Novelis

Summary : Meskipun baru menginjak usia 16 tahun, Lucy Heartfilia merupakan penulis professional yang terkenal di penjuru dunia. Novelis romance dengan sejuta kejutan dan kisah cinta ala anak remaja yang mampu menyentuh hati. Namun, dia memiliki satu rahasia besar : belum pernah mengenal makhluk bernama cowok!

Rate : T

Chara : Jellal.F, Lucy.H

Genre : Romance, friendship

Warning : OOC, typo, dll.

Fairy Tail bukan punya author, tetapi punya Hiro Mashima.

Namaku Lucy Heartfilia. Berusia enam belas tahun, kelas dua SMA jurusan IPA di Fairy Tail High School. Seorang siswi sederhana ekonomi menengah. Ayah bekerja sebagai pegawai sipil, sedangkan ibu hanya mengurus rumah tangga keluarga. Aku anak tunggal, ingin memiliki seorang adik meskipun tidak kesampaian, karena suatu alasan. Meski begitu setiap hari terasa menyenangkan, apa lagi ketika laptop dan secangkir kopi hangat menemani waktu santai.

Seluk-beluk kehidupanku mulai berubah, sejak penerbit buku Lamia Scale mengabarkan, jika novelku yang berjudul 'Mega' resmi dipublikasikan. Awalnya sekadar iseng kirim, siapa sangka benar-benar diterima. Seminggu berlalu, dan telah terjual lebih dari 100 ribu eksemplar! Kami sekeleuarga mendadak kejatuhan durian runtuh. Banyak stasiun televisi mengundangku ke acara mereka. Memiliki fans bahkan melakukan acara jumpa setiap tiga bulan sekali!

Tetapi tidak berhenti sampai di sana. Seseorang datang dan merubah semuanya, terutama kisah asmaraku yang tak pernah berjalan mulus!

-ll-

Matahari bersinar di ufuk timur. Langit menghamparkan biru cerah yang menenangkan hati, diiringi kicauan burung bertengger di ranting pohon. Aku baru selesai melahap sepotong roti. Meneguk segelas susu dalam tiga tegukan cepat, akibat terburu-buru menuju sekolah. Levy-chan, sahabatku itu mengirim pesan singkat berisi, 'masalah penting yang harus dibalas sesegera mungkin. Hendak bersantai pun serasa dikejar hutang janji dan waktu.

Krinngg... Krinngg... Krinngg...

"Selamat pagi Lucy-san. Seperti biasanya tubuhmu begitu bagus!" Taurus, tetanggaku sejak ayah memutuskan pindah ke kompleks Blue Pegasus, salah satu yang terelit di Magnolia. Walapun mesum, dia baik dan sering berkunjung setiap Sabtu sore. Biasanya memberikan kue basah atau sekadar mengobrol ringan

Roda sepedaku bergelinding dalam kecepatan normal. Melewati pinggir jalan yang lebih aman untuk ditempuh, dibanding berkerumun dengan mobil dan motor di perempatan lalu lintas. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah, lima belas menit berkendara pun sudah tiba di sekolah. Aku segera pergi menuju lapangan parkir, lalu berlari menaiki tangga sesudah mengganti sepatu. Dari luar sini batang hidung Levy-chan nampak, mengutak-atik keyboard gadget sambil mesam-mesam tidak jelas.

"Yo! Sedang mengobrol dengan siapa?" mendengar pertanyaanku, refleks ia nyaris menjatuhkan hand phonenya. Untung tidak membentur lantai atau hancur menjadi serpihan-serpihan kecil

"Lu-Lu-chan! Jangan mengagetkanku, dong. Du-duduklah, ada yang ingin ku bicarakan"

"Tapi, aku sudah duduk di sini sejak tiga menit yang lalu" hebat, dia benar-benar teralihkan ke alam khayal. Kami saling berhadapan sekarang, mungkin sangat penting sampai detik demi detiknya terasa menegangkan menusuk kulit

"Ayo kencan berkelompok!"

"Eh…? Tolong ulangi"

"Kencan berkelompok Lu-chan, dengan murid terkenal saentro sekolah! I-itu, lho, Jellal-senpai dan Gajeel-senpai. Ada juga yang lain, tetapi mereka sibuk Minggu besok. Lagi pula kita hanya berdua"

Siapa mereka tadi, Jelly-senpai dan Gaje-senpai? Namanya aneh sekali! Entah kenapa, mendengar kata 'kita' meluncur keluar membuatku tersentak. Kencan berkelompok dengan lelaki, yang wajahnya belum pernah ku lihat sekalipun. Jelas mengerikan, bagaimana kalau penculik berkedok siswa SMA? Terlebih Levy-chan mengungkit kakak kelas, pasti canggung bukan main jika kami saling bertemu. Namun, melihat ekspresinya yang girang jadi tidak enak hati menolak.

"Mungkin Lu-chan penasaran. Ini fotonya!" seorang cowok bersurai biru laut dan hitam gondrong. Mana Jelly mana Gaje, meski ya… Er…. Mereka tampan, mirip boy band Korea yang suka joget-joget di televisi tontonan ibu

"Yang rambut biru Jellal-senpai. Gajeel-senpai di sebelah kirinya. Terimalah tawaranku, ya? Hitung-hitung untuk mengakhiri status single"

"Ba-baiklah. Kita janjian di mana? Jam berapa?"

"Di café L'a Fairy Tale jam sepuluh pagi. Bersemangatlah Lu-chan, aku harap kamu segera menemukan pacar baru dan move on dari… Umpphhhhumm….!"

Ups, sayangnya identitas masih dirahasiakan! Setelah ku pikirkan dua kali, ternyata usul Levy-chan patut dipertimbangkan. Lumayan, bisa dijadikan alasan agar tidak disuruh bersih-bersih Minggu besok. Bel masuk berbunyi nyaring. Laxus-sensei datang sembari membawa setumpuk kertas, kemudian menyuruh ketua kelas membagikan hasil ulangan minggu lalu. Syukurlah nilaiku bagus, padahal nyaris seratus jika tidak salah menghitung di nomor lima.

Seharusnya, aku tidak pernah menerima ajakan tersebut.

Hari Minggu pukul 09.30….

Gawat, gawat! Aku hampir terlambat karena bergadang kemarin! Ibu berteriak dari lantai bawah, menyuruh putri malasnya bangun lalu bantu membersihkan gudang, di halaman belakang rumah. Terburu-buru ku pasangkan sepatu kets dikejar waktu, asal membentuk tali simpul dan berpamitan pada ayah. Beliau pasti marah besar diabaikan begitu saja, mau bagaimana lagi, jarak dari kompleks ke café cukup jauh! Paling cepat tiba setengah jam, itupun harus berlari.

Hosh… Hosh… Hosh….

TRINNGGG!

"Selamat datang di L'a Fairy Tale!" mataku melirik ke sana- kemari, mencari Levy-chan dengan bando kuning yang selalu melekat di pucuk kepalanya. Jam menunjukkan pukul sepuluh tepat, apa mereka bertiga terlambat atau aku terlalu khawatir?

"Mari saya antar ke meja nomor tujuh. Teman-teman nona sudah menunggu"

"Lu-chan, di sini, di sini!" seru Levy-chan melambaikan tangan riang, menandai keberadaannya yang terhalangi lalu-lalang banyak orang. Pelayan itu pergi meninggalkan kami berempat, kembali menyambut pengunjung yang semakin bertambah

"Tubuhku mendadak mati rasa!" cowok boy band Korea yang Levy-chan ceritakan duduk di sebrang kami! Lidahku terlalu kelu untuk memulai perbincangan, sedangkan mereka berdua sudah mulai sedari tadi. Di-dia pasti berpikir yang aneh-aneh, tatapan hazzle-nya mengerikan!

"A-ahh ha… Ha… Halo… Namaku…."

"Senang bertemu denganmu, Lucy Heartfilia. Perkenalkan namaku Jellal Fernandes, dan aku penggemar berat novelmu" kalau begini, sih, tidak ada bedanya dengan jumpa fans biasa! Kami berjabat tangan sesaat, rasanya jari-jemariku gemetar karena terlalu gugup

"Terima kasih, senpai. Se-semoga kita bisa menjadi teman baik"

"Hilangkanlah embel-embel senpai. Kita seumuran, kok. Aku berada di kelas akselerasi, lain kali datanglah berkunjung" manusia jenius! Setauku, di sana hanya terdapat sepuluh sampai lima belas murid. SMA Fairy Tail termasuk sekolah bergengsi di Magnolia, ujian masuknya pun cukup sulit dilalui

"Hey Lu-chan, mau jalan-jalan ke Ryuuzetsu Land?"

"Uhm, tentu! Ayo berangkat"

Seperti nostalgia saja! Bulan April lalu, aku melakukan riset di sana untuk novel baru. Sekalian bersenang-senang dan mencoba berbagai wahana. Kini, kami berempat berdiri tepat di depan pintu masuk, Levy-chan dan Gajeel-senpai langsung melesat ke antrian roller coaster, meninggalkan kami berdua yang membisu satu sama lain. Tiba-tiba Jellal berjalan melawan arah, menangetkanku yang dijerat lamunan sampai 'hilang' kesadaran. Sebenarnya dia mau kemana?

"Tunggu sebentar Jelly, e-eh ma... Maksudku Je… Umphhhh…." bibir kami bentrok di satu titik. Jellal mendorongku hingga menabrak batang pohon pelan, menekan ciumannya sekuat tenaga sampai menimbulkan panas. Lidah kami beradu mesra dalam rongga mulutku, membentuk benang savila setelah berakhir di menit kedua lima detik

"Itu hukuman karena kamu salah memanggil" secepat kilat Jellal menangkup daguku, membuat wajah kami saling berdekatan, hingga deru nafasnya terasa jelas mengenai pipi. Ia menyapu bersih, sisa benang savila yang menempel di sekitar bibirku menggunakan ibu jari. Sulit untuk memalingkan muka, jaraknya benar-benar dipangkas habis, satu centimeter pun tak sampai!

Jellal Fernandes, pria itu merebut ciuman pertama dan mengubah kehidupan damaiku menjadi mengerikan!

Bersambung….