I'M A LONER
PAIRING :SASUNARU,ITAKYUU,AND OTHER PAIR.
GENRE : ROMANCE,DRAMA.
RATING : T
SUMMARY : "HEI! JANGAN LARI KAU PENCURI!/SIAPA KAU!?KAU MILIKKU PUJAAN HATIKU/HENTIKAN,SASUKE!/AKU JUGA MENCINTAIMU,SAYANG/BOYxBOY/YAOI
a/n: saya author baru di dunia perfanfic-an,jadi author hanya meminta anda untuk membaca dan menilai fanfic ini.
I HOPE YOU LIKE IT~
.
.
.
.
.
~enjoy~
.
.
.
.
.
SOMEONE POV.
Aku berjalan ditengah keramaian pasar baghdad. Sesekali kutolehkan kepalaku kekanan dan kekiri. Memantau beberapa orang berpakaian prajurit kerajaan yang tengah mencari diriku.
Aku menemukan sebuah kedai yang kurasa cukup aman untuk dijadikan tempat persembunyian dan juga tempat yang cukup bagus untuk dijadikan tempat bermalam.
Kulangkahkan kakiku menuju kedai yang tampak ramai itu. Kuhiraukan tatapan penuh ketertarikan dari orang-orang yang melihat parasku yang memakai cadar untuk menutupi parasku.
Aku mendudukkan diriku disebuah kursi kosong dengan meja yang tak ada yang menempati itu.
Seorang pelayan mendekat kepadaku tanpa aku panggil. Aku rasa sang pelayan penasaran wajahku yang kututupi dengan cadar.
Sang pelayan pria itu tersenyum kepadaku dan bertanya.
" anda,ingin pesan apa,nona ? " tanyanya dengan senyum yang mungkin dapat melelehkan hati setiap wanita.
Tapi,tidak berlaku untukku.
" aku hanya ingin pesan sebuah kamar untuk tiga hari bermalam juga beberapa roti dan segelas air putih,tuan. Dan aku ingatkan bahwa aku ini adalah seorang LAKI-LAKI " aku menekankan kata laki-laki pada sang pelayan pria yang langsung membulatkan kedua matanya.
" oh! Maafkan aku tuan! Aku kira kau adalah seorang gadis melihat parasmu yang elok. Apalagi bila kau melepaskan cadar yang menutupi kecantikmu " kata sang pelayan yang entah memuji atau menghinaku.
Manik saphireku memberikan deathglare kepada sang pelayan pria yang hanya menyengir melihat tatapanku yang sepertinya tak berpengaruh.
" baiklah non –ups maksudku tuan. Pesananmu akan segera aku antar " ucap sang pria yang langsung berjalan menuju sebuah tempat yang kuyakini adalah dapur.
Setelah kepergian sang pelayan aku segera mengedarkan pandangaku mengawasi sekitar. Mencari keberadaan para penjaga istana yang sedari tadi mengejarku.
Hah. . .
Aku menghela napas lega menyadari tak adanya kehadiran sang penjaga sejauh mataku memandang.
Kurasa,tempat ini bagus untuk dijadikan tempat bermalam selama tiga hari ini.
Kudo'akan saja para penjaga tak menemukanku.
.
.
.
.
.
END OF SOMEONE POV.
.
.
.
.
.
NORMAL POV.
Terlihat seorang pelayan laki-laki yang tadi menanyai lelaki cantik bercadar tadi sedang membawa nampan berisi beberapa potong roti dan segelas air putih.
Ia tersenyum melihat pria yang tadinya ia anggap seorang gadis tengah melihat sesuatu yang tampaknya sangat menarik hingga tak menyadari kehadiran sang pelayan yang berada disampingnya.
Sedikit kesal,sih. Karena jarang sekali ada yang tak menganggap kehadirannya padahal sang pelayan yakin bahwa wajahnya pasti dapat menaklukkan hati semua orang dengan disertai senyuman mautnya.
Tapi... pengecualian khusus untuk lelaki didepannya yang cukup menarik dan eksotis didepannya ini.
" ekhem " sang pelayan berdehem.
Membuat lamunan sang pria bercadar buyar karena suara bass sang pelayan.
" eh? Apakah pesananku sudah siap? " tanya sang pria bercadar kepada sang pelayan.
" sudah,tuan berparas cantik " jawab sang pelayan kepada sang pria bercadar.
Mendengar panggilan yang ditujukan untuknya,dahi sang pria berkedut kesal karena disebut cantik.
'Oh,tuhan. Bisakah sekali saja ada seorang gadis cantik berbadan sexy yang memujiku tampan?' batin sang pria memelas dengan aura suram yang menguar dibelakangnya.
Padahal,menutut author mustahil ada yang memanggil dia tampan!
-Oke,back to story!
" apa kau berniat menggodaku? "
" oh,tentu saja aku tak berniat menggodamu tuan. Aku hanya membeberkan kenyataan yang aku liaht. " ujar sang pelayan dengan tampang innocent yang sengaja dibuat-buat.
Sang pria bercadar hanya mendengus kesal yang melihat tampang sang pelayan yang menurutnya menjijikkan.
" sudah! Mana pesananku? " tanya sang pria bercadar,sewot.
" ini,silahkan dinikmati tuan " ujar sang pelayan sambil mengedipkan matanya sebelum berlalu meninggalkan sang pria bercadar yang kepalanya mendidih.
Sang pria menghela napas melihat sang pelayan genit telah berlalu pergi meninggalkan mejanya.
Ia hendak membuka cadarnya. Tapi,dia urungkan melihat tatapan semua pengunjung yang mayoritas bergender laki-laki.
Bahkan,pelayan yang tadi menggodanyapun langsung melihat kearahnya.
" palayan! " serunya memanggil pelayan untuk datang ke mejanya
" ya,tuan? " tanya seorang pelayan bergender wanita. Ia tampak tak tertarik dengan penampilan sang pria bercadar.
Sang pria bercadar bersyukur yang mendatanginya bukanlah pria tadi.
" bisakah kau menunjukkan dimana letak kamarku. Oh! Dan juga,tolong bawakan nampanku? " pinta-atau yang lebih bisa disebut perintah-nya kepada sang pelayan wanita.
Sang pelayan wanita membawa nampan itu dengan malas-malasan.
" silahkan ikut saya,tuan " ucap wanita itu. Ia menguap bosan sambil berjalan kesebuah tempat yang diduga oleh pria bercadar adalah sebuah penginapan.
TAP
TAP
" ini kamar anda,tuan-"sang pelayan membuka sebuah pintu kayu berwarna coklat " Saya menaruh makanan anda disini,ini kunci anda dan saya akan menagambil nampan anda jika sudah selesai nanti. Jika anda mebutuhkan sesuatu silahkan panggil saya. " jelas sang pelayan panjang lebar.
Sang pria bercadar langsung memasuki kamar untuknya selama tiga hari. Meneliti apa saja yang ada didalam kamarnya
Tempat ini tidak terlalu luas. Hanya ada sebuah kasur,lemari pakaian,sebuah pintu yang diyakininya adalah kamar mandi,dan sebuah kaca setukuran dengan tubuh manusia. Tempat yang menurutnya cukup rapi.
Sang pelayan meninggalkan pria bercadar sendirian dikamar.
Namun,belum sempat ia melangkah. Sang pria bercadar memanggilnya.
" tunggu,terima kasih telah mengantarku,nona... "
" angelia key,kau bisa memanggilku akeira " ucap sang pelayan wanita dengan senyum yang tersungging dibibir tipisnya.
" ah! Terima kasih telah mengantarku,nona kei " ucap pria bercadar kepada wanita manis dihadapannya.
Kei hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih pria cantik bercadar dihadapannya.
" ya,sama-sama. Biacara soal nama. Aku ingin tahu siapa namamu,tuan? "
Pria bercadar menggigit bibir bawahnya sendiri mendengar pertanyaan dari sang gadis pelayan berwajah manis.
" err. . .namaku adalah. . . " sang pria bercadar ragu-ragu untuk menyebutkan namanya.
" kenapa? Apa anda keberatan? Jika anda keberatan tidak apa. Hanya sebuah nama saja "
" tidak apa-apa,namaku adalah namikaze naruto " ujar pria bercadar tu mantap.
" ah! Salam kenal,naruto " ucap kei dengan senyum yang terpatri diwajah manisnya.
" salam kenal juga,kei " balas naruto kepada gadis manis itu
" kuharap kita dapat menjadi teman baik selama aku menginap di penginapan ini " pinta naruto kepada kei.
TBC
Ini adalah ff pertama luna. Err... sebenarnya enggak sih... Cuma saja luna baru publish pertama kalinya di FFN.
SENANGNYA HATIKUUUUUU!
Ditunggu riviewnya ya,readerku sayang.
Mind to riview,please ;-)
