Adu Panco
Character: Sasuke U, Sarada U, Sakura H
Siang itu matahari bersinar cerah. Sepasang anak dan ayah sedang bersantai di teras belakang rumah. Sang kepala keluarga, Uchiha Sasuke sedang di beri libur oleh sang Hokage kita tercinta, Nanadaime Hokage, siapa lagi kalau bukan Uzumaki Naruto. Sang istri, Uchiha Sakura sedang mengupas buah mangga untuk suami dan putri tercintanya. Sedangkan sang putri, Uchiha Sarada hanya tiduran sambil menguap bosan.
"Papa.." panggil Sarada, buah cinta dari pasangan Uchiha Sasuke dan Haru- oops.. Uchiha Sakura.
"Hn."
"Ayo adu panco."
"Gak mau. Nanti kamu kalah trus nangis." Ejek Sasuke. Sedang yang diejek hanya menggembungkan pipinya kesal sehingga terlihat lucu, imut, dan menggemaskan bagi Sasuke.
"Bilang aja papa takut kalah. Wee…" Ejek Sarada sambil menjulurkan lidah.
Kalah tidak ada dalam kamus Uchiha Sasuke. Tapi bertanding dengan anak kecil apalagi perempuan itu hal yang sentimentil. Tapi namanya Uchiha tidak mungkin langsung menyerah kalau ada tantangan.
"Kalau kalah jangan nangis lho ya.."
"Huff.. aku tidak akan menangis tahu!"
Kedua ayah dan anak ini sudah saling menyilangkan tangannya dan sudah memasang posisi yang tepat untuk bermain panco. Dari lengannya saja sudah terlihat jelas kan, mana yang akan menang. Lengan kekar satu-satunya Sasuke melawan lengan kurus dan kecil Sarada pasti terlihat jelas kalau si Ayah yang menang. Lagipula lengan kekar itu sudah melewati banyak halangan dan rintangan
"Papa jangan pakai setengah kekuatan hanya karena aku anak kecil." Ejek Sarada.
Pertandingan dimulai. Tampak sang ayah tengah berusaha untuk menjatuhkan lengan sang anak.
1 detik
2 detik
3 detik
Terlihat jelas raut kelelahan dari wajah cool seorang Uchiha Sasuke yang sedari tadi belum berhasil merebahkan lengan Sarada yang masih berdiri tegak dengan anggunnya. Sedangkan Sarada yang diberkahi dengan tenaga monster milik ibunya hanya santai-santai saja sambil cekikikan kecil.
"Ya elah, Papa. Cuma segitu?" kata Sarada bosan. Sedangkan yang diajak bicara hanya mendecih. "Ini mah aku sambil main hp, instagram-an, facebook-an, foto selfie bisa." Lanjut Sarada. Tapi lama-lama kasihan juga melihat papanya yang belum berhasil merebahkan lengannya.
"Udah.. udah nanti papa encok trus tangan papa yang tinggal satu patah." kata Sarada memegang lengan satu-satunya Sasuke. Sedangkan yang dipegang lengannya hanya mendengus kesal karena belum bisa merebahkan lengan kecil tapi bertenaga monster putrinya itu.
"Kan belum selesai mainnya." Kata sang Ayah merajuk.
"Kan sudah ketahuan Anata kalau bayi kita yang menang." Sang istri menimpali. Kalau sudah begini, Sasuke tidak bisa melawan dan hanya bisa mendecih kesal..
"Mama, aku lebih kuat dari papa kan?" kata Sarada sambil memamerkan gigi putihnya.
"Belum cukup kuat Sarada-chan. Orang yang kuat bukan dinilai dari seberapa besar tenaganya, besar badannya tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang tinggi kesabarannya dan tinggi kesalehannya." Kata Sakura.
"Orang yang kuat adalah orang yang tinggi kesabarannya dan tinggi kesalehannya"
Joko Widodo~
Berakhir dengan tidak elitnya… :D
