Tuk Tuk Tuk

Suara sepatu beradu dengan lantai, menciptakan irama yang beraturan. Sesosok bayangan berjalan di kegelapan malam disinari oleh cahaya bulan, dengan anggun ia berjalan, sampai akhirnya ia berada di depan pintu besar. Ia membuka pintu itu dan masuk. Terlihat sebuah permata yang berwarna Langit Senja bersinar dengan indah di bantu oleh bulan, ia mendekati permata itu dan memandangnya dengan halus.

"Jadi ini permata Dusk Ocean, salah satu dari 4 permata yang mempersembahkan keindahan alam." Katanya dalam kesunyian. Bayangan itu melihat permata itu dan berbisik dalam seketika permata itu hilang digantikan oleh sebuah Mawar berwarna Biru kehijau-hijauan.. Aqua itulah warnanya dan juga sebuah pesan, sedangkan permatanya yang hilang itu kini ia genggam di tangannya.

Ia pun berbalik dan menghadap kepintu, keluar dari ruangan itu.. Dari rumah istana itu namun sebelum pergi ia menghadap sekali lagi ke rumah itu dan berbisik.

"Selamat Malam, wahai sang Bulan." Kata dan berjalan menghilang dibalik kegelapan

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

Esok Pagi

Pagi yang sunyi dan tenang, yang terdengar hanya Hujan yang jatuh dari langit ke bumi. Namun tidak di sebuah Mansion berwarna ungu.

"KYAAAA!" Terdengar sebuah teriakan dari kediaman bangsawan Imai salah satu dari 4 bangsawan terbesar di abad ini. Keluarga yang melambangkan kata Ratu, namun bukan berati mereka Ratu hanya melambangkan.

"Ada apa? ada apa?" Tanya semua orang di dalam Mansion itu bertanya.

"Hilang!" Sahutnya. "Permata Dusk Ocean HILANG!" Air mukanya terlihat panik dan takut, siapakah dia? Filla Imai, anak ke-dua dari Pasangan Imai, Yup pasangan Imai.

Filla Imai adalah anak ke-dua dari pasangan Imai yang sangat mirip ibunya, ia mempunyai rambut pajang yang hitam dan mata kunging, dan sifat yang sama dengan ibunya.

"APA?" Teriak Elena Imai, Ibu dari Filla Imai. Elena adalah seorang blasteran antara Jepang-Inggris tidak seperti suaminya, dan lagi di masa umur 40 tahunan ini ia tampak seperti umur 20-han, ia sama seperti dengan Filla.. Versi dewasa Filla mungkin.. Entalah, namun sayang Elena adalah orang yang hanya peduli dengan uang, kekayaan, penampilan dan juga kepemipinan. " Tak mungkin benda itu hilang."

Elena pun berjalan mendekati tempat permata itu, salah satu dari pelayannya mendekatinya dan berkata." Ano... Nyonya besar, ada pesan yang tertinggal di situ, ini." Sambil memberi kertas berisi pesan kepada Elena." Ia juga meninggakan sebuah mawar berwarna Aqua." Seraya menunjuk ke arah Mawar itu berada.

"Ini tak mungkin... " Kata Elena sambil membaca pesan itu.. Apa isinya? Mari kita lihat.

Dear Cuoregina

Halo, Itu kata yang ingin saya ucapkan pertama kali. Anda mungkin tak mengetahui saya tapi saya mengetahui anda. Dusk Ocean, salah satu dari 4 permata yang mengambarkan keindahan alam, 4 permata Shizen Beleza, maaf tapi saya harus memiliki permata Shizen Beleza. Namun... Pada saat sayap putih jatuh ke bumi, Di saat twilight memancarkan keindahannya. Saat itu sang laut akan muncul. Namun pada saat yang sama, sang Langit menghilang dari sang Peneranng.

The Silver Aqua Sky

"APA?" Teriaknya dengan kesal, air mukanya terlihat kesal dan marah. Shizen Beleza adalah 4 permata yang dimiliki setiap bangsawan inti. Tak seperti namanya Shizen Beleza lebih manggambarkan keindahan waktu, dari fajar sampai malam. Seperti Dusk Ocean milik keluarga Imai melambangkan keindahan laut sore. Lalu, Eve Stella melambangkan keindahan malam berbintang milik Hyuuga, lalu Jour Sky milik Nogi, melambangkan Langit siang dan Blue Dawn milik Yukihara, melambangkan Biru fajar.

"Ada-HUACII!-apa?" Tanya seorang perpempuan berumur 19 tahun yang baru saja memasuki ruangan, ia terlihat tenang dan cool, tanpa rasa peduli apa yang telah terjadi, siapa dia? Hotaru Imai, anak pertama dari pasangan Imai, berbeda dangan ibu dan adiknya, ia mirip dengan ayahnya yang berwibawa dan juga tenang, Hotaru mempunya rambut sepunggung berwarna hitam dan mata berwarna ungu yang cantik. Ia beda 3 tahun dari adiknya.

"ADA APA? KAKAK MASIH BISA MENAYAKAN ITU?" Tanya (Atau lebih tepatnya berteriak) sang adik, Filla kepada kakaknya. Hotaru hanya bisa menghela nafas dan berkata.

"Kalo aku tak menayakan hal itu bagaimana aku bisa tau keadaannya,hah?" Tanyanya tenang, selain cantik ia pun pintar, IQ-nya di atas 170, Hmm... 178. Yup! itulah IQ-nya 178.

"Ah, iya ya." Dan bisa dibilang kalo Filla ini agak bodoh. "Jadi gini, Dusk Ocean HILANG!"

"Terus?" Tanya Hotaru lebih lanjut. Ibunya melihat ke arahnya seakan dia itu gila. "TERUS? BAGAIMANA KAMU INI, ITU ADALAH SALAH SATU HARTA KELUARGA KITA YANG SANGAT BERHARGA!" Hotaru hanya melihat ibunya dengan cool.

"ARG! Kamu ini memang tak megerti keadaan, Pengawal!" Teriak Elena, bukanya tak mengerti hanya saja menurutnya masih banyak harta keluarga ini kenapa harus sampai segitu paniknya.

'Ya, mungkin permata itu memang berharga tapi... Apa dia harus sepanik itu?' Itulah yang dipikirkannya, Hotaru memang tak menghormati ibunya, ia lebih memilih menghormati ayahnya sepenuhnya, karena sifat ibunya yang serakah itu.

"Ada apa ini?" Seseorang tiba-tiba masuk, ia adalah Ryuuzaki Imai sang, kepala keluarga Imai. Ia mempunyai sifat tenang dalam setiap keadaan, walaupun seandainya ia panik. Jarang sekali bisa dilihat. Ia mempunyai rambut hitam dan mata ungu seperti Hotaru.

"Ayah! Dusk Ocean, hilang!" Sahut Filla dengan panik. "Benar, dan siapa yang mengambilnya meningalkan pesan ini." Sambung Elena, sambil memberikan pesan tadi kepada sumainya.

"Nyonya anda memangil?" Lima pengawal datang menghampiri Elena, Elena pun menoleh ke arah mereka.

"Ya! Periksa seluruh ruangan di Mansion ini, jangan sampai ada yang terlewat." Suruh Elena dengan tegas. Filla yang ada di sampingnya memasang tampang tegas seperti ibunya.

"Siap." Dengan itu para pengawal pergi dari ruangan. Hotaru yang melihat ini hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Filla kau kabarkan semua bangsawan tentang ini." Perintah ibunya itu, Filla pun menurut.

"Baik ibu." Dengan itu ia berjalan ke arah meja telepon. Hotaru menghela nafas, dan mengumakan sesuatu sedangkan Ryuuzaki tersenyum sambil melihat pesan itu.(!)

Sementara Itu..

"Natsume, apa boleh seorang bangsawan makan seperti itu?" Tanya Kaoru Hyuuga. Seorang ibu dari salah satu dari 4 bangsawan inti, bangsawan Hyuuga. Bangsawan yang melambangkan Malam, entah kenapa tapi memang begitu.

"Boleh." Jawab Natsume, Natsume Hyuuga, Anak pertama dari pasangan Hyuuga.

Natsume Hyuuga sang penerus keluarga bangsawan Hyuuga dan idola para wanita. Yup, ia adalah idola, bagaimana tidak? Ia mempunyai ramput hitam ke-biruan yang agak berantakan, lalu mata merah darah yang bisa membuat semua wanita kecuali ibu dan adiknya jatuh dan tengelam dalam mata itu. Semuanya ia dapat dari ibunya, Kaoru Hyuuga. Sorang wanita yang lembut namun tegas, ia mempunyai kecatikan yang bisa membuat semua wanita iri, bahkan para remaja. Namun sayang sifat Natsume kebalikan dari ibunya dan ayahnya, dia cool, dingin dan nggak terlalu peduli dengan sekitar, Tipe the bad boy.

"Huh, Kakak ada-ada saja." Sahut adiknya, Aoi Hyuuga. Sama seperti Ibunya dan Kakaknya, ia mempunyai rambut hitam sepunggung sama seperti Hotaru cuma beda model aja dan mata merah darah yang sama seperti Kakak dan Ibunya, namun kalo Ibu dan Kakaknya cantik dan tampan, dia ini justru imut.

"Memang kenapa? Bukan urusanmu kan?" Balas Natsume dengan nada sinis. Beginilah kedua Kakak-Beradik ini, tiada hari tanpa pertengkaran. Ayah dan Ibu mereka pun hanya bisa menghela nafas dan tersenyum maklum.

"Sudahlah, lebih baik kita makan." Kata Ayah mereka, Kitami Hyuuga. Seorang yang bebas dan cukup periang, namun jangan salah ia mempunyai sisi misterius yang bahkan tak bisa dibaca oleh keluarganya. Ia dan Ryuuzaki Imai adalah sahabat dekat. Ia mempunyai rambut Hitam dan mata coklat gelap.

"Nyonya! Tuan!" Seorang pelayan datang dengan panik.

"Ah, ada apa?" Tanya Kaoru sambil menoleh ke arah pelayan itu.

"Ah, ano.. Dusk Ocean.. Dicuri dari keluarga Imai." Kata pelayan itu.

"APA?" Teriak Kaoru. Semua orang dalam ruangan kaget, tak terkecuali Natsume. Namun tak lama setelah itu, Kitami berdiri dan berjalan keluar sedangkan Kaoru yang melihat ini mengikuti suaminya. Aoi dan Natsume? Aoi masih terkejut dan Natsume melanjutkan makan, dan Aoi yang melihat ini menaikan salah satu alisnya

"Kakak masih bisa makan di waktu seperti ini?" Tanya Aoi dengan nada marah. Natsume melihatnya tanpa ekspresi.

"Kita akan ikut ke tempat kejadian bukan? Daripada kelaparan disana lebih baik sekarang makan." Jawabnya santai sambil menghabiskan makanannya. Aoi berdiri terpaku seprti orang bodoh.

"Iya juga ya? Oh well.." Dan Aoi pun ikut makan.

Di waktu yang sama..

"Ruka, tolong ambilkan roti itu." Seorang perempuan berkata dengan lembut.

"Baik ibu." Jawab seorang anak berumur 19 tahun. Siapa mereka berdua? Ruka Nogi dan Runa Nogi, anak dan ibu dari keluarga Nogi. Salah satu dari empat bangsawan terbesar. Bangsawan Nogi adalah bangsawan yang dianggap sebagai cahaya.

Ruka Nogi adalah sahabat baik Natsume. Entah apa yang terjadi membuat mereka manjadi sahabat, Mungkin fakta bahwa mereka sesama bangsawan dan idola. Yup! Ruka Nogi adalah idola perempuan, Ruka mempunyai rambut pirang dan mata biru langit dan juga sifat pangeran idaman, namun tetap saja ia kalah dengan Natsume. Ruka juga blasteran antara Prancis-Jepang, terbukti dari rambut dan matanya.

"Hm.. Ruka, Kamu kemarin ke mana saja?" Tanya Runa ke anak satu-satunya, Runa Nogi ia orang perancis yang sangat cantik, lembut namun tegas. Ruka dan dia sangat mirip, mungkin ia versi perempuan Ruka.

"Ah.. Aku dan Natsume pergi ke-" Kata-kata Ruka terpotong dengan pelayan yang masuk dengan panik.

"Nyonya! Gawat, Dusk Ocean dicuri!" Teriaknya. Ruka dan Runa menoleh ke arah pelayan, Ruka memasang wajah kaget dan sama seperti ibunya, namun tak lama kemudian Runa berdiri dari tempat duduknya.

"Siapkan mobil dan beberapa pengawal terpercaya, Shinji." Suruhnya dengan tegas. Ia menoleh kearah Ruka, Ruka memasang wajah khawatir.

"Ibu.. Apa ada yang bisa kubantu?" Tanya Ruka formal. Ibunya pun tersenyum.

"Yah ibu butuh kamu untuk menemani ibu ke sana, ke kediaman Imai." Kata Runa dengan lembut. Ruka tersenyum dan berdiri.

"Baik ibu."

Disisi yang lain...

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Suara sepatu berjalan dikordinor yang cukup luas, seseorang yang memakai memakai kemeja hitam dangan rapih, ia berjalan dengan anggun dan lembut, rambut hitamnya tertiup angin, tangannya mendorong kereta kecil berisi makanan dan minuman. Dari bajunya ia terlihat seperti seorang butler, tiba-tiba Ia berhenti di depan pintu berwarna putih dengan lambang bunga Sakura. Ia mengetuk pintu itu beberapa kali hingga akhirnya ada jawaban.

"Masuk,... Raven!" Suruh yang berada di dalam ruangan itu. Maka sang butler yang dipanggil Raven itu membuka pintunya, saat membukanya terlihat seorang gadis berumur sepertinya 16 tahun memandang ke arah cermin sambil bernyisir rambutnya. Ia mempunyai rambut dan mata yang serasi, coklat tua. Ia adalah putri ke-dua dari bangsawan Yukihara, Mikan Sakura Yukihara.

"Anda butuh bantuan?" Tanya sang butler, ia adalah Raven. Seorang butler yang t'lah mengabdi pada keluarga Yukihara, sejak ia bertemu Mikan yaitu 2 tahun yang lalu. Raven mempunyai mata berwarna ungu kelam dan rambut biru gelap. Sikap maupun keperibadian yang anggun juga lincah. Postur tubuh yang tinggi dan lentur, ia menjadi butler ungul keluarga Yukihara dan sudah dianggap salah satu dari keluarga Yukihara.

"Tidak, terima kasih." Jawabnya dengan nada ceria."Aku bukan anak kecil, Raven." Lanjutnya seraya tersenyum kepada sang butler. Dan butler itu membalas dengan senyuman menawan, walaupun hanya butler ia banyak digemari wanita dan banyak orang yang salah sangka, kalo dia adalah kakak Mikan.

Mikan Sakura Yukihara anak ke-dua dari dua bersaudara, ia berumur 18 tahun. Ia anak yang manis juga periang namun Mikan jarang keluar dari Mansion jadi sosoknya bagi masyarakat dan 3 bangsawan lainnya masih misteri. Mikan mempunyai rambut panjang yang mencapai pinggangnya, yang kadang digerai atau diikat dua dan mata coklat tua juga muka yang sangat baby face, orang bisa mengira dia 16 atau 15 tahun.

"Hei, apa ada sesuatu yang baru?" Tanya Mikan dengan semangat sambil berlari ke arah Raven dan duduk di pinggir tempat tidurnya, Raven pun menyerahkan cangkir berisi milk tea sambil berkata.

"Mengapa, anda berbicara begitu?" Tanya Raven sambil tertawa kecil. Mikan menoleh ke Raven dari cangkir teanya.

"Habis, Kau seperti akan memberitahu'kanku sesuatu." Jawab Mikan. "Ya'kan, Raven?" Lanjut Mikan. Raven hanya bisa tersenyum dan mengganguk.

"Dusk Ocean menghilang dari keluarga Imai." Jawab Raven, dan terjadi jeda sejenak. "Anda diminta menemani seluruh keluarga untuk pergi bersama mereka melihat keadaan." Lanjutnya dengan tenang.

"Oh, baiklah... Raven, kau memasak apa untuk sarapan?" Tanya Mikan, ia berjalan ke arah pintu dengan Raven mengikutin'nya di belakang.

"Hm... Kita punya Croissant dengan scrambled eggs dengan Milk tea." Jawab Raven, sambil melihat majikan'nya.

"Baiklah, ayo kita ke ruang makan." Kata Mikan penuh dengan semangat.

Ruang Makan..

"Selamat pagi ayah, bunda." Sapa Mikan yang baru memasuki ruangan, ia menghampiri ibunya dan mencium pipinya lalu duduk di sebelahnya.

"Pagi sayang." Jawab ibunya itu, Yuka Azumi Yukihara. Istri dari Izumi Yukihara dan ibu dari Mikan dan kakaknya, ia ibu yang lembut dan baik, ia terlihat seperti kaca yang jika tersegol sedikit akan pecah. Namun itu bukan dia, walaupun lembut ia tetap saja keras, Yuka mempunyai warna rambut yang sama seperti Mikan, namun ia mempunyai mata yang berwarna coklat muda. Ia adalah sahabat Kaoru.

"Pagi Mikan." Sapa balik sang ayah, Izumi Yukihara. Izumi kadang bisa kekanak-kanak kan, namun dia sangat bijak dan tegas. Ia mempunyai rambut berwarna, coklat muda dan mata sama seperti Mikan.

Raven datang dengan membawa sarapan dan meletakannya di meja, ia berhenti menyadari ada yang kurang.

"Dimana Tsubasa-sama?" Tanya Raven.

"Oh dia-" Sebelum Yuka dapat menjawab, pintu terbuka dan muncul sesosok pemuda dengan rambut berwarna hitam dan mata biru gelap.

"Aku di sini." Jawabnya, dia? Kakak Mikan, Tsubasa Ando Yukihara. Ia mempunyai rambut berwarna hitam dan mata biru gelap, entah kenapa ia paling berbada dibanding'kan dengan yang lain, namun terbukti bahwa dia adalah anak kandung, mungkin ia lebih mirip dengan kakek'nya yang meninggal 6 tahun lalu.

"Pagi King, Queen and Ace." Sapa Tsubasa, yah ia memangil ayah dan ibunya dengan panggilan King dan Queen sedangkan Mikan Ace, lalu Raven Jack. Yah semuanya berdasar'kan kartu sedangkan dia sendiri menganggap dirinya Joker.

"Pagi Tsubasa, kau sangant bersemangat hari ini." Sapa balik Izumi, Tsubasa menoleh dan tersenyum.

"Yah aku memang sangat bersemangat hari ini." Jawabnya, lalu menoleh ke arah Raven. "Jack, aku mau jus appel aja." kata atau lebih tepatnya perintah Tsubasa.

"Kenapa?" Tanya Mikan dengan tampang binggung.

"Kamu tau kalo Dusk Ocean dicuri'kan, Ace?" Tanya Tsubasa, Mikan pun menggangguk. "Dan kita nggak tau siapa yang mencurinya'kan?" Sekali lagi Mikan menggangguk. "Jadi... Bukannya ini bakal jadi tantangan yang menarik?" Tanya Tsubasa, tersenyum lebar.

"Aduh, kamu itu..." Yuka hanya bisa tersenyum.

"Yah sudah, kalo begitu kenapa kalian nggak cepat-cepat menghabiskan sarapa kalian?" Tanya Izumi, semua lalu menghabis'kan makanan nya dengan cepat dan bersiap-siap pergi ke kediaman Imai.

Hm... Mungkin apa yang dikata'kan Tsubasa benar ini akan menjadi hal yang menarik, 4 bangsawan berkumpul memecah'kan satu misteri. Oh ini pasti akan jadi hal yang menarik.

To Be Continued

XxXxXxXxX

Maeve: Yosh, itu ide baru aku, mohon kerja samanya.

Disclam: Aku bukan pemilik Gakuen Alice

Tolong review!