Kau adalah sebuah misteri. Mungkin itu perumpamaan yang pas untuk Baekhyun saat sedang merajuk dengan bibir yang ia majukan sepanjang mungkin dan kaki yang ia ketuk-ketukan dengan keras pada sisi sofa yang tidak bersalah itu. "Baek... Kumohon. Jika kau ingin merajuk, jangan dengan menyakiti kakimu seperti itu. Katakanlah apa permasalahannya lalu kita selesaikan bersama." Suara Chanyeol yang sudah mulai serak diakibatkan terus menerus mengeluarkan kalimat permohonan untuk Baekhyun yang sedang merajuk selama dua jam lebih itu. Tidak ada jawaban. Chanyeol mulai mengambil langkah untuk mendekati baekhyun. "Jangan mendekat." Suara Baekhyun terdengar pelan namun menyiratkan emosi yang besar membuat Chanyeol menghentikan langkahnya dan kemudian memilih untuk berlutut di depan pria mungil itu. "Chanyeol..." Kali ini Baekhyun memanggil namanya dengan lemah, menandakam bahwa ia sudah memutuskan untuk memberitahukan alasan merajuknya kali ini. Chanyeol bersorak dalam hati sembari menahan senyumnya. "Aku membaca sebuah surat dari fans untukmu. Dan disana... walaupun aku tidak mengerti dengan kalimat yang tertulis disana, tapi sepertinya surat itu sangat romantis, Chan." Jelas Baekhyun dengan mata yang sudah berwarna merah karena menahan air mata. "Jadi saat ini seorang Byun Baekhyun sedang cemburu pada surat dari seorang fans." Chanyeol hanya menanggapi kekasihnya dengan sebuah senyuman lembut. "Tidak. Aku tidak cemburu. Aku hanya tidak suka. Tapi tidak sampai cemburu." Baekhyun berkata sambil menggeleng keras-keras. Lalu Chanyeol yang sedang berlutut itu segera menggapai tangan kanan kekasihnya. "Lalu lebih romantis surat itu atau seseorang yang selalu membuatku bahagia dan tertawa juga menjadikan hariku sangat berwarna. Seseorang dengan senyuman manisnya yang telah berjanji akan hidup dan mati bersamaku." Chanyeol mengakhiri kalimatnya dengan mengecup punggung tangan kekasihnya yang sedang ia genggam. "Chanyeol... aku mencintaimu." Baekhyun dengan senyuman manisnya turun dari sofa dan segera memeluk sosok tinggi yang sedang berlutut dihadapannya itu. "Tunggu sebentar." Chanyeol segera melepaskan tangan Baekhyun yang sedang memeluknya. Hidungnya mencium aroma yang tidak sedap. Cenderung seperti bau yang asam. "Baek... apa kau belum mandi setelah konser tadi ?" Chanyeol bertanya dengan wajah yang terlihat jijik, lalu pria mungil di hadapannya hanya menjawab dengan anggukan dan senyum lima jari di wajahnya.
-END-
