My first one-shot fic in this fandom. ENJOY READ!^^

DISCLAIMER : Shīna Karuho sensei. ^ ^


Sawako POV

Angin musim semi menerbangkan helai-helai rambutku dengan lembut. Kelopak demi kelopak sakura berguguran disekitarku. Kakiku melangkah ringan disepanjang jalan menuju sekolah. Sesaat aku sampai di tikungan, tanpa sadar aku menoleh dan tiba-tiba angin berhembus kencang ke arahku. Spontran aku menutup mata dan berusaha menghalangi angin keras yang menerpa wajahku dengan lenganku. Saat angin kencang tadi telah berlalu,ku turunkan lenganku dan tampak sesosok anak laki-laki yang tersenyum cerah kearahku. Entah apa yang terjadi padaku tiba-tiba. Tubuhku terasa kaku, begitupun wajah dan kakiku. Debaran jantungku berdetak kencang dibanding biasanya. Pipiku terasa panas dan sedikit semburat merah mewarnai wajahku. Anak laki-laki itu mulai berjalan ke arahku.

"Kazehaya-kun?"

"Ohayou, Kuronuma." senyumnya ringan. Seiringan kelopak sakura yang menari semilir diantara kami. Wajahnya berseri seperti biasa. Sedangkan aku hanya bisa diam memandangi wajah dan senyum lembut yang selalu menjadi ciri khasnya. Perlahan tapi pasti senyum juga merekah di bibirku. Aura Kazehaya yang nyaman membuatku selalu ingin bersamanya. ooppss! apa yang kupikirkan? dengan cepat aku menggeleng kepalaku dan menatap kazehaya yang kini berada di depanku.

"O-Ohayou gozaimasu." tanpa sadar aku sedikit membungkuk. Sejumput rambut panjang terjuntai pelan di samping wajahku. Menutupi sebagian pipiku yang bersemu merah. Aku menegakkan badanku dan tanpa sengaja mataku mulai terpaku dengan mata Kazehaya-kun. Dalam beberapa saat yang terasa sangat lama bagiku, akhirnya aku mengalihkan pandangan. Begitu juga Kazehaya-kun. Tangannya menggaruk kepalanya perlahan, sepertinya ia salah tingkah. Mau tidak mau aku jadi tersenyum sendiri melihatnya.

"Bagaimana kabarmu hari ini?" Kazehaya-kun mulai membuka percakapan. Aku menoleh padanya lagi. Otakku berusaha mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Kazehaya-kun.

"Baik. Bagaimana dengan Kazehaya-kun?" Aku balik bertanya. Oke, aku tahu ini terdengar payah tapi aku benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

"Seperti biasa." Kazehaya-kun terlihat sedikit letih, mungkin karena ia setiap hari berlatih sepak bola dengan teman-temannya. Tapi tak membuat Kazehaya-kun kehilangan cahayanya. Aku jadi semakin mengagumi Kazehaya-kun. Tiba-tiba mata Kazehaya-kun mulai menatapku lagi. Tampaknya ada yang ingin dia katakan,tapi aku tidak berani bertanya. Aku memiringkan kepalaku sedikit. raut wajahku menunjukkan kebingungan. Kedua alisku terangkat ke atas.

"Ada apa?" tanyaku pelan. Kontan Kazehaya-kun langsung membuang wajahnya dan kemudian membelakangiku. "Tidak ada apa-apa." aku mendengarnya bergumam. lalu Kazehaya-kun mulai berjalan pelan. "Ayo" ucapnya pelan dengan kepala sedikit tertunduk. Aku mengangguk pelan, sebagian karena bingung akan tingkahnya dan mulai berjalan mengikutinya.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, yang ku lakukan hanya memandang sakura yang berguguran dan sesekali menatap punggung Kazehaya-kun yang berjalan di depanku. Entah di sadari atau tidak, aku suka menatap punggungnya. Hanya dengan menatapnya saja, Aku seperti mendengar Kazehaya-kun berkata "Semangatlah, Kuronuma!" dan ini membuatku memberikan efek luar biasa pada diriku yang kikuk ini. Aku menundukkan kepalaku dan memandang tanah dengan debaran yang keras di dalam dadaku. Aku tidak ingin besar kepala hanya karena Kazehaya-kun selalu baik padaku, tapi aku juga tak bisa memungkiri setiap denyutan jantungku saat aku memandang wajah cerah khas Kazehaya-kun. Dia terasa..spesial bagiku. Ya, spesial mungkin kata yang tepat untuk mendeskripsikan perasaanku padanya.

Aku tak memperhatikan Kazehaya-kun yang berada di depanku yang tiba-tiba berhenti dan hampir saja aku menabrak punggungnya. Aku langsung mengangkat wajahku dan menatap heran ke arah Kazehaya-kun. Aku bisa merasa hawa panas dari wajahnya dan itu makin membuatku bingung.

"Kazehaya-kun?" aku memanggilnya pelan. Ia menoleh sedikit,namun ekspresinya tak dapat kubaca karena poni yang menutupi sebagian wajahnya. kali ini aku yakin bahwa kazehaya-kun...gugup.

"Anoo.. Kuronuma!" ucap Kazehaya-kun yang langsung membalikkan badan ke arahku. Aku hanya menatap wajah Kazehaya-kun yang hanya beberapa senti di depanku dengan tatapan terkejut.

"i-iya..?" jawaban itu meluncur begitu saja. Reflek.

"3 minggu lagi...kau ada acara?" Kazehaya-kun bertanya dengan wajah yang gugup juga bersemu merah. Tatapan matanya tak fokus. Ia sepertinya memandang wajahku meski lebih mirip memandang rambutku sebenarnya. Aku berfikir sejenak lalu menggeleng.

"Minggu ini hingga minggu depan aku akan pergi bersama Yano-san dan Yoshida-san." jawabku sambil berkedip. Aku masih belum bisa memanggil nama depan mereka. Setidaknya, aku sudah bisa bergaul secara biasa dengan mereka. mereka teman yang menyenangkan. "Setelah itu, tampaknya aku tidak ada kegiatan apa-apa." tambahku.

"Oh, begitu.." Kazehaya mulai melirik ke samping dan bibirnya mulai membentuk senyum kecil. "Baiklah. Maukah kau pergi bersamaku saat itu?" kazehaya-kun menatapku tepat ke mataku kali ini. Membuat jantungku serasa berhenti berdetak. "A-apa?" otakku tak bisa mencerna kata-kata Kazehaya-kun dengan baik.

"Err-bukan begitu. Aku punya 2 tiket masuk ke taman bermain. Dan aku bingung apa yang musti ku perbuat dengan tiket-tiket itu jadinya.. aku.." Kazehaya-kun menjawab dengan salah tingkah. Aku masih berkedip tanda tak percaya. Tapi perlahan wajahku memerah sama seperti wajah Kazehaya-kun.

Karena aku masih belum memberikan reaksi apa-apa, Kazehaya-kun buru-buru menambahkan, "I-ini bukan kencan,kok..." dan wajahnya makin memerah setelah itu. Seperti tertular, Wajahku juga ikut memerah sampai aku memegang pipiku. Panas.

"A-Aku..." aku benar-benar tak tahu harus menjawab apa. Debaran di dadaku terasa begitu cepat sampai rasanya berdengung di telingaku. Jika ada orang lain disitu, maka orang itu bisa merasakan kecanggungan di antara kami dan panasnya wajah kami karena malu.

"Tapi, kalau kau tak bisa, tak apa,kok." Kazehaya-kun menatapku dengan senyum canggung. Senyum yang tak biasa ku lihat. "Mungkin aku akan menyerahkan Tiket ini ke Pin atau-.." tiba-tiba aku sudah memegang lengannya. Kazehaya menatapku sekali lagi, tapi dengan tatapan terkejut hingga matanya sedikit terbelalak. Sejenak aku benar-benar merasa bodoh dan tak tahu harus berbuat apa, tapi tanganku masih memegang erat lengan baju seragam Kazehaya-kun.

"Aku...mau..." setelah mengucapkan itu, aku melepaskan tanganku dari lengan kazehaya-kun dan tertunduk malu. kali ini aku merasa tindakanku sangat tidak biasa. Entah apa yang ada dalam pikiranku namun di lubuk hatiku terdapat dorongan yang begitu besar untuk menerima ajakan Kazehaya-kun. Sesaat Kazehaya-kun terdiam. Aku memberanikan diri mengangkat wajahku dan melirik ke wajah Kazehaya-kun. Tiba-tiba ia berteriak keras.

"YATTA~~~...!" tangannya mengepal dan diangkatnya tinggi-tinggi. Tingkahnya seperti kanak-kanak namun terlihat lucu dan polos. Senyum riangnya kembali menghiasi wajahnya dan perlahan-lahan kegugupan di wajahnya menghilang, digantikan kegembiraan yang meluap-luap. Aku masih terdiam dan menggenggam tanganku yang mengepal sambil memegang tasku. Terlalu bingung dan kaget melihat tingkah Kazehaya-kun.

"Sankyuu,Kuronuma..!" ia berkata sambil berdiri tepat di hadapanku. Senyumnya membawa kebahagiaan tersendiri bagiku. Aku belum sempat mebalas apa-apa karena ia mulai berlari kecil sambil terus memasang mimik polos dan tawa yang riang. Tak lama ia menghentikan langkahnya dan berbalik ke arahku yang masih mematung. Ia berjalan kembali ke arahku dan berhenti untuk mengulurkan tangannya.

"Ayo..?" ujarnya ringan. Aku ragu-ragu mengulurkan tangan dan sebelum sempat aku menerima uluran tangannya, Ia sudah menarikku dan berlari bersamanya. Genggamannya kuat namun tak sampai menyakitiku. Kuat namun penuh kehangatan. Kakiku menyesuaikan langkahnya dengan susah payah. Tanpa sadar aku tersenyum. Senyum paling bahagia yang pernah kurasa selama ini. Aku tidak ingin terus menebak-nebak tentang perubahan yang terus terjadi pada diriku selama aku berada di dekat Kazehaya-kun karena, aku merasa bahwa perasaan ini biarkanlah mengalir dengan sendirinya. Kebaikan dan kehangatan yang menalar di tubuhku dari genggaman tangan Kazehaya kurasakan benar dan perlahan aku merasa bahwa Kazehaya-kun benar-benar membuatku berubah. Tanpa ia sadari, ia telah menempati posisi yang istimewa dalam hatiku. Tatapan mataku teduh dan hatiku menjadi sangat ringan dan hangat dalam waktu yang bersamaan.

Jika perasaan ini suatu saat akan berubah, akah berubah menjadi seperti apakah nanti?

"takusan no hajimete o kureta, tsunagatte yuke todoke..."


A/N: haduh, kok kayaknya endingnya ganjil,ya? apakah tetap mempertahankan ini sebagai One-shot atau di buat lanjut,ya?

well, andaikata ada yang bisa saiia ucapkan, saiia hanya ingin mengucapkan : ARIGATOU GOZAIMASU & REVIEW PLEASE! ^ ^