I'm Manly! I'm Seme!
Main Cast: Luhan, Sehun
Other Cast: Chanyeol, Baekhyun, and Other
Genre: romance
Rated: M
Recommended song: Shinee's 1 of 1 album
Warning: Yaoi, Boy x Boy, Boys Love, Gay Storie, Sex Scene, typo dimana-mana
.
Fanfic ini murni buatan saya sendiri. Apabila ada kesamaan cerita atau hal lainnya, itu semua murni kebetulan belaka – di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan, apakah mungkin kita jodoh? #plakk – tidak menerima bullyan, bash, cacian dan makian. Silahkan menuliskan komentar yang masih dapat diterima, tidak menyinggung.
"hyung~ cepatlah... aku ingin bercerita!"ucap seorang namja cantik yang sedang menarik seorang namja yang tak kalah cantik dengan tergesa-gesa entah mau kemana.
"kalau kau hanya ingin bercerita di sinikan juga bisa... kenapa harus pindah tampat... kau ini sebenarnya mau membawaku kemana sih!"ucap yang ditarik jengkel.
sambil terus menarik dan berjalan cepat, Baekhyun -namja yang menarik- menggelengkan kepalanya imut. "tidak bisa hyung! Ini adalah hal yang rahasia, yang bila ada orang lain yang tahu bisa mati aku!"
Luhan-namja yang ditarik- menghela nafasnya dan memutar bola matanya malas. Ia sudah tahu pasti bagaimana sifat orang di depannya ini. Cerewet dan berlebihan. Memangnya apasih yang mau Baekhyun ceritakan sampai-sampai harus menarik Luhan ke pojok belakang perpustakaan.
Yah, Baekhyun akhirnya melepaskan genggaman tangannya kepada Luhan setelah mereka sampai di pojok belakang perpustakaan. Tempat paling sakral sekaligus paling berdosa di sekolah. Bagaimana tidak, pojok belakang perputakaan itu tempat untuk menyimpan kitab-kitab dan buku ajarang agama lainnya. Tapi karna tempatnya strategis-jauh dari jangkauan pandangan publik- tempat itu malah lebih sering digunakan untuk membolos ataupun tempat pacaran.
Luhan menatap Baekhyun sambil berusaha mengumpulkan kesabarannya. Sedikit tidak mudah untuk melawan Baekhyun bila sedang emosi. Luhan tahu benar itu.
"jadi, kau mau bercerita tentang apa?"tanya Luhan kemudian.
"hyung aku,..."
Luhan mengangkat sebelah alisnya ketika Baekhyun menjeda ucapannya.
"aku,... eummm..."
"katakan dengan jelas Baekhyun-ah"Luhan mulai sedikit tidak sabar.
"aku... aku bingung harus bagaimana mengatakannya..."
"YAK!"
Baik. kesabaran Luhan sudah habis. beruntung tempat yang mereka singgahi cukup jauh dari meja pegurus perpustakaan. Kalau tidak bisa mati mereka.
Baekhyun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan dengan satu tarikan nafas ia berkata "aku ditembak Chanyeol!"
Raut ekspresi wajah Luhan berubah terkejut lalu sedetik kemudian senyumnya mengembang. "benarkah? Chanyeol? Park Chanyeol? Ketua tim basket?"
Baekhyun mengangguk masih dengan menutupi wajahnya yang sekarang sedang memerah.
"lalu, kau menjawab apa?"tanya Luhan antusias.
Baekhyun membuka telapak tangannya dan menundukkan wajahnya. "aku belum menjawabnya... Sejujurnya, aku takut!"
Dahi Luhan mengkerut mendengar pernyataan Baekhyun. Bagaimana bisa bocah ini belum menjawab sedangkan Luhan tahu Baekhyun sangat menyukai Chanyeol. "Mwo? Yak! Bagaimana bisa kau masih belum menjawabnya! Bagaimana kalau nanti Chanyeol keburu diambil orang!"
"itu dia hyung~ Chanyeol punya banyak sekali fans bahkan semua fans Chanyeol itu cantik, jadi, aku takut..."
"memang kau takut apa huh! Kau saja yang terlalu bodoh! Memangnya kenapa kalau Chanyeol punya banyak fans! Memangnya kenapa kalau fans Chanyeol itu cantik-cantik!"
Luhan memegang pundak Baekhyun dan menatap lurus ke matanya. "Baekhyun-ah! Tidak peduli seberapa banyak wanita cantik di luar sana, aku yakin, ketika seseorang memilihmu, itu berarti cintanya benar-benar tulus kepadamu! Bukan karena wajahmu ataupun parasmu, tapi karena itu kamu! Karena dirimu sendiri Byun Baekhyun!"
Baekhyun mengangkat wajahnya menatap ke dalam manik hitam Luhan. "bagaimana hyung mempercayai hal itu?"
Luhan menjauhkan tangannya dari bahu Baekhyun dan memasukkan tangannya pada kantung celananyan. "karna aku pernah merasakannya sendiri! Lagipula siapa yang akan bisa jatuh cinta padamu hanya karna fisikmu! Kaukan jelek, pendek, bermata sipit, cerewet, berlebihan, manja, kekanakan, pelupa, dan bodoh! Mana mungkin ada pria yang bisa jatuh cinta denganmu karna semua hal itu!"
"YAK! HYUNG!" Baekhyun yang sebal akhirnya memukul tubuh Luhan walaupun hal itu hanya dibalas oleh kekehan semata.
Luhan memandang Baekhyun lekat dengan senyuman yang menghiasi bibirnya. "sana! Temui Chanyeol dan buat dia bahagia dengan keputusanmu!"
Baekhyun tersenyum dengan pernyataan Luhan. Namun senyumannya tiba-tiba memudar dan ia kembali menunduk sambil menatap Luhan ragu.
"tapi hyung, kau tidak apa-apa?"tanya Baekhyun pelan namun masih dapat di dengar oleh Luhan.
"maksutmu?"tanya Luhan dengan alis berkerut karna tiba-tiba Baekhyun menanyakan keadaannya.
"maksutku... hyung... hyung tidak... tidak cemburu kan? Apalagi kaukan, satu tim basket dengan Chanyeol?"
Luhan mengerjabkan matanya sesaat menatap polah aneh Baekhyun namun setelahnya ia tertawa terbahak-bahak sampai hampir menitihkan air matanya.
"yah! kau itu sudah seperti adik kecilku sendiri! tidak lebih dan tidak kurang! Berhentilah berpikiran konyol Byun! Asalkan kau bahagia akupun juga akan ikut senang! Sekarang pergilah! Temui Chanyeol!"
Baekhyun tersenyum lalu secara cepat ia mencium pipi Luhan. "terimakasih hyung~" ucapnya sambil berlari meninggalkan Luhan disana.
"yak! Apa yang barusaja kau lakukan? Kau mau membuat Chanyeol salah paham?"ucap Luhan namun tak digubris oleh Baekhyun.
Luhan tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya menatap polah Baekhyun yang benar-benar mirip bocah itu. Tak pernah berubah sejak dulu.
ok,. Sekarang siapa yang sedang menebak hubungan apa yang dimiliki oleh Luhan? Siapa yang sedang menebak kalau Luhan itu mantannya Chanyeol?
Bila kalian berpikir kalau Luhan itu mantannya Chanyeol, kalian salah besar!
Luhan itu sebenarnya, mantan pacarnya Baekhyun.*what? WTF?
Kagak percaya? Tapi benar! Luhan itu mantannya Baekhyun dan mereka putus setahun yang lalu. Tenang saja, mereka putusnya secara baik-baik karena udah merasa saling nggak cocok dan mereka berjanji walaupun udah mantan, mereka bakal menjaga persahabatan mereka baik-baik. Dan jadilah mereka sampai sekarang. Tidak ada perasaan lain kecuali perasaan seperti adik ke kakak, maupun kakak ke adik.
Aneh memang karna posisi mereka itu sesama cowok cantik. Tapi lebih aneh mana kalau mereka terusin hubungan mereka sampai nikah sampai punya anak! Mau seimut dan secantik apa anaknya nanti! *maaf, otak gua tiba-tiba jadi M-Preg.
oke lanjut!
Dimana kita sekarang? Maksud gua, dimana Luhan sekarang?
Ah... ternyata Luhan sedang ada pada bingkaian jendela perpustakaan, membiarkan angin musim semi menerpa wajahnya dari luar gedung sekolah. Tapi saat-saat ketenangannya harus terganggu ketika Luhan mendengar bunyi pesan masuk dari ponselnya. Luhan segera meraih ponsel di sakunya dan mengecek pesan yang baru masuk itu.
"hei Lu, jangan lupa hari ini kita menyambut anggota tim basket yang baru! Kau harus datang! Kalau tidak akan ku pastikan kau tidak pulang hari ini!"-pesan dari Chanyeol.
Luhan mengerucutkan bibirnya. Ia sungguh malas hari ini. "enyah kau! Bersenang-senang saja dengan pacar barumu! Awas kau kalau kau sampai menyakiti Baekhyun! Akan ku patahkan kakimu dan membuatmu sependek Woozi"-balas Luhan.
Di tempat lain, Chanyeol kesusahan menelan ludahnya. Ancaman Luhan benar-benar menakutkan. Kakinya akan dipatahkan sampai tingginya hanya setinggi Woozi? Ayolah! Yang benar saja! Memangsih sebagai penjaga gawang di tim football Woozi sangatlah lincah. Tapi tetap saja! Tinggi Woozi hanya 164cm! 164! 22cm di bawahnya!
Baekhyun melirik Chanyeol yang ada di sampingnya. "ada apa sayang?"tanyanya yang melihat keringat tiba-tiba datang membasahi sebagian dahi Chanyeol.
Chanyeol tersadar, "eh, eoh! eoh! a-anya! Tidak ada apa-apa! Lanjutkan makanmu Babe!"
Baekhyun hanya mengedikkan bahunya acuh. Ia kembali memakan makanannya dan sesekali menyuapi Chanyeol yang telah resmi menjadi pacarnya beberapa saat yang lalu.
Luhan mencibir tanpa suara. Teman-teman anggota tim basket selalu saja berburuk sangka padanya. Berkata bahwa Luhan lebih memperhatikan tim footballnya daripada tim basketnya. Ayolah! Luhan tentu saja lebih memperhatikan jam belajarnya mengingat sekarang dia sudah kelas 3. Ayah Luhan bilang kalau hasil ujian Luhan jelek, Luhan harus kembali ke Beijing. Mana mau Luhan melakukan itu sedangkan di Seoul Luhan dapat melakukan apapun semaunya karna tentu saja ia jauh dari keluarganya.
Memangnya salah mengikuti dua ekstrakurikuler? Minho perasaan malah lebih parah! Minho-kakak kelasnya yang baru saja lulus tahun ini- mengikuti ekstra basket, football, atletik, dan ekstra yang suka merakit lokomotif aneh yang entah apa itu namanya Luhan tak yakin.
Luhan mendengus pelan. Ia hampir saja meninggalkan bingkai jendela yang sedari tadi menjadi saksi bisunya, sampai tanpa sengaja matanya menemukan seseorang, dengan seragam sama dengannya, kulitnya putih pucat, dan wajahnya datar, sedang menatap Luhan dari halaman bawah sana-perpustakaan ada di lantai atas-.
Luhan menaikkan sebelah alisnya. Kenapa pria itu terus memandanginya? Tapi Luhan memilih acuh dan pergi dari sana. Mungkin dia anak kelas satu, mengingat tahun ajaran baru baru saja dimulai.
.
TBC
Hai hai…. Gua author baru disini panggil aja mbak…. Btw gua bisa disebut author kaga ya? Salam kenal aja deh, dan yang gua upload ini masih prolog. Jan lupa review ya biar bisa gua up kepanjangannya karna abis ini ada adegan rated M nya. Maaf banget kalo ada kesamaan cerita ato apa tapi sumvah ini hasil otak gua ndiri gegara bunchan selalu bilang kalo dia manly. Kan gua jadi gemeshhh… oke, segitu dulu perkenalan dari gua (walopun kaga kayak perkenalan) jan lupa review ya^^
