Our Tears
Main cast: Xi Luhan (gs)
Oh Sehun
Exo couples
And others
Rate: M
Genre : hurt comfort , romance , and others
Summary: "jangan menatapku dengan mata sedih karena aku bisa melihat seluruh hatimu yang sakit jika kau melakukan ini. Maka tinggalkan saja aku apa yang harus ku lakukan , jika kau hanya memberikanku kesedihan"
.
.
Story begin
Terlihat Seorang gadis mungil terlihat sedang mengikat tali sepatu Adidas berwarna hitam putih miliknya. Ia bernama Xi Luhan, seorang gadis berdarah China. Anak dari pasangan Lee Sungmin yang setelah menikahi Xi Kyuhyun berubah marga menjadi Xi.
Menjadi seorang direktur perusahaanya sendiri tak menampik seorang Xi Kyuhyun memanjakan putri satu-satunya itu dengan egala kekayaan dan kekuasaannya. Bahkan dia dengan kejamnya mengusir anaknya itu dari rumah. Bukan kejam yang kalian maksud, tetapi hanya untuk membuat Luhan mandiri saja. Ia gadis periang, baik, cerdas, cerewet, dan cengeng. TUAN xi hanya ingin anaknya tau bahwa hidup itu tak seindah yang dilihatnya selama ini. Karena itulah Ia mengirim Luhan ke Korea Selatan untuk melanjutkan sekolah menengah atasnya di negara itu. Dan saat ini Luhan sudah menginjak kelas XII.
"Astaga, aku bisa saja terlambat." menepuk keningnya cukup keras sehingga menimbulnya jejak kemerahan di kulit putihnya. Diapun segera berlari menuju halte bus yang tak jauh dari apartemennya.
.
.
.
"Hei. Untung saja kau belum terlambat Lu" ujar sahabat mungilnya.
"Hah hah hah, aku kesiangan Baek, aku bahkan belum sarapan" ujar Luhan dengan nafas tersengal karena baru saja selesai berlari dari halte menuju gerbang sekolahnya.
"Nanti saja sarapannya Lu, kau tahu keganasan guru kita bukan?" Baekhyun pun menarik tangan Luhan kembali berlari menuju kelas mereka.
Setelah sampai dan duduk di bangku masing-masing. Seorang lelaki jangkung menghampiri mereka. Lebih tepatnya menghampiri Baekhyun.
"Sayang, kau dari mana saja?". Tanya lelaki bertelinga caplang itu dengan suara bass nya.
"Aku menjemput Luhan di depan gerbang tadi, memangnya ada apa?".
"Aku merindukanmu tentu saja". Dengan cengiran khasnya.
"Cih, kau menjijikan Park." Baekhyun mengernyit jijik.
"aku juga mencintaimu." Balas chayeol makin tersenyum lebar.
Baekhyun hanya bisa mendengus kesal. Sementara Luhan terkekeh melihat sahabat-sahabatnya itu.
"hai lu. Terlabat lagi?"Chayeol menyapa Luhan.
"masih belum terlambat Chan. Masih beberapa menit lagi."jawab Luhan
"oh benar juga"
"Sudah sana kembali ke bangkumu Yoda! Sebentar lagi kim saem akan masuk!"Baekhyun mendorong tubuh besar Chanyeol
"baiklah baklah"
Luhan kembali tersenyum melihat dua sahabatnya itu. Andaikan ia bersama Kris 'kekasihnya' saat ini, mungkin ia sangat bahagia.
Luhan mempunyai hubungan jarak jauh, kekasihnya asli China, sama sepertinya, tetapi karena rencana ayah Luhan yang memindahkannya dengan alasan mandiri itu. Merka rela berpisah dn sepakat untuk saling percaya dan menjaga perasaan masing masing walaupun dari jauh.
.
.
.
Sementara itu. Seorang pria berperawakan tinggi berkulit pucat berjalan tergesa menuju sebuah kamar di sebuah hotel mewah. Wajahnya terlihat merah berkilat emosi, setelah mendapat pesan dari temannya KIM JONGIN.
Setelah sampai di depan pintu kamar hotel bernomor 69 itu, Sehun memencet bel itu dengan brutal. bukan sopan sebenarnya, tnaun itu sudah melebihi dari kata sopan oleh seorang Oh Sehun. Setelah bebera menit barulah pintu itu terbuka.
"Hei, siapa kau?". Ujar seorang lelaki yag membuka pintu itu.
Wajah Sehun mengeras kala melihat lelaki itu bertelanjang dada dan hanya memakai handuk untuk meutupi bagian bawahnya. Tanpa permisi Lelaki pucat itu melenggang masuk setelah mendorong tubuh pemuda didepannya itu. Sehun terkejut ketika melihat seorang wanita yang sampai beberapa detik lalu masih menyandang status sebagai kelasihnya itu tertidur pulas. Tubuh telanjangnya ditutupi dengan selimut tebal bewarna putih. Tanpa bertanya pun Sehun sudah tahu, jika mereka sehabis bercinta melihat beberapa pakaian yag berserakan dilantai dan aroma sperma yang sangat kuat.
Pemuda tadi lalu menarik kasar Sehun keluar dri kamarnya.
"Apa kau tak punya sopan santun,brengsek!?" ujar Jaeyang pemuda tadi
"Jangan tanyakan padaku tentang sopan santun,sialan. Bahkan perbuatan kalian seperti binatang saja". Sehun berujarsarkas lalu bergegas pergi.
Jaeyang hanya melongo dengan kepergian Sehun, ia tidak tahu apa-apa. Dia lalu mengedikkan bahu dan kembali masuk ke dalam kamarnya.
"Ngghh, siapa itu jae?" Wanita tadi terbangun dan mengeryit karena merasa pusing
"Aku tidak tahu, dia haya mengatakan kita seperti binatang setelah menerobos masuk tadi. Dia seperti vampir dengan kulit pucatnyaitu, ". Ujar Jaeyang dengan wajah polos."Kau mengenalnya?" Sambungnya lagi
"T-tentu saja tidak" gugup Sulli. Jantung Sulli berdegup karena takut. Ia yakin itu Sehun, kekasihnya atau mungkin akan menjadi mantan kekasihnya. Ia tak ingin ambil pusing untuk hal ini, yang jelas Jaeyang pun kaya. Pikirnya menghilagkan rasa takutnya itu.
.
.
.
Gadis cantik bermata rusa menghela nafas lagi. Ia menunggu kekasihnya untuk menghubunginya. Namun nihil. Jika ia menghubungi Kris duluan. Maka Kris akan marah dengan alasan dia mengganggu pekerjaan kekasihnya itu. Lalu pemuda itu akan berkata akan menghubunginya lagi. Tetapi sampai saat ini ia tak kunjung di hubungi?. Apa separah itu kesibukan seorang sekretaris perusahaan?.
Terhitung sudah dua tahun mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Ketika sama-sama di China hubungan mereka baru 1 tahun lamanya. Tanggal 2 Januari kemarin mereka memperingati anniversary. Berarti sudah satu tahun Luhan di Korea. Namun ahir-akhir ini Kris mulai jarang menghubunginya. Pemuda itu memang sibuk, tapi tak bisakah ia meluangkan waktunya sedikit waktu hanya sekedar mengirim pesan?. Luhan sudah mencoba untuk mengerti. Namun dia juga mepunyai batasan untuk terus mengerti. Dia juga ingin untuk dimengerti jika dia merindukan pemuda itu. Mata Luhan mendadak mengeluarkan liquid beningnya, ingat jika Luhan memang cengeng.
"Apa Kris benar-benar mencintaiku?" Luhan bergumam disela isak tangisnya,
"Tidak baik menangisi seorang lelaki seperti itu". Seorang lelaki berwajah pucat tiba-tiba saja sudah duduk disamping Luhan membuat wanita itu terkejut.
"Apa urusanmu" luhan Menghapus air matanya kasar.
"Kau sedang menunggu sebuah harapan bukan?" terkekeh karena tingkah Luhan.
"Bagaimana kau tahu?".
"Tentu saja aku tahu, banyak orang yang tulus mendapatkan yang seorang brengsek .bukankah seperti itu?"
Luhan hanya diam mendengar penuturan pemuda asing disampingnya itu.
"Kau tahu? Dunia ini tak adil. Aku sangat mencintai seseorang dan mempercayainya, ketika aku meninggalkannya sebetar ke Jepang untuk urusan bisnis, ia malah menghianatiku".
Luhan mulai tertarik dengan ucapan sang lelaki.
"Menghianatimu bagaimana?".tanya Luhan gusar.
"Aku menemukannya di hotel bersama lelaki lain." senyuman tipis Sehun pertanda ia sangat benci pada gadis itu. Ah bukan gadis lagi karena ia sudah tak perawan.
Luhan menegang, apakah Kris juga seperti itu? Ia bahkan banyak berubah 6 bulan ini, apakah ia akan bernasib sama seperti oemuda asing disebelahnya ini?
"Ngomong-ngomong namamu siapa cantik?".
Pertanyaan pemuda itu membuat Luhan tersipu.
"Namaku Xi Luhan, panggil saja Luhan". Ujar luhan malu-malu
"Baiklah nona Luhan, Namaku Oh Sehun, panggil saja Sehun tampan". Mengajak Luhan tertawa dan itu berhasil.
Biarkan mereka saling mengenal dan mencoba mencari penawar untuk mengobti luka masing-masing.
.
.
TBC
.
.
Annyeong , aku author baru . membawa cerita yang membosankan, semoga ada yang mau lirik fanfic jelek ini ^.^ . big thanks to #hafhie95 and #hara9493 yang mau rela bantu aku buat edit dan yang lain. Sampai jumpa di next chapternya ^.^
