Debt
Fandom : Durarara!
Disclamer : Narita Ryohgo
Rate : M (untuk jaga-jaga XD)
Warning : Pevert!Heiwajima, typo(s), oocness, gagal!romance, flashback realtime bolak balik
Summary : Demi orang tua, Izaya rela bekerja menjadi pelayan dikediaman Heiwajima. Menjadi korban nafsu para Heiwajima bersaudara.. Hanya demi mendapat kesepakatan LUNAS semua hutang keluarga Orihara.
-Real Time-
Malam itu kediaman Heiwajima nampak lenggang. Tsugaru, si putra sulung keluarga Heiwajima nampaknya masih sibuk dengan urusan bisnis keluarganya. Shizuo, putra kedua keluarga Heiwajima tampak belum kembali dari tempat kuliahnya. Sedangkan Delic, putra bungsu dari keluarga ini sedang sibuk dengan urusannya entah apa di ruangan pribadinya.
Pemuda raven itu sedang sibuk dengan pekerjaan rumah tangga. Baju yang ia kenakkan nampak tak pantas, rok pendek diatas lutut, dengan renda-renda putih dibagian ujung dress pendek itu, warna putih dan hitam menjadi warna dominan pada baju itu, tak lupa aksesoris kepala yang memperindah surai hitamnya. Meski dia terlihat manis dengan baju pelayan tetapi tetap saja tidak cocok karena dia seorang pemuda-yang dipaksa mengenakan itu-.
"Huft~ selesai~." Ucapnya lega."Hmmm~ apalagi ya~?" sambungnya tak lupa pose berfikirnya. Tiba-tiba...
"Tadaima~" seru seseorang dengan suara berat, sesekali terdengar suara 'hik' dari orang itu.
Sang pemuda raven berlari kecil dan menghampiri sosok pirang yang kini tengah bersender ditembok dengan muka memerah.
"Shizuo-sama." Pemuda raven itu memapah 'Shizuo-sama'.
Pemuda pirang itu melirik orang yang memapahnya."Malam ini kau hik tampak cantik hik Izaya~" dengan jari-jarinya Shizuo menelusuri setiap lekuk wajah pemuda yang ia panggil 'Izaya'. Namun, sepertinya pemuda ramping itu nampak risih dengan perlakuan sang majikan.
"Jangan menyentuhku!" tepisnya.
Seringai nakal muncul pada senyuman Shizuo."Kau juga agresif."
"Kau mabuk! Menyusahkan saja!" Izaya, pemuda raven itu menggeram kesal. Lalu, dia mulai berjalan menuju kamar si pirang sambil memapahnya. Lantai dua terasa sangat jauh, belum lagi si majikan terus mencuri-curi kesempatan. Mulai dari mengecup pipinya, membisikkan kata-kata menjijikkan, mengggodanya, dan lain-lain. Tapi itu sudah biasa untuk pemuda raven ini.
Menit-menit berlalu, akhirnya mereka sampai dikamar 'Heiwajima Shizuo'. Membuka pintu kamar dan merebahakan si pirang ke ranjangnya.
Izaya menatap lekat wajah Shizuo yang tengah tertidur. Tenang, damai dan err…polos. Pemuda beriris merah itu menghela nafas."Haa~ kau bilang kau benci alcohol tapi kenapa kau malah mabuk berat, dasar baka protozoan-sama." Gumamnya sembari menyelimuti tubuh sang majikan..
Tiba-tiba sepasang tangan melingkari pinggangnya. Diiringi bisikan seduktif dari si pelaku."Masih setia kau dengannya?". Seketika bulu kuduk Izaya berdiri.
"Boleh aku bilang kau tambah cantik jika kau memakai baju maid yang aku desainkan untukmu? Tapi kau tetap cantik menggunakan baju maidmu yang ini." Sebuah benda berliur kenyal bergeriliya dileher jenjang Izaya.
Izaya menggigit bibir bawahnya. Menahan sensasi yang akan keluar mendominasi mulutnya.
"Kh! Delic-sama hentikan!"
"Kau menikmatinya~" suara lembut nan nakal memenuhi telinganya."Tak perlu bersifat tsundere seperti itu jika kau malu Izaya-koi~" Delic nama pemuda itu. Dia mengacuhkan wujud penolakan-penolakan dari Izaya. Tangannya sibuk menelusup kedalam baju Izaya. Namun nihil.
"Gah! Baju ini menyusahkanku! Apa Tsugaru lagi yang memintamu memakai baju ini? Mulai besok kau harus memakai baju yang aku rancang khusus untuk ini~" Delic memberikan sebuah kecupan dileher Izaya."Aku pergi dulu kawai-maid~" dan Delic pun kembali ke kamarnya.
"Kesalahanku memilih bekerja disini." Izaya menunduk lemah."Okaa-san Otou-san, gomenne." Gumamnya pelan dengan nada bergetar. Hendak berbalik dan meninggalkan kamar Shizuo, sebuah tangan menariknya.
"Mau kemana kau?" sebuah geraman mengagetkan Izaya.
"Saya ingin kembali ke kamar, Shizuo-sama." Izaya berkata sopan.
"Tetaplah disini." Tegas Shizuo. Tangan kekar itu menarik tangan kecil itu untuk mengeliminasi jarak diantara mereka. Shizuo menarik kepala Izaya untuk mendekat, meniadakan jarak dan memberinya ciuman dalam pada bibir mungil Izaya. Pemberontakan Izaya tak berarti untuk malam ini. Dia mendorong tubuh ringkih Izaya diatas ranjang. Mata Shizuo mengkilat tajam. Tanda merah dileher Izaya penyebabnya. Dia mengecup tepat diatas kissmark itu sedikit memaksa karena dia marah. Ini semua gara-gara adiknya yang kurang ajar!
"Akh!" erang Izaya.
Shizuo menyeringai."Ada apa dengan suara itu? Kau seperti wanita jalang." Ucapnya sarkatis.
Deg. Kata-kata itu membuat Izaya sakit hari. Jika tidak demi orang tuanya dia tak akan mau berada disini. Menjadi korban nafsu para Heiwajima bersaudara.
"Malam ini kau tak boleh tidur sebelum aku benar-benar kau puaskan, mengerti?"
Pagi harinya. Sang pemuda raven telah menyibukkan dirinya diantara cabinet dapur. Tanpa menyadari kehadiaran Heiwajima yang lain.
Sebuah tangan melingkari pingggang ramping Izaya, sontak pemuda raven itu menoleh. Mendapati Heiwajima beriris sapphire."Menu pagi ini apa, Izaya-kun?" jari-jemari pemuda itu bergeriliya diantara helaian raven Izaya."Shampoo mint lagi hari ini, hmm~?" godanya.
"Tsugaru-sama ma'af mengganggu aktivitasmu, tapi bisakah kau tidak menggangguku?"
Tsugaru tak menganggapi pernyataan Izaya. Dia masih sibuk menciumi helaian hitam itu. Matanya memicing mendapati beberapa kissmark yang menandai leher Izaya."Berpesta dengan adik-adikku, huh Izaya-kun?" tebaknya. Izaya diam, tak berniat membahas hal itu untuk pagi ini.
"Kau tidak adil, seharusnya kau mengajakku juga, kau harus ku beri hukuman, Izaya -kun." Ucap Tsugaru seduktif.
To Be Continue
Tara~ XDDD
Dari dulu pengen publish ini tapi baru sempet sekarang, ini baru prolog intinya di chapter-chapter mendatang XD
Yang kemungkinan besar saya lanjutin hbis UN XD *plak, php*
Ini g' nyrempet lagi tapi bakal nabrak M XD *bangga*
Gomenne saya membuat heiwajima family pevert DX
Tsu-chan : sebenarny bukan kami yg pevert tapi Rin-chan yang pevert*senyum*
Shizu-chan : *ngangguk-ngangguk*
Deli-chan : hoi author inget 24 hari lagi lu UAS bukanny belajar n berdoa malah bikin rated M
Shizu-chan : *ngangguk-ngangguk lagi*
Iza-chan : *nangis* okaa-san otou-san authorny kejam T,T *dipeluk heiwajima bersaudara*
Rin-chan : *pundung merasa dipojokkan*
Psyche-chan : ehem berhubung authorny lagi pundung Psyche yang gantiin meski Psyche g' ad peran disitu *nglirik author* REVIEW-nya minna-san~*puppy eyes
REVIEW PLEASE
