Disclaimer: Tetap milik Masashi Kishimoto, Fuji cuma minjem chara-nya doang~

Fujisaki B-Rabbit`s fic.

Genre: Romance - Hurt/Comfort

Rating: T

Warning : Sepertinya OOC, Gaje dan -semoga saja tidak ada- typo. Kalau genre-nya salah kasih tau Fuji ya :)

~Happy Reading ^^


[Chapter 1]

.

.

.

Cinta..

Hanya satu kata..

Namun penuh dengan makna..

Apa itu cinta? Aku sama sekali tidak tahu..

Tetapi… Semenjak dia ada didalam hidupku,

Aku baru tahu.. Apa itu artinya cinta..

"Huwaaaa! Aku terlambat!"

Jam yang melingkar ditanganku menunjukan pukul 08:05. Bel sekolah akan bertandang 25 menit lagi. Aku terus berlari kearah stasiun untuk mendapatkan kereta, transportasi tercepat untuk sampai kesekolah.

"Itu dia!"

Pintu kereta mulai menutup. Kupercepat lariku karena aku akan sangat terlambat kesekolah jika menunggu kereta berikutnya.

"Hup!" Aku melompat sebelum pintu kereta benar-benar tertutup rapat. Syukurlah aku masih bisa masuk kedalam kereta. Tetapi….. Ini sesak sekali!

Semua orang berdorong-dorongan di kereta yang penuh, sehingga tubuhku berkali-kali terbentur kebelakang.

"Uugghh! Aku sulit bernafas…"

"Ulurkan tanganmu!" Seseorang mengintrupsi perkataanku.

Tidak jelas wajahnya, namun kuulurkan tanganku. Kemudian dia menarikku dari kerumunan.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya. Sekarang wajahnya terlihat jelas.

Seorang cowok berambut kuning jabrik dengan bola mata berwarna biru langit. Masing-masing di pipi-nya ada 3 garis bekas luka cakaran.

"Ya, aku baik-baik saja. Arigatou.." jawabku tersenyum.

Kuperhatikan bajuyang ia kenakan. Seragam sekolah yang rasanya sangat aku kenal.

"Kau siswa di Shinobigakuen kan?" tanyaku.

"Begitulah.. Kau pasti siswi di Kunoichigakuen? Waaah.. ternyata sekolah kita bersebelahan ya" gumamnya.

Shinobigakuen merupakan sekolah khusus laki-laki, sedangkan Kunoichigakuen adalah sekolah khusus perempuan. Sebelumnya ke dua sekolah ini bergabung, namanya Konohagakuen. Dulu, Konohagakuen dibangun oleh kepala sekolah Shinobigakuen dan Kunoichigakuen, Jiraiya(Kepala sekolah Shinobigakuen) dan Tsunade(Kepala sekolah Kunoichigakuen). Tetapi karena terjadi pertikaian diantara mereka, mereka pun memutuskan untuk memisahkan Konohagakuen menjadi Shinobigakuen dan Kunoichigakuen.

"Kalau boleh tau, namamu siapa?" tanya cowok itu.

"Sakura, Haruno Sakura"

"Sakura? Nama yang manis. Sama seperti orangnya, hehehe" ujarnya sambil tersenyum lebar.

"Deg!" Entah kenapa mendengar perkataanya aku merasa panas ditelingaku.

Tak terasa kereta sudah sampai ditempat pemberhentian kami. Lantas kami lekas keluar dari kereta dan berjalan meninggalkan stasiun beriringan. Kalau sudah naik kereta aku sudah tidak khawatir terlambat lagi ..

"Kau siswi kelas berapa?" tanya cowok itu. Karena sedari tadi tidak ada yang membuka percakapan.

"Kelas 2. Kau?"

"Sama sepertimu. Hmmmm… kau mengenal Hinata?"

"Hinata? Maksudmu Hyuuga Hinata?"

"Iya, Hyuuga Hinata. Kau mengenalnya?"

"Kami pernah sekelas saat kelas 1"

"Ooh.. begitu ya…"

Tak terasa sekolah kami mulai terlihat..

"Sekali lagi terima kasih atas yang dikereta tadi. Tanpamu mungkin aku sudah mati di sana"

"Hahahaha.. Bisa saja kau, Sakura"

Mendengar tawanya yang begitu renyah, membuatku merasa kalau dia adalah orang yang ramah dan ceria.

"Oi Teme !" cowok itu memanggil seseorang didepannya. Cowok berambut hitam yang mencuat kebelakang itu berhenti dan menengok kebelakang.

"Sudah dulu ya Sakura. Semoga kita bisa bertemu lagi .." ujar cowok itu lalu berlari meninggalkanku.

"Eh tunggu!"

Cowok berambut kuning itu menoleh kearahku.

"Siapa namamu? Sedari tadi kau belum memperkenalkan dirimu"

"Oh iya aku lupa. Namaku Uzumaki Naruto. Senang berkenalan denganmu, Sakura"

Setelah memperkenalkan diri, ia benar-benar berlalu dari hadapanku. Melihatnya menyusul temannya yang berambut hitam tadi, jantungku berdebar-debar. Ada apa denganku? Dan perasaan apa ini? Rasanya… Menggelitik…..

.

.

.

Uzumaki Naruto….

Laki-laki yang menyelamatkanku dari kerumunan manusia dikereta…

Sebelumnya aku tidak pernah berbicara dengan laki-laki yang seumuran denganku..

Karena dari kecil aku selalu masuk sekolah khusus perempuan..

Hatiku terasa aneh jika mengingat Uzumaki Naruto..

Sebelumnya aku tidak pernah merasakan hal ini…

Dan sampai sekarang.. aku tidak tahu.. maksud dari perasaanku ini…

"Zraassshhh !"

"Huwaaa hujan!"

Aku langsung berlari mencari tempat untuk berteduh. Ah! Itu dia ada toko buku. Kupercepat lariku sebelum bajuku benar-benar basah.

"Waaah.. hujannya deras sekali"

"Sakura?" Seseorang memanggilku.

"Eh, U-Uzumaki Naruto?!" pekikku.

"Haha.. panggil Naruto saja"

"Baiklah.. Terjebak hujan juga?"

"Yaaah.. seperti yang kau lihat" jawabnya dengan senyuman lebar.

Aku merasa…. Senyumannya itu bagaikan matahari. Membuat perasaanku hangat saat melihatnya. Angin berhembus begitu kencang, membuatku kedinginan.

"Ini pakai jaketku" Dia memakaikan jaketnya kepadaku.

"Eh?!" Aku terkejut, wajahnya begitu dekat denganku.

"Deg! Deg!" Lagi-lagi perasaan ini.

Sebenarnya aku terkena penyakit apa, sih?! Jantungku….

"Sakura? Kau kenapa?"

Aku tak mengubris perkataan Naruto.

"Sakura? Sakura?"

Aku mendongak kearahnya..

"Kau kenapa? Wajahmu memerah. Apakah kau sakit?" Ia memegangi keningku.

A-Aku…..

Aku memundurkan badanku karena semakin lama jantungku berdetak lebih cepat .

"A-aku tidak apa-apa" jawabku tergagap.

Naruto mengernyitkan keningnya, tapi sedetik kemudian dia tersenyum padaku.

"Boleh aku meminta nomor handphone-mu?" tanya Naruto.

"Eh, No-nomor handphone? Untuk apa?"

"Aku ingn mengenalmu lebih jauh. Tidak boleh?"

"Ng~ Bo-boleh kok"

Kenapa aku jadi tergagap begini? Sungguh ini bukan khasku.

"A-aku pinjam handphone-mu" kataku.

Kemudian Naruto memberikan handphone-nya padaku. Kutuliskan nomor handphone-ku disana, setelah selesai ku kembalikan handphone berwarna oranye miliknya.

"Waaah.. arigatou Sakura" ucapnya.

"Hm. Sa-sama-sama"

"Hahahahaha, kau aneh kalau gagap seperti itu. Santai saja, ok?" ujarnya.

Aku hanya mengangguk pelan karena malu. Kini hujan telah reda.

"Ini, terima kasih jaketnya" Kukembalikan lagi jaket Naruto yang tadi dipakaikannya.

"Loh? Tak apa kau gunakan saja. Sepertinya kau lebih membutuhkannya dari pada aku, hehehe"

"Hmmmm.. baiklah.."

"Oh iya aku baru ingat, ada yang harus ku beli di supermarket. Aku duluan ya"

"Kapan kita bisa bertemu untuk mengembalikan jaket ini?"

"Kapan saja kau bisa kembalikan. Bukankah sekolah kita bersebelahan? Hahaha.. sudah ya" Naruto melambaikan tangannya dan pergi dariku.

Naruto…

Kau orang yang baik dan perhatian…

Padahal kita baru saja berkenalan…

Ini aneh…

.

.

.

Kupandangi langit biru cerah berawan dari balik jendela kelasku. Aku memperhatikan awan itu. Awannya… mirip Naruto…

"Oi Sakura!" Seseorang menepuk pundakku. Aku pun tersentak.

"I-Ino! Membuatku kaget saja" helaku sambil mengelus dadaku.

"Habis dari tadi aku dan Tenten memanggilmu, tetapi kau diam saja" timpal Ino.

"Kau kenapa Sakura? Akhir-akhir ini tampangmu seperti orang yang sedang kasmaran saja" ujar Tenten.

"Ka-kasmaran? Apa itu?" tanyaku polos.

"Kasmaran, Sakura. Jatuh cinta… Jangan bilang kau tidak tahu apa itu jatuh cinta?" ucap Tenten.

Aku menggeleng tidak mengerti.

"Astaga Sakura! Kau belum pernah berpacaran!?" hentak Ino.

Aku hanya mengangguk pelan dengan wajah bersemu.

"Me-memangnya jatuh cinta itu rasanya seperti apa?" tanyaku.

Ino duduk di bangku depan mejaku. Sedangkan Tenten menyeret bangku disamping mejaku. Mereka menatapku lekat-lekat.

"Kau benar-benar tak tau jatuh cinta itu seperti apa, Sakura?" tanya Tenten serius.

"Aku tidak tau.."

"Apakah kau pernah merasakan jantungmu berdebar-debar bila didekat laki-laki? Atau wajahmu bersemu merah dan terkadang kamu tergagap bila bersama dengan laki-laki? Kau pernah merasakan itu, Sakura?" tanya Ino panjang lebar.

1 detik.. 2 detik.. 3 detik.. aku tengah berfikir. Ino dan Tenten masih menunggu jawabanku.

"Sepertinya akhir-akhir ini… aku merasakan hal itu" jawabku.

"Hah? Benarkah!?" pekik Ino dan Tenten bersamaan.

"Hm. Akhir-akhir ini jantungku sering berdetak dengan kencang. Tapi rasanya tidak sakit, melainkan geli. Sebenarnya itu penyakit apa?"

"Sakura, itu bukanlah penyakit. Tapi itulah yang disebut dengan jatuh cinta" jawab Tenten.

"Jadi.. aku sedang jatuh cinta sekarang ini?" tanyaku.

"Benar. Jadi… kau sedang jatuh cinta dengan siapa, Sakura?" goda Ino.

"Eh? Itu… aku malu mengatakannya.."
"Kenapa malu, Sakura? Bukankah kita teman baik? Sudah ceritakan saja. Tak kami beritahukan siapa-siapa kok" ujar Tenten.

"Benar ya, tidak memberitahukan siapa-siapa?" tanyaku untuk meyakinkan.

Ino dan Tenten berlagak mengunci mulut mereka. Aku menghela nafas untuk memulai bercerita.

"Aku… sedang suka… dengan seorang siswa di Shinobigakuen" kataku.

"Eh, siapa? Dia kelas berapa?" tanya Ino.

"Sama seperti kita…"

"Benarkah? Pacarku juga sekolah disana. Namanya siapa?" tanya Tenten.

"U-Uzumaki Naruto" aku malu menyebutkan namanya.

"Huwaaaa aku jadi penasaran, seperti apa orangnya? Bagaimana kalau kau perkenalkan pada kami?" ujar Ino.

"Eh, itu… tidak bisa. Karena... aku sendiri juga jarang bertemu dengannya"

"Drreeet… drreeet…" handphone-ku bergetar.

"Pesan masuk? Dari siapa?" kubuka isi pesan itu.

Bisakah kita ketemuan hari ini?

Ada yang ingin kubicarakan padamu.

Aku tunggu kau didepan gerbang sekolahmu.

Naruto

Aku terkejut melihat pesan dari Naruto.

"Sakura? Kau kenapa?" tanya Tenten karena ia merasa raut wajahku berubah saat membaca pesan.

Aku hanya diam saja, namun tanganku meletakkan handphone-ku didepan mereka. Mengisyaratkan mereka membaca pesan yang kubaca. Ino mengambil handphone-ku dan membaca isi pesan itu, begitu juga dengan Tenten. Mereka juga ikut terkejut setelah melihat pesan itu.

"Sakura… kau harus menemuinya!" ucap Ino bersemangat.

"Menurutmu dia ingin mengatakan apa, ya?" tanyaku khawatir.

"Hmmm… mungkin dia ingin menyatakan cinta padamu, hihihihi.." timpal Tenten.

.

.

.

****TBC****


A/N:

Hola reader's! Fuji balik lagi~ ^w^

Kali ini Fuji buat cerita ber-chapter ^^

Tadinya fic' ini pingin Fuji buat genre-nya Angst, tapi gak yakin kalau akan buat reader's tersentuh. Jadi kubuat genre-nya jadi Hurt/Comfort ^^

Rencanya fic' ini akan selesai dalam 3 chapter ^^

Gimana? lanjut atau delete? :)

v

v

v

v

v