Chalice : Maaf, Minna. chalice belum bisa meng-update LONL dan FLS... LONL chalice lagi kaga mood *dibunuh* chalice tipe gadis melanjutkan cerita kalau ada mood DX, dan FLS chalice lagi buntu ide, chalice bingung, kenapa ya kalau chalice ngetik pairing LenRin pasti hasilnya jadi kaya gitu...

Len : Karena itu kau ngebuat fic baru kan?

Chalice :Iya~ tentang kerajaan kok alias abad pertengahan XD, bercerita tentang cerita percintaan 7 pangeran itu X3, ini dia listnya.

dari tertua Akaito-Gumiya-Gakupo-Kaito-Dell-Len-Piko X3

Disclaimer : Vocaloid bukan milik chalice X3 tapi the seven prince love story (TSPLS (Aneh amat singkatannya =.=''))milik chalice X3.

Warning : GaJe, Abal, TYPO, kaga jelas apa maunya chalice, kaga nyambung, aneh, kesalahan mengeja EYD, Lebay, OOC (maybe).

Note : Chap 1 di mulai dari terkecil, Piko.

Pairing in this fic : PikoxMiki, LenxRin, DellxHaku, KaitoxMiku, GakupoxLuka, GumiyaxGumi, AkaitoxMeiko.

~Happy Reading~


Prologue : Di Kerajaan VocaVoca Kingdom (nama kaga elit amat) terdapat 7 pangeran (bersaudara lho / Reader : Kami udah tahu* bunuh Chalice*).

Pangeran pertama , akaito shion. pangeran yang sangat kuat dalam memainkan senjatanya.

pangeran kedua, Gumiya Shion, pangeran yang terkenal atas sifat dingin dan otaknya yang jenius.

Pangeran Ketiga, Gakupo shion, Pangeran yang sangat hebat dalam memainkan pedang.

Pangeran keempat, Kaito Shion. pangeran yang dingin bagaikan es batu kadang hangat bagaikan matahari (Reader : Maunya apa sih, author?), cukup jenius walau kadang Baka (?), pintar dalam masalah strategi.

Pangeran kelima, Dell Shion. Pangeran yang suka marah-marah, sinis, workholic makanya akaito sering memberikan kertas laporan yang musti dikerjakan ke Dell (jahat amat).

pangeran keenam , Len Shion. pangeran yang terkenal di kalangan wanita di karenakan wajahnya yang tampan dan coretShotacoret, kejeniusannya yang tidak kalah dengan Kaito dan Gumiya, membuat penguasa di daerah lain yang mau menyerbu kerajaan VocaVoca menganggap Len adalah penghalang yang kuat.

Pangeran ketujuh, Piko Shion. Pangeran yang paling lemah di antara saudara-saudaranya yang lainnya, tidak bisa memainkan pedang dan otaknya juga tidak bisa dibilang jenius, walau begitu dia adalah pangeran yang baik.

Nah, apakah yang terjadi kalau 7 pangeran ini menemukan namanya cinta? Let's begin this story.


Chap 1 : The prince and The Commoner (Hancur ya? chalice payah dalam bahasa inggris =3=)


Di pagar istana terlihat seseorang berambut perak sedang keluar dari istana lewat pagar (baca :Tembok) dengan susah payah lewat pohon.

BRUG!

Pemuda itu terjatuh karena tidak hati-hati.

"Itai yo..." Ucapnya sambil mengelus-ngelus punggungnya yang kesakitan.

Dia segera bangun sambil membereskan debu-debu yang menempel dibadannya.

Pemuda itu memakai sebuah jubah sehingga wajah dan baju mewahnya tidak terlihat.

Pemuda itu membuka kerudung jubahnya dan berkata "Akhirnya aku bisa keluar dari istana! saatnya jalan-jalan di kota~~" ucapnya dengan senang dan berjalan dengan riang dan jangan lupa memakai kerudungnya ya, Nak (Piko : IYA , Chalice XD/ Chalice : oke, ini udah melewatkan EYD, kita lanjut saja)


-Di kota-

Dia melihat orang berdagang sebuah Cabe, es krim... WAIT a Minute?! kenapa ada es krim di jaman medival? tau ah silau (?), Pisang, terong, wortel.

Piko memeriksa kantung celananya.

'Ah, ada uang, saatnya belanja beli makanan kesukaan kakak-kakak XD" batin Piko dan membeli 1 buah pisang, 1 buah terong, 1 es krim, 1 kg cabe, 1 buah wortel. kenapa dia hanya beli segitu aja? soalnya dia kaga bisa bawa banyak-banyak XD

Piko memegang kantung belanjaan dan berjalan dengan riang gembira.

Piko berjalan dengan santai dan riang gembira.

Piko berjalan dan sampai di sebuah pinggiran sungai (gila jauh amat)

KRESEK!

Piko merasa ada daun jatuh di depannya.

KRESEK! KRESEK!

Piko semakin cengo karena banyak daun jatuh diatasnya.

Karena penasaran ada apa, dia menatap ke atas dan menemukan seorang gadis berambut merah dan terdapat antena di kepalanya yang mirip dengan piko, gadis itu ada di atas pohon dan duduk di atas dahan.

Piko hanya cengo secengonya.

KRESEK! BRAK! BUAG!

"KYAAAA!"

"Awas!"

dahan pohon itu patah dan gadis itu jatuh, Piko yang kaget segera menyelamatkannya cuman...Piko gagal menyelamatkannya karena dia memegang barang bawaan akhirnya dia mengorbankan tubuhnya kena jatuhan gadis itu

"itai..." keluh gadis itu sambil mengelus kepalanya.

"aw... sakit..." keluh Piko.

"AAKH! maafkan akuuu!" teriak gadis itu dan segera bangun.

"Ukh... tidak apa" ucap Piko dengan muka senang.

Dia melihat gadis itu kaget melihat dia.

"Ada apa? kenapa kau kaget melihatku?" tanya Piko.

"Kau... Kau... Pangeran ketujuh! kenapa bisa ada disini?" ucap gadis itu kaget.

"Eh?" Piko hanya kebingungan dan memegang kepalanya.

.

.

.

.

.

"EKH?! Kerudungku lepas! astaga!" teriak Piko dan segera memasang kembali kerudung jubahnya.

"Mohon jangan bilang siapa-siapa, aku, aku keluar istana diam-diam, aku pengen lihat kaya apa luar istana itu" ucap Piko memohon sambil menempelkan dua tangannya alias meminta mohon (dan dia lupa barang belanjaannya hancur =.='')

Gadis itu yang melihatnya hanya tersenyum kecil.

"Tenang saja aku tidak akan memberi tahu siapa-siapa" ucap Gadis itu sambil tersenyum.

Piko yang melihat senyuman Gadis itu hanya mengeluarkan semu merah di pipinya.

"A... Terimakasih banyak, siapa namamu?" tanya Piko.

"Miki, Miki Ututane" ucap Gadis itu yang bernama Miki.

"Namaku..." Ucapan Piko ngenggantung karena Miki memotongnya.

"Aku sudah tahu, namamu Piko Shion, pangeran keterakhir, anak ketujuh" ucap Miki sambil tersenyum.

"Ah, kau sudah tahu rupanya" ucap Piko sambil menggaruk kepala belakangnya.

"Tentu saja, semua rakyat VocaCrypton tahu ketujuh pangeran itu, bisa dibilang kau terkenal, Piko-sama" ucap Miki sambil tersenyum.

Piko menggembungkan pipinya "Tolong jangan panggil aku pakai embel-embel -sama" ucap Piko.

"Oh, kalau begitu yang mulia" ucap miki dengan polos.

"Kaga! panggil aku Piko saja!" ucap Piko sambil menggembungkan pipinya.

Miki yang melihat itu hanya tersenyum kecil "Kalau begitu kau harus memanggilku Miki, Oke... Piko?" tanyanya.

Piko yang mendengarnya mengangguk setuju.

sejak hari itu Piko terus keluar istana untuk menemui Miki, mereka sudah menjadi teman akrab.


Piko kelihatan senang hari ini, karena dia akan bertemu Miki lagi.

'Aku tidak sabar bertemu dengan Miki' batinnya.

"Piko" terdengar suara lelaki memanggilnya

Piko menoleh kebelakang dan menemukan 3 lelaki di belakangnya.

Satu orang berambut honey blond, diikat ponytail, bermata azure, kelihatan paling pendek diantara mereka bertiga, Len Shion (?)

satu orang berambut ocean-blue, bermata aquamarine, berbadan tegap dan terdapat pedang di pinggangnya, kaito Shion.

Lelaki berambut putih salju, bermata merah ruby dan rambut diikat ponytail, Dell Shion (?).

"Ah, Len-nii, Kaito-nii, Dell-nii" ucap Piko melihat 3 kakaknya.

"Piko, kau kemana saja? akhir-akhir ini kau sering hilang" tanya Dell dengan sinis.

"Apakah kau keluar istana, Piko?" tanya Kaito dengan tatapan muka marah.

"Tidak, aku di perpustakaan, aku belajar, Nii-san" bantah Piko.

"Hei, Piko~ Gadis yang bernama Miki itu manis ya~~~" ucap Len dan menaruh tangannya di belakang kepala sambil tersenyum jahil.

Kaito, Dell dan Piko kaget apa yang di katakan Len.

"Le, Len-nii! seja, sejak kapan kau..." teriak Piko kaget.

"Aku membuntutin mu waktu itu, Piko" ucap Len dengan senyuman manis.

"Piko, jadi kau keluar istana selama ini! Kau tahu di luar istana itu tidak aman! bagaimana kalau kau di culik dan di bawa orang untuk di jual untuk di jadikan budak!?" teriak Kaito dan Dell kaget.

Piko hanya menundukkan kepalanya.

"Tapi Piko pakai kerudung kok, piko juga belum di culik-culik tuh" ucapnya,

"Iya, sekarang belum! tapi bagaimana kalau beneran diculik hah!?" teriak Dell kesal.

"Nii-san~ tidak apa, yang penting Piko senang kan di luar istana~ Dia pasti bosan terkurung diistana yang tidak nyaman ini~~ Len juga sering kok keluar istana~" ucap Len sambil membuka aibnya sendiri.

Piko, Kaito dan Dell kaget.

"LEN! KAU JUGA!?" Teriak mereka.

"Iya~~ makanya aku tahu siapa itu Miki~ Kan kalian tahu aku ke luar istana karena apa~" ucap Len dengan senang.

"*sigh* pasti menggoda wanita atau bermain dengan wanita kan? Astaga Len Tobat, nak! tobat lah! kiamat sudah dekat! Jangan jadi Playboy nak! sudah banyak wanita kau bawa ke istana! tobat! nak! tobat!" tiba-tiba muncul lelaki berambut ungu berambut panjang sambil teriak-teriak bilang tobat.

'Sejak kapan Gakupo-nii ada disini?!' batin Semuanya (min Gakupo) sambil sweadropped.

"Tobat! tobatlah nak! ingat kiamat sudah dekat!" Teriak Gakupo sambil mukul-mukul kepala Len pakai toa (?).

CRING!TRANG!

"Diam kau BakaNii-san! bilang saja irikan? Kau selama ini tidak punya pacar makanya kau iri melihatku punya banyak pacar!" ucap Len sambil menyerang Gakupo dengan beruntun.

"Ti, Tidak kok! iiih geer!" teriak Gakupo sambil meletin lidah dan berjuang menahan serangan beruntun Len.

"*sigh* kalau Len kami tidak khawatir dia keluar-keluar" ucap Kaito dan Dell bersamaan.

"EH?! kenapa?! len-nii boleh sedangkan aku tidak!" protes Piko.

"Len, Kan bisa jaga diri (?) karena dia ahli dalam memainkan pedang, sedangkan kau paling lemah diantara kita bertujuh, karena itu kau tidak boleh keluar istana, Piko" nasehat Dell dengan ketus,

"Dell-nii dan Kaito-nii Pilih Kasih! Len-nii boleh sedangkan aku tidak!" teriak Piko dan dia lari dari TKP (?).

"Piko!" teriak mereka.

Kaito dan Dell hendak mengejar piko cuman mereka di tahan Len.

"Nii-san~" ucap Len sambil menggelengkan kepalanya.

"Ta, Tapi bagaimana kalau ada apa-apa?" tanya kaito mirip ibunya saja.

Len hanya tersenyum saja dan Gakupo yang entah apa maksudnya juga ikutan senyum

"Biarkan saja dia, mahluk lemah di taruh di tempat liar pasti menjadi kuat" Ucap Len dengan senyuman manis yang dapat membuat Semua wanita Nosebleed.

"?" semuanya hanya menampilkan wajah bingung.


Piko sudah ada di luar istana, dia duduk di pinggir sungai menunggu Miki.

'Miki lama' batinnya.

Piko melihat tangannya yang entah kapan dia memegang sebuah pedang.

'Pasti saat pergi dari kakak-kakak pasti tanpa sengaja aku mengambil pedang salah satu dari mereka' batinnya dan berjalan kedalam hutan untuk melihat-lihat keindahan.

Di belakangnya terdapat gadis bermata Teal bersama lelaki berambut biru.

"Kau yakin, Miku? Pedang itu dapat melindungin dirinya? diakan tidak bisa bermain pedang" ucap Lelaki berambut ocean blue.

"Sssh... Kaito... Kau pikir buat apa aku mendapat julukan penyihir dan peramal kalau tidak bisa mengetahui apa yang terjadi kepadanya?" tanya gadis itu sambil menaruh jari telunjuknya di depan bibir Kaito menyuruhnya diam.

Kaito hanya diam saja dan mengangguk setuju, tanpa sengaja melihat bayangan seseorang berwarna honey blond berlari ke arah hutan.

"?" Kaito hanya kebingungan melihat itu.

"Ah~ investigasi Lenny sudah dimulai ya? dengan umpan yang ia pakai rupanya" ucap gadis teal itu dengan muka smilling.

"Eh" Kaito hanya kebingungan "Apa maksudmu, Miku?" tanya Kaito.

Gadis teal itu hanya tersenyum misterius membuat Kaito semakin bingung.

BTW... SEJAK KAPAN KAITO ADA DISITU?!, Tau ah hampa (?).


Piko berjalan-jalan sambil menenangkan pikirannya karena habis berantem dengan kakak-kakaknya.

'*sigh* pasti pulang-pulang aku di omelin kakak-kakak lagi' batinnya sambil menendang batu saking kesalnya.

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA !" Terdengar sebuah suara teriakan yang mirip suara Miki.

"Miki!" Piko kaget mendengar suara Miki.

Dengan cepat dia berlari ke arah sumber suara.


Di sebuah tempat,

"Le, lepaskan aku!" Teriak Miki sambil berusaha melepaskan cengkraman seseorang berbadan mirip bandit.

Miki sudah di kerubungin mahluk yang mirip perompak.

"Ketua, ini kita apakan?" tanya orang yang memegang lengan Miki.

"Kita jual di perdagangan budak, lumayan duitnya" ucap ketua perampok itu "Pasti harganya mahal, soalnya mukanya manis sih" lanjutnya.

"Ayo kita bawa gadis ini" ucap ketuanya lagi.

Semua anak buah perampok itu mengangguk.

Miki yang mendengarnya menatap horror.

"KYAAAAAAA! Lepaskan! Lepaskan aku!" teriak Miki dan berjuang lepas.

"Tolong aku siapa saja!" teriak Miki.

"Tidak ada yang menolong mu, karena hutan ini jarang ada yang memasukinnya" ucap ketua perampok itu senang.

"T, TIDAK...SIAPA SAJA TOLONG AKU! PIKOOOO!" teriaknya.

CRAT!

Salah satu perampok itu di tebas seseorang.

"!" semuanya kaget apa yang terjadi.

"Lepaskan Miki!" Teriak Piko sambil memegang pedang yang berlumuran darah.

"Piko!" teriak Miki senang.

"Ah~ aku tahu wajah itu, Pangeran ketujuh, Piko Shion. satu-satunya yang paling lemah diantara semua saudaranya, Kalau aku tidak mau melepaskannya gimana?" tanya ketua perampok itu

"Aku akan membunuhmu!" pekik Piko sambil mengancungkan pedang.

Ketua dan para perampok itu hanya tertawa.

"HAHAHAHAHA! APAKAH KAU BISA MEMBUNUH KAMI, WAHAI PANGERAN PIKO YANG LEMAH!?" teriak Ketua itu dan mengeluarkan pedangnya. "Semuanya serang dia! dan salah satu dari kalian ikat gadis ini." teriak ketua itu

Miki diikat pakai tali dan diikat di pohon.

Miki hanya menonton pertarungan Piko dengan pandangan khawatir.

CRAT! crang! TRANG! TRING!CRAT!

Piko berhasil mengalahkan setengah dari perampok itu.

"Cih, tidak bisa di percaya!" decih perampok itu dan berlari ke arah Piko sambil memegang pedangnya.

Piko sedang kesusahan melawan para perampok itu tanpa mengetahui ketua perampok itu ada di belakangnya.

CRAT!

Piko kena tebasan Pedang ketua bandit itu,

"Kuh!" teriak Piko.

Piko terjatuh di lantai dengan punggung berdarah, Ketua bandit itu menginjak kepala Piko dengan satu kaki dan mata pedangnya mengarah ke leher Piko.

"Piko!" teriak Miki

Piko hanya diam saja dengan pasrah.

"Ini akhir dari mu, Pangeran ketujuh!" Teriak Ketua bandit itu dan bersiap menusuk leher Piko.

CRAT!

Miki melihat hal didepannya dengan pandangan tidak percaya.

Piko yang dilantai hanya kaget.

Ketua itu terkaget apa yang terjadi.

"Playtime sudah selesai dan aku akan menghabisin kalian~~~ " Terlihat Len berada di belakang ketua perampok itu dan dengan santai ia menarik keluar mata pedangnya dari perut sang Ketua perampok itu.

"A, Apa?!" teriak Ketua perampok itu dan segera menoleh kebelakang.

Semua perampok itu kaget dan tidak percaya.

"S, Sejak kapan pangeran ke enam ada disitu?!" teriak para perampok itu melihat Len.

"Ah~~ kalian jangan menggosipin ku, aku tidak suka di gossipin~ aku tahu aku tampan~ tapi tolong jangan gossipin ketampananku yang kece ini~" ucap Len sambil memegang pipinya dan pipinya sengaja di keluarkan semu merah (?) (silahkan membayangkannya XD)

Semua perampok itu muntah-muntah di tempat ngelihat aksi lelaki shota itu,

"Ni, nii-san! kenapa kau tahu aku ada disini?" tanya Piko kaget.

"Fufufufu~~ Aku menjadi stalker~~~" ucap Len dengan muka smilling-smiling.

Piko hanya cengo.

"Tentu saja kaga! ogah aku menjadi stalker kamu! mendingan jadi stalker wanita cantik!" ucap Len sambil menepuk kepala Piko.

Setelah menepuk kepala Piko, Len segera bangun dan menatap Perampok itu.

"Aku sudah menemukan biang penyebab kenapa akhir-akhir ini banyak wanita menghilang, ternyata penyebabnya kalian!" teriak Len dan mengandahkan mata pedangnya ke arah ketua perampok itu.

"Cih! kita sudah ketahuan!" teriak mereka dan hendak kabur.

"Kalian tidak bisa kabur~" Ucap Len sambil tersenyum

Dan didepan para perampok itu banyak knight.

"Kalian tertangkap dan kalian akan di kurung di penjara bawah tanah karena tindakan kriminal kalian" ucap ketua knight itu yang berambut model bob, berambut coklat dan memakai baju besi berwarna merah.

"cih..." Decih mereka.


"Kami permisi yang mulia, terima kasih atas kerja sama nya membantu kami, para knight. menangkap penyebab kenapa banyak wanita di culik" ucap ketua knight itu sambil memberi hormat.

"Tidak apa, aku membantu karena para wanita ku sudah banyak yang berkurang~ karena itu aku pada akhirnya membantu dengan kepintaranku tentunya dan ketampananku" ucap Len dengan narsis nya.

Ketua knight itu hanya sweadropped, Piko sweadropped, Miki sweadropped, para knight sweadropped, para perampok sweadropped dan terjadilah danau yang bernama sweadropped hasil dari sweadroppped mereka dan di tengah-tengahnya ada pulau bernama pulau dropped. (Woy! emang ini asal usul pulau samosir apa, Author sarap?!*Gampar chalice pakai harisen*/ Chalice : Gomen DX)

"kami permisi" ucap wanita itu dan pergi.

Setelah para knight dan ketua knight itu hilang dari hadapan mereka, Len segera menghadap ke arah Piko dan Miki,

"Pi, Piko. da, daijobu?" tanya Miki khawatir.

"Ya, aku baik-baik saja" ucap Piko.

"Miki" panggil len.

Miki yang dengar namanya dipanggil segera menoleh ke Len.

"Terimakasih atas menjadi umpannya, Miki-chan" ucap Len dengan smilling.

Piko yang mendengarnya kaget.

"Ah, terimakasih, bagaimana dengan penjajiannya?" tanya Miki dengan death glare.

"Sudah selesai tadi pagi, semuanya setuju" ucap Len dengan smilling.

"Tu, Tunggu sebentar! apa maksud ini semua?!" teriak Piko.

"Kami membuat penjajian 2 hari yang lalu" ucap Len.

"Aku harus menjadi umpan perampok itu agar bisa mendapat apa yang kuminta padanya" ucap Miki.

"Jadi kau jadi umpan!? kenapa kau mau! bukannya itu dapat mencelakakan mu!" omel Piko.

Miki yang melihat Piko tumben-tumbenan marah hanya diam saja.

Len menepuk pundak Piko.

"Kenapa, nii-san?" tanya Piko.

"Miki membuat perjanjian, waktu itu dan..." Len mulai bercerita.


-flash back- -Len Pov-

Aku menemui Miki dan berkata kalau Piko tidak akan datang lagi karena aku tidak setuju Piko keluar istana yang sangat berbahaya itu,dan aku yakin kakak-kakaknya tidak akan setuju dia keluar dari istana, karena itu hari ini ada lah hari terakhirnya bertemu Piko.

Miki yang mendengarnya hanya kaget.

"Ke, Kenapa!?" teriak Miki terkejut.

"Dia adalah saudara bungsu kami, adik kami yang paling kami sayangin, kami tidak setuju dia terjadi apa-apa, ditambah lagi dia paling lemah" ucapku.

"Ak, aku mohon dia di perbolehkan keluar, aku ingin bermain bersama dengannya" mohon Miki.

Aku berpikir sebentar.

"oke" ucapku.

"B, Benarkah?" tanya Miki tidak percaya.

"Tapi ada syaratnya" ucapku.

"A, apa itu?" tanya Miki.

"Akhir-akhir ini ada kejadian penculikan kepada wanita, aku minta kau menangkapnya atau menjadi umpan mereka, kalau berhasil aku akan membicarakan ini ke kakak-kakak dan 100% membuat mereka memperbolehkan Piko keluar istana" ucap Len.

"Oke! Aku setuju!" teriak Miki antusias.

-End Flash back-


"...Begitulah~~~" ucap Len dengan happy.

Piko hanya bengong.

"Ja, jadi..." ucap Piko.

"Yap, dia melakukan ini untukmu, agar kalian bisa selalu bersama~" ucap Len dengan smilling.

Piko menatap Miki yang mukanya bersemu merah.

"Ta, Tapi aku tidak menyangka Piko datang menyelamatkan ku..." ucap Miki dengan muka masih memerah.

"Hahahahaha! itu adalah caraku mendapatkan restu (hah?) ralat... ijin kakak-kakak dengan mengatakan sesuatu yang membuat mereka setuju!" tawa Len sambil menggaruk-garukkan kepalanya.

Piko dan Miki hanya sweadropped.

"Memang kau mengatakan apa sehingga mereka setuju, Nii-san/ pangeran Len" ucap Miki dan Piko bersamaan.

"H-I-M-I-T-S-U~~~" ucap Len sambil menjulurkan lidah.


-Dilain tempat-

"Hei, apakah kau merasa janggal dengan perkataan Len, Gakupo-nii?" tanya Kaito sambil makan es krim.

"Kaga tahu, kau tahukan otakku pas-passan, beda dengan Len, Gumiya-nii, Kau, Dell, dan akaito-nii... jadi aku fine-fine aja walau bingung juga" ucap Gakupo sambil bermuka bingung.

"Masa cuman bilang (Baca : Bercerita) 'semakin di dunia liar semakin kuatlah sang kelinci putih itu, akhirnya sang kelinci berhasil menjadi kuat dan berhasil menjaga istana' Kita di ceritakan bukan di nasehatkan, BakaGakupo" ucap Dell dengan death glare.

"Ta, Tapi... aku kasihan juga dengan piko, makanya aku merasa awal cerita Len, si kelinci selalu terkurung di kandang dan di larang keluar lantaran dia lemah, HUWEEEE!" ujung-ujungnya sang Gakupo a.k.a Pangeran ketiga menangis bagaikan anak kecil karena dia menghetak-hetakkan kakinya (silahkan membayangkannya XD)

Dell dan Kaito hanya sweadropped melihat kelakuan Gakupo.


-back to Len, Piko, Miki-

"..." Miki dan Piko semakin sweadropped.

"Sudahlah, aku pergi dulu... tidak mau mengganggu kalian kencan~~~ Byeee~~~" ucap Len dan pergi dari disitu.

Piko dan Miki yang mendengarnya mukanya memerah.

"A, Apa maksud , Nii-san?" tanya Piko tapi sayang Len sudah hilang di hadapan mata (?)

"Um... Piko..." terdengar suara Miki.

"Ya?" tanya Piko.

"A, Aku suka kau! Ma, maukah kau menjadi pacarku?" tanya Miki dengan muka memerah.

Piko mematung mendengarnya.

"A, aku tahu aku cuman rakyat biasa, tapi... aku suka dengan mu..." ucap Miki sambil menunduk

"Aku juga, aku juga suka dengan Miki" ucap Piko sambil tersenyum.

Miki tersenyum mendengarnya dan mereka berpelukan.


Di lain tempat.

Len sedang berjalan dengan riangnya keluar dari hutan tanpa menyadari di atas pohon terlihat gadis berambut honey blond, memakai pita putih besar di kepalanya, bermata azure dan memegang sebuah pisau kecil dan pedang (?), menatapnya dengan aura membunuh.

"Malam ini kau akan mati, Len Shion. aku akan membunuhmu atas perintah tuan muda" ucap gadis itu dan dia menghilang seketika.

~CHAP 1 END~


Len : *merinding* aku mau di bunuh... kejam amat...

Chalice : Poor, len *puk-puk kepala Len*

Piko : Kok jadi ada pertarungan sih...

Chalice : Namanya juga jaman medival alias abad pertengahan, kan banyak peperangan jadi mau gak mau ada pertarungan.

7 prince :*sweadropped*

Chalice : Chap depan Len dan Rin, Semoga para Reader mau menunggu chap depan XD, jadi...

Rin dan Miki : REVIEW YA XD

Mind To Review?