Vocaloid.
Chapter One
Suatu hari, di sebuah sekolah, yang bernama Voice High School, di kelas 9A. Saat istirahat telah tiba. Semua anak keluar kelas untuk membeli makanan, tetapi, berbeda dengan seorang anak perempuan manis yang duduk sendirian, termenung di mejanya. Siapakah dia? Ia adalah Rin Kagami. Wajahnya terlihat bingung campur sedih. Ternyata, akan ada pesta dansa atau yang sering kita sebut 'prom night'. Setiap anak harus mendapatkan pasangan dan setiap anak pasti mendapatkan pasangan karena jumlah siswa dan siswi disana genap. Rin sangat ingin mengajak Len. Tapi, keinginannya tidak dapat dikabulkan, saat mengetahui bahwa Len telah diajak oleh Hatsune Miku, sang diva di kelasnya. Miku sangatlah populer di kelasnya -bahkan di seluruh sekolah. Hati Rin lebih hancur saat mengetahui bahwa Miku menyukai Len.
"Wah wah. Ada yang sedang kebingungan nih." ucap seorang perempuan berambut model bob berwarna coklat.
"E-eh. Meiko! Sedang apa kau disini?" tanya Rin, kaget.
"Lho? Ini kan kelas kita. Apakah salah jika aku disini?" Meiko berbalik tanya. Ia pun duduk di bangku kosong sebelah Rin.
"Oh. Iya. Aku lupa.." kata Rin sambil menundukan kepala nya.
"Ada apa nih?"
"Tidak, tidak ada apa-apa."
"Benar? Baiklah kalau kau tidak mau cerita. Aku tak akan memaksa. Baiklah, aku pergi dulu, ya." Kata Meiko sambil beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan Rin, berharap Rin akan bercerita padanya.
"... Meiko! Tunggu!"
"Hm?" Ia membalikan kepala nya.
"Aku akan cerita padamu!"
Rin pun menceritakan semuanya kepada Meiko. Tak disangka, bel telah berbunyi. Semua anak kembali masuk ke kelasnya masing-masing. Pelajaran pun dimulai.
Teman sebangku Rin, Kaito, yang daritadi mengamati Rin, memulai pembicaraan mereka lewat kertas yang ia buat seperti surat.
"Rin, apakah kau sudah dapat pasangan untuk pesta dansa nanti?" tanyanya lewat surat itu. Lalu ia menggeser kertas itu ke Rin.
"Eh.. Belum. Kalau kau?" jawab Rin.
"Be-."
Sebelum Kaito dapat menyelesaikan kata-kata nya lewat surat itu, seorang guru yang daritadi mereka hiraukan berjalan menghampirinya.
"Sedang apa kalian berdua?" bentak guru itu.
"Sedang mencatat apa yang bapak ajarkan." kata Kaito dengan wajah tenang, seperti tak ada dosa. Padahal ia daritadi tidak mencatat satu kata pun tentang pelajaran itu.
"Oh, baiklah. Kembali ke pelajaran kita."
'Haah..Untung tidak ketahuan.' hanya itu yang bisa dikatakan Kaito dalam hatinya.
Ia pun mendekatkan mulutnya ke telinga kiri Rin dan membisikkan sesuatu.
"Tunggu aku saat pulang nanti."
Rin hanya mengangguk-angguk yang berarti "ya.".
KRIIIIING
Bel pulang sekolah berbunyi. Semua anak membereskan bukunya, lalu meninggalkan kelas masing-masing.
Rin yang sedang membawa tasnya, hampir keluar kelas, dihadang oleh Kaito. Tiba-tiba Kaito berlutut (berlutut
ala pangeran di dongeng-dongeng) lalu memegang kedua tangan Rin.
"Will you accompany me on the prom night, my lady?" tanya nya.
Wajah Rin berubah merah, semerah buah tomat.
"Yes, I will." kata Rin sambil tersenyum bahagia.
Len yang melihat kejadian itu (diluar kelas, melalui jendela), menjadi cemburu, dan ia buru-buru pergi meninggalkan tempat, takut Rin melihatnya.
Rin dan Kaito pun meninggalkan kelas, sambil bergandengan tangan dan tertawa bersama.
"Rin, aku menunggumu daritadi." Kata Len yang tiba-tiba muncul dari belakangnya. Rumah Rin dan Len bersebelahan. Rin hanya tinggal sendirian, jadi, Len sering menjemput Rin. Begitupula ketika pulang sekolah, mereka sering pulang bersama.
"E-eh. Len. Maafkan aku!" Rin kaget dan merasa bersalah pada Len.
"Ya. Mari kita pulang!" Len tiba-tiba menarik tangan Rin dan mengajaknya pulang. Mereka berdua berlari meninggalkan Kaito sendirian.
"K-kaito! Aku pulang dulu. Bye!" teriak Rin dari kejauhan, sambil masuk ke dalam mobil. Kaito hanya tersenyum. Miku tiba-tiba menepuk pundak Kaito.
"Hai! Mengapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Miku sambil ikutan tersenyum.
"Ah, Miku. Tidak. Aku tadi mengajak Rin ke pesta dansa."
"Apa jawabannya?"
"Ia mau!" Kaito tersenyum kecil di bibirnya.
"Baguslah kalau begitu! Rin daritadi saat istirahat terlihat bingung karena belum mendapatkan pasangan."
"Benarkah?"
"Ya! Baiklah, aku pulang dulu. Bye, Kaito!" Ucap Miku sambil melambai-lambaikan tangannya lalu berlari.
"Bye!" Kata Kaito sambil berjalan pulang.
Saat di dalam mobil..(Rin dan Len)
"Len, kau kenapa sih? Tidak biasanya kau begini." tanya Rin sambil menatap wajah Len yang agak kesal.
"Tidak apa-apa. Memangnya kenapa?" Len jadi cemberut.
"Kau jadi suka ngambek gitu. Tidak enak dilihat tau!"
"..." Len tambah cemberut.
"Baiklah kalau tidak mau cerita." Rin jadi ikutan ngambek.
"Kau sangat menyebalkan!" lanjut Rin.
Mereka berdua pun turun dari mobil tanpa menyapa satu sama lain dan langsung masuk ke dalam rumahnya masing-masing.
'Huh. Len menyebalkan! Sangat menyebalkan!"' gerutu Rin dalam hatinya.
'Aku tahu kalau Miku telah mengajakku, aku pun tidak bisa menolak ajakan seorang perempuan, apalagi Miku. Hatinya mudah hancur..' Len menjadi bingung.
Please Review :D
