School in America
.
.
.
DISCLAIMER: VOCALOID BUKAN PUNYA SAYA, SAYA HANYA PUNYA CERITA INI
.
.
.
DON'T LIKE? DON'T FLAME!
Title: School in America
Genre: Family, Friendship
Rated: K+
Characters: Rin Kagamine and Kasane Teto
By: Author ShanaHwang a.k.a Aisha Mulyasyafitri
Chapter 1 : The Schoolarship
(Rin POV)
"Rin, Selamat nak, kau dapat beasiswa kuliah di Amerika" kata Ibu dengan sangat senang,
"Benarkah?" tanyaku,
"Iya nak. Kau mendapatkan beasiswa itu. Besok kau sudah bisa pergi ke Amerika" kata Ibuku. Sepertinya kesedihan mulai tampak diwajahnya
"Ibu kenapa?" tanyaku,
"Ibu tidak apa-apa nak. Jangan khawatirkan ibu." kata Ibu,
"I-Iya bu" kataku,
O iya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Rin Kagamine. Dulu aku bersekolah di Voca High School, sekarang aku akan kuliah di UtaVoca University dan akan mengambil jurusan seni tepatnya seni vokal. Universitas ini termasuk universitas terkenal di dunia. Umumnya mahasiswa disana semuanya berotak encer. Sekolah bagus, biayanya juga bagus. Aku dapat masuk ke universitas ini karena mendapat beasiswa dari sekolah. Aku mendapat beasiswa ini karena prestasiku disekolah. Sebetulnya aku hanya masyarakat biasa. Aku dapat masuk ke SMP, SMA, dan Universitas favorit karena mendapat beasiswa. Back to story
(skip time)
Sekarang hari Sabtu, aku harus bersiap-siap pergi ke Amerika. Biayanya ditanggung oleh pihak yang memberi beasiswa itu. Sebelum berangkat, aku sempat pamit ke Ibuku
"Bu, sekarang aku harus pergi. Doakan aku agar bisa sukses disana. Jika aku sudah sukses, aku tidakakan melupakan Ibu kok" kataku.
Aku dan Ibu saling berpelukan
"Hati-hati ya nak. Jaga dirimu baik-baik disana" kata ibuku,
"Iya bu" kataku. Ibu melepas pelukanku. Aku masuk kedalam mobil yang akan menuju ke bandara. Aku menaiki mobil itu sambil terus melihat ibuku. Kulihat air mata mulai membasahi pipinya. Semoga itu bukan air mata kesedihan.
"Hai Rin" kata seseorang yang sepertinya ku kenal,
"Hai Teto. Kau dapat beasiswa juga?" tanyaku,
"Iya Rinny~ Nanti kita bareng-barengan terus yuk. Lagipula ibumu menitipkanmu padaku" kata Teto,
"Oke" kataku singkat.
(skip time)
Kami sampai dibandara dan naik pesawat bersama Teto. Selama diperjalanan, aku terus memikirkan Ibu. Apakah ibu tidak apa-apa aku tinggal pergi?
"Rin, kau kenapa?" tanya seseorang berambut magenta sambil menepuk pundakku,
"Tidak apa-apa" kataku singkat. Aku memandang ke arah jendela pesawat. Pemandangannya sangat indah. Akupun tertidur dipesawat
(skip time)
"Rin-Chan!Bangun!" kata seseorang sambil menguncangkan tubuhku pelan,
"Eng...Sudah sampai ya?" gumamku pelan,
"Iya. Ayo turun dari pesawat" kata orang bernama Teto itu,
"I-Iya Teto Nee-Chan" kataku.
Kami berjalan keluar menuju pesawat dan naik taksi menuju ke universitas kami, disana ada asramanya. Jadi semua murid tinggal disitu. Selama perjalanan, aku melihat pemandangan yang sangat indah. Lalu lintasnya memang ramai.
(skip time)
Kami sampai di kampus baru kami. Suasananya indah dan mewah. Perlahan aku dan Teto berjalan masuk kesana. Tiba-tiba,
BRUK!
Aku menabrak seseorang
"Eng...I'm sorry" kataku kepada orang itu. Kami mulai berdiri bersama
"No problem. It's Ok" kata orang itu,
Dia memiliki rambut dan mata yang sama denganku, hanya saja rambutnya diikat ponytail kecil. Sejenak kami saling bertatapan.
"What is your name?" tanyaku,
"My Name is Len" jawab orang itu,
"My name is Rin" kataku.
"Tuan, kita harus segera pulang" kata seseorang menarik Len,
"I-Iya" kata Len,
APA? L-Len bisa berbahasa Jepang? (author: yaiyalah bisa, wong Len itu Vocaloid. Vocaloid produk Jepang). Tuan? Berarti dia ningrat. T-Tidak mungkin. Ini pasti mimpi
"Sampai Jumpa" kata Len kepadaku,
"Rinny~ Ayo masuk" kata seseorang mengagetkanku,
"I-Iya Teto" jawabku,
Aku terus terbayang wajah Len yang tampan walaupun sedikiiitttt shota (Len:Sialan kau Rin!/Rin:Maaf-maaf, ini disuruh sama author kampret/Len:Gebukin author yuk!/Rin:Yuk!/Author:Eh, ampun-ampun. Gomenassai).
"Woy! Rinney~! Kau kenapa sih? Perasaan sejak kamu ketemu cowok tadi kamu melamun terus?" kata Teto sambil mengayunkan tangannya didepanku,
"T-Tidak apa-apa. Hanya terus memikirkan ibuku" jawabku berbohong,
"Yasudah. Ayo masuk ke asrama wanita kamar nomor 02. Dilantai 3" kata Teto,
Kami berjalan dan sampai dikamar kami
"Kau kecapean Rin?" tanya Teto,
"Ya begitulah" jawabku.
Aku langsung merebahkan tubuhku diatas tempat tidur. Aku capek sekali. Entah mengapa aku terus terbayang Len. Mungkin aku menyukainya. MUNGKIN. Aku mulai tertidur.
(dream)
Dimana aku? Semua gelap. Tidak ada siapapun.
"Halo? Ada orang disini?" tanyaku. Aku melihat ada seberkas cahaya. Cahaya itu berubah menjadi Len
"L-Len" gumamku pelan,
"Ya. Ini aku, Len" kata Len,
Len tiba-tiba memelukku erat,
"Aku tidak mau kehilanganmu, Rin" gumam Len,
"APA-APAAN KAU INI!" bentak seseorang berambut pirang keemasan yang diikat ponytail panjang disamping dan bermata kuning cerah
"Kakak!" kata Len,
Orang yang sepertinya kakaknya Len itu menarik tangan Len sehingga kami tidak berpelukan lagi
"LEN!" teriakku.
(end dream)
Aku bangun nafasku ngos-ngosan.
"Rinny~! Kau kenapa?" tanya seorang berambut magenta dengan mata crimson bernama Teto,
"Tidak apa-apa."jawabku singkat padat dan jelas dibaca eSPeJe kayak pelajaran bahasa Indonesia,
"Rektor menyuruh semua mahasiswa dan mahasiswi baru yang masuk dengan jalan beasiswa ke ruang aula tuh, bareng yuk" ajak Teto,
"Eng...A-Ayo" kataku.
Kami berjalan menuju ruang aula. Ruang aulanya sangat luaaassss. Kami semua berkumpul disana dan berbaris.
"Anak-anak, selamat datang di UtaVoca University. Disini kalian akan menjalani kuliah sampai S3" kata rektor yang bernama Mikuo itu. Ia ceramah di depan aula itu, memang terasa bosan. Untungnya dia bisa berbicara bahasa Jepang, kalo bahasa Inggris, puyeng pala.
(skip time)
Akhirnya selesai juga acara ini. Kami semua diberi buku mata pelajaran kuliah tingkat 1 dan 2. Aku dan Teto kembali ke asrama sambil membawa buku yang tadi sudah dibagikan. Tiba-tiba
BRUUK!
Ada yang menabrakku sehingga buku yang aku bawa berjatuhan. Yang kulihat dia berambut biru dan bermata azure dengan syal dilehernya. Dia langsung kabur begitu saja tanpa membantuku membereskan bukuku yang dia jatuhkan tadi.
"HEI! Kembali kau dasar pria tak bertanggung jawab!" bentakku kepada orang itu.
Dia tidak menghiraukannya dan dia hanya berlari. Cih! Dasar pengecut. Kakiku sakit akibat jatuh tadi. Tiba-tiba ada seseorang yang bisa dibilang 'Copy'an diriku menghampiriku yang gak lain dan gak bukan adalah Len.
"Kau tidak apa-apa, teman?" kata Len sambil mengulurkan tangannya padaku. Dia pun duduk didepanku sambil membantuku membereskan buku-bukuku yang berserakan disekitarku.
"Eng...I-Iya" jawabku sambil membantu membereskan buku yang berserakan tadi. Tiba-tiba tanpa sengaja tangan Len mengenggam tanganku. Mukaku memerah
"Ma-Maaf" kata Len sambil melepas genggaman tangannya,
"T-Tidak apa-apa" kataku,
"Ini bukumu" kata Len sambil memberiku bukuku yang tadi berserakan,
"LEN! Kemana saja kau? Dari tadi kakak cari-cari!" kata seseorang yang mirip dengan seseorang yang hadir didalam mimpiku. Yang memisahkan aku dan Len
"Maaf kak. Kak, kenalkan teman baruku" kata Len kepada orang itu. Ooo jadi dia kakaknya Len
"Namaku Neru, Neru Kagane" kata kakaknya Len sambil menawarkanku jabat tangan. Tetapi dia tersenyum sinis
"N-Namaku Rin, Rin Kagamine" kataku sambil berjabat tangan."Len, aku duluannya"sambungku kepada Len
"I-Iya Rin" kata Len. Aku berjalan ke arah tangga sambil membawa buku
Aku berjalan ke arah kamarku bersama Teto
"Rin, besok katanya kuliah dimulai ya?" tanya Teto,
"Iya" kataku,
Akupun menelepon ibuku
"Halo Bu" sapaku,
"Halo Rin. Apa kabar?" tanya Ibu,
"Baik bu. Aku bertemu banyak teman disana. Ternyata aku satu sekolah lagi bareng Teto, sahabatku" jawabku,
"Syukurlah Rin" kata Ibu,
"Ibu tidak apa-apa kan?" tanyaku,
"Iya. Jangan khawatirkan Ibu, nak. Justru seharusnya Ibu yang mengkhawatirkanmu. Belajarlah yang tekun disana. Jangan kecewakan orang tuamu ya, nak. Sampai Jumpa" kata Ibu yang terdengar mulai menangis,
"Sampai Jumpa, bu. Rin sayang Ibu" kataku,
"Ibu juga menyayangimu, nak" kata Ibu sambil menutup telepon.
Aku merindukan Ibu.
"Rin, belajar bareng yuk" kata Teto,
"I-Iya". Aku dan Teto belajar bersama. Entah mengapa aku terus terbayang-bayang Len. Mungkin aku telah menyukainya.
...To Be Continued...
vvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvv
vvvvvvv
vvvvv
vvv
vv
v
Review Please. Don't Flame!
