A Shared Dream

[Prolog]

Main Cast : Mark Lee - Lee Haechan

Ganre : Romance

Rated : T to M

Summary : "Bersabarlah karena kita berbagi satu mimpi bersama" - Mark.

Warning : Don't like don't read..

.

"Hyung! MARK HYUNGG!"

Suasana koridor yang sunyi berubah menjadi ramai karena teriakan kencang dari Lee Haechan, setan sekolah dengan sejuta tingkah.

"Hwiyoung hyung, dimana Mark?" Tanya Haechan kepada salah satu teman satu kelas Mark.

"Mungkin di dalam" Jawab Hwiyoung santai sambil melirik ke dalam kelas.

Nafas Haechan terdengar tidak normal, matanya terpejam bersiap untuk berteriak lebih kencang lagi. "MARK HYUUNGG!"

"Ada apa sayang?"

Haechan membalikan tubuhnya dengan cepat ketika suara lembut Mark menyapa indra pendengarannya. Dengan cepat Haechan memeluk tubuh tegap Mark yang langsung di sambut dengan senyuman dari Mark.

"Jangan berlari dan berteriak, ingatlah kau bisa lelah karena tingkahmu sendiri" Bisik Mark lembut di telinga Haechan, diakhiri dengan mengecup kepala anak itu.

Haechan diam tidak bersuara, pelukannya pada Mark semakin erat seolah tidak mau Mark melepaskannya sedikitpun. Mark yang mengerti mulai berjalan tanpa melepaskan pelukannya pada ruangan musik yang kebetulan berada di samping kelasnya.

"Hey, kau kenapa?" Tangan Mark memegang dagu Haechan dan mengangkatnya perlahan, matanya menatap teduh mata sayu milik Haechan.

Haechan menggelengkan kepalanya dan kembali menenggelamkan kepalanya di dada Mark.
Hanya menghela nafas kasar yang bisa Mark lakukan sambil terus mengelus surai hitam Haechan. Tidak biasanya Haechan diam, tidak biasanya Haechan murung seperti ini. Mark khawatir? Jawabannya adalah, sangat.

"Berbicaralah Lee Haechan" Bisik Mark. Tangan Mark menyentuh kening Haechan dan menyingkirkan poni panjang yang menutupi mata Haechan. "Ada yang sakit hm?" Tanya Mark lagi yang dengan cepat di balas dengan gelengan kepala oleh Haechan.

"Kau tidak sedang dekat dengan Yoojung noona kan hyung?"

Satu pertanyaan Haechan membuat Mark ingin tertawa karena gemas, namun di tahan karena Mark mengerti keadaan Haechan yang amat sangat sensitif saat ini.

"Kenapa berpikir seperti itu?" Mark mendekap kepala Haechan semakin erat, mencoba meyakinkan anak itu dan menenangkannya. Sekarang Mark mengerti kenapa Haechan bersikap berbeda.

"Chenle yang bilang" Jawab Haechan dengan suara parau.

"Kau diam dan menjadi semanis ini hanya karena perkataan anak seperti Chenle?" Mark terkekeh pelan. "Aku tidak akan pernah mengenal cinta dari orang lain, karena aku hanya akan mengenal cinta satu kali, dan itu darimu" Jelas Mark.

Satu detik...

Haechan belum mengerti.

Dua detik...

Haechan mulai berpikir.

Tiga detik...

"Hyunggg.." Rengek Haechan ketika pipi gembulnya berubah menjadi warna merah muda. Diam-diam Haechan tersenyum senang dan semakin melingkarkan tangannya pada pinggang Mark. Kepala Haechan tetap di tenggelamkan di dada Mark, sangat pas dan hangat.

Mark mengacak rambut Haechan dan mengecup pipinya sekilas. Senyuman lembut Mark selalu membuat Haechan yakin bahwa pria ini memang mencintainya.

Kemarin, hari ini, dan besok, Mark akan tetap mencintai Haechan. Tidak peduli seperti apa Lee Haechan, karena sesuatu tidak akan selalu indah di mata, Haechan lebih indah dari apapun di hatinya.

Tbc or end?

Ff ini mau aku bikin Drabble, tapi updatenya cepet.. tiap hari atau dua hari sekali mungkin kkkk~ Review jusseyeo...