Marriage Not Dating
Fanfict ini dibuat berdasarkan drama korea dengan judul yang sama Marriage Not Dating. Saya hanya membuat versi Yunjae nya saja..
Cast : Jung Yunho, Kim Jaejoong
Genre : Romance, Comedy
Warning : yaoi , BL, disarankan bacanya pelan-pelan, soalnya terjadi perpindahan scene secara mendadak.. kkkkkk... OK Dont Like Dont Read^^
Happy Reading
Di sebuah ruang persidangan, hakim memulai membacakan kasus persidangan.
"Kasus nomor 3292, Kim Jaejoong". Jaejoong terlihat sangat tenang saat mendengarkan kasusnya mulai disidang.
Terlihat seorang namja tampan, Jung Yunho sedang berlari dengan sekuat tenaga, hingga peluh membanjiri wajah tampannya. Sesekali ia juga melihat ke arah jam tangan mahalnya. Sementara itu, sidang di pengadilan, hakim masih terus membacakan keputusannya.
"Kau akan dikenakan denda atas penganiayaan berkelanjutan. Apa kau setuju?" tanya Hakim kepada Kim Jaejoong. Jaejoong melebarkan matanya saking tidak percayanya dengan keputusan sang hakim.
Yunho akhirnya sampai di depan sebuah gedung bercat putih. Kakinya semakin cepat menaiki anak tangga. Sesampainya di depan pintu masuk, ia dihentikan oleh beberapa petugas yang berjaga. Yunho dengan cepat menyerah handphonenya serta melepaskan jam tangan mahalnya dan menyerahkannya pada petugas yang berjaga.
Di ruang sidang masih berlanjut dengan keputusan denda Jaejoong. Jaejoong menertawakan keputusan Hakim yang dianggapnya sangat tidak masuk akal. Hakim sekali lagi bertanya apakah Jaejoong mengakui kesalahannya. Namun Jaejoong mengatakan kalau dirinya adalah penyihir gila. Jaejoong sudah gila.
Sementara Yunho masih menjelaskan kepada petugas bahwa ia sangat terburu-buru karena harus bersaksi. Lalu petugas menanyakan hubungannya dengan sang tersangka. Yunho bingung harus menjawab apa. Tanpa berfikir panjang, ia mengatakan kalau dirinya adalah tunangan namja cantik yang sedang di dalam ruang persidangan.
Jaejoong kembali mengatakan sesuatu pada hakim tentang apa yang dikatakan si brengsek itu. "Mari kita menikah".
Setelah mengatakan kalimat itu, tiba-tiba Yunho menerobos masuk dan membuat seluruh perhatian semua yang ada di ruang persidangan menoleh ke arahnya.
Jaejoong terlihat sangat kaget. Namun, Yunho malah memperlihatkan senyuman manisnya.
Chap 1
"Cara Berpisah dengan Cara Manusiawi"
Jaejoonng sedang mandi busa sambil menyanyikan lagu Lee Seung Gi – Will You Marry Me. Ah, jangan lupakan segelas anggur yang juga menemaninya. Wajahnya sangat terlihat sangat bahagia, sepertinya ia sedang jatuh cinta.
Setelah mandi, Jaejoong mulai menata ruangan kamar hotel menjadi semenarik dan seromantis mungkin. Mulai dari menata lilin-lilin kecil di lantai kamar hotel dengan membentuknya menjadi bentuk love, balon-balon warna-warni yang sebagian berhamburan di sekitar ranjang dan sebagian lagi melayang (?) di langit-langit kamar untuk mempercantik ruangan.
Meja yang sudah tersusun rapi dengan sebotol wine serta dua gelas yang menemani, serta sebuket bunga dan lilin yang makin mempercantik meja makan tersebut. Ah, jangan lupakan bagaimana romantisnya ranjang kamar hotel itu. Si namja cantik sudah menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar serta meletakkan beberapa lilin kecil di atasnya untuk menambah kesan romantis.
Setelah menyelesaikan semuanya, waktunya untuk merapikan dirinya. Mulai dari memakai pakaian terbaiknya, sampai memoles dirinya agar menjadi semakin tampan (?). Jaejoong memperhatikan penampilannya di depan cermin. Namun, sedetik kemudian dia memikirkan kekasihnya yang sampai sekarang belum datang-datang. Jaejoong lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi sang kekasih.
Di sebuah ruangan terdengar suara getaran ponsel yang semenjak tadi berdering.
Di sebelah ruangan tersebut terlihat ada seorang namja yang memakai seragam kebesarannya terlihat seperti sedang mengoperasi seorang pasien. Jung Yunho, namja tampan yang merupakan seorang ahli bedah plastik nampak sedang bersiap melakukan operasi.
Di lain tempat, Jaejoong mulai menyalakan lilin di cake yang sudah disiapkannya. Lalu Jaejoong kembali menelpon kekasihnya.
Yunho memasuki ruang kantornya dan melihat ponselnya yang sedang berdering. Ia pun langsung mengangkatnya.
"Kau dimana?" tanya Jaejoong saat kekasihnya akhirnya mengangkat teleponnya.
"Aku akan pergi sekarang". Yunho lalu melihat wajahnya di cermin, sesekali merapikan rambutnya. "Apa yang ingin kau tunjukkan padaku?".
"Aku ingin kau melihatnya dengan mata-mu sendiri". Ujar Jaejoong.
Yunho sampai di depan sebuah hotel, lalu ia menelpon seseorang dan mengatakan kalau ia sudah sampai di hotel. Saat di dalam hotel. Yunho bertanya seseorang yang saat ini ditelponnya ada dimana sekarang. Karena ia tidak melihatnya sama sekali, dan malah ia melihat ada seorang yang sedang melambaikan tangan dan tersenyum padanya.
"Neo eodiya? Kau tidak ada disini? Tapi ada orang asing yang melambaikan tangan bahkan tersenyum padaku. Jangan-jangan kau? Yaaaa. Park Yoochun!" wajah Yunho terlihat sangat kesal.
Park Yoochun, namja yang sedang bertelpon ria dengan Yunho terlihat sangat senang dan puas saat melihat sahabatnya merasa kesal. Ternyata Yunho daritadi bertelpon dengan Yoochun.
Yoochun meminta maaf pada Yunho karena telah membohonginya. Yoochun mengatakan kalau ia tidak tega menolak permintaan ibu Yunho untuk menyuruh Yunho mendatangi kencan buta.
"Lalu kau ada dimana sekarang?" tanya Yunho pada Yoochun.
"Aku tidak jauh denganmu. Aku juga memiliki janji dengan seseorang di hotel ini. Jadi, nikmatilah waktumu Yunho~ya". Jawab Yoochun santai.
Yoochun memencet bel sebuah kamar yang ada di hotel, lalu tiba-tiba Jaejoong muncul dengan menggigit setangkai mawar merah. Bermaksud menggoda kekasihnya, Yoochun. Yoochun yang melihat sisi agresif Jaejoong langsung menggendongnya dan membawa tubuh Jaejoong masuk ke dalam kamar tersebut.
Namun, saat tiba di dalam, Yoochun kaget sampai-sampai ia tidak menyadari kalau sudah melepas Jaejoong dari gendongannya. Jaejoong langsung terjatuh dengan tidak elitnya sambil mengerang sakit saat pantatnya menyentuh lantai.
Yoochun masih kaget karena melihat ruangan kamar hotel yang penuh dengan kelopak bunga, lilin, balon, bahkan di TV kamar hotel terdapat foto-foto kebersamaannya dengan Jaejoong. Yoochun masih bingung dengan semua ini.
Perlahan Jaejoong mengambil cake dan mengatakan surprise kepada Yoochun.
"Ada apa ini?" tanya Yoochun dengan tampang bingung.
"Kau tahu ini hari apa?" Jaejoong malah balik bertanya kepada Yoochun.
Dengan takut dan sangat berhati-hati Yoochun mengatakan kalau ini adalah hari jadi mereka yang ke 1 tahun. Namun, jawabannya salah.
"Hari jadi kita sudah seminggu yang lalu". Jawab Jaejoong. "Hari ini adalah hari terakhir kita menginap disini". Imbuhnya kepada Yoochun.
Karena otak lelet Yoochun, ia masih belum mengerti dengan apa yang disampaikan Jaejoong. Ia lalu kembali bertanya "Apa maksudmu?".
"Daripada kita setiap hari menginap di hotel, lebih baik kita tidur bersama dan sarapan bersama di rumah kita sendiri". Yoochun yang mendengar penjelasan Jaejoong langsung panas dingin. Ia tidak tahu harus menyikapi lamaran Jaejoong tersebut.
Yoochun nampak berfikir keras "Kamar mandi, balkon, aku harus lari kemana?" gumamnya dalam hati.
Saking paniknya, ia langsung meniup lilin tanpa make a wish terlebih dahulu. Dan itu membuat Jaejoong bingung karena melihat tingkah aneh Yoochun.
"Mianhae, aku harus ke kamar mandi dulu. Perutku sakit sekali". setelah mengatakannya, Yoochun langsung berlari ke kamar mandi.
Sementara di lain tempat, Yunho terlihat sedang kesal karena melakukan kencan buta. Tiba-tiba Yoochun mengiriminya pesan teks.
"Tolong aku. Namja ini mau mengajakku menikah".
"Namja ini juga menginginkan hal yang sama dariku". Balas Yunho.
Melihat Yunho yng sangat serius dengan smartphonenya, seorang namja manis berdehem guna menarik perhatian Yunho. Yunho meminta maaf karena sempat mengcuhkannya.
"Mianhae, ah, sampai mana pembicaraan kita tadi?" tanya Yunho.
"Kau bahkan belum membicarakan apapun". Jawab namja yang bernama San Ha itu kesal.
"Ah, kalau begitu sekarang tanyakan apapun yang ingin kau tanyakan". Sambil mengunyah permen karetnya, Yunho mulai mengajak namja bernama San Ha itu berbicara.
"Kau tinggal dimana?"
"Gangnam. Kau ingin tahu apakah aku tinggal di kawasan mewah kan?" jawab Yunho enteng.
"Mwo? Aniya, bukan itu maksudku". Jawab San Ha dengan raut bingung.
"lebih rincinya, ehm, aku tinggal di sebuah apartemen atas nama orangtuaku. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk hidup sendirian. Ada beberapa selebriti juga disana. Lokasinya juga sangat dekat dengan stasiun kereta bawah tanah". Yunho menjelaskan dengan detail lokasi tempat tinggalnya.
"Mwo?" San Ha semakin bingung.
Yunho lalu tertawa sambil mengatakan "Lagipula itu tidak terlalu penting bagiku, karena aku punya mobil. Kau berfikir aku tidak punya mobil kan? Pertanyaan selanjutnya" .
Kembali ke pasangan ChunJae.
"Yoochun~ah, gwaenchana?" Jaejoong terlihat sangat khawatir dengan keadaan Yoochun. Karena sejak tadi, Yoochun belum keluar dari dalam kamar mandi.
"Nde, sebentar lagi aku keluar". Yoochun terlihat sangat mengenaskan di dalam kamar mandi, keringat mulai bercucuran di wajahnya.
Yoochun kembali mengirimkan pesan kepada Yunho.
"Aku mengunci diri di dalam kamar mandi".
Tidak lama Yunho membalas "Keluarlah, dan tolak saja dia".
"Bagaimana mungkin aku mencampakkannya seperti itu. Aku tidak sepertimu. Aku ini tidak tegaan". Yoochun kembali membalas pesan Yunho dengan cepat.
Jaejoong yang sedari tadi berada di depan kamar mandi semakin penasaran dengan keadaan Yoochun. Dia kembali mengetuk pintu kamar mandi dan menyuruh Yoochun segera keluar. Yoochun semakin panik dan kembali mengirim pesan kepada Yunho agar sahabatnya itu mau membantunya keluar dari kamar hotel ini.
Sementara Yunho yang sedang kencan buta masih saja menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan San Ha.
"Kau pasti sering sekali bertemu dengan yeoja maupun namja cantik?" San Ha bertanya seperti itu karena tahu kalau Yunho adalah dokter bedah plastik.
Dengan asal Yunho menjawab "Ah, maksudmu yeoja dan namja yang ingin menjadi cantik. Mereka datang dengan membawa uang yang sangat banyak. Kalau kau merasa penasaran apakah praktekku laku? Jawabannya adalah iya, memang sangat laku. Aku memiliki rumah, mobil, dan juga rumah sakit. Bagus kan?"
Yunho merasa dirinya sudah cukup memperkenalkan dirinya kepada San Ha. Dan sekarang giliran San Ha yang harus memperkenalkan dirinya. San Ha terlihat sangat geram dengan sikap sombong yang diperlihatkan Yunho. Namun, Yunho malah cuek dan tidak peduli. Mungkin ini memang keinginan Yunho agar namja yang sedang kencan buta dengannya ini mengakhiri kegiatan ini sampai disini.
Yunho membalas pesan Yoochun, "Apa yang bisa kau berikan padaku" Yunho mengetikkan kalimat itu sambil mengucapkannya dengan keras, seolah-olah dia sedang mengajak San Ha berbicara.
San Ha tersenyum sinis kepada Yunho.
Yoochun yang mendapatkan balasan Yunho yang seperti itu langsung segera membalasnya. "Ya, kau ini kenapa bicara seperti itu? Kita kan sahabat?"
"Sahabat? Maksudmu pemilik dan penyewa". Balas Yunho cepat.
"Ada apa denganmu? Ibuku yang memiliki tempat itu. Bukan aku!" balas Yoochun kembali.
San Ha sedikit mengacak rambut pirangnya di depan Yunho. Sepertinya dia sudah tidak tahan dengan sikap Yunho yang acuh. Namun, Yunho masih sibuk dengan smartphonenya.
"Kau sedang apa?" Tanya San Ha.
Yunho tertawa kecil lalu mengatakan "Inilah pernikahan yang ideal. Aku punya apa yang tidak kau punya, dan kau apa yang tidak aku punya. Jadi kita saling membantu dan saling mengandalkan".
"Gratis sewa saat ini selama 2 tahun". Terlihat balasan dari Yoochun.
San Ha nampak marah mendengar penjelasan Yunho. "Bagaimana bisa kau mengabaikanku seperti ini? Daritadi kau tidak pernah melepaskan pandanganmu dari smartphonemu?" Ujar San Ha geram.
"Ah ini. Sebenarnya, ada seseorang yang sedang menungguku di kamar atas. Aku sedang berfikir apakah aku naik saja atau tidak. Aku akan membuat keputusanku setelah mendengar apa yang bisa kau tawarkan". Jawab Yunho santai.
"Mwo? Kau sudah gila ya?" teriak San Ha marah.
"3 tahun". Yoochun membalas. Yunho langsung menyetujuinya.
Mengerti dengan situasi yang akan terjadi, Yunho langsung menyelamatkan smartphonenya dan melepas kacamatanya yang daritadi dipakainya. Sekarang dia sudah siap menerima apa saja yang akan dilakukan San Ha.
Dan benar saja, San Ha dengan cepat menyiramkan segelas air minumnya ke wajah Yunho. Belum puas dengan satu gelas air, San Ha kembali meraih gelas Yunho dan menyiramkan airnya ke wajah Yunho lagi.
Yunho sepertinya tidak menyesal diperlakukan seperti itu. Bahkan dia merasa sangat puas. Karena, melihat tawaran yang diajukan Yoochun sangat menggiurkan.
Terdengar bel kamar tempat ChunJae berdentang.
"Apa kau menelpon layanan kamar Yoochunie?" Tanya Jaejoong. Karena tidak ada jawaban dari Yoochun, Jaejoong akhirnya membuka pintu kamarnya. Ternyata Yunho yang datang dengan penampilan yang sangat aneh, dengan wajah dan pakaian yang basah kuyup.
"Nuguya?" tanya Jaejoong.
"Bangapda, nan Jung Yunho. Sahabat Yoochun".
Yunho langsung masuk tanpa mempedulikan wajah bingung Jaejoong. Sesekali Yunho menendang balon yang menggangu jalannya.
"Dimana letak kamar mandinya?" Yunho bertanya pada Jaejoong.
Setelah mengetahui dimana letak kamar mandinya, Yunho mengetuk pintunya. Yoochun kemudian keluar dari kamar mandi. Yunho kemudian masuk ke kamar mandi dan mengambil handuk yang ada disana.
Jaejoong yang bingung dengan situasi yang seperti ini menanyakannya ke Yoochun. "Apa dia benar temanmu?" dan langung diiyakan oleh Yoochun.
"Tapi kenapa dia seperti itu?" tanya Jaejoong lagi, karena penasaran kenapa penampilan Yunho basah.
Yunho yang mendengar bisikan Jaejoong tadi langsung menjawab. "Ah, ini, ini sudah biasa terjadi saat kencan buta. Disiram air, disiram kopi, bahkan disiram cocktail.."
"Waeyo?" tanya Jaejoong.
"Mungkin mereka tidak menyukaiku". Yoochun yang mendengar jawaban Yunho sekuat tenaga menahan tawanya.
Yunho yang merasa tidak seharusnya ada di dalam kamar ini mulai menarik-narik balon yang melayang di langit-langit kamar.
"Apa aku menggangu?" tanya yunho datar.
"sejujurnya, ada moment yang sangat penting disini". Jawab Jaejoong sambil memberikan isyarat kepada Yunho agar dia keluar. Tapi, Yunho pura-pura tidak melihatnya.
Yunho berterima kasih karena sudah meminjam handuk dan bergegas pergi meninggalkan kamar hotel tersebut. Namun Yoochun mencegah Yunho untuk pergi dengan alasan tidak bisa membiarkan Yunho pergi dengan penampilannya seperti itu.
"Apa itu penyebab kau selalu menjebakku dengan sembarang yeoja atau namja. Aku sudah bilang kalau aku tidak mau. Aku selalu disiiram air, disiram kopi. Dan kau juga mempermalukan ibuku". Seru Yunho sambil mencengkeram pergelangan tangan Yoochun.
"Oke mianhae. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Sekarang aku akan mentraktirmu minum". Yoochun membalas dan segera merangkul pudak Yunho dan berniat pergi juga dari kamar hotel.
"Kau mau pergi sekarang? Bagaimana denganku? Apa kau akan meninggalkanku sendirian?" tanya Jaejoong saat melihat kekasihnya akan pergi bersama sahabatnya.
Yunho dan Yoochun saling berpandangan, "Ah, benar juga, tidak seharusnya meninggalkan namja cantik sendirian di tempat seperti ini".
Yunho lalu kembali masuk dan mengambil botol wine yang sudah disiapkan oleh Jaejoong tadi. Jaejoong ingin mengambilnya dari tangan Yunho tapi Yunho keburu mengocok dan membuka botolnya. Jaejoong yang shock dengan kejadian itu memegang kedua pipinya sambil memasang muka masam.
Yoochun yang melihat kejadian itu, merasa senang dan menggoyang-goyangkan badannya di belakang Jaejoong.
"Mian, sebenarnya, kau adalah orang pertama yang dikenalkannya padaku". Mendengar pernyataan Yunho membuat Jaejoong terharu dan segera menolehkan wajahnya ke arah Yoochun. Yoochun yang ditatap Jaejoongpun hanya tersenyum menanggapi.
"Kau juga teman pertamanya yang kutemui".. Jaejoong tidak melanjutkan kalimatnya karena melihat Yunho yang saat ini sedang mencomot kue yang sejak tadi berada di meja.
Yunho lalu mengatakan kalau saat ini dirinya sedang pusing dan bertanya dimana tempat tidurnya. Tanpa sepengetahuan Jaejoong, Yoochun memberikan kode kepada Yunho dimana letak kamar tidurnya.
Yunho melangkahkan kakinya ke tempat tidur dengan Jaejoong dibelakangnya yang mencoba sekuat tenaga untuk menghentikan langkah Yunho.
Saat melihat ranjangnya, Yunho meniup lilin yang ada di atas kasur dan menyebabkan beberapa kelopak bungan mawar yang juga tertata rapi di atas ranjang berhamburan. Saking kagetnya, Jaejoong langsung menarik tangan Yunho dan menyebabkan Yunho jatuh.
Yunho berteriak histeris karena jatuh, padahal Jaejoong tadi tidak menariknya dengan kuat. Yoochun yang melihatnya malah menyalahkan Jaejoong.
Yunho sengaja pergi dan Yoochun mengejarnya.
"Ya, apa kau bisa menyetir dengan keadaan seperti itu?" tanya Yoochun ke Yunho.
"Mungkin aku akan menabrak pembatas jalan". Jawab Yunho dramatis.
Yoochun lalu mengatakan kalau ia akan mengantar Yunho. Jaejoong mencoba melarang karena hari ini adalah hari yang sangat penting baginya.
"Kau mau membuatku bodoh dengan cinta sampai menyakiti temanku?" ucap Yoochun datar kepada Jaejoong.
Jaejoong mencoba menjelaskan kalau dia tidak bermaksud seperti itu. Jaejoong ingin Yoochun mengajaknya juga. Dengan keras juga Yoochun menolaknya. Yoochun langsung meninggalkan Jaejoong untuk menyusul Yunho.
Sesampainya di luar, Yoochun tidak berhenti menoleh ke belakang. ia takut Jaejoong mengikutinya.
"Jangan menoleh ke belakang terus. Apa kau menyesal meninggalkannya?" tanya Yunho yang berjalan di sampingnya.
"Ani, aku takut padanya". Jawab Yoochun sambil memainkan handuk yang sedari tadi dibawanya.
"Akhiri saja hubunganmu dengannya". Ucap Yunho.
"Aku akan mengakhirinya dengan cara kemanusiaan". Jawab Yoochun enteng.
~~ TBC ~~
