Title: Otaku Story: World of Anime
By: Afadfath03
Rated: M (jaga-Jaga)
Main-Genre: Adventure, Action, Isekai, Magic, Harem, Romance, Comedy, DLL
Sub-Genre: Otaku, New World, Other World, Gods, Hero, Villain, Fanfiction, DLL
Disclaimer: Setiap cerita memiliki pemiliknya masing-masing, namun cerita ini milik saya.
Warning : Gaje (Gak Jelas), bahasa Non-baku, OOC (Out Of Character), OC (Other Character), Typo, AU (Alternate Universe), OverGodlike!Naru, GodGenius!Naru, Calm!Naru, NOT LIKE DON'T READ, SUPER-SLOW UPDATE, DLL
Summary: Uzukaze Naruto adalah seorang otaku yang harus rela mati dikarenakan dewa yang ingin mencoba adegan di dalam Novel isekai hingga dia direinkarnasikan ke dunia lain, dengan permintaan yang ia pinta, dia takkan takut dengan apapun.
PERINGATAN! DI DALAM FANFIC INI TERDAPAT UNSUR-UNSUR ANIME LAIN, JADI JANGAN HERAN APABILA DI FANFIC INI TERDAPAT KATA-KATA, TOKOH, KEKUATAN, ATAU HAL LAIN YANG ADA PADA ANIME LAIN.
Arc 0: Prolog
Chapter 0: Reinkarnasi
*Someone POV
'Kematian', kata itu biasanya merujuk pada orang yang telah meninggal. Dimana setelah meninggal, Roh orang itu akan dikirimkan ke surga apabila dia lebih banyak melakukan kebaikan semasa hidupnya, atau ke neraka apabila dia lebih banyak melakukan kejahatan daripada kebaikan.
Lalu bagaimana jika orang itu tidak melakukan kejahatan yang melebihi kebaikan dan kebaikan yang tidak melebihi kejahatan?. Itulah yang menjadi pertanyaan setiap orang, apakah dia akan dikirim ke surga atau neraka?.
Tidak ada yang tahu jawaban pasti dari pertanyaan itu, namun beberapa orang beranggapan bahwa roh orang itu akan dihidupkan kembali ke dunia lain agar dapat menentukan dia akan dikirim ke surga atau neraka. Hal itulah yang disebut dengan 'Reinkarnasi'.
Dengan adanya istilah 'Reinkarnasi', dibuatlah berbagai cerita tentang orang yang dihidupkan kembali di dunia lain, dengan kondisi dimana si Reinkarnator (orang yang berreinkarnasi) diberi kekuatan oleh dewa atau memiliki bakat yang diluar biasa.
Terdengar mustahil memang, namun itulah kebenarannya.
Kenapa aku bilang 'Kebenarannya'?. Itu karena aku telah mati...YA, MATI. DAN YANG MENYEBABKANKU MATI ADALAH DEWA DI HADAPANKU INI.
"Bagaimana tawaranku, Uzukaze Naruto-kun?"
Bagaimana aku dapat berada dalam kondisi seperti ini?. akan kuceritakan bagaimana aku bisa berada dalam kondisi ini...
*FLASHBACK
Uzukaze Naruto, Itulah nama yang diberikan oleh pemilik panti asuhan kepadaku. Dia bilang aku ditemukan disebuah ranjang di depan panti asuhan yang di dalamnya berisikan sebuah kertas dan karatu kredit. Kertas itu bertuliskan '******' yang membuat para suster bingung dan dibawahnya terdapat kata 'Uzukaze Naruto' yang membuat para suster berpikir itulah namaku.
Itulah jawaban yang diberikan oleh pemilik panti asuhan saat aku bertanya Kenapa aku diberi nama yang mirip dengan nama tokoh anime yang sedang ngetrend saat itu atau bagaimana asal-usulku.
Setelah aku tahu hal itu, aku menjadi tidak peduli lagi dengan orang tua kandung yang membuangku namun aku juga menghormati mereka karena telah memberiku nama dan sebuah kartu kredit serta sandi kartu itu.
Dengan nama naruto aku dikenal sebagai Otaku dan menjadi sering dibully oleh orang-orang disekitarku. Namun aku tidaklah memperdulikan hal itu.
Setelah aku berumur 12 tahun aku sudah mencoba bekerja walaupun itu hanya Part-Time karena bagaimanapun juga bekerja saat masih umur Segitu tidaklah diperbolehkan oleh pemerintah.
Tidak ada yang tahu, namun setelah berumur 16 tahun, aku bekerja sebagai hacker negara. Kenapa seorang hacker? Itu karena aku juga memiliki otak yang jenius dan daya ingat yang sangat tinggi, sampai-sampai hanya dengan sekali lihat aku sudah bisa mengingatnya dengan jelas. Selain itu juga, pekerjaanku sebagai Hacker hanyalah menjaga Server di jepang tetap aman dari Hacker lain atau virus ataupun hal lain.
Pernah sekali aku meretas sistem negara dan melihat data kependudukan jepang mencoba mencari nama marga orang tuaku. Namun setelah mencari, aku tidak menemukan nama yang sama denganku. Malahan aku hanya menemukan nama yang mirip dengan namaku yaitu 'Uzumaki' dan 'Namikaze'. Dan disaat aku melihatnya aku membatin "Kenapa ada nama yang sama dengan animeku*?"
(*Maksudnya anime Naruto)
Tanpa memikkirkan lebih jauh pertanyaan itu, aku menyelidiki lebih jauh nama itu dan yang kutemukan pemilik nama itu adalah Uzumaki Kushina dan Namikaze Minato.
...
...
...
Ternyata kedua orang itu adalah seorang pebisnis pemilik Uzumaki dan Namikaze corp yang terkenal yang telah menguasai pasar internasional atau dengan kata lain telah menjadi peringkat teratas bisnis dalam taraf internasional.
Pernah aku berpikir itu adalah orang tuaku karena memiliki kata awal dan akhir yang sama denganku namun disaat aku akan mengunjunginya aku menemukan mereka telah meninggal beberapa waktu lalu yang kemungkinan disebabkan oleh alasan sepele seperti dendam atau persaingan yang tinggi.
Setelah kuselidiki lebih jauh ternyata yang membunuh mereka adalah Akatsuki, sebuah organisasi pembunuh bayaran...KENAPA BANYAK SEKALI NAMA ANIMEKUUU!.
Dengan pikiran stres seperti itu aku memutuskan untuk menonton Anime dan membaca Light Novel atau hal lain yang dilakukan otaku untuk meringankan beban stres walau tanpa aku sadari aku telah menjadi seorang Otaku dan terus menikmati dunia Otaku, mengabaikan tugasku sebagai seorang Hacker hingga aku dipecat oleh negara.
Walaupun aku dipecat, aku juga sudah memiliki tabungan gaji yang kusatukan dengan kartu kredit*.
(*Maksudnya kartu kredit yang ada di ranjang naruto waktu ditemukan).
Beberapa bulan aku dipecat, tanpa kusadari uang simpananku hampir habis untuk membeli peralatan elektronik yang tercanggih dan Novel, Manga, Atau apapun yang berhubungan dengan Otaku, kecuali figur karakter.
dengan kondisi itu, aku memutuskan untuk mencari pekerjaan lain. di saat aku menemukan bahwa ada sebuah restoran yang mencari pegawai tambahan aku langsung berkeinginan untuk melamar pekerjaan itu, di tengah jalan menuju restoran itu, aku melihat ada seorang nenek-nenek yang hendak menyeberang dan sebuah truk yang terlihat pengemudinya mengantuk.
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari mendorong nenek itu, namun saat aku sudah mendorongnya tiba-tiba aku kehilangan energi untuk menggerakan tubuhku hingga aku merasa hampa, hening, sunyi, dan gelap.
Di saat aku berpikir sudah mati, kubuka mataku dan kulihat aku berada disebuah ruangan yang serba putih serta kulihat didepanku ada seorang pria berumur 20-an yang memiliki rambut putih yang juga berbaju putih.
"Halo, Uzukaze Naruto-kun"
"Siapa kau?"
"Aku adalah dewa"
...
"Aku juga yang telah membuatmu mati konyol tertabrak truk"
J-jadi kau yang sudah membuatku kehilangan energi untuk bergerak.
KENAPA KAU MEMBUATKU MATI SEPERTI ITU!
AKU PASTI AKAN MEMBUATMU MENYESAL SUATU SAAT NANTI!
"Maa maa, tenanglah, Uzukaze Naruto-kun"
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG DENGAN SITUASI INI!"
"Aku punya penawaran untukmu"
LANGSUNG TO THE POINT!
Walau aku penasaran dengan tawaran itu.
"penawaran apa itu?"
"Akan kuhidupkan kembali kau di dunia lain dan akan kukabulkan satu permintaanmu"
"Memangnya ini Novel Isekai?"
"Bisa jadi"
Entah kenapa gumamanku bisa terdengar olehnya
"Aku kan Dewa apalagi ini duniaku, jadi mudah membaca pikiranmu"
Berhenti membaca pikiran orang lain!
"Bagaimana tawaranku, Uzukaze Naruto-kun?"
Aku...
...dicuekin.
*FLASHBACK OFF
"Akan kupikirkan terlebih dahulu"
"Ooh, silahkan. Kita masih memiliki banyak waktu, jadi berpikirlah apa yang akan kau minta dengan cermat"
Dewa ini...
Ngomong-ngomong aku juga penasaran dengan sesuatu.
"kau bilang kau adalah dewa, kan?"
"ya benar, memangnya kenapa?"
"kenapa kau membuat tenagaku untuk bergerak menghilang yang membuatku terjerat situasi Mainstream ini"
"Jahatnya kau menyebut ini Mainstream"
"Sudah jawab saja!"
"Karena aku ingin mencoba adegan tokoh utama yang dibunuh oleh dewa secara tidak sengaja lalu dipindahkan kedunia lain seperti novel yang ada di dunia manusia"
Hanya karena itu kau membuatku mati!
"Lalu kenapa aku tidak mati secara tidak sengaja saja, bukannya sengaja dengan menghilangkan tenagaku"
"Agar anti-mainstream"
"Dewa macam apa kau sih?"
"Dewa Manusia"
Dewa Manusia? Memangnya dewa seperti apa itu?
"Dewa yang mengaturkehidupan manusia"
Tolong berhenti membaca pikiranku.
"Maaf, tapi inilah aturan di dunia ku"
Kalau begitu ubah aturan duniamu ini.
"Itu tidak mungkin"
Aku ragu kau adalah dewa
"Aku tidak berbohong. Lagipula, mentang-mentang aku bisa membaca pikiranmu kau jadi tidak mau berbicara"
"Agar Anti-mainstream"
"Jangan mencuri kalimatku!"
"Maaf Maaf"
"Ya sudah. Bagaimana dengan permintaanmu, apa kau sudah memikirkannya?"
"Gomen, akan kupikirkan ulang"
"kalau begitu cepatlah"
"Baik baik. Aku sanksi kau adalah dewa"
"Apa katamu?!"
Kuhiraukan ucapannya itu dan mulai berpikir apa yang ingin ku minta padanya.
Pertama, yang pasti harus memiliki kekuatan Ki atau Sihir yang kuat seperti anime Drag** Ba** atau Fa** Series, atau setidaknya anime lain yang berhubungan atau anime yang sama dengan namaku.
Kedua, aku harus memiliki partner yang hebat, tidak harus memiliki kekuatan yang besar, berpengetahuan luas juga tidak masalah...tidak, justru lebih baik seperti itu karena ini menyangkut dunia lain.
...
Tidak, Yang kupikirkan itu dua permintaan sedangkan yang diperbolehkan adalah satu.
Seharusnya aku meminta sesuatu yang hanya satu namun banyak.
Satu namun banyak.
Satu namun banyak.
Satu namun ban—
Tunggu, satu namun banyak.
Sepertinya aku tahu apa yang akan kuminta.
"Hey dewa"
"Apa?"
Saat kulihat kembali dewa itu, dia sedang tiduran ditemani dengan segelas Es Campur serta majalah yang aku tahu seperti apa karena dibagian pojok bawahnya terdapat tulisan '17+' yang besar.
Bisakah kau jangan bersantai seperti itu.
"Oh, kau sudah memikirkan apa yang akan kau minta?"
"Kau bilang kau bisa membaca pikiranku?"
"aku memang bisa membaca pikiranmu, namun itu jika aku memenuhi beberapa syarat saja"
"Syarat apa itu?"
"Rahasia"
Kau bilang begitu padahal kau bisa membongkar rahasia seseorang dengan mudahnya. Ya sudahlah, sepertinya dewa ini memang dewa Anti-mainstream dengan dewa yang ada di Novel-Novel isekai.
"Ya kan"
"Kenapa kau bangga?"
"Biar beda dengan yang lain"
"..."
"Ngomong-omong, permintaanmu?"
"Ah iya, aku minta permintaanku menjadi banyak"
"..."
"..."
"Hahahaha, kau memang menarik, Uzukaze Naruto-kun!"
"Bagaimana?"
"Baiklah, Sebutkan apa saja permintaanmu?!"
"Pertama aku ingin agar aku dapat menggunakan kemampuan atau kekuatan atau skill atau apapun yang ada pada anime yang pernah ku tonton..."
"Hmm, itu sulit"
Kau yang seorang dewa bisa kesulitan juga rupanya
"Karena yang kau minta terlalu pilih-pilih, aku bisa memberimu kekuatan yang sama namun sedikit berbeda"
"Memangnya kekuatan seperti apa itu?"
"Kekuatan mengubah pengetahuan menjadi kenyataan"
"bukannya jika seperti itu aku jadi tidak bisa menggunakan kekuatan yang berasal dari anime atau cerita"
"Bukan seperti itu, kekuatan itu membuat apa yang kau ketahui menjadi kenyataan walaupun hal itu bersifat fiksi atau tidak nyata"
'kekuatan mengubah pengetahuan menjadi kenyataan', seharusnya kekuatan itu terlalu OP*, apalagi jika aku membayangkan sebuah Nuklir jatuh atau hujan meteor raksasa. Bisa-bisa hal itu jadi kenyataan.
(*OverPower)
Tapi kekuatan itu menarik juga..
"Baiklah, aku terima kekuatan itu"
Setelah aku mengatakanya, Dewa mengangkat tangannya dan telapak tangannya mengarah kepadaku bersamaan dengan cahaya putih yang menyelimutiku.
Setelah beberapa saat, cahaya itu pun berangsur-angsur meredup. Setelah sepenuhnya cahaya itu hilang, seharusnya aku sudah merasakan suatu perasaan tapi aku tidak merasakan apapun.
"kekuatan itu akan bertambah kuat seiring bertambahnya pengetahuanmu tentang suatu hal"
"bagaimana caraku menggunakannya?"
"Cobalah kau pikirkan salah satu kekuatan anime yang kau maksud pada batu itu"
Tunjuk dewa pada batu yang entah kapan berjarak kira-kira 10 meter di belakangku. Akan kucoba apa yang Dewa katakan.
Pertama kujulurkan tanganku kearah batu itu dan kukatakan mantranya...
"Trace: On"
*sring*
*jlebb*
Bersamaan dengan perasaan aneh yang kurasakan saat aku mengatakan mantra salah satu anime ter-favoritku, muncul pedang berwarna perak yang melayang yang dengan cepat melesat menuju batu itu yang akhirnya menancap cukup dalam pada batu itu.
"Bagaimana, Uzukaze Naruto-kun?"
"Ya, ini memang hebat. Terima Kasih, Dewa?!"
"hahaha, Sama-sama. Kau juga dapat mengaktifkan kekuatan itu lewat batin namun kekuatannya akan berkurang 1/100 dari aslinya."
"..."
"Lalu bagaimana dengan permintaan keduamu?"
"Ah iya. Permintaan keduaku adalah Akashic"
"Akashic? Maksudmu 'Akashic' sebuah tempat yang terdapat berbagai pengetahuan mulai dari awal dunia sampai dengan akhir kiamat?"
"Ya, itu"
"Aku tidak mungkin memberikan Akashic, namun aku bisa memberimu akses ke Akashic walau itu sebatas hanya untuk dunia yang pernah kau kunjungi dan kejadian yang hanya terjadi sampai detik ini"
"Jadi selain dunia baru nanti, aku juga dapat mengetahui pengetahuan dari dunia asalku namun itu hanya sebatas apa yang telah terjadi"
"Ya, Seperti itu"
"Kalau begitu tidak apa-apa"
"Baiklah"
Dewa kembali mengangkat tangannya seperti tadi dan muncullah cahaya yang juga sama seperti tadi.
Setelah cahaya itu hilang, dapat kulihat dileherku terdapat kalung berrantai buku yang saat kuamati bagian depan buku itu memiliki Background warna hitam polos bergambarkan bintang segi tujuh berwarna putih.
Kubalik buku itu, melihat bagian belakang yang berwarna putih dan terdapat dua lambang Infinity berwarna hitam dimana yang satunya berposisi Horizontal bertumpuk pada yang satunya yang berposisi Vertikal.
"kau dapat menggunagannya dengan cara membuka langsung buku itu bersamaan dengan berpikir apa yang ingin kau ketahui atau fokuskan pikiranmu saat kau menggenggam buku itu jika kau ingin mengunjungi perpustakaan Akashic"
"Terima kasih dewa"
"Sama-sama"
'WOW', mungkin itulah kata yang harus kuucapkan kepada Dewa didepanku ini. bagaimana tidak, dia membuat permintaan pertamaku menjadi lebih hebat dari 'kekuatan anime' menjadi 'kekuatan pengetahuan'.
Apalagi jika kupikirkan aku sedang memegang sebongkah emas, bisa cepat kaya.
"Ngomong-omong kau memiliki permintaan lain atau tidak?"
Permintaan lain?
"Ya, permintan lain. yang kau minta kan membuat permintaanmu yang awalnya hanya satu menjadi banyak sesuai dengan keinginanmu"
"aku tidak memikirkannya sampai sejauh itu. Tapi jika memang seperti itu, permintaan terakhirku adalah 'Last Chance'"
"'Last Chance'? apa maksudmu?"
"Anggap saja ini tiket terakhir yang kusimpan untuk masa yang akan datang. Jika aku menginginkan sesuatu yang benar-benar kuinginkan maka Dewa akan mengabulkan permintaanku itu, namun jika aku meninggal terlebih dahulu, aku akan menggunakan permintaan itu untuk hal yang lain"
"Hohoho, kau memang anak yang jenius, Uzukaze Naruto-kun"
"Bisa tolong panggil aku dengan nama Naruto saja? Entah kenapa aku merinding dipanggil dengan nama lengkapku"
"Baiklah Naruto-kun. Akan kukirimkan kau kedunia keduamu, sampai kau memutuskan apa keinginan terakhirmu kau dapat memanggilku kapanpun kau mau"
Setelah mengucapkan hal itu tubuhku bercahaya terang seperti saat permintaanku dikabulkan bersamaan dengan tubuhku mulai menghilang.
"Mungkin membosankan jika aku terus-menerus mengucapkan ini, tapi, Arigatougozaimasu Kami-sama(=terima kasih Dewa)"
"Douitashimashita(=Sama-sama)"
disaat aku mengucapkan itu, untuk pertama kalinya aku tersenyum tulus kepada Dewa didepanku ini yang dijawab dengan senyuman tulus juga.
Oh iya, aku masih belum tahu dunia seperti apa yang akan menjadi dunia keduaku.
"Dewa, mungkin telat jika aku menanyakan hal ini, tapi, seperti apa dunia yang akan menantikanku?"
"Dunia Anime"
"Ha?!"
(To Be Continue)
Yahoo, perkenalkan nama saya afadfath, orang yang dulu pernah mem-publish fic Reincarnation yang juga merupakan fanfic bertema isekai. Kenapa dulu? Itu karena cerita itu sudah dihapus oleh adik saya.
Alasan saya tidak melanjutkan atau membuat ulang fic Reincarnation adalah karena saya malas membuat dokumen-dokumen yang berisi Chapter-chapter fic itu yang sudah mencapai puluhan untuk yang ketiga kalinya. Ya, ketiga kalinya.
Maa maa~, anggap saja fic ini pengganti cerita itu.
Sekian dari saya, apabila ada kata-kata yang kurang tepat mohon dimaafkan.
Terima kasih.
VVVVVV
VVVVV
VVVV
VVV
VV
V
:
:Selanjutnya:
Arc 1: Dunia Baru
Chapter 1: Kenyataan
