yana Toboso. I only own the plot and the OCs.

Sinar matahari menyeruak untuk memenuhi sebuah perpustakaan yang di penuhi oleh buku – buku tua dan kusam. Seorang pria paruh baya beserta dengan seorang gadis belia sedang menikmati teh mereka. Pria paruh baya tersebut menyesap tehnya dan menatap gadis belia yang duduk di seberangnya.

Pria paruh baya itu berdeham untuk memperoleh perhatian gadis belia tersebut.

"Aku rasa, sudah saatnya kau kembali ke London," ujar pria itu.

Gadis itu menatap walinya tidak senang. Sang wali menyadari tatapan menusuk gadis itu dan menghela nafas.

"Mengapa? Kau tidak setuju?"

Gadis itu menundukkan kepalanya. Pria paruh baya tersebut berjalan menuju meja kerjanya dan mengambil selembar halaman koran yang halamannya telah menguning dan kusam. Ia membenahi letak kacamatanya dan membaca huruf – huruf yang telah tercetak di halaman tersebut.

"Lihat berita ini? Sejak itu, aku telah membawamu pergi.. Dan aku rasa sudah waktunya untukmu kembali ke tempat ini,"

Gadis itu membaca halaman koran yang rapuh tersebut.

Api Melahap Kediaman Phantomhive

Gadis itu memejamkan kedua matanya. Bagaimana ia bisa melupakan peristiwa itu? Peristiwa itu telah merubah hidupnya.

"Kau sudah dewasa. Jika kau berkata 21 tahun itu masih anak – anak, aku akan membuangmu.." gurau pria paruh baya itu.
"Aku harap kau masih ingat bahasa Inggris," pria paruh baya itu terkekeh.

Gadis itu hanya bisa tersenyum pasrah.

"Aku sudah terbiasa di Italia," akhirnya gadis itu berbicara.
"Itu bukan alasan untuk melupakan tanah kelahiranmu,"

Gadis itu tidak bisa mengelak. Ketika Paman Franklin-nya menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, ia harus menuruti perintah Paman Franklin-nya.

"Tidakkah kau merindukan udara London? Rumahmu? Kakakmu?"

Franklin tersenyum penuh arti ketika gadis itu tersentak mendengar soal kakaknya.

"Bagaimana, Audrey?" tanya Franklin.

Audrey menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Ia selama ini mengira bahwa kakaknya telah mati bersama api yang melahap rumahnya. Ketika ia mendapat surat mengenai pernikahan kakaknya lima tahun yang lalu, ia hampir tidak mempercayainya. Akhirnya, Franklin-lah yang menghadiri pesta pernikahan kakaknya sedangkan ia tetap di Italia untuk menyelesaikan sekolahnya.

"Kita akan berangkat minggu depan!" ujar Franklin.
"APA?"

Prologue,
End

Helloooo~~! I'm AwesomelyTwisted XDDD

Saya baru dalam hal beginian(nulis fanfic maksudnya)soalnya biasanya aku nulis fanfic pake artis ._."

Untuk SebaCiel shipper, maafkan saya m(_ _)m ini FF Straight dan karakternya OOC banget =_=

Oh ya, di FF ini, kenyatannya rada gue pelintir seenak jidat /digampar

Ntar di chapter selanjutnya bakal di jelasin…^^