All Character is Masashi Kishimoto©

No One Else

.

.

Ino Yamanaka

( X )

Itachi Uchiha

RATED : M

.

.

.

"Huwaah.. Kirei Desu yo Ne Itachi-Kun ?"

Gadis berambut pirang merentangkan kedua tangannya, seraya menutup kedua kelopak matanya ia menarik nafas, menikmati udara segar yang berhembus masuk kedalam kerongkongannya.

"Kau tidak pernah menceritakan bahwa kampung halamanmu ternyata indah"

Sang gadis kini ganti mendengus sebal, disebelahnya sang pria yang dipanggil Itachi terkekeh pelan.

"Untuk apa aku bercerita jika kau sendiri sudah berada disini?"

Seraya menyematkan senyumnya, Itachi menoleh menatap sang pujaan hati.

"Ah kau menyebalkan" Dengus sang wanita, seraya mengalihkan pandangannya.

"Bagaimana? Apa kau betah dengan suasana disini ?"

Masih menikmati pemandangan indah didepan matanya, si wanita mengangguk dan menatap tepat kedalam iris kelam pria disampingnya.

"Hm'm Itachi-kun "

"Lagipula akan lebih baik mengenal ibu Mikoto dan ayah Fugaku lebih dekat lagi"

Itachi tersenyum kecil lalu mengacak surai pirang gadis kesayangannya, "Sou Desu ka, ini akan menjadi kabar gembira untuk ibu dan ayah"

Sang gadis yang akrab disapa Ino meraih tangan Itachi yang terayun disampingnya, lalu menautkan tangannya.

Keduanya saling berpandangan, sebelum kemudian keduanya sama-sama menarik senyum.

"Ayo pulang, orang dirumah akan khawatir jika kita berlama-lama disini"

"Hai~ "

.

.

.

"Tadaima..."

Keduanya berujar secara bersamaan, lalu kembali menutup pintu, sesaat menatap lantai keduanya sama-sama menatap penuh kebingungan pada beberapa alas kaki yang berjajar dan hampir memenuhi area pintu masuk, dimulai dari sepatu hingga Heels.

Keduanya saling bertatapan, "Ibu tidak memberitahuku jika ada tamu sebanyak ini yang akan datang"

"Ibu juga tidak memberitahuku, Itachi-kun"

Keduanya secara bersamaan melepas alas kaki, lalu melangkah masuk menuju ruang tamu dengan rasa penasaran.

"Ayo Ino"

"Hai"

Keduanya jalan bersamaan, dan keduanya setengah terkejut saat mendapati ruang tamu dipenuhi oleh kerabat dekat mereka dan teman-teman dekat mereka masing-masing.

Antara terkejut dan senang, keduanya sama-sama masih terpaku.

"Sakura... ? Hinata ?

"Tenten ?" Manik Aqua Ino berpendar ditiap sudut ruangan, ia menutup mulutnya saat melihat teman-teman sekampusnya ikut serta.

Bahkan Itachi, "Shisui-san ? Nagato ?"

"Sudah, sudah, ayo masuklah" Celetuk salah seorang pria yang dipanggil Shisui.

"Oh ? Kalian berdua sudah pulang ? Masuklah, teman-teman kalian sudah lama menunggu"

Kali ini wanita paruh baya yang berujar, keduanya sama-sama mengangguk, dan masih dengan keterkejutannya, keduanya menghampiri teman-teman mereka.

Selanjutnya keduanya berbincang dengan teman-teman mereka yang tampaknya sudah lama menunggu kedatangan mereka.

"Kami sepakat untuk tidak memberitahukan kedatangan kami pada kalian, tidak sebelum kami merayakan pesta melepas lajang kalian"

Ino dan Itachi tersenyum canggung.

"Itachi omedetto Ne. Kau melewatiku selangkah lebih cepat"

Seperti biasa Nagato berbicara dengan penuh wibawa, Itachi tersenyum tipis "Hai Nagato, terima kasih"

"Ino-san jaga Itachi ya, biasanya jika ada masalah Itachi lebih memilih diam daripada mengeluarkannya. Bahkan untuk bertukar pikiran" Celetuk Shisui untuk yang kedua kalinya.

Ino melirik Itachi yang hanya diam, lalu menyematkan senyumnya pada Shisui.

"Hai Shisui-Nii, serahkan saja padaku"

Itachi menyikut Shisui.

"Shisui.."

oOOo

Upacara pernikahannya dengan Itachi Uchiha berjalan lancar, semua persiapan untuk pernikahanya lengkap, tidak ada masalah sedikitpun yang menghambat acara pernikahan keduanya.

Hingga ia dan Itachi dinyatakan sebagai pasangan suami istri yang sah, setelah melewati beberapa rangkaian acara dalam pernikahan mereka akhirnya Ino bisa bernafas lega.

Ia duduk dikursi kosong para tamu yang paling depan, sambil memperhatikan Itachi yang sepertinya kelelahan diajak berfoto oleh beberapa teman dan rekan kerjanya.

SLASSSH

"Oh tidak..!" Keluh Ino, ia menutup matanya agar terhindar dari lampu kamera yang berkedip saat mengambil gambarnya.

"Sakura..!" Dengusnya, mendengarnya Sakura dan dua temannya yang lain tertawa.

"Wah nona pengantinnya marah, seharusnya pengantin lebih banyak tersenyum biar para tamu yang datang tidak ketakutan"

Ino memutar matanya, "Harusnya kau meminta persetujuanku dulu sebelum memotretku " Sahut Ino.

"Hai Hai, oh ya Omedetto Ne.. Ino"

Ino mengangguk, "Hai Sakura Arigatou, kau cepatlah menyusulku.."

"Hai Hai, aku pasti akan menyusulmu. Kalau bisa dalam waktu dekat ini"

Ino dan Sakura tertawa secara bersamaan.

"Apa kau janji?"

"Tidak" Jawab Sakura, lalu melepaskan tawanya.

Ino mendesah malas. "Dasar"

"Ano Ino, Omedetto Ne"

Ino mengabaikan candaan Sakura saat mendengar Hinata memberinya ucapan selamat, Ino menyematkan senyumnya.

"Hai Hinata, Arigatou Ne ?"

Hinata mengangguk seadanya, dan disusul oleh Tenten.

"Omedetto Ino.."

Ino tersenyum simpul, "Terima kasih Tenten.. kau cepatlah menyusul dengan Neji" Goda Ino, seketika membuat telinga Tenten berdenging.

"Ino..!"

Ino tertawa, "Doushite ? Bukankah kau dan Neji berpacaran ?"

"Bukan! Kami ti– "

PLUKK

Ino menoleh saat Sakura menepuk pundaknya, bersamaan dengan Tenten yang kini menjeda kalimatnya dan lebih memilih memperhatikan seseorang yang ditunjuk Sakura.

Membuat Tenten, Sakura, terlebih Ino membulatkan matanya tak percaya.

Hinata yang bingung melihat ketiga temannya yang terdiam saat melihat sesuatu, kini mengikuti arah pandang ketiganya.

"Izuna Senpai Ka ?" Gumam Hinata, membuat ketiganya seolah tersadar, lalu memalingkan pandangan mereka keasal semula.

"Apa yang dilakukan orang itu disini ?" Tanya Sakura heran, ia sesekali melirik seseorang yang menjadi topik pembicaraan mereka.

"Apa kau yang mengundangnya Ino ?" Kali ini giliran Tenten yang bertanya.

"Tidak..! mungkin Itachi-kun" Jawab Ino lesu.

"Apa maksudmu dia temannya Itachi ?"

Ino menggeleng.

"Wakaranai" Jawab Ino semakin lesu.

"Sepertinya orang itu memang sengaja meninggalkanmu, Ino"

"Lihat, dia muncul lagi didepanmu dengan seorang wanita"

Ino melirik Izuna yang kini berjalan beriringan dengan Fugaku, mertuanya, Ino menautkan alisnya.

Apa maksudnya itu ?

Izuna terlihat seperti kenal dekat dengan ayah mertuanya, bahkan keduanya saling bercengkerama layaknya anak dan ayah.

Dekat sekali.

Jantung Ino seketika berdentum saat Izuna menghampiri Itachi, dan... yang membuat Ino sedikit Shock adalah ketika melihat keduanya saling berpelukan dan saling menepuk bahu.

Lalu berinteraksi seakan keduanya sudah kenal lama, keduanya terlihat akrab, tidak ada kekakuan disana.

Ino memilih menatap Sakura saat Itachi menunjuk keberadaannya pada Izuna.

Ino menggigit bibir bawahnya.

"Ino ? Kemarilah"

Jantung Ino serasa ingin melompat keluar saat mendengar permintaan Itachi, sebelumnya ia telah menduga ini, melihat seberapa akrabnya Itachi dan Izuna, Itachi pasti akan memanggilnya untuk memperkenalkan dirinya pada pria itu.

Ino menghela nafasnya gugup.

"Kau dipanggil Itachi, Ino, pergilah"

Tenten menegurnya.

"Pergilah, anggap saja pria itu orang yang tidak pernah kau kenal dalam hidupmu" Sakura menepuk punggungnya.

"Jika pria itu mengatakan yang tidak-tidak pada Itachi, kami yang akan menghadapinya" Sambung Sakura.

Ino hanya mengangguk, ia sangat menghargai kepedulian temannya, tapi tampaknya Izuna bukanlah pria yang seburuk itu.

Lagipula Izuna itu...

"Huhhh.."

Dengan berat hati Ino beranjak, dan melangkah menuju dua pria yang sama-sama memperhatikannya.

Saat sampai ia menggamit lengan Itachi dengan erat, "Izuna perkenalkan, ini istriku, Ino"

Izuna menarik senyum dibibirnya, dan seolah tidak mengenal dirinya Izuna dengan santai mengulurkan tangannya.

"Nah Ino, perkenalkan ini Izuna, sepupuku"

Ino berusaha menghilangkan rasa gugupnya, lalu memberanikan diri menatap mata Izuna yang memandangnya seolah tidak pernah terjadi apapun diantara mereka.

Melihatnya Ino sebisa mungkin memasang senyumnya, dan mencoba dengan santai menyambut uluran tangan Izuna.

"Izuna"

"I – no "

Izuna melepas tangannya terlebih dahulu.

"Maaf, aku datang diakhir acara kalian" Ucap Izuna dengan nada yang seakan menyesal.

"Tidak apa-apa Izuna, aku mengerti dengan kesibukanmu"

Ino membuang tatapannya.

Namun saat mendengar derap langkah yang mendekati mereka, Ino kembali mengangkat wajahnya, dan mengalihkan tatapannya pada sosok wanita yang menggandeng seorang bocah laki-laki yang mendekati mereka.

Ino terkejut bukan main saat Izuna meraih tubuh bocah itu, apalagi saat Izuna menggendong dan menciumnya.

"Ini Harumi, istriku" Ucap Izuna tanpa canggung sedikitpun.

Yang dirasakan Ino tentu saja Shock.

Ino tidak percaya saja jika pria itu sudah memiliki istri, bahkan anak.

"Wah.. Akiyama-kun sudah tumbuh besar ya"

Ino menggigit lidahnya.

Jika dilihat dari kalimat yang diucapkan Itachi tampaknya usia pernikahan Izuna sudah lama sekali.

Pria seperti apa sebenarnya Izuna itu ?

"Itachi-kun.." Ino memijit pelipisnya seraya menatap Itachi.

"Ya Ino ?"

"Aku pusing, aku duluan istirahat ya ?"

Itachi menepuk puncak kepalanya, "Baiklah, aku akan menyusul nanti"

Sebelum pergi Ino menatap pria itu, disisi lain merasa ditatapi olehnya, Izuna balas menatapnya, bahkan dengan tatapan angkuh.

.

.

.

"Apa kau haus, Ino ?"

Ino menggelengkan kepalanya pada ibu mertuanya.

"Baiklah, jika perlu sesuatu panggil saja ibu atau ibumu ya ?"

Ino mengangguk lesu.

"Hai bu..."

Setelah ditinggal ibu mertuanya, Ino melingkari kedua tangannya diseluruh tubuhnya.

"Hampir saja.."

.

.

TBC

ItaIno perdana saya juga, anyway story ini gak ada konfliknya, FF ini cuman menceritakan tentang keseharian kehidupan rumah tangga ItaIno.

Well, See You.