SUNDARA VYAKTI

Cast:

Kang Daniel, Park Chanyeol, Choi Seungcheol ( ), Kim Taehyung (V), Lee Taeyong, Jackson Wang Jia Er (Jackson).

Ong Seungwoo, Byun Baekhyun, Yoon Jeonghan, Jeon Jeoungguk (Jungkook), Dong Si Cheng (Winwin), Mark Yi-en Tuan (Mark).

.

Wanna One, EXO, SEVENTEEN, BTS, NCT 127, Got7

.

.

YAOI, BoyxBoy, Boys Love.

.

.

Warning: TYPO

.

.

DON'T LIKE, DON'T READ!

.

Happy Reading

.

.

Chapter 1

Waktu sudah menunjukan pukul 11.00 WIB tapi kos-kosan 'Sundara Vyakti' yang terletak dilantai dua minimarket yang bernama sama itu terlihat sunyi sepi. Mungkin karena ini hari minggu atau mungkin karena tadi malam mereka begadang menonton bola.

Seorang lelaki tampan berwajah anime berambut ungu –Taeyong mondar-mandir didepan pintu minimarket dengan membawa dua buah koper besar, sambil celingak-celinguk melihat Kos Sundara Vyakti. Sesekali ia mengecek secarik kertas yang ada ditangan kirinya.

"Apa alamatnya benar disini?" tanyanya pada diri sendiri. Ia memandang ponselnya yang lowbat pada saat tidak tepat. "Shit"

"Permisi, sedang mencari alamat ya?" tanya Winwin, cucu dari pemilik minimarket dan kos Sundara Vyakti itu. Ia sejak tadi memperhatikan Taeyeong yang terlihat kebingungan, sampai akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri lelaki tersebut.

"Iya" jawab Taeyeong singkat. "Ini" diserahkannya kertas yang sejak tadi ia amati tersebut.

"Benar ini alamatnya. Kau mau ngekos disini?" Winwin menyerahkan kembali kertas itu "Tapi nenek bilang anak baru yang akan ngekos itu datangnya minggu depan"

"Rencana awalnya emang gitu, tapi aku pikir lebih baik dipercepat aja sambil menyesuaikan diri dengan lingkungan dan anak kos lainnya"

"Kau dari mana?"

"Rumah"

"Haha maksudku asalmu" jelas Winwin.

Taeyong juga ikut tertawa "Aku pikir itu. Aku dari Seoul"

"Maksudnya? Kau asli Seoul, orang sini?" tanya Winwin tidak percaya. Ia pikir untuk apa orang asli Seoul tinggal di kos.

"Iya. Memangnya kenapa?"

"Aneh aja kok ngekos"

"Aku cuma pengen mandiri, tidak selalu bergantung sama orang tua"

"Ayo kuantar. Para hyung mungkin masih tak sadarkan diri dikasurnya masing-masing, tadi malam mereka begadang nonton bola" jelas Winwin dengan senyum yang ceria.

'imut' batin Taeyong.

Winwin dan Taeyong kewalahan menaiki tangga menenteng dua koper milik Taeyeong. Dengan susah payah keduanya sampai dilantai atas dan sekarang sudah berdiri didepan pintu.

Winwin memencet bel sekali –hening. Dua kali –hening. Tiga kali, empat kali, sampai berpuluh-puluh kali –hening. Taeyong hanya berdiri mematung, tidak tahu harus melakukan apa.

Kesabaran Winwin sudah habis, ia berkacak pinggang lalu menghembuskan napasnya kasar. "WOY HYUNGS KAMPRET BANGUN GAK LO PADA ATAU GUE HANCURIN NI PINTU" teriaknya sambil menendang pintu berkali-kali sekuat yang ia bisa.

Taeyong cengo, mulutnya terbuka setelah menyaksikan Winwin yang menurutnya imut ternyata aslinya adalah preman pasar.

"Maaf ya, aku agak teriak" ucap Winwin sambil tersenyum manis yang dibuat-buat.

"BUKA ANJING" teriaknya lagi.

Taeyong keselek liurnya sendiri. Ia mundur dua langkah dari Winwin, ia takut jika terlalu dekat dengan Winwin akan menurunkan daya pendengarannya.

Ceklek

"Hyung annyeong" sapa Winwin sambil melambaikan tangannya dan tak lupa memberikan senyum manisnya untuk Daniel.

"Stop do that or I'll kill you" jawab Daniel menatap horror Winwin. Tidurnya yang sangat berharga dirusak oleh lelaki sok manis –pikirnya itu.

"Coba saja kalau berani"

Daniel menghiraukan Winwin, ia menatap laki-laki tampan yang sejak tadi hanya memperhatikan keduanya dengan dahi berkerut.

"Ini siapa?"

"Ini. Eh nama kamu siapa tadi?"

"Nam.." belum sempat Taeyong menyelesaikan ucapannya. Sudah dipotong oleh Daniel.

"Anjir aku kamu" Daniel tertawa terbahak-bahak melihat Winwin yang bersikap sok manis –lagi. "Awwwwww" jeritnya saat kaki mungil Winwin mendarat di betisnya dengan keras.

"Anarkis. Dasar Pengabdi Hello Kitty" ucapnya memplesetkan film Pengabdi Setan.

"Daripada hyung, Pengabdi Pacar" ledek Winwin.

"Siapa Niel?" tanya suara dari dalam.

"Seungcheol hyung. Ini Win-ie"

"Najis" jawab Daniel. Sejak tadi ia ingin muntah melihat Winwin yang sok-sok imut.

"Hyung, Daniel hyung bilang Win-ie najis" adu Winwin yang pura-pura menangis sambil memonyongkan bibirnya lucu.

"Mati sana lo njing"

"Daniel"

"Iya hyung" ucap Daniel mengalah.

Winwin melompat-lompat kegirangan karena berhasil mengalahkan Daniel.

"Ada apa Win-ie pagi-pagi udah kesini?" tanya Seungcheol yang menghampiri Winwin didepan pintu, sementara Daniel masuk kedalam lalu melanjutkan tidurnya di sofa.

"Ini siapa?" tanya Sungcheol. Yang ia maksud adalah laki-laki terabaikan yang sejak tadi tidak dianggap keberadaannya –Taeyong.

"Taeyong"

"Oh jadi nama kamu Taeyong, aku Winwin"

"Woi malah kenalan lagi lo berdua. Kamu yang mau ngekos disini ya?"

"Loh kok hyung tau?" tanya Winwin bingung.

"Tadi malam nenek nelpon Chanyeol hyung bilang kalau anak baru yang mau ngekos itu nggak jadi datang minggu depan tapi hari ini" jelas Seungcheol. "Ayo Taeyong masuk"

"Aku nggak diajak?"

"Kayak orang asing banget sih biasanya main masuk aja biarpun nggak disuruh"

"Tapi nggak jadi ah, Win-ie kan lagi jaga minimarket. Kelamaan disini nanti bisa dicuri barang-barang dibawah"

"Tumben lurus" jawab Seungcheol.

"Yakali gue belok terus. Udah ah hyung Win-ie mau kebawah dulu, bilangin Daniel hyung 'fuck' dari Win-ie. Dah Taeyong" Winwin setengah berlari menuruni tangga. Ia melambaikan tangannya dengan riang pada Seungcheol dan Winwin.

"Niel dapat salam 'fuck' dari Winwin" ucap Sungcheol setelah ia dan Taeyong masuk kedalam rumah.

"Winwin dan mulut kotornya" jawab Daniel singkat.

Taeyong menatap seluruh isi rumah itu, benar-benar nyaman dan diluar ekspetasinya. Ia pikir saat masuk ia akan disuguhi pemandangan yang tidak baik yang dapat mengganggu kesehatan mata seperti lantai yang penuh debu, baju, pakaian dalam, dan kaus sepatu yang berserakan dimana-mana. Ternyata rumah ini sangat bersih untuk ukuran rumah yang dihuni laki-laki.

"Oh iya Taeyong, kamu satu kamar dengan Daniel. Nggak apa-apa kan?"

"Ya nggak apa-apa lah hyung gak bakal gue perkosa juga, anak orang" ucap Daniel asal yang mendapat jeweran dikupingnya oleh Seungcheol.

"Aww, anarkis" ucap Daniel sambil mengusap kupingnya yang memerah.

"Iya nggak apa-apa…" jawab Taeyeong menatap Seungcheol ragu-ragu.

"Aku lahir tahun '95. Agustus '95 tepatnya"

Taeyong tersenyum "Aku juga '95, Juli"

"Berarti kita se-line. Taehyung juga '95. Biar gue kasih tau, Chanyeol hyung yang paling dewa.."

"Bilang aja tua" potong Daniel.

"Dewasa, dia tahun '92, Jackson hyung tahun '94, dan makhluk astral bermulut kasar ini Daniel tahun '96" ucap Seungcheol yang menatap jengkel Daniel, sedangkan yang ditatap tersenyum manis seolah-olah ia sedang dipuji.

Ceklek, pintu kamar satu terbuka menampilkan Taehyung yang mengucek mata sambil berlari kearah mereka, lebih tepatnya kearah Daniel. Ia melemparkan tubuhnya keatas Daniel yang sedang melanjutkan tidurnya –lagi.

"Hyung bangsat, stop. Jijik tau nggak" ucap Daniel setengah berteriak. Ia mencoba menutup pipinya dan melap pipinya yang diberi ciuman bertubi-tubi oleh Taehyung.

Jangan lupakan Taeyong yang saat ini kembali berdiri mematung karena melihat adegan dewasa didepannya. Oh Tuhan Taeyong masih polos, tolong Taeyong Tuhan.

Taehyung masih terus menghujani Daniel dengan ciuman belum sikat giginya.

"Uekkk. Jiji hyung Jiji" teriak Daniel lagi.

Taehyung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi sengsara Daniel, ia benar-benar puas melihat maknae mereka yang tidak berdaya ketika dikerjai olehnya.

"Taehyung stop" ucap Seungcheol yang mencoba mengangkat tubu Taehyung agar menjauh dari Daniel.

Buuukkkkk. Sebuah bantal sukses mendarat dengan keras dipunggung Taehyung.

"BERISIK KAMPRET. LU GAK DIKASIH JATAH EMANG SAMA JUNGKOOK SAMPAI TIAP HARI NAFSU LO, LO SALURIN KE DANIEL" teriak Jackson dengan tidak santainya.

"Aelah bukan gitu hyung. Ah malah bawa-bawa Kook-ie lagi, gak asik" jawab Taehyung yang berlalu pergi menuju kamarnya. Ia membanting pintu dengan keras.

"Apaan sih lo bawa-bawa Jungkook segala, udah tau mereka lagi berantem" ucap Chanyeol yang sejak tadi berdiri didepan pintu kamarnya dan Jackson.

"Khilaf hyung" jawab Jackson seadanya. "Itu siapa?"

"Ini Taeyong, anak baru yang akan tinggal sama kita disini. Dia sekamar sama Daniel" jawab Seungcheol.

"Annyeonghaseyo" Taeyeong membungkukan badanya sopan.

"Annyeong Taeyeong, panggil saja aku Jackson hyung" ucap Jackson sambil berjalan menuju kamar mandi.

"Nde"

"Annyeong Taeyeong, aku Chanyeol. Panggil aja Chanyeol hyung, sekarang kau bisa merapikan barang-barangmu dikamar. Biar hyung bantu bawakan kopermu"

.

.

Baekyun berdiri disamping mobilnya, didepan rumah Jeonghan. Mereka berdua rencananya akan ke Sundara Vyakti, untuk memasak makan siang.

"Hyung, maaf nunggu lama, aku tadi habis bersih-bersih kamar soalnya"

"Yoon Jeonghan dan kebohongannya" jawab Baekhyun sambil masuk kedalam mobil. "Dandannya lama amat"

"Hehe" Jeonghan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Namanya juga mau ketemu pacar hyung"

"Iya iya serah lu deh"

"Eh kita ke supermarket dulu kan hyung buat beli bahan-bahan" tanya Jeonghan.

Baekhyun meliriknya sekilas sebelum kembali fokus menyetir. "Tuh di jok belakang udah lengkap semua bahan-bahannya, gue udah tau kalau lo bakal lama dandannya makanya gue belanja sendiri takut nanti nggak sempat keburu jam makan siang selesai"

"Wah Baekhyun emang terbaik" puji Jeonghan.

Drrrttt…drrtttt

"Halo?" jawab Jeonghan.

"Sayang kamu sama Baekhyun hyung jadi kesininya?" –Seungcheol.

"Jadi dong yang, ini lagi dijalan"

"HYUNG KATANYA MEREKA UDAH DIJALAN" teriak Seungcheol.

"Gak usah teriak nyet, gue ada disamping lo"

"Suruh hati-hati, bilangin Baek-ie jangan ngebut dijalan emang dipikir pembalap kalo bawa mobil bawaannya ngebut terus"

"Panjang banget hyung pesannya. Yaudah hati-hati ya sayang, bilangin ke Baekhyun hyung jangan ngebut-ngebut. I love you"

"Love you more" jawab Jeonghan.

"Seungcheol?"

"Iya, sama Chanyeol hyung"

"Chanyeol bilang apa?" tanya Baekhyun penasaran.

"Jangan ngebut kalo bawa mobil, hyung bukan pembalap"

Keduanya hanya tertawa mendengar pesan Chanyeol. Sekitar 20 menit perjalanan akhirnya keduanya sampai. Baekhyun memarkirkan mobilnya disamping minimarket.

"Baekhyun hyung, Jeonghan hyung annyeong" sapa Winwin.

"Win-ie annyeong, hyung keatas dulu ya" –Jeonghan.

"Annyeong, nanti pas jam makan siang Win-ie keatas ya. Jeong-ie sama Baek-ie hyung mau masak diatas soalnya" jawab Baekhyun. Ia melambaikan tangannya lalu mengikuti Jeonghan yang sudah keatas lebih dulu.

"Nde" jawab Winwin.

Jeonghan dan Baekhyun menekan pintu bel, tidak lama pintu dibuka oleh Chanyeol dan Seungchol mengikutinya dibelakang.

"Sayang" ucap Chanyeol lalu mencium bibir Baekhyun.

"Hyung minggir dong jangan ciuman depan pintu. Aku jadi nggak bisa nyium Jeonghan ni" kesal Seungcheol.

Chanyeol lalu menarik Baekhyun kedalam rumah. Niat hati ingin melanjutkan ciuman yang tadi sempat terganggu. Chanyeol mendekatkan bibirnya pada bibir Baekhyun.

"Yang berani ciuman disini, gue potong anunya" ucap Taehyung dengan tatapan horror pada dua sejoli yang ada didepannya itu.

"Kampret lu V" ucap Baekhyun "sayang ambilin bahan-bahan yang ada dimobil" ucapnya lagi sambil menyerahkan kunci mobilnya.

"Banyak gak?"

"Kalo sendiri sih banyak, gih bawa Jeonghan"

Chanyeol mengambil kunci mobil dari Baekhyun lalu keluar dari rumah itu. "Yang berani ciuman disini, gue potong anunya" jengkelnya meniru kalimat Taehyung, ia merasa tidak adil saat melihat Jeonghan dan Seungcheol yang asik berciuman sedangkan ia tidak bisa seperti itu.

"Kampret lu hyung" ucap Seungcheol. "Sayang kamu masuk dulu ya aku mau bantuin Chanyeol hyung"

Jeonghan mengangguk lalu masuk kerumah sedangkan Chanyeol dan Seungcheol menuju mobil Bekhyun.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

WOWOWO aku datang dengan ff baru. Tentang keastralan para cogan di Kos 'Sundara Vyakti'

Aku gak banyak bacot, tolong yang baca tolong ya tolong review. Wkwk

Aku akan lanjut FF ini setelah target review yang aku ingin terpenuhi.

Terimakasih.