Disclaimer : Penulis tidak memiliki series yang digunakan dalam fic ini. Locodol (Fuutsuu no joshi kosei ga locodol yatte mita), Initial D, iDOLM STER dan Love live (u's) dimiliki oleh pihak terkait
Malam pun tiba…
Jalan pegunungan yang sepi mulai ramai kembali.
Suara raungan mesin terdengar jelas membelah jalan gunung itu.
Dan juga suara ban yang melintas disana.
Mereka melakukannya bukan untuk melintas saja.
Namun untuk menjadi yang tercepat di jalan gunung tersebut.
Wangan Live Master : Touge Side
Chapter 0 : Prologue
Usui Pass, 10:30 PM
Sebuah Sileighty sedang parkir di rest area Usui Pass. Dua orang wanita yang sedang bersandar ke bodi mobil tersebut. Seorang dari mereka pun meminum kopi yang dibeli dari vending machine yang berada di rest area.
"Nee, Mako. Menurutmu, setelah Night Kids minggat dari Usui… Ada pembalap yang bakal memilih menetap disini tidak?" Tanya Sayuki, rekan Mako yang merupakan navigator Mako selama balapan.
"Entahlah Sayuki. Mengingat tingkat kesulitan trek… hanya orang-orang tertentu saja yang memilih menetap. Seperti kita ini." Jawab Mako.
Setelah itu, sayup-sayup terdengarlah suara mesin yang mendekat kearah mereka. Mereka menoleh kearah suara tersebut datang dan reaksi mereka pun senang melihatnya.
"Mako, sepertinya mereka datang lebih cepat daripada perkiraan." Kata Sayuki girang.
"Benar juga. Walaupun begitu, kita tetap harus menyambut mereka." Jawab Mako.
=w=
Beberapa hari sebelumnya…
Atap Sekolah Putri Ryusan 12:15 PM
"Nana-chan. Selamat atas lulus ujian mengemudinya." Sambut Yukari sambil membawa sebuah kunci.
"Makasih, Yukari-san. Walaupun sudah lulus pun harus mencari kendaraan buat latihan sih." Jawab Nana.
"Eh? Mencari… mobil? Buat latihan?" Yukari pun bingung dengan pertanyaan Nana.
"Iya. Omong-omong, itu kunci apa yang kau bawa, Yukari-san?" Tanya Nana sambil menunjuk ke kunci yang dibawa Yukari.
"Ah… Ini?" Yukari melirik kearah dimana kunci yang ia pegang berada. "Tadi pamanmu menitipkan ini padaku. Entah kunci mobil apa ini." Jawab Yukari.
"Hee… tunggu, tadi kau bilang itu kunci mobil kan?"
"Iya." Jawab Yukari.
"Dimana mobilnya? Pengen lihat!" Sahut Nana kesenangan.
"Nanti mobilnya bisa dilihat pulang sekolah kok. Kan diparkir di kantor walikota." Kata Yukari.
Kantor Walikota Nagarekawa 16:50 PM
Sore harinya mereka pergi ke kantor walikota untuk melihat kendaraan apa yang bakal dipakai. Nana yang penasaran dengan mobil yang kuncinya dititipkan pamannya pun melihatsebuah mobil dua pintu berwarna putih dan yang tipenya mirip berwarna hitam.
"Yukari-san. Kuncinya boleh dipinjam dulu tidak?" Tanya Nana.
"Boleh saja sih. Toh lagipula ini juga bakal menjadi milikmu." Jawab Yukari sambil menyerahkan kuncinya.
Nana pun mengambil kunci dari Yukari dan bergegas menuju ke mobil berwarna hitam. Ketika ia menekan tombol untuk membuka kunci pintunya… dia pun bingung karena setelah ia menekan berkali-kali tetap saja pintunya tak mau terbuka. Dia pun langsung galau dibuatnya.
"Yukari-san… gimana ini… aku gak bisa masuk kedalam mobil ini..." Ucap Nana sambil bergalau ria.
Yukari pun hanya bisa geleng-geleng melihat respon Nana.
"Nana-chan. Itu… kunci buat mobil warna putih yang berada disebelah loh. Untuk yang warna hitam ini loh kuncinya." Jawab Yukari sambil mengeluarkan kunci yang ia maksud.
Nana pun hanya bisa bengong karena menyadari kesalahannya. Kemudian ia bergerak menuju mobil berwarna puntih tersebut dan mencoba kembali membuka pintunya dan tanpa masalah berarti dia pun bisa masuk dan duduk didalamnya.
"Jadi ini toh mobil untukku. Omong-omong Yukari-san. Itu mobil yang warna hitam tipenya apa?" Tanya Nana.
"Itu… Mazda RX-7. Mobil sport bermesin rotari. Omong-omong Mazda ialah perusahaan yang mengembangka rotari setelah ditinggalkan pabrikan lain karena permasalahan umum pada mesinnya yang bisa dibilang ringkih." Jawab Yukari.
"Lalu… punyaku ini… sepertinya logonya mirip ama mobil yang dirumah. Tapi bentuknya beda jauh daripada yang dirumah." Kata Nana. "Tipenya apa ya?" Tanyanya…
"Itu..." Jawab Yukari terputus.
"Toyota Celica GT-Four. Mobil ini pernah dipakai untuk mengikuti WRC pada tahun 1994 dan 1995. walaupun setelah itu tim Toyota sempat dilarang ikut pada tahun berikutnya karena terlalu kencang dimasanya." Jawab Pamannya Nana.
Nana pun hanya bisa teriak karena kaget mendengarkan penjelasan pamannya itu.
