UNIMAGINABLE LOVE

(Chapter 1)

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto ; Cerita milik RainHug :D

Warning : Cerita abal, typo, alur aneh,etc

Rated : T

Genre : Romance, Family,…..

DLDR, Mohon review'nya ya…

This is my story… Enjoy please:D

.

.

.

.

"Bruk… Aduh kakiku sakit!" terdengar suara gadis remaja yang sedang kesakitan. Ternyata gadis itu adalah Haruno Sakura. Seorang gadis pandai yang bersekolah di Aradale Senior High School. Ia sekarang duduk di kelas XI. Wajahnya pun cukup cantik. Banyak pria di sekolahnya ingin menjadi pacarnya, namun Sakura masih belum ingin untuk berpacaran. Hati Sakura sangatlah polos dan ia juga seorang yang murah hati kecuali kepada satu orang. Lalu tak lama kemudian, terdengarlah seorang pria berkata, " Kamu kenapa Sakura? Tunggulah sebentar, aku akan segera kesana..." Pria itu adalah kakak tiri Sakura. Pria itu bernama Sasuke Uchiha. Ia biasa dipanggil Sasuke. Sasuke adalah seorang pria idaman bagi para wanita. Banyak sekali wanita yang menyukainya. Hal itu dikarenakan Sasuke berbadan atletis dan wajahnya sangat tampan. Ditambah lagi ia adalah seorang kapten tim basket. Sasuke adalah seorang mahasiswa di Heffron Fordham College. Meskipun pamornya di kampus tinggi, tapi ia adalah pria yang baik hati. Ia juga pernah diangkat menjadi murid teladan sewaktu ia masih bersekolah di Aradale Senior High School. Namun Sasuke yang baik hati ini tidak disukai oleh Haruno Sakura, adik tirinya. Haruno Sakura tidak bisa menerima kehadiran kakak tirinya itu dalam kehidupannya. Sakura pun sangat jarang berbicara dengan kakak tirinya itu. Ia hanya akan berbicara jika ia memerlukan sesuatu ataupun saat ayahnya berada di rumah. Jika bukan karena ada keperluan atau saat ada ayahnya, Sakura bersikap dingin dengan kakaknya itu. Jika dilihat, ia seperti memiliki dendam kepada kakak tirinya itu.

.

.

.

*Flashback*

"Sakura sayang... Dimana ayahmu sekarang?" Tanya seorang wanita cantik yang bernama Haruno Mebuki. Ia adalah ibu dari Haruno Sakura. Lalu terdengarlah suara anak kecil yang ternyata itu adalah Sakura kecil, " Aku tidak tahu Kaa-chan... Tadi Tou-chan bilang mau pergi sebentar dengan temannya..." Sambil menjawab pertanyaan ibunya, Sakura juga berlari kearah ibunya. "Kalau begitu Sakura ikut Kaa-san ya… Kaa-san, punya suatu kejutan untuk putri kecil Kaa-san yang cantik ini... Sakura-chan mau lihat?" kata Haruno Mebuki. Sakura yang mendengar kata kejutan langsung melompat-lompat kegirangan sambil mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia ingin melihat kejutan itu. Mebuki yang melihat tingkah laku anaknya itu, tidak bisa menahan rasa gemasnya. Sehingga ia mencubit lembut pipi putri kecilnya itu sambil berkata, " Aduh, lucunya putri kecil Kaa-san ini... Cantik pula…" Sakura kecil hanya tersenyum dan berkata, " Sakura-chan kan ingin seperti Kaa-chan... Kaa-chan sangat cantik dan baik hati…" Lalu sampailah mereka berdua di kamar Haruno Mebuki dan Haruno Kizashi, ayah Haruno Sakura. Mebuki mengambil sebuah kado yang dibungkus oleh kotak berwarna merah dari dalam lemari bajunya dan memberikannya kepada anaknya. Sakura yang mendapat kado itu langsung tidak sabar untuk membukanya. Ia membuka kado itu dengan terburu-buru. Setelah selesai membuka pita-pita yang melilit kado itu, Sakura melihat ada boneka beruang coklat yang sangat lucu. Sakura sangat menyukai boneka itu. Sakura berterima kasih kepada ibunya, Haruno Mebuki. Tanpa perlu ditanya lagi, sudah dapat dipastikan kalau Sakura sangat menyukai kado boneka beruang dari ibunya itu. Sakura memeluk boneka beruang itu dengan erat dan langsung berlari mengelilingi rumah tanpa menghiraukan keberadaan ibunya lagi.

Matahari sudah terlihat mulai meredupkan cahayanya. Dan pada saat itu Haruno Kizashi, ayah Sakura datang. Kizashi terlihat sangat kelelahan. Namun Sakura kecil tidak mengetahui apa yang dirasakan ayahnya karena ia masih terlalu kecil untuk dapat membedakan hal itu. Sakura berlari dengan membawa boneka pemberian ibunya. Sakura ingin Tou-san'nya melihat boneka itu. Kizashi yang lupa akan hari ulang tahun putri tunggalnya itupun tidak menanggapi apa-apa. Namun dari arah pintu dapur, terlihat Haruno Mebuki memberikan kode kepadanya. Kode-kode itu untuk mengingatkan Kizashi, bahwa hari ini adalah hari ulang tahun putrinya. Awalnya Kizashi masih belum bisa mengerti kode-kode yang diberikan Haruno Mebuki. Tapi tak berapa lama kemudian, Kizashi ingat dan langsung memeluk Sakura kecil sambil berkata, "Wah putri Tou-san ini sudah besar ya... Nanti kalau besar, Sakura ingin menjadi apa?" Sakura tersenyum manis dan berkata, " Sakura ingin menjadi seperti Kaa-chan... Kaa-chan adalah perempuan tercantik di dunia ini... Sakura ingin cantik seperti Kaa-chan..." Haruno Mebuki yang mendengar perkataan putrinya sangat senang sekaligus terharu. Sehingga tanpa sadar, Mebuki berjalan mendekati putri dan suaminya yang sedang berpelukan. Sakura yang melihat Kaa-san'nya mendekat langsung berkata, " Peyuk… Peyuk…" Sambil berkata demikian, Sakura mengulurkan kedua tangannya kearah Kaa-san'nya itu.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun telah dilalui Sakura. Hari-hari Sakura sangatlah indah. Sakura sekarang sudah berumur 9 tahun. Sakura sangat disayangi oleh Haruno Mebuki dan Haruno Kizashi. Sakura tidak pernah kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya itu. Namun sayang, kebahagian Sakura harus hilang saat Haruno Mebuki mengalami kecelakaan dan ia dinyatakan meninggal oleh dokter. Sejak saat itu hari-hari Sakura berubah 180°. Sakura harus kehilangan kebahagiannya sejak saat itu. Hari-hari Sakura menjadi suram. Sakura yang ceria, sekarang sudah berubah menjadi Sakura yang pendiam dan tertutup. Namun jika dilihat secara detail, Haruno Kizashi adalah orang yang menyebabkan kecelakaan itu secara tidak langsung. Karena sebelum kecelakaan itu terjadi, Haruno Mebuki melihat suaminya, Haruno Kizashi sedang berjalan dengan seorang wanita. Melihat hal itu hati Haruno Mebuki langsung dipenuhi rasa cemburu dan kecewa. Ia mengira kalau suaminya, Haruno Kizashi sedang berselingkuh dengan wanita tersebut. Sehingga Mebuki memutuskan untuk pergi dari tempat itu. Mebuki yang sedang dilanda rasa sedih itupun menjadi kurang waspada, sehingga saat ia menyeberang jalan ia ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Karena kecelakaan itulah Mebuki harus merelakan nyawanya. Mebuki tidak dapat mengelak dari kenyataan yang ada, bahwa ia harus meninggalkan putri dan suaminya dengan cara seperti ini. Sebenarnya wanita yang sedang berjalan dengan Haruno Kizashi adalah Uchiha Mikoto. Wanita itu adalah istri dari Uchiha Fugaku, sahabat Haruno Kizashi. Uchiha Fugaku telah meninggal dunia 3 bulan yang lalu karena ia mengidap penyakit kanker hati stadium lanjut. Tidak ada tindakan yang dapat dilakukan dokter untuk menyelamatkan nyawa Uchicha Fugaku, sekalipun ia adalah seorang Uchiha. Para dokter di berbagai tempat telah mengangkat tangannya karena kemungkinan untuk hidup bagi Fugaku sangatlah kecil. Hanya mukjizat yang dapat menyembuhkannya dari penyakit kanker hati itu. Di akhir hidupnya, Fugaku berpesan kepada sahabatnya, yang tak lain adalah ayah Haruno Sakura. Ia berpesan agar Kizashi berjanji untuk tetap menjaga istrinya, Uchiha Mikoto dan putranya, Uchiha Sasuke. Namun belum sempat Kizashi menyanggupi hal itu, Fugaku telah menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan sahabatnya itu. Dalam keadaan sedih dan bimbang, Kizashi membulatkan tekadnya untuk berbuat sesuatu. Kizashi berjanji untuk memenuhi permintaan terakhir dari sahabatnya itu. Ia berjanji untuk menjaga dan melindungi Mikoto serta Sasuke demi permintaan terakhir sahabatnya itu.

19 Oktober 20**

Haruno Kizashi mengajak Uchiha Mikoto untuk makan siang bersama. Dan sayangnya, pada hari itu juga istrinya, Haruno Mebuki juga berada di tempat yang sama. Sehingga terjadilah kecelakaan maut itu.

*Flashback End*

.

.

.

Tiba-tiba terdengarlah suara wanita yang bertanya, "Sasuke, apa yang telah terjadi? Apa yang terjadi dengan adikmu? Apakah dia baik-baik saja?" kata wanita itu dengan nada khawatir dan sambil berlari menaiki tangga untuk melihat keadaan Sakura. Wanita itu adalah ibu Sasuke, Haruno Mikoto. Sambil mengobati kaki Sakura, Sasuke berkata, "Sakura tidak apa-apa kok Kaa-san… Tadi Sakura tergelincir dari tangga dan sekarang sedang aku obati…" Mikoto sangat khawatir dengan keadaan Sakura saat itu. Namun saat ia ingin masuk kedalam kamar Sakura, Sakura berteriak,"Pergi kau pembunuh! Jangan pernah masuk kamarku! Aku tidak ingin kamarku dimasuki oleh seorang pembunuh tidak tahu malu seperti kau! Pergi!" Mikoto yang mendengar hal itu hanya dapat menghela nafas. Ia sudah berkali-kali mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Sakura. Ia sudah mulai terbiasa dan tidak memepermasalahkan itu lagi Lalu ia menjawab," Maaf sayang... Kaa-san kesini hanya ingin melihat keadaanmu... Kaa-san sangat khawatir dengan keadaanmu sayang... Dan bukan Kaa-san yang membunuh ibumu..." Sakura tidak mau mendengarkan penjelasan dari ibu tirinya itu, lantas berkata,"Sudah pergi sana! Aku tidak perlu aktingmu yang berpura-pura mengkhawatirkanku! Aku sudah muak dengan wajah pembunuhmu itu! Pergi dari sini! Dan jangan harap aku akan memanggilmu dengan sebutan Kaa-san!" Mikoto menjadi sangat sedih dan ia langsung berlari turun ke lantai bawah. Mikoto berjalan menuju ruang keluarga. Disana ia duduk serta menangis. Ia tidak menyangka jika Sakura tega berkata seperti itu kepadanya. Mikoto sangat menyayangi Sakura. Namun Sakura tidak pernah membalas kasih sayangnya. Ia sangat sering dimaki-maki oleh Sakura. Sakura menganggap Mikoto lah yang membunuh ibunya, Haruno Mebuki. Mikoto sudah berkali-kali ingin menjelaskan kepada Sakura tentang kebenaran mengenai kematian Haruno Mebuki, namun Sakura tidak pernah menghiraukan semua perkataan Mikoto. Hal yang sama juga terjadi dengan Sasuke. Sasuke juga diusir dari kamar Sakura. Padahal Sasuke yang mengobati luka di lutut dan siku Sakura. Sakura sangat emosi dengan Mikoto sehingga ia juga melampiaskan emosinya kepada Sasuke, anak Mikoto. Sasuke menerima semua makian Sakura dan berkata, " Baiklah, aku akan pergi... Jika kamu perlu bantuan, panggil saja aku... Aku akan segera kemari..." Setelah berkata demikian, Sasuke pergi meninggalkan Sakura sendirian di kamarnya dan berjalan menuju ruang keluarga tempat ibunya menangis.

Sesampainya Sasuke di ruang keluarga, ia melihat ibunya sedang menangis. Lalu Sasuke berkata, " Kaa-san... Apakah Kaa-san baik-baik saja? Apakah Kaa-san memerlukan sesuatu? Aku akan berusaha mencarikannya untuk Kaa-san selama aku bisa..." Dan Mikoto pun menjawab, " Kaa-san tidak apa-apa... Kaa-san hanya perlu waktu untuk sendiri... Bisakah Sasuke meninggalkan Kaa-san sendiri untuk beberapa waktu?" "Baiklah... Jika itu keinginan Kaa-san..." kata Sasuke sambil meninggalkan ibunya di ruang keluarga. Di dalam kamar Sakura, hal yang sama juga terjadi. Sakura menangis setelah mengusir Sasuke dan ibu tirinya itu. Sakura menangis karena ia teringat dengan ibunya. Sikap Mikoto padanya sama persis seperti sikap ibunya, Haruno Mebuki kepadanya. Sebenarnya Sakura sangat ingin berbaikan dengan Lorraine, namun rasa bencinya mengalahkan rasa itu. Di mata Sakura, Mikoto adalah seorang pembunuh yang sangat jahat. Karena Mikoto telah membunuh ibunya dan karena Mikoto juga, ia kehilangan masa-masa bahagianya bersama ibunya. Apapun yang dilakukan Mikoto adalah salah di mata Sakura. Tak ada satu hal pun yang dapat menghapuskan kebencian Sakura kepada Mikoto. Sakura hanya mau berbicara dengan Mikoto jika ayahnya berada di rumah. Sakura tidak ingin menyakiti hati ayahnya, Haruno Kizashi. Namun jika ayahnya sedang tidak berada di rumah, Sakura selalu bersikap dingin dengan ibu tirinya itu. Sakura sering kali menganggap Mikoto tidak ada di rumah itu. Sasuke yang melihat hal itu sering kali ingin memberitahukannya kepada ayah tirinya, Haruno Kizashi. Tapi ibunya tidak mengizinkan Sasuke untuk memberitahukan hal itu kepada Kizashi dengan alasan agar Kizashi tidak terbebani oleh masalah kecil seperti ini. Sasuke tidak ingin menyakiti hati ibunya, maka sampai saat ini Sasuke belum memberitahukan hal ini kepada ayah tirinya itu.

Di SMA Aradale, Sakura terkenal dengan keceriaan dan kepandaiannya. Di sekolah Sakura selalu terlihat ceria. Sakura tidak pernah menampakan wajah sedih dan sakitnya di depan orang lain. Sehingga tidak ada yang menyangka jika Sakura berada di keluarga yang tidak bahagia. Teman-teman dekatnya seperti Ino, Hinata, Ten-ten pun tidak mengetahui bahwa Sakura sangat tersiksa jika harus berada di rumahnya. Sering kali Sakura menginap di rumah Ino atau Hinata jika ayahnya sedang pergi untuk urusan pekerjaan. Sakura menginap di rumah sahabatnya itu dengan alasan ia ingin belajar kelompok ataupun ingin bermain dengan temannya itu. Di SMA Aradale ini ada satu pria yang sangat menarik perhatian Sakura. Nama pria ini adalah Namikaze Naruto. Pria ini biasa dipanggil Naruto. Naruto duduk di kelas XI, sama seperti Sakura. Saat ini Naruto menjabat sebagai kapten tim basket laki-laki di SMA Aradale. Sebenarnya Naruto juga memiliki rasa ketertarikan dengan Sakura. Namun karena Naruto sering mendengar bahwa banyak teman-temannya yang sakit hati karena ditolak cintanya oleh Sakura, maka Naruto kurang percaya diri untuk menyatakan cintanya kepada Sakura. Sakura pun juga malu untuk mengungkapkan perasaannya kepada Naruto karena Naruto banyak disukai oleh teman-temannya di SMA Aradale. Sakura takut bersaing dengan gadis-gadis itu. Sakura merasa bahwa dirinya jauh lebih jelek daripada gadis-gadis itu. Sehingga sampai saat ini Sakura masih memendam perasaan sukanya kepada Naruto tanpa ada seorang pun yang tahu tentang hal itu kecuali Sakura sendiri. Teman Sakura, Sabaku Temari, yang biasa dipanggil Temari juga menyukai Namikaze Naruto. Temari menyukai Naruto saat masih berada di kelas X. Temari sudah sering kali menunjukkan cintanya di depan Naruto namun Naruto hanya menganggap Temari adalah teman seangkatannya, tidak lebih. Namun Temari bukan gadis yang mudah menyerah. Meskipun ia sudah sering kali ditolak oleh Naruto, ia masih terus saja berusaha untuk mencari perhatian Naruto. Entah dengan alasan jatuh di depan Naruto ataupun dengan alasan meminjam catatan Naruto. Sakura yang melihat hal itu juga merasa cemburu. Namun Sakura berusaha menutupinya agar sahabatnya, Temari tidak sakit hati dan tidak merasa kalau Sakura adalah teman yang berkhianat. Sakura sudah sering kali mencoba untuk menghilangkan rasa cintanya kepada Naruto demi persahabatannya dengan Temari. Namun ternyata Sakura tidak bisa melakukan hal itu. Hatinya tidak bisa dibohongi oleh sandiwara yang dibuat olehnya sendiri. Akhirnya Sakura mengorbankan rasa cintanya itu meskipun hatinya merasa sakit.

.

.

.

.

To Be Continue

Akhirnya selesai juga…

Maaf ya kalo ada typo dan alurnya yang aneh _

Belum ahli bikinnya, tapi mudah-mudahan para reader sekalian suka :D

Mohon review'nya ya.. Komentar, saran, kritik akan diterima dengan senang hati…

Dan untuk chapter selanjutnya mungkin agak lama, soalnya masih dalam proses ._.

Apalagi aku lagi mau ujian, mohon doa'nya ya :D

Thanks..

Salam hangat,

RainHug *peluk&cium

#laripontang-panting