Katekyo Hitman Reborn! Fanfic
Title: The Story
Rate: pengennya K+ tapi biar ama T aja (=w=)b
Genre: Friendship(?)
Desclaimer: Sampai kapanpun KHR Cuma milik Amano Akira-sensei
Summary: Haru dan Kyoko adalah dua sahabat yang memiliki banyak kesamaan, baik hobi maupun makanan kesukaan. Tapi kisah persahabatan mereka di sore hari kali ini mungkin—sedikit berbeda?
Oneshoot, mungkin bisa dibilang—mini fic? Karna kepanjangan buat jadi drabble =A=;;
WARNING: OOC, Typo(s), GaJe, SESAT(?), too mainstream, lebay, ABALoni, dan penuh kenistaan lainnya yang diciptakan oleh author labil gak jelas ini.
~Don't Like, Don't Read~
.
.
.
==Kekuatan Persahabatan==
.
.
.
Di pusat perbelanjaan Namimori, tampak seorang gadis berambut dark brown sedang berlari-lari di tengah keramaian orang yang berbelanja. Hanya berlari menuju sebuah tempat.
Toko Kue.
Ya, tempat kesukaannya sekaligus tempatnya berjanji akan bertemu dengan seorang sahabatnya yang juga merupakan penyuka makanan yang satu ini.
Terus berlari dan membiarkan rambut pony tailnya bergerak ke kiri dan ke kanan mengikuti arah gerakannya. Tidak berapa lama toko kue itu pun terlihat.
"Haru-chan, di sini" panggil seorang gadis manis berambut karamel sambil melambaikan tangannya pada gadis berambut pony tail ini, Miura Haru.
"Hosh—ha-hahi... maafkan Haru, Haru terlambat desu..." ucap Haru dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Tidak apa-apa Haru-chan, aku juga baru datang kok" sambut gadis berambut karamel—Sasagawa Kyoko—sambil tersenyum pada sahabatnya itu.
"Hahi! Sebagai permintaan maaf Haru akan mentraktir Kyoko-chan kue sebagai gantinya desu!" ucap Haru.
"Tidak perlu Haru-chan, lagi pula setelah ini kita akan pergi 'berburu' kan?" tanya Kyoko sambil menekankan kata 'berburu'.
"Hahi! Haru hampir lupa desu! Untung Kyoko-chan mengingatkan Haru desu!" ucap Haru sambil menepuk jidatnya.
"Fufu, bukannya itu tujuan kita ke sini?" lanjut Kyoko lagi.
"Kalau begitu ayo kita per—"
KRUYUK
Wait—suara apa itu?
Kyoko menatap Haru—dan melihat sedikit rona merah di wajah Haru.
"—gomen desu... perut Haru... lapar..."Haru tersipu sambil memegangi perutnya.
Ternyata itu suara perut Haru yang kelaparan saudara-saudara.
"Hihi, kalau begitu kita makan dulu, baru setelah itu pergi berbelanja, ne Haru-chan?" ajak Kyoko sambil terkikik.
"Hehe... Oke desu! Lapar to the extreme desu!" teriak Haru sambil mengangkat tinjunya ke langit, menantang langit—tapi maksudnya bukan menantang Tsuna atau pun Dino ya, ini cuma kiasan—lagian sejak kapan trademark-nya Ryohei jadi menular ke Haru?
Yah, karna ini fanfic buatan anak labil—jadi abaikan saja.
Segera saja Kyoko dan Haru berjalan bergandengan tangan—mencari caffe yang kira-kira enak dan cocok untuk ngedat—maksudnya makan.
.
.
===QAQ===
.
.
"Hahi... perut haru kenyang desu" ucap Haru sambil menepuk-nepuk perutnya yang agak membuncit karna kekenyangan.
Kyoko hanya menatap Haru yang duduk bersandar pada sofa di caffe yang mereka datangi—sambil tersenyum—melihat betapa manisnya Haru yang sudah selesai makan.
"Haru-chan kawaii" gumam Kyoko sambil agak tersipu—entah kenapa.
"Hahi? Kyoko-chan barusan bilang apa desu?" tanya Haru sambil sedikit memiringkan kepalanya.
"Bukan apa-apa kok" jawab Kyoko sambil tersenyum—masih menatap Haru.
"Oh... Souka..." gumam Haru manggut-manggut.
Kyoko hanya tersenyum—lagi—menanggapinya.
"Nee, Haru mau membayar billnya dulu ya desu" pamit Haru pada Kyoko, kemudian berdiri dan bergegas ke kasir untuk membayar makanannya.
.
.
===QAQ===
.
.
Haru dan Kyoko sudah selesai makan—yang sebenarnya hanya Haru yang makan, Kyoko hanya menemani di sana—dan juga sudah selesai membayar billnya. Sekarang mereka pun akan keluar dari tempat makan itu—Vongola Caffe.
Eh?
Tunggu—Vongola Caffe?
Rasanya nama ini familiar... tapi sudahlah, kita kembali kepada dua sahabat ini lagi.
"Nee, Kyoko-chan, ayo sekarang kita pergi desu!" ajak Haru sambil menggenggam tangan Kyoko.
"Ayo Haru-chan" Kyoko pun balas menggenggam tangan Haru—dengan bahagia tentunya—jangan tanya kenapa.
Tetapi, sayang, sebelum mereka sempat pergi hujan deras malah datang—
CTAR
—bersama dengan badai?
"Hahi! Haru tidak percaya ini! Padahal barusan cerah desu..." ucap Haru sambil memandang keluar dengan miris.
"Hujan... terpaksa kita harus menunggu sampai reda dulu baru bisa keluar, Haru-chan"
"Hahi... padahal Haru ingin segera melengkapi koleksi manga Haru desu" ucap Haru sambil menggembungkan pipinya—tampaknya Haru agak kesal karna hujan—dan badai yang muncul tiba-tiba ini.
"Nee, kita bisa pergi lagi nanti atau besok 'kan Haru-chan? Kalau kita pergi sekarang nanti kau bisa sakit Haru-chan..." ucap Kyoko menasehati.
"Uh... baiklah kalau Kyoko-chan bilang begitu desu" jawab Haru menurut.
Dan mereka pun kembali duduk di tempat mereka tadi.
.
.
===QAQ===
.
.
Kesunyian tiba-tiba melanda di antara mereka. Hanya suara tetesan hujan—yang mungkin sudah bisa di sebut badai ringan—yang terdengar.
"Kyoko-chan" tiba-tiba Haru memecahkan kesunyian di antara mereka.
"Ada apa Haru-chan?" tanya Kyoko.
"Entah kenapa kalau melihat hujan badai seperti ini Haru malah teringat pada Yamamoto-kun dan Gokudera-kun desu" tutur Haru—bukan Tutur Tinul*r ya, itu judul sinetron laga yang sering author praktikan—entah gimana caranya—kalau senggang—abaikan lagi yang ini—sambil menatap hujan badai di luar—dari jendela kaca di sampingnya.
"Eh? Haru-chan juga berfikir begitu?" tanya Kyoko tak percaya.
"Hahi? Jadi Kyoko-chan berfikiran sama dengan Haru desu?" tanya Haru balik—tak percaya—sambil agak terlonjak kaget.
"Pfft—hahahaha" tiba-tiba mereka tertawa bersama.
"Ternyata ikatan batin kita soal 'itu' cukup kuat ya Haru-chan" ucap Kyoko di sela-sela tawanya.
"Iya desu! Haru juga sering berdebar-debar kalau melihat mereka desu" ucap Haru terang-terangan.
"Aku juga, dan masih banyak lagi perempuan di sekolah yang 'sama' dengan kita yang juga berdebar-debar" tambah Kyoko juga.
"Enak ya di sekolah Kyoko-chan banyak yang seperti 'itu'..." Haru menggembungkan pipinya—agak kesal karna di sekolahnya hanya ada beberapa saja yang 'sejenis' dengannya.
"Nee, Haru-chan mau kukirim foto Gokudera-kun dan Yamamoto-kun?" tawar Kyoko pada Haru.
"Hahi? Boleh desu?" tanya Haru dengan mata berbinar-binar.
"Tentu saja" jawab Kyoko yang langsung mengeluarkan Handphone-nya.
.
.
===QAQ===
.
.
"Hahi~ posenya bagus-bagus desu" mata Haru tampak berbinar-binar menatap kumpulan foto yang baru saya di transfer Kyoko ke Handphone-nya
"Fufu, ini kebanyakan kudapatkan dari temanku" jawab Kyoko sambil menyeringai. Tunggu, Kyoko menyeringai?
Demi apa—author yang bikin sepertinya benar-benara labil; abaikan.
Tiba-tiba Haru terdiam, tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Haru-chan? Ada apa?" tanya Kyoko yang heran—melihat Haru tiba-tiba terdiam, ia takut tiba-tiba Haru kesambet—dan kalau setannya laki-laki Kyoko bersumpah akan mengejar dan mengexorcist setan itu dengan kejam—ngawur lagi, back to story.
"Aha! Haru punya ide untuk meredakan badai ini desu!" ucap Haru tiba-tiba—dan juga meloncat tiba-tiba—membuat orang yang kebetulan sedang duduk di kursi di belakangnya ikut-ikutan terloncat—sambil memunculkan efek bohlam yang bersinar terang di atas kepalanya. Oke, ini informasi gak penting.
"Apa itu Haru-chan?" tanya Kyoko penasaran—sambil mengambil bohlam yang menyala di atas kepala Haru—dan memberikannya pada waitress yang ada di sana—tampaknya Kyoko tidak mau terkena biaya tambahan karna mengambil properti Caffe tanpa ijin—lagi-lagi informasi gak penting.
"Haru akan mencobanya desu!" ucap Haru yang tiba-tiba langsung bangkit dan berlari menuju pintu keluar Vongola Caffe.
"Haru-chan mau ke mana?" tanya Kyoko yang juga langsung bangkit mengikuti Haru.
"Haru ingin mencoba mempraktekkan penemuan Haru ini desu!" jawab Haru bersemangat.
"Penemuan ap—"
"HAHI! YAMAMOTO-KUN! GOKUDERA-KUN BERHENTI LEMONAN SEKARANG JUGA DESU! ATAU NANTI TSUNA-SAN BAKAL DI RAEP SAMA MUKURO-SAN DESU!" teriak Haru, sampai-sampai semua orang di dalam Caffe menghentikan semua aktifitasnya dan menatapnya heran—plus cengo bagi Kyoko.
"Pfft—Haru-chan sugee na" tawa Kyoko pecah setelah terbebas dari masa cengonya.
"Ha-hahi! Haru hanya mencoba desu" elak Haru dengan wajah yang merona—setelah sadar kalau dia diperhatikan oleh semua orang yang ada di dalam Caffe.
Tiba-tiba hening.
Suara badai menghilang.
"Eh? Hujan dan badainya—berhenti?" ucap Kyoko tak percaya.
"Ha-ha-ha-HAHI! Ternyata berhasil desu! Ternyata benar kalau sekarang Yamamoto-kun dan Gokudera-kun sedang lemonan desu!" ucap Haru antusias—matanya kembali berbinar-binar.
"Sugee na~ ini bisa di jadikan bahan untuk rapat para fujoshi besok Haru-chan!" ucap Kyoko ikut antusias.
"Hahi, menurut Kyoko-chan apa mungkin hal ini bisa kita lakukan juga kalau langit sedang berkabut desu?" tanya Haru—masih antusias.
"Lebih baik jangan, kalau kita lakukan mungkin langitnya akan semakin berkabut, karna sepertinya Mukuro-san bukan tipe orang yang akan menghentikan 'kegiatannya' walaupun di tegur seperti itu Haru-chan" jawab Kyoko panjang lebar.
"Iya juga desu... nah, kalau langit sedang berawan?"
"Sepertinya awan akan mengeluarkan petir, karna tidak ingin di ganggu saat dia menerima kehangatan dari langitnya" jawab Kyoko lagi—mantap.
"Hahi? Jadi Lambo-chan itu anaknya Dino-san dan Hibari-san desu? Sou, sou... terus siapa lagi ya desu?" Haru kembali memikirkan, siapa lagi yang bisa mereka samakan dengan cuaca.
"Bagaimana kalau hari ini Haru-chan ke rumahku? Kita diskusikan ini sama-sama" usul Kyoko.
"Ide bagus desu! Tapi setelah kita belanja Doujin yaoi R-18 terbaru ya desu"
"Tentu saja Haru-chan, ayo sekarang kita pergi, badai—dan hujannya juga sudah reda" ajak Kyoko sambil menunjuk keluar.
"Ayo desu! Kita berperang!" ucap Haru sambil berlari menarik tangan Kyoko, menuju ke arah mentari sore yang berhiaskan pelangi.
Dan begitulah kisah indah di sore hari ini.
Kisah persahabatan antara dua orang fujoshi yang bahkan—mungkin—bisa mengalahkan kuatnya duo hujan dan badai.
.
.
.
===END===
Ada sedikit(?) tambahan desu xD
.
.
.
===Omake===
.
.
.
"Achoo!" terlihat seorang laki-laki berambut hitam cepak—yang hanya memakai selembar selimut untuk menutupi tubuhnya—sedang bersin di atas sebuah futon di kamarnya.
"Che, cepat pakai bajumu Yakyuu-baka! Nanti kau bisa masuk angin!" omel seorang laki-laki berambut silver yang langsung melemparkan pakaian luar—dan dalam—kepada lelaki yang di panggilnya Yakyuu-baka, alias Yamamoto Takeshi—dan alias lagi coretkekasihcoret teman sesama Guardiannya itu. Kalau readers jeli pasti bisa menangkap maksud dari kata yang di bold tersebut—abaikan—sambil mengancingkan kemeja bajunya.
"Ehehe, Hayato ternyata perhatian juga padaku" ucap Yamamoto sambil memasang cengiran andalannya.
"A-aku perhatian sebagai sesama Guardian Juudaime! Kalau kau sakit siapa yang akan melindungi Juudaime Baka! Dan jangan panggil nama kecilku!" elak Gokudera dengan wajah yang merona.
"Kawaii nee.." balas Yamamoto sambil menarik Gokudera—kembali—ke futonnya.
"Mau apa kau Yakyuu-baka!" teriak Gokudera sambil meronta-ronta, wajahnya sekarang sudah seperti kepiting rebus—atau gurita rebus?
Yang manapun sama saja, sama-sama merah.
"Melakukannya lagi, membuat hujan badai" bisik Yamamoto tepat di telinga Gokudera—yang kini sudah—kembali—dibawahnya—lagi.
"A-ap—" terlambat, sebelum sempat protes lagi Yamamoto telah mengunci bibirnya terlebih dahulu.
Dan... 'hujan badai' pun di mulai lagi.
Well, selamat bersenang-senang Yamamoto, Gokudera, dan—jangan sampai para Fujoshi melihat kissmark di lehermu itu Gokudera—atau sebaiknya mereka melihatnya?
Hitung-hitung kalian nambah amal sudah bikin orang lain bahagia, 'kan?
Dan author juga berdoa semoga Haru dan Kyoko tidak terkena 'hujan badai' di tengah jalan.
A/N:
Bwah...
...lagi-lagi saya kembali ke fandom KHR tercinta dengan membawa sesuatu yang absurd—
—maafkanlah hamba para readers sekalian ;A; /sembahsujud/kaloadayangbacajugasih/
Fanfic ini tercipta karna terinspirasi(?) sama obrolan saya, AuthorJelek dan Misha di Faceb**k, saya sendiri lupa ngomongin apa ampe jadi kayak gini... =A=;;
Dan lagi pas saya baca-baca kok kayak ada hints KyokoHaru sih di sini ;;AAA;;
Tapi gak kentara 'kan? Gak kerasa 'kan? Gak kan? Gak—/dibekep
Terus... yang paling abal—saya lupa panggilan KyokoHaru ke Yamamoto, Gokudera, Mukuro, Dino—BAHKAN LAMBO SODARA-SODARA =A=;; =ngasal alert /digampar
Kritik? Saran? Flame? Bakal saya terima dengan senang hati (dan sedikit pundung) 8'D /plak
