Scarlet Oh Scarlet
Summary : Sebuah rumor beredar, mengenai hantu scarlet yang arwahnya terjebak di kelas 9C ketika ia dibunuh. Jellal Fernandes, seorang lelaki yang bisa melihat hantu diminta tolong, untuk menangkap sang pelaku dan mengkuak misteri, di balik pembunuhan tersebut.
Rate : T
Chara : Jellal.F, Erza.S
Genre : Mystery, supernatural.
Warning : Typo, dll.
Fairy Tail bukan punya author, tetapi punya Hiro Mashima.
Langit bersapu pekatnya hitam, meskipun jam telah menunjukkan pukul enam pagi. Seorang lelaki surai baby blue tengah berkaca di hadapan cermin, mengikat dasi membentuk simpul sederhana sebagai pelengkap. Tas yang menganggur di kursi meja belajar ia sambar cepat, segera berlari menuruni tangga untuk berpamitan pada ibu di dapur. Tak ketinggalan, membawa payung biru polos untuk berjaga-jaga, jikalau tangisan langit menerjang bumi dengan sekali hantam.
"Selamat pagi Jellal. Tetap berangkat walau banyak hantu bermunculan?" kalian tidak salah baca, memang ada seseorang yang menyebut makhluk gaib tersebut. Cowok akil balig bernama lengkap Jellal Fernandes itu menghela nafas singkat, lagi-lagi 'penyakitnya' kambuh
"Kemarin sudah ku bilang, berhentilah menyapa Lucy-san"
"Kita kan berteman, jangan begitu meskipun aku ini hantu. Sikapmu berubah drastis semenjak dijauhi banyak orang" jawab Lucy mengerucutkan bibir sebal, walaupun Jellal bersikukuh bungkam mulut, dan membuang muka ke arah berlawanan, "Padahal kau tidak salah, tetapi mereka … Ah, sudahlah lupakan"
"Karena kemampuan ini aku tidak memiliki teman. Semua berkata, 'jika dekat-dekat Jellal nanti kerasukan setan' atau 'dihantui seumur hidup', dan lain-lain"
"Ketahuilah. Sebanyak apa pun kamu mencoba, mustahil tidak berkomunikasi dengan kami para hantu"
"Selamat pagi, Jellal-kun. Berhati-hatilah, terutama saat menyebrang"
"Pagi kakek Yajima. Aku pasti waspada, kok, tenang saja"
"Lihat! Kamu menyapanya lagi. Mau berapa kali mengumpulkan tekad juga sia-sia" yang barusan menyapa adalah pemilik toko kelontong di pinggir jalan. Meninggal satu tahun lalu akibat serangan jantung mendadak
Sebagian arwah tidak langsung diantar menuju surga atau neraka. Biasanya, mereka memiliki urusan tertentu di dunia nyata yang belum terselesaikan, termasuk Lucy dan kakek Yajima. Meski Jellal acuh tak acuh menanggapi 'kasus' tersebut, karena sejak awal niatnya ialah membuang 'warisan' turun-temurun itu. Dia memiliki seorang ayah berprofesi pembasmi hantu, bernama Siegrain Fernandes yang kini menjelajah di bumi bagian timur sana.
"Aku hampir lupa menanyakannya. Apa kamu sudah berbicara dengan Gray? Jika iya …."
"Maaf Lucy-san. Aku gagal menyakinkan Gray, kalau arwahmu masih terjebak di sini" senyum yang tersungging di bibirnya seketika lenyap, digantikan garis lengkung menunduk ke bawah. Diam-diam Jellal membantu, agar wanita berstatus pelajar ini dapat beristirahat di alam kubur
"Ja-jangan merasa bersalah. Lagi pula dia bukan pemburu hantu, mana bisa melihat kami, hahaha …. Terima kasih mau membantuku, Jellal"
Tak terasa, mereka telah sampai di depan gerbang sekolah. Terlihat sepi jika ditilik dari luar. Kelabu tetap merwarnai hamparan langit pagi. Menyembunyikan mentari di balik suramnya awan yang senada. Jellal melangkahkan kaki masuk diikuti Lucy. Ibarat pengawal pribadi dan sang tuan, begitulah cara menggambarkan sudut pandang hantu bersurai pirang itu. Sesuai dugaan si biru laut, kelas tempatnya melaksanakan pelajaran tambahan masih kosong belompong.
"Setiap Selasa hingga Jumat kamu datang pagi-pagi sekali. Memang ada apa?" bukan berarti saat kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan, Lucy terus memantau Jellal sedekat ini. Walau terkadang ia melanggar perintah dan menyelonong masuk lewat tembok
"Pelajaran tambahan untuk kelas tiga SMP. Sebentar lagi aku lulus, sekitar dua atau tiga bulan" sedangkan yang mendengar sebatas menganggukkan kepala paham
"Membosankan …. Lebih baik aku keluar mencari Hanako di toilet. Sampai jumpa nanti siang" tidak selalu identik dengan malam. Hantu juga melakukan evolusi, sekarang banyak yang suka keluyuran meski matahari bersinar terik. Mungkin suatu hari vampir bisa begitu
Lagi pula dia terbiasa sendirian, mengingat 'penyakit' ini yang membuatnya sulit berteman. Angin bertiup sangat kencang. Engsel pintu mengeluarkan bunyi keriat-keriut, dan terbanting keras dalam posisi tertutup rapat, menyebabkan Jellal panik bukan main menghadapi kondisi tersebut. Ayah pernah bercerita, kalau menemukan tanda-tanda semacam itu, maka hantu langka akan menampakkan diri secara terang-terangan. Biasanya, sih, untuk mencari mangsa kemudian memakan jantung korban.
WHUSSSHHH ….!
TUK … TUK … TUK … TUK ….!
PRANGGG!
Scarlet oh scarlet ….
Ayah dan ibu menantimu cemas di dalam rumah.
Anak nakal harus men-da-pat hu … ku … man ….
Ternyata rumor itu benar-benar ada! Batin Jellal memejamkan kedua mata erat. Menghalau seruak angin yang menyebabkan, debu-debu di sekitar ruangan menari amat liar. Aura gelap terpancar kuat di pojok kelas, memperlihatan sesosok perempuan berambut scarlet dengan panjang sepinggang. Banyak kabar burung beredar, jika 'mahkotanya' diwarnai menggunakan darah sang ibu, yang dia bunuh karena menaruh dendam di masa lampau.
"Apa maumu mendatangiku?" tanya Jellal memberanikan diri. Sesekali mundur selangkah, jika dia mendekat dan menunjukkan sebuah pertanda, semisal melotot, mengangkat tangan atau cekikikan tanpa alasan jelas. Ingatlah, tidak semua hantu bisa dijadikan teman
"Ku mohon tolonglah aku!"
E-eh …. Tidak salah dengar, kan? Jellal tersentak kaget menyaksikan tangannya dijabat hantu scarlet, memunculkan lingkaran iluminati yang memancarkan sinar merah terang. Kini lambang segitiga itu terukir jelas di permukaan kulit, membuat ia menganga lebar berusaha melawan kenyataan. I-ini gila, percaya atau tidak kontrak dengan iblis telah terjalin satu menit lalu! Sekarang nyawanya berada di ujung tanduk, antara dibunuh ayah atau bunuh diri demi nama baik keluarga Fernandes.
"Kau …. APA MAKSUDMU BODOH?! MANA BOLEH SEMBARANGAN MEMBUAT KONTRAK DENGAN MANUSIA?! JIKA KETAHUAN AKU BISA MENINGGAL KAPANPUN!" bentakannya diindahkan total oleh yang bersangkutan, hantu scarlet itu sekadar membisu menghadapi reaksi Jellal
"Maka bersumpahlah untuk menolongku, dan aku pasti menjamin keselamatanmu" sial …. Aku hanya dimanfaatkan karena bisa melihatnya! Ia frustasi bukan kepalang, sudah bertemu banyak masalah justru semakin ditimbun agar menggunung.
"Hoi Jellal! Aku mendengarmu berteriak dan khawatir, jadi cerita …." sebatas mata telanjang pun Lucy dapat mengetahui, temannya dalam kondisi bahaya. Dengan kepala sendiri, ia melihat hantu langka memaksa Jellal membuat perjanjian di atas batu roh
"Tunggu sebentar, hentikan upacaranya! Aku tidak mengerti kenapa kamu melakukan ini, tetapi melibatkan Jellal adalah tindakan berbahaya yang mesti dihentikan"
"Kau tinggal membantu bocah itu mencari dalang, di balik pembunuhan sepuluh tahun silam"
Pembunuhan sepuluh tahun silam, artinya ….
Bersambung ….
A/N : Maaf jika prolog-nya singkat, dan cerita ini tidak berfokus pada horror melainkan mystery. Masih kurang yakin untuk membuat horror, karena ya … Harus diakui sangat menyulitkan .-. Oke ditunggu review-nya XD
