The Fake Face in The Truth Storie

Disclaimer : Kuroko no Basuke Fujimaki Tadoshi

Character : Nijimura Shouzo x OC

Story : Hitomi Matsu

Warning! Mengandung Typo, Gaje, OOC dan lain – lain.

.

.

.

.

Selamat membaca

.

.

.

.

Chapter 1 : Prolog

Author P.O.V

Kehidupan di kota new york begitu dingin di bulan november ini. namun aktifitas warga amerika serikat ini tak luntur karena suhu dingin ini, termasuk pria berdarah jepang ini, dengan terburu – buru ia berjalan menembus lautan manusia. Tangannya melambai ke arah taksi yang sedang berhalulalang mencari pelanggan.

"Taxy!" teriaknya. Sang supir taxy berhenti di depannya. Mempersilahkan masuk kedalam kendaraan orange itu.

"Ingin kemana tuan?"

"New Brand's productions. Segera."

"Baik!"

Sang supir taksi langsung menjalankan kendaraan publik itu dengan cepat sesuai permintaan pelanggan. Selagi menunggu, pria berambut hitam itu membuka amplop coklat dan membaca lembaran – lembaran sketsa gambar itu. Mengecek Name dan memberi beberapa tanda yang salah dan harus di perbaiki.

Perjalanan itu tak memakan waktu yang lama. Sesampainya di tempat yang dituju, pria itu langsung memberikan beberapa dolar untuk membayar taxy dan langsung beranjak dari tempat duduknya.

"Tuan! Kembaliannya!"

"ambil saja."

"ya ampun. Ini kan lebih setengah dari harga. Biarkanlah, coba saja para pelanggan sebaik pria jepang itu."

Pria itu langsung meninggalkan taksi itu. Sang supir tersenyum senang sambil mengantongi uang itu. Dilain waktu si pria itu langsung duduk di tempatnya sesudah melepas jaket tebalnya, tak tertinggal dengan sapaan – sapaan yang di ajukan padanya.

"Bagaimana keadaan ? apa name nya sudah selesai?"

"ah sudah! Sudah saya cek juga. file nya juga sudah saya letakkan di meja anda pak."

"lalu apa tuan John sudah mengirim naskahnya"

"belum! Masih ada 3 lembar lagi yang harus di selesaikan."

"katakan padanya jika dia tidak selesai waktu yang di janjikan, dia sudah ber akhir."

"Ba..baik!"

Kesibukan dan ketegangan di departement itu adalah suasana keseharin mereka. Bunyi FAX, ketikan, dan deringan telepon, lalu tak lepas juga dengan kertas – kertas yang memiliki materi yang berbeda. Itulah yang dialami setiap hari dari pria itu. Saking sibuknya, bahkan mereka yang bekerja di departement itu tak menyadari jika ada gadis dari pihak recepsionist datang ke tempatnya.

"Permisi, apa kepala editor ada?"

"oh, iya ada. ada yang mencari anda."

Ya pria itu bernama Nijimura Shouzou, walau berumur 29 tahun wajahnya tetap tampan, bekerja di New Brand's Production sebagai kepala editor selama 2 tahun di departement HEROES. Nijimura menghampiri gadis itu, gadis itu hanya bersemu dan menatap nijimura gugup. Ketampanan nijimura memang terkenal di tempatnya, apalagi dia adalah satu – satunya orang asia yang berhasil membangkitkan perusahaan dari cabang LightOn Entertaiment yang sempat bangkrut kini menjadi penjualan nomor 1 yang terbaik dari cabang perusahaan besar itu . Tetapi kenapa orang sehebat itu tak di promosikan? Bukan tidak di promosikan, melainkan itu keinginannya sendiri untuk bekerja di sana sebagai kepala editor majalah komik saja.

"ada apa?" tanya nijimura.

"i..ini adalah data pegawai baru yang akan masuk besok." Ucap gadis itu sambil memberikan amplop coklat yang di minta oleh nijimura. Ia membuka amplop itu dan membaca file tersebut.

"Natsume kyoeul? Dia ini dari jepang atau korea?"

"mungkin Korea selatan, karena dalam interview dia pernah bekerja di production majalah wanita yang terbesar di korea."

"begitu ya." Anak buahnya yang bernama Thompson tak sengaja melihat foto lamaran tersebut. Bentuk wajahnya sempurna, bola matanya juga bulat dan berwarna abu – abu, seperti boneka inggris pada era 1880.

"Mr. Nijimura, gadis itu sangat 'kowaii' benarkan?" ucapnya. Satu lagi anak buahnya menghampiri nijimura dan langsung melihat foto itu juga.

"Benar sangat manis sekali, sangat 'Kowaii'!" ucapnya. Nijimura hanya sweatdrop.

"Thompson, rude , yang benar itu 'kawaii' loh." Ucap sang wakil editor, Yakazama Misaki yang kebetulan juga orang jepang. Thompson dan Rude mengangguk – angguk kepalanya.

"ah begitu ya. Tetapi walau rambutnya di cat putih sepertinya cocok ya, tidak terlihat aneh atau tua."

"seperti Lunafreya di game Final fantasy xv!"

"Bodoh! Lunafreya itu berambut kuning!"

"hahaha, benarkah?" perdebatan antara gamerspun berlangsung ramai. Nijimura sebagai kepala editor yang tampan dan baik, langsung meng – Deadglare ketiga orang itu.

"hei kalian semua, jika kalian ada waktu untuk mengobrol lebih baik selesaikan kerjaan kalian." Ucap nijimura dengan senyum iblisnya. Mereka semua langsung merasakan aura hitam dari bosnya itu.

"Ba..baik." mendengar jawaban dari anak buahnya. Nijimura menghela nafas, iapun menatap wanita di depannya.

"kalau begitu apa perlu ada interview?" tanya nijimura. Gadis recepsionist itu hanya bersemu.

"itu sih terserah .." balasnya dengan malu. Nijimura menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bagaimanapun ini pertama kalinya ia merekrut orang, lalu bagaimana ketiga orang itu? Mereka semua sudah masuk dalam perusahaan itu sebelum nijimura masuk. Nijimurapun menatap wakilnya setelah ia mengizinkan gadis itu pergi untuk kembali bekerja.

" Yakazama – san, apa hal seperti ini harus di interview atau tidak?" tanya nijimura kepada seniornya.

"tergantung kau saja." Ucapnya sambil tersenyum. Yup! Faktanya, Yakazama itu murah sekali untuk tersenyum.

"jangan begitu donk. Itu sama saja aku tak mendapat jawaban" balas nijimura.

"kalau begitu bagaimana lihat anaknya dulu? Kau langsung bisa melihatnya bukan? Apakah anak itu akan berguna atau tidak..." jawab yakazama yang masih tersenyum.

"benar juga sih..." ujar nijimura.

"tapi mr. Nijimura, ada satu hal yang aku ingatkan..." ucap thompson sambil tersenyum jahil.

"apa itu?" tanya nijimura dengan muka datarnya.

"tolong jangan perlihatkan mukamu yang menakutkan, nanti dia akan ketakutan loh!"

"Benar! Itu benar sekali! Kami berdua bahkan juga ketakutan pada anda!" set! Kedua kepala merekapun berhasil di headlock oleh nijimura yang amarahnya sudah sampai di ubun – ubun.

"Mr..Mr. Nijimura! Give up! Give up!"

"a...aku akan mati!" sebagai penengah Yakazama hanya melepaskan headlock nijimura pada kedua orang itu yang memang suka sekali menggoda Nijimura.

Selama 2 tahun mereka bersama, mereka tak canggung apa lagi saling menjatuhkan. Walau nijimura adalah orang yang termuda setelah Rude, Yakazama dan senior yang lain menghormatinya dan tak menindasnya. Sikap Thompson yang jail namun memiliki jiwa ke seorang ayah, sikap Yakazawa yang selalu tersenyum dan menyemangati rekannya, lalu sifat Rude yang begitu Friendly dan sangat heboh itu, tidak membuat nijimura terganggu atau apapun itu. Nijimura malah merasa nyaman akan hal sikap seperti itu. Tetapi kenyamanan itu masih belum bisa melelehkan topeng palsu yang nijimura pakai. Ia tak bisa menceritakan masa lalunya atau apapun masalahnya.

Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Hampir Semua karyawanpun sudah ingin pulang, termasuk bawahan nijimura. namun di kantor itu masih tersisa nijimura yang masih mengerjakan pekerjaannya.

" kami pulang duluan ya!" – Rude.

"hati – hati loh! Kadang ada rumor kalau di kantor ini angker!" – Thompson.

"Nijimura – san, semangat ya. Permisi." – Yakazama.

Nijimura hanya membalasnya dengan lambaian, sedangkan matanya tetap fokus pada diagram penjualan komiknya. Kantorpun semakin hening, hanya suara ketikan yang menghias kantor itu. Kadang nijimura menyeruput kopinya lalu fokus lagi ke layar monitor itu. Saat menggerakkan matanya untuk mengikuti alur ketikannya, matanya tak sengaja menangkap foto lamaran gadis yang akan menjadi karyawannya besok. Iapun menghentikan kegiatannya dan menatap foto itu lagi.

Wajah, mata, bentuk bibir dan bentuk alisnya sangat mirip dengan pujaan hatinya yang kini ia tinggal di jepang. Tetapi yang berbeda, warna rambutnya dan tatapan matanya. Sudah 2 tahun dia tidak bertemu dengan adik angkatnya yang sangat ia cintai itu. Dengan mudahnya dia meninggalkan gadis itu sendirian setelah ia menidurinya.

"Yoreum..bagaimana keadaannya ya?" ucap nijimura sambil menatap foto gadis itu. Dia merasa jika gadis ini begitu mirip dengan gadis miliknya. Memiliki nama yang aneh, dan bentuk wajah yang sama. Setidaknya tadi nijimura agak berharap jika itu adalah adiknya, tapi setelah mendengar riwayat hidupnya, harapan itu pupus.

Nijimura menghela nafas. Dalam hatinya ia mengutuk dirinya sendiri yang melanggar sumpahnya sendiri.

"ya ampun, apa yang sebenarnya aku pikirkan sih? Akukan sudah berjanji pada hari itu untuk melupakannya." Ucap nijimura yang tersenyum pedih. Mengingat insiden yang sangat mengerikan dalam seumur hidupnya, membuat hatinya sakit. Brak! Dengan reflek nijimura memukul mejanya.

"Nijimura Shouzo! Cepat selesaikan pekerjaanmu lalu pulang!" bentaknya pada diri sendiri. Nijimura menghela nafas lagi dan mulai melanjutkan pekerjaannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued...

Mind to Reviews?

Note : Ini adalah prequel (bener kagak sih) dari kau adalah yang berharga dari bagian nijimura. Banyak yang minta di lanjutin kan?