Genre : Romance /?
Rate : T
Pairing : Kurapika x Kuroro
Language : Indonesia
TG, KuroFemKura
Kurapika bertemu lagi dengan seorang pria yg sangat dibencinya sejak SMP. Tetapi pria itu selalu menyelamatkan nya dan juga mengajarkan nya apa itu cinta.
FANFIC PERTAMA GUE WOOY, BIKIN LU SAKIT MATA :'v
Gadis itu berjalan melewati gerbang menuju koridor sekolah. Dia adalah Kurapika, perawakan nya memang tomboy, itu mengapa gadis itu memiliki rambut yang pendek sedikit diatas bahu berwarna pirang cerah bagaikan sinar matahari. Wajah nya yg cantik dan manis, tak lupa wajah nya yg terlihat polos itu juga. Tak heran pun banyak pria disekolah yg mengidamkan nya. tapi mengertilah, gadis ini seakan "Snow Woman". belum ada satupun pria yg dapat menakhlukan nya.
Gadis itu berjalan dengan santai nya, tanpa memperdulikan apapun. Wajahnya dingin,dan hatinya yg seolah beku, tak peduli apapun.
Kelas 2-A, kelasnya untuk sampai tahun depan sebelum dia menjadi murid kelas 3. Terdengar suara berisik gadis-gadis dikelas. Kurapika sudah mengira apa yg sedang teman-temannya itu lakukan, bukan pelajaran yg mereka bicarakan, bukan pun masa depan. Melainkan gosip-gosip keseharian yg entah datang dari mana.
"… Kurapikaaa!" seorang gadis bersurai biru yg dikenal dengan Neon Nostrade menyapa nya. Dia adalah satu-satunya gadis yg dekat dengan Kurapika. Ya, bisa dibilang, teman dekat? Sahabat? Ah, tidak. Masih ada satu gadis lain yg juga dekat dengan nya, Machi. Sama seperti Kurapika, dia adalah gadis berwajah dingin, dengan penampilan seadanya, tapi tidak mengurangi kecantikannya!
"hn" jawab Kurapika seadanya, lalu duduk dibangkunya yg berada di dekat jendela, di bangku ke 3. Tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang. Tempat yg sempurna, dia bisa langsung menatap keluar memandang langit cerah.
"Kurapika, aku bilang apa. Seharusnya kau meresponku dengan respon yg lain, tidak hanya 'hn' apa kau tidak memiliki kata lain selain itu.." protes Neon dengan wajah yg dicemberutkan, sungguh terlihat imut, tapi tentu saja belum dapat menyaingin wajah manis Kurapika.
"hhhh.. lebih baik daripada tidak ku respon." ucap Kurapika. Wajah dingin nya masih dia pasang seolah dia tidak peduli dengan apapun. Mendengar perkataan Kurapika, gadis bermarga Nostrade itu hanya mencibir sambil memanyunkan bibirnya.
"Kurapika, kau tahu, di kelas sebelah ada murid baru?" ucap Machi, sambil membaca buku fiksi entah berjudul apa.
"Hei! bukan di kelas sebelah, tapi dia murid kelas 3, bodoh" tegas Neon
"ya.. ya" kata Machi dingin nan seadanya
"memang pen…."
"KYAAAAA…. KURORO SENPAI"
Belum selesai Kurapika berkomentar , teriakan para gadis telah menyela kata-katanya. Refleks dia menatap keluar kelas nya. Terlihat sesosok pria, dengan tubuh tinggi tegap, kulit putih pucat, dan terlihat benda, seperti perban yg terlilit di dahi nya. Kurapika mengernyitkan dahi nya lalu berkata..
"dunia ini memang sempit yah" ucap kurapika sangat pelan, hampir tak terdengar.
"hah? Apa?" ucap Neon yg penasaran
"tidak apa-apa, ah liat sensei datang" ucap Kurapika mencoba mengalihkan pembicaraan. Memang temannya yg satu ini sangat cerewet dan ingin tahu segala urusan orang lain, beda dengan Machi, hanya sedikit hal yg membuat nya tertarik. Misalnya, Hisoka murid kelas 3? Diam-diam Machi melihat kearah Kurapika. sepertinya dia tahu apa yg dikatakan Kurapika tadi.
Pelajaran biologi pun dimulai karena Satotz-Sensei sudah berada di depan kelas. Pikiran Kurapika melayang, mengingat kejadian saat dia SMP dulu.
-FLASHBACK-
"KAU!" desis Kurapika, wajah marah nya itu sungguh terlihat manis.
"seharusnya aku tidak mengikuti apa katamu!"
"benarkah, lalu bagaimana caramu berterima kasih padaku, aku sudah menyelamatkan nyawamu. Jika aku tidak menarik mu kepelukan ku, kau sudah mati tertabrak truk container saat itu. Hanya ini yg aku mau, ucapan terima kasih mu, seperti ini." ucap pria itu, Kuroro, dengan wajah dingin nya. Kurapika mengertakan gigi nya. Dia benar-benar kesal! Kini tubuh nya telah basah kuyup, kecuali wajah manis dan rambutnya, bagian itu tidak terlalu basah. Ya, Kuroro tadi menyuruh Kurapika datang ke atap sekolah saat sekolah sudah sepi. Tanpa ia ketahui Kuroro langsung menyiram nya dengan se-ember air saat Kurapika membuka pintu atap. Kini bagaimana dia bisa pulang, baju nya basah kuyup. Orang-orang pasti akan menatapnya aneh. Menganggap dia gadis aneh, stress atau apalah.
"aku.. aku sangat MEMBENCIMU!" teriak Kurapika kencang, hampir saja telinga pria tampan di depannya itu tuli.
"oh ya?" ucap Kuroro. Lalu ia melemparkan baju, yg terdiri dari blus tanpa lengan, rok sepaha, dan jaket rajutan. Pakain yg manis untuk wanita tetapi sungguh pakaian yg menjijikan menurut Kurapika. "pakai itu" lanjutnya dengan datar.
"HAH, KAU GILA" teriak Kurapika kembali. "AKU TIDAK AKAN MEMAKAI PAKAIAN BODOH SEPERTI ITU!"
Kuroro pun berjalan menutup pintu atap, kemudian menatap Kurapika. Dia berjalan perlahan menghadap Kurapika.
"kalau begitu, aku yg akan memakaikan itu padamu" ucap Kuroro enteng, dia lalu mendekati Kurapika. Kurapika mundur selangkah, namun Kuroro melangkah lagi mendekatinya.
"k-kau gila, otak mu sudah tidak berfungsi dengan baik" ucap Kurapika gemetaran, belum lagi merasa dingin akibat tubuhnya yg basah, kini dia saat ini sungguh merasa takut, Kuroro tiba-tiba terlihat berbeda. Kuroro pun lalu menarik tangan Kurapika, dan segera memegang kancing seragam Kurapika yg paling atas, hendak membuka nya.
Mata Kurapika langsung membalak. Baru satu kancing yg Kuroro buka,refleks ia langsung mendorong Kuroro kencang.
"KAU MEMANG PRIA GILA. AKU MEMBENCI MU!" teriak Kurapika, seraya berlari dengan pakaian nya yg basah. Kini wajah pria itu terlihat sangat memuakan baginya.
-FLASHBACK END—
"Pika.. pika… Kurapika!" panggil seseorang pada dirinya. Oh tidak, sedari tadi dia melamun, jadi dia tak menyadari seseorang yg tengah memanggilnya.
"hah, apa?" seketika Kurapika mendongkak, mata nya membelalak. Di depan nya tengah berdiri seorang pria tampan, bertubuh tinggi tegap. Siapa lagi kalau bukan Kuroro. Ternyata dia melamun selama pelajaran biologi dan sampai pelajaran itu selesai. Kurapika menatapnya dengan tatapan tidak percaya plus bingung. Sedang apa pria itu dikelas nya. Dan yg lebih penting, UNTUK APA PRIA ITU MEMANGGILNYA. Bisa-bisa dia menjadi bulan-bulanan para fangirl pria itu.
"hh…" terdengar helaan nafas Kuroro. Tanggan nya kini dimasukan kedalam saku celana nya. "aku perlu bicara denganmu" jantung Kurapika serasa berhenti. Dia langsung mengedarkan pandangan nya ke sekeliling kelas, semua orang dikelas memandangnya. Untung saat ini belum waktunya istirahat, jadi murid-murid dari kelas lain tidak mengatahui ini. Neon sahabatnya menatap dirinya bingung sambil memegang kipas tangan berwarna pink. Sedangkan Machi menatapnya sambil melipat kedua tangannya diatas meja, jangan lupa dengan wajah datarnya itu. Dengan seketika Kurapika mengingat, apakah tadi pria itu memanggilnya dengan nama kecil nya. Oh tidak, itu masalah besar.
"saat jam istirahat, jangan kemana-mana" ucap pria itu datar dan berlalu begitu saja. Melihat Kuroro berlalu, para gadis langsung berteriak kegirangan, terpesona dengan wajah tampan Kuroro. Kurapika serasa ingin mati, dia benar-benar membenci pria itu!
Seketika wanita yg ada dikelas nya mengerubuni nya.
"KURAPIKA, KURORO SENPAI SIAPA MU?"
"KURAPIKA, KENAPA KAU BISA KENAL DENGAN KURORO SENPAI?"
"KURAPIKA, APAKAH KAU MENJALIN HUBUNGAN DENGAN KURORO –SENPAI?! HUWAAA AKU TIDAK TERIMA"
"KURAPIKA, KAU JAHAT SEKALI PADAKU"
"KURAPIKA, KENAPA KURORO-SENPAI MEMANGGILMU DENGAN SEBUTAN PIKA. HUWAAAA"
Kata-kata teman-temannya itu membuatnya pusing. Telinga nya panas seketika, wajahnya memerah menyaingi tomat..
"t-tidak kok, aku tidak mengenalnya.. emm dia… emm.. aah, dia tadi pagi menabrakku. Mungkin dia mau mengembalikan sesuatu padaku" hanya itu ide yg ada di otak Kurapika. Sungguh, dia juga kaget mengapa pria itu tiba-tiba mendatanginya.
"SEMUANYA DUDUK" seketika teriakan Pakunoda-Sensei langsung menghentikan semua ocehan para gadis dikelas. Semuanya langsung duduk ditempatnya masing-masing. Kurapika langsung menghela nafas lega.
SKIP
Sesuai perkataan Kuroro tadi dia menunggu dikelas. Tetapi hatinya terasa bimbang. Haruskah dia mendengarkan kata pria itu lagi? Dia tidak mau dipermainkan habis-habisan seperti waktu dulu. Kelas kini telah kosong, lorong pun. Semua murid berhamburan ke kantin untuk mengisi tenaga mereka kembali. Kurapika tidak merasa lapar sama sekali, entah mengapa napsu makan nya hilang begitu saja mengingat perkataan pria tadi.
"haruskah aku tidak menuruti perkataanya" ucap Kurapika dalam hati. Dia merasa sangat bingung, dia tidak mau menjadi gadis yg tidak menurut, tetapi dia benci pria itu. Setelah lama bergulat dengan pikiran nya sendiri, Kurapika pun menemukan jawabannya.
"ya, untuk apa aku menuruti kata-katanya. Memang dia siapa!" Kurapika lalu bangkit dari bangkunya hendak keluar dari kelas, baru saja dia sampai di depan pintu kelas, seseorang langsung mendorong nya hingga dia jatuh terbaring.
"aakh" erang Kurapika kesakitan, bagaimana tidak, punggunya telah terbentur lantai yg keras dan dingin. Diam-diam dia mengutuk seseorang yg membuatnya terjatuh seperti ini.
Matanya langsung membalak melihat Kuroro, mengambil posisi diatas nya sambil mencengkram kedua tangan gadis itu.
"KAU"
"sudah kubilang, kau tunggu dikelas" ucap Kuroro. Posisi mereka kini dekat sekali. saking dekatnya Kuroro dapat mencium aroma manis tubuh Kurapika.
"aku tidak menyangka, kita bertemu lagi, orang udik" ucap Kuroro tepat di telinga Kurapika, membuat si empunya merinding merasakan hafas si pria. Menyadari kata-kata yg tadi pria itu ucapkan, Kurapika berteriak marah
"A-AKU BUKAN ORANG UDIK, BODOH"
" wajah mu yg memerah itu terlihat sangat bodoh" ucap Kuroro. Wajah Kurapika langsung memerah, entah marah, atau malu. Pasalnya wajah pria itu begitu dekat, dengan wajahnya, mungkin hanya berjarak 3 cm?
"MENJAUH KAU DARIKU!" ucap Kurapika, sekuat tenaga ia mendorong Kuroro hingga pria itu menyingkir. Kuroro pun bangkit, sedangkan Kurapika masih terduduk dilantai kelas nya.
"apa?" ucap Kurapika. Kuroro menaikan sebelah alisnya
"apa yg ingin kau bicarakan" kini wajah Kurapika benar-benar menyaingi tomat.
"tidak ada, aku hanya ingin menyapamu, orang udik. Aku tidak menyangka kau sekolah disini. Kau kan udik" ucap Kuroro enteng, dia merasa senang melihat wajah kesal gadis dihadapannya itu.
"AKU TIDAK UDIK, KAU YG UDIK, BODOH!" ucap Kurapika, selanjutnya dia berdiri dan meninju pipi pria itu hingga memerah. Pria itu hanya meringis kesakitan.
"apa yang kau lakukan, udik?!" ucap pria itu marah, gadis itu berani meninju wajah tampan nya hingga hidung nya mengeluarkan darah.
"itu, hadiah dari ku. Untuk 2 tahun yg lalu" balas Kurapika marah
Kuroro memandang gadis itu sejenak
"Gadis udik" ucapnya berlalu dari kelas itu. Sebelum dia benar-benar pergi, dia diam di depan pintu.
"pulang sekolah, jangan kemana-mana.. atau kau akan ku hukum" ucap Kuroro lalu berlalu begitu saja dari pandangan Kurapika.
"MEMANG KAU SIAPA?!"
TBC
NOTE : buat yang gak ngerti kenapa Kuroro tiba-tiba ada di kelas Kurapika, jadi tuh Kurapika selama pelajaran Biologi dia ngelamun, flashback dia. Tanpa sadar dia ngelamun sampai mapel Biologi selesai. itukan waktunya pergantian mata pelajaran. kalau kelas Kurapika ganti jam mata pelajaran berarti otomatis kelas lain juga kan, tapi guru mata pelajaran selanjutnya kan gak mungkin saat bel langsung ada dikelas, jadi si Kuroro nyelinap keluar kelas sebelum guru mata pelajaran selanjutnya dikelasnya dateng, buat ke kelas Kurapika. dan selain itu, himitsu yah :3
typo, lebay, alay, gaje, gak masuk akal, acak-acakan, mati aja lu :'v
ini ada yg baca gak sih? jelek yah :'v
komentar dong
