mempunyai ibu protektif berlebih? itu sebuah mimpi buruk untukku...

tapi

kenapa dengan namja mesum bermata musang ini..

ibuku seolah terhipnotis

Protectif Mother

Rated: T

Pair: YUNJAE.. selingan 2Joong, ChangKyu, HanChul etc etc /plak

Disclaim: ini ff punya saya, terinspirasi dari sebuah film jaman dulu. tapi plot dll dari otak saya.. kalo ada kesamaan yang tidak sengaja! anggap saja otak saya lagi berkelana ke otak anda /apaan sih/ -_-

Warning! ini ff Yaoi pertama saya yang bercapter ok, jadi kalo misalnya mual-mual jangan lanjut baca. minum obat aja /apaan/ -_-

"Tidak boleh, kau harus pulang sekolah tepat waktu."

Ucap seorang wanita paruh baya kepada seorang namja yang memiliki paras cantik, "Eomma~ jebal sekali ini saja yah…" mohon sang namja cantik atau bisa kita panggil dia Kim Jaejoong atau Jaejoong ? yah terserahlah.

"Ani~ nanti kalau kau kenapa-kenapa bagimana? Sekarang kan banyak kasus-kasus kejahatan, nanti kalau kau diculik bagaimana? Ahh Eomma tidak mau anak Eomma yang cantik ini sampai kenapa-kenapa!" ucap sang Eomma dengan nada yang sedikit atau sangat berlebihan? Entahlah. Jaejoong memutar bola matanya jengah menanggapi sikap Eommanya yang terlalu hiperbolis itu.

"Aish Eomma aku ini kan sudah besar, lagian juga aku kan tidak sendiri perginya. Dan satu lagi aku ini TAMPAN! Eomma tidak CANTIK!" Ucap Jaejoong melancarkan aksi memohon dan protesnya bersamaan.

Pagi yang sangat memusingkan mendengar perdebatan antara Eomma dan anak ini, mungkin itu adalah konsekuensi bagi seorang Kim Jaejoong yang mempunyai Eomma begitu over protective, "Tidak… Eomma tidak akan percaya dengan temanmu itu, jangan-jangan dia mau bermaksud jahat padamu dan menjualmu kepada Adjhussi genit dan..."

brak~

Jaejoong menggebrak meja makan kesal "Cukup Eomma! kau tau, kau itu terlalu berlebihan~!" ucap Jaejoong dengan tampang masamnya. "Biarkan saja Eomma, Joongie Hyung kan pergi dengan kekasihnya." sambar seseorang dari arah pintu dapur, yah mereka memang makan didapur karna ruang makan dan dapur dijadikan satu, supaya tidak ribet.

Mendengar perkataan Dongsaeng nya yang berama Kim Changmin itu mata besar Jaejoong pun membulat 'awas kau Changmin' umpat Jaejoong dalam hati, menatap Changmin dengan tajam mencoba mengintimidasi tapi sayang. Jaejoongie malah terlihat imut.

"Joongie kau mempunyai kekasih?" tanya Mrs. Kim kaget. "Emm~ itu... aniyo Eomma jangan percaya kata-kata Changminie." ucap Jaejoong gugup, "Eomma aku tidak bohong nama kekasihnya itu Kim Hyunjoong." Ucap Changmin tanpa memperdulikan tatapan membunuh dari sang kakak yaitu Jaejoong.

"Benar apa yang dikatakan Minnie itu, hmm?" tanya Mrs. Kim lagi "I-itu..hmm...aku," ucap Jaejoong gugup. "Jawab saja Joongie kau tidak perlu gugup seperti itu." Ucap Mrs. Kim lagi dengan suara yang lembut keibuan namun entah mengapa terdengar mengerikan ditelinga Jaejoong. "Ne Eomma yang dikataan Minnie benar," Jaejoong menundukkan kepalanya takut, Eommanya hanya menghela nafas panjang

"Kalau begitu..." ucapan Mrs. Kim berhenti sejenak "Kau harus putus dengannya," sambung Mrs. Kim. Jaejoong pun mendongakkan kepalanya dan menatap Eommanya tidak percaya "MWO!" pekik Jaejoong "Aish Joongie kenapa kau teriak? Eomma tidak tuli."

"Eomma~" rajuk Jaejoong kepada sang Eomma "Joongie kenapa kau belum berangkat juga? lihat Minnie sudah menunggumu didepan, nanti kau terlambat." Ucap sang Eomma tanpa memperdulikan rajukan Jaejoong.

"Ingat nanti siang jangan telat pulang kerumah." Jaejoong menghela nafasnya, ini sudah kesekian kalinya ia gagal kencan dengan kekasihnya Kim Hyungjoong karna tak mendapat ijin dari sang Eomma yang over protective itu. Dan bahkan sekarang yang parahnya lagi sang Eomma malah menyuruhnya untuk memutuskan hubangan dengan kekasihnya itu, hubungan mereka saja baru berjalan 2minggu, huh sungguh menyedihkan nasib cintamu Kim Jaejoong.

.

.

"Hahhhhh~" entah sudah berapa kali namja cantik ini mengeluarkan helaan nafas dari bibir merah cherrynya itu. Setelah tadi mereka berdua turun dari bus sekarang tinggal berjalan beberapa meter lagi karna letak sekolah mereka tak jauh dari halte bus tersebut.

"Hyung, kau kenapa? Dari tadi kulihat kau hanya menghela nafas, keberuntunganmu akan hilang." ucap Changmin yang merasa monoton karna sedari tadi Jaejoong hanya terdiam dan menghela nafas disebelahnya.

"Cih~ keberuntunganku memang sudah hilang," sungut Jaejoong kesal terhadap Dongsaengnya itu "Wae? Ahh araseo, masalah Hyunjoong-ssi." Jaejoong hanya mendengus mendengar perkataan Changmin, "Sudah lah Hyung, ikuti saja apa kata Eomma. Putus dengan kekasihmu itu." Ucap Changmin ringan "Aish Yakk, seenaknya saja kau bicara." bentak Jaejoong pada Changmin, "Cih~ lagipula apa sih yang kau harapkan dari Hyunjoongmu itu? Dia kan seorang Playboy, pacarnya ada dimana-mana. Kau pasti akan sakit hati." Ucap Changmin,

"Aku tau, tapi dia bilang padaku akan tetap setia dan memutuskan pacar-pacarnya demi aku," tanggap Jaejoong polos "Mulut itu sangat mudah berbohong Hyung." Ucap Changmin dan membuat Jaejoong terdiam mencerna apa yang dikatakan oleh Dongsaengnya itu.

"Sepertinya Hyunnie tidak akan menghianatiku!" ujar Jaejoong yakin. "Hehh terserah kau sajalah Hyung." Ujar Changmin pasrah.

Saat mereka hendak berjalan menuju kelas masing-masing karna yah mereka berdua memiliki perbedaan umur setahun. Tiba-tiba saja... "Annyeong Joongie~" sapa seorang namja tampan yang tengah tersenyum memperlihatkan sederet gigi putih dan raihnya, ya dia adalah Kim Hyunjoong orang yang baru saja menjadi objek pembicaraan mereka.

"Hyunnie, ada apa?" sahut Jaejoong dan memasang tampang polosnya. "Aigo~aku kan ingin bertemu kekasihku yang manis ini, kau malah bertanya ada apa." Ucap Hyunjoong merajuk. Jaejoong hanya meringis "Mianhae..".

"Kau manis sekali Joongie~" ucap Hyunjoong seraya mencubit gemas pipi Jaejoong dan itu membuat sang empunya merona. Changmin yang melihat adegan dihadapannya itu hanya menatap jengah. Lalu diapun berlalu meninggalkan kedua pasangan itu.

Di saat Hyunjoong dan Jaejoong berjaan menuju kelasnya Jaejoong teringat sesuatu, tentang kencan mereka yang harus dibatalkan –karna Eomma Jaejong tak mengijinkan– "Hyunnie~" panggil Jaejoong pelan. "Hmm~ ne Joongie. Wae?" ucap Hyunjoong "Emm...itu...aku mau bilang..." Jaejoong menghentikan ucapannya dia merasa tidak enak dengan Hyunjoong kalau harus membatalkan rencana kencan mereka –lagi– "Bilang apa..?" sahut Hyunjoong menatap wajah kekasihnya yang cantik itu yang tengah tertunduk.

"Kau mau mengatakan apa Joongie? Kenapa kau seperti takut begitu.. hm?" sambung Hyunjoong lagi karna kekasihnya itu tetep saja tidak mengeluarkan suaranya malah tetap tertunduk. "Hyunnie~ mianhae, aku tidak bisa pergi denganmu..." ucapan Jaejoong terhenti karna tercela oleh perkataan Hyunjoong

"Lagi!" cela Hyunjoong

Jaejoong hanya bisa menundukkan kepalanya lagi lebih dalam. "Mianhae~" ucap Jaejoong lirih Hyunjoong menghela nafasnya berat "Ya sudah mau diapakan lagi." Ucap Hyunjoong akhirnya, "Kau tidak marah Hyunnie~" sahut Jaejoong mendongakkan kepalanya melihat wajah kekasih didepannya tersebut. Hyun joong tidak berekspresi..

Wajahnya datar. Hyunjoong mulai berjalan memasuki pekarangan sekolah terlebih dahulu dan Jaejoong masih saja terdiam di depan gerbang sekolah, saat ini dia ingin menangis. Sakit rasanya jika kekasihmu sendiri bersikap dingin kepadamu, aniya?

Dan yah Jaejoong tau, semua kesalahan ada padanya, kalau saja eommanya yang cantik itu tidak seprotektif ini. Huft~

"Joongie-ya~ kenapa kau masih disana? Kau tidak ingin terlambat masuk kan?" ucap Hyunjoong menatap Jaejoong yang hanya mematung saja di depan gerbang sekolah. Dilihat tubuh sang kekasih bergetar, akh paboya~ Hyunjoong mengumpat dalam hati lalu menghampiri Jaejoong yang tengah terisak pelan, lalu Hyunjoong memeluknya erat dan meminta maaf atas perlakuannya tadi.

"Maafkan aku~" ucap Hyunjoong lembut, sambil mengusap kepala jaejoong sayang.

"Ani, Hyun! Aku yang seharusnya minta maaf padamu~ mianhae." Jaejoong masih terisak dalam pelukan hyunjoong.

"Yasudah~ berhentilah menangis, semua orang melihat kearah kita." Jaejoong mendongak kearah Hyunjoong "Benarkah?" ucap Jaejoong, Hyunjoong hanya mengangguk lalu mengapus air mata yang masih menghiasi pipi putih Jaejoong.

"Sekarang berhenti menangis! Ok?" ucap Hyunjoong sambil memamerkan angelic smile nya, Jaejoong perlahan tersenyum dan mengangguk imut. "Kekasihku manis sekali~" kata Hyunjoong sambil mengacak-acak pelan rambut Jaejoong.

"Aish.. Hyun! Rambut Joongie jadi berantakan tau~" Jaejoong mempoutkan bibirnya, merajuk.

"Biarin.. weeee (mehrong)" Hyunjoong menjulurkan lidahnya mengejek Jaejoong dan Jaejoong Nampak semakin sebal dengan Hyunjoong yang selalu menggodanya itu.

"Hyunnie~" teriak Jaejoong tapi…

CUP~

Hyunjoong mencium sekilas bibir plum Jaejoong dan langsung berlari takut kalau Jaejoong akan memukul kepalanya. "Yah! Memalukan!" teriak Jaejoong dengan wajah yang memerah, malu dan marah menjadi satu.

Ahh, sungguh pasangan yang romantic aniya? *ditabok YJs*

.

.

.

Terlihat seorang namja cantik yang tengah menatap bosan kearah sahabat-sahabatnya itu, bagaimana tidak bosan, Kim Junsu pria imut bersuara Lumba-lumba yang tengah duduk tepat berada didepannya itu tengah ber-Blushing ria karna sedang digombali oleh kekasih jidat lebarnya –Park Yoochun–

Jaejoong berdecak pelan melihat adegan Lovey Dovey memuakkan yang dilakukan kedua sahabatnya itu. Hahh daripada dia harus memperhatikan hal yang membuat mata nya sakit lebih baik Jaejoong menghubungi kekasihnya saja.

Tut...tut...tut

"Aish~ kenapa tidak diangkat?" gerutu Jaejoong "Apa dia sedang sibuk, atau dia masih marah padaku? Aigo, apa yang harus aku lakukan?" sambungnya lagi dengan mimik muka yang gelisah. Jaejoong menaruh kepalanya diatas meja tempat mereka duduk dengan lesu sambil mengerucutkan bibirnya, tanda ia tengah kesal. Junsu yang melihat sahabatnya telah berubah mimik menjadi tak mengenakan itupun menegurnya "Joongie-ya, gwenchana?" ucap Junsu sambil menatap wajah sahabatnya yang masih setia tergeletak di meja "Hmm..." gumam Jaejoong menanggapi pertanyaan Junsu.

"Kau ada masalah, Joongie-ya?" tanya Yoochun, agak khawatir melihat Jaejoong yang biasanya ceria itu, memasang wajah kusut dan tak bersemangat. Ini bukan Jaejoong yang mereka kenal. Jaejoong mendongakkan kepalanya menatap sahabatnya dengan Doe Eyes nya itu "Hyunnie tak mengangkat telponku, sepertinya dia masih marah padaku karna tidak bisa kencan lagi hari ini. eottoke?" ucap Jaejoong nelangsa, menghadapi kisah cintanya yang rumit. (?)

"Mungkin dia sedang sibuk dengan kekasih-kekasihnya." Ucap Junsu ringan dan tanpa rasa berdosa sedikitpun, Jaejoong mendelik menatap Junsu "Yahh! Ucapanmu tak membantuku sama sekali." dengus Jaejoong, "Kau mau aku membantumu?" ucap Junsu, membuat mata besar Jaejong berbinar cerah Jaejoong menganggukkan kepalanya "Kalau begitu...kau putus saja dengan Hyunjoong-ssi." Sambung Junsu dan benar-benar tak ada rasa bersalah sedikit pun dari kata-katanya.

"Yahh! Aish kenapa pagi ini semua orang selalu menyuruhku, putus dengan Hyunjoong?" ucap Jaejoong frustasi, "Memangnya siapa saja yang menyuruhmu putus dengan Hyunjoong?" tanggap Yoochun yang sedari tadi tak banyak ambil suara.

"Umma, Changmin, dan kekasih pantat bebekmu ini." sahut Jaejoong, Junsu mendelik kearah Jaejoong karna tak terima dengan ucapan Jaejoong yang bilang pantatnya itu adalah pantat bebek, ckck itu memang kenyataan kan sodara-sodara *ditampol Junsu*.

"Ajhumma tak setuju, sepertinya sudah tidak ada harapan lagi." Tanggap Yoochun "Aish, kalian sama saja, menyebalkan!" Jaejoong melangkahkan kakinya pergi dari kantin meninggalkan kedua sahabatnya yang tengah menatap kepergian dirinya dengan menggelengkan kepala.

.

.

Seorang namja dengan tubuh tinggi melebihi rata-rata namja seusianya tengah berjalan menelusuri lorong sekolah dengan langkah riang, ditangannya terdapat sebuah kaset CD –entah apa. Tapi wajahnya menyiratkan binar-binar kebahagiaan, ckck seperti di mabuk cinta.

"Semoga Kyunnie suka dengan Game ini." ucap namja tersebut yang kita ketahui bernama Changmin.

Changmin mengeluarkan senyumnya yag menawan itu sambil menatap kaset CD –Yang ternyata Video Game– dengan perasaan senang.

Changmin pun melanjutkan jalannya menuju ruang kelas tapi belum sampai ia menuju kelas matanya menangkap seseorang yang cukup dikenalnya "Hyunjoong-ssi!" gumamnya pelan, dan matanya seketika melebar melihat Hyunjoong bersama seorang Yeoja berjalan menuju gudang sekolah "Apa yang akan mereka lakukan?" Gumam Changmin lagi pada dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang Changmin merubah haluan yang tadinya ingin menuju ke kelas sekarang tengah berjalan mengendap dibelakang Hyunjoog dan Yeoja –Yang tak ia kenal–

Mungkin inilah saatnya untuk membuat Hyung tersayangnya itu mempercayainya kalau Hyunjoong tidaklah baik untuk Hyungnya, Pikir Changmin. Changmin menyeringai atas pikirannya tadi 'Mati kau Hyunjoong' batinnya.

Changmin berdiri tak jauh dari tempat Hyunjoong dan Yeoja itu berdiri di lorong paling ujung dekat sebuah gudang sekolah. Dengan masih mengendap-endap –Karna takut ketahuan. Changmin terus menyelidiki dua orang itu seperti ditektif profesional, yang sedang mengintai mafia kelas kakap –errr berlebihan mungkin.

Changmin melebarkan kedua matanya, tidak percaya dengan apa yang dia lihat didepannya saat ini. sekarang didepan mata Changmin, Hyunjoong kekasih Hyung yang paling dia sayangi itu tengah berciuman dengan Yeoja yang tadi bersamanya yang Changmin tidak tahu siapa namanya, bahkan sekarang ciuman itu bertambah menjadi lebih intens dan panas.

Tidak mau teralu terpaku dan mengabaikan 'moment penting' didepannya, otak jeniusnya pun bekerja cepat. Diambilnya Handphonenya lalu mengarahkan kamera kearah Hyunjoong, dia tidak memotretnya melainkan membuatnya sebagai video agar lebih meyakinkan bahwa itu bukanlah hasil editan semata.

Changmin menyeringai, oh Hyunjoong-ssi kau akan mati! desis Changmin berbahaya. sambil menampakan smirk mengerikannya.

baiklah Changminnie, kau harus melakukan sesuatu untuk menyadarkan hyung lemot mu dari lubang buaya darat seperti hyunjoong yoshh.. hwaiting!

Tipok

Bang

Changmin

Jangan gebukin saya karna 2Joong moment ini sodara seYunJae... saya bikin ini pas lagi tergila-gila sama 2Joong kkk~ /ditampol/

Don't judge a book by the cover don't judge FF by the tittle.. intinya saya gak bisa bikin judul yang keren dan menarik.. tapi saya harap kalian suka dengan isi FF yang saya sajikan (?)

maffkan bila masih ada kekuarangan yang sangat banyak... maafffffff... dichap berikutnya saya usahakan banyakin 2joong lagi /cari mati/ eh maksud saya YunJae moment pastinya..

soalnya dari tadi bapak beruang udah nyiapin golok buat saya kayaknya.. ok saya mau kabor... jangan lupa review kalo sempet.. kalo gak sempet kapan-kapan aja reviewnya kalo udah tamat (?)

Jakarta, 16/12/2013 11:32 PM

Iyun~ :)