Tiina and The Moomins

Disclaimer: Hidekaz Himaruya and Tove Jansson (Moomins series)

Sweden x femFinland

Warning: genderbent, don't like don't read, AU series, maybe little bit OOC. Adult Berwald x teenage! Tiina

.

.

.

Addiction

Hari-hari Tiina tidak akan pernah lengkap tanpa hadirnya Berwald di sampingnya. Akan tetapi, hidup tidak hanya dilengkapi oleh Berwald saja, karena sejak kecil, Tiina memiliki obsesi gila terhadap semua hal yang berhubungan dengan Moomins atau lebih tepatnya Moomintroll.

Tahukah dengan apa itu Moomins? Moomins merupakan salah satu komik Finlandia karangan Tove Jansson dengan tokoh utama yang memiliki wujud seperti kudanil putih.

Sejak kecil, Tiina sangat menyukainya sehingga Berwald sering kewalahan bahkan merasa terabaikan karena hal itu.

"Waai—Moomins! Aku suka sama Moomins!" seru Tiina riang dan memeluk boneka tersebut dengan erat.

Berwald hanya bisa menggeleng-geleng kepalanya. Heran melihat Tiina yang sudah berusia enam belas tahun tetapi masih suka dengan benda-benda semacam itu. Menyesal Berwald telah membelikan Tiina benda-benda semacam itu.


Jealous

Karena kesal, akhirnya Berwald memutuskan untuk mengecat boneka Mommintroll kesayangan Tiina dengan warna biru kehitam-hitaman yang merupakan warna favorit Berwald. Tidak hanya itu saja, bahkan Berwald juga mengubah mata boneka Moomintrolltersebut menjadi mirip seperti dirinya.

Tajam dan tanpa ekspresi.

Ditambah dengan kacamata persegi tiruan yang sama persis dengan Berwald. Membuat boneka Moomintroll tersebut lebih mirip dengan Berwald dibandingkan aslinya.

Setelah melakukannya, Berwald menaruh kembali boneka Moomintroll tersebut ke kamar Tiina.

Ia benci Tiina lebih memilih boneka kudanil jelek itu dibandingkan dengan dirinya. Gadis kecil itu lebih memilih ditemani oleh bonekanya dibandingkan dengan dirinya dan ia akan senang hati menonton bagaimana reaksi Tiina ketika mendapati boneka kesayangannya telah di cat menjadi warna hitam yang notabene warna yang tidak disukai Tiina.


Cry

"Huaa, moi! Aku nggak suka sama Ber!"

Berwald tetap cuek dan membaca korannya dengan wajah seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ya, ia tentu tahu apa penyebab Tiina menangis kencang seperti sekarang ini.

Pasti gara-gara boneka kudanil putih tidak jelas itu.

"Berisik!" dengus Berwald jengkel. "Pergi jauh-jauh!"

Ucapan Berwald membuat tangisan Tiina semakin menjadi-jadi. Entah karena kesambet apa, akhirnya Tiina memukul-mukul dada Berwald kencang untuk menunjukkan kemarahannya yang paling mendalam.

"Ber jelek dan om-om, moi! " seru Tiina lantang. "Lihat boneka Moomins kesayanganku itu! Gara-gara Ber warnanya jadi jelek gitu, moi!"

"Aku hanya mengecatnya saja menjadi hitam, ups—"

Rupanya, kalimat terakhir Berwald membuat Tiina semakin berada di puncak kemarahannya yang paling mendalam. Tiina yang biasanya polos menjadi yandere begitu tahu Moomins-nya dicat menjadi warna hitam—yang tentu saja tidak ada di dalam komik Moomintroll. Belum lagi boneka Moomins hasil karya Berwald yang mengerikan akibat cat sana-sini dan Moomins karya Berwald lebih mirip muka Berwald sendiri dibandingkan aslinya yang membuat Tiina mengamuk plus menjerit horor karenanya.

Tetapi Berwald berpikiran lain mengenai hal itu. Jika ada kesempatan, ia akan mengecat boneka Moomins lainnya dengan varian warna baru kreasinya sendiri. Bisa jadi dengan warna belang, abu-abu atau bahkan warna pelangi.

Baginya melihat Tiina menangis gara-gara benda kesayangannya dihias dengan warna menarik (tentu saja untuk Berwald) itu merupakan sesuatu yang langka dan pantas untuk ditertawakan.

TBC


Author Notes: Hayo! Udah tahu belum apa itu Moomins? Kalau belum tahu soal Moomins buka link ini http:/en. wikipedia. org/wiki/Moomin (digabung please XD). Garis besarnya udah saya jelasin di fic ini ya :D kalau sempat buka saja linknya. Kisah ini terangkum dalam 10 drabble. Selamat membaca dan sampai ketemu di chapter berikutnya.

Thanks buat Livia-san atas semua idenya. Jika tidak karena anda maka ide fic mengenai Moomins akan lempeng-lempeng saja dan tidak terbentuk seperti ini.

Read and review but no flame~ (Maaf ya, saya lagi mood buat drabble pendek :( Mabok saya buat 10 lembar analisis putusan pidana)