~KrisTao~

.

.

.

.

Apa kau percaya dengan mahluk penghisap darah? Mahluk yang memiliki taring runcing yang siap menggigit lehermu?..atau mahluk yang dapat merobek setiap jengkal daging yang menempel di setiap tulang-tulangmu tanpa menghilangkan sisa sedikitpun?...tidak? Akupun tidak..tapi..ini bukan hanya dongeng, bukan hanya bualan yang dapat di ceritakan untuk anak-anak, ini nyata..dan mungkin..tanpa sadar kau pernah menemui mereka yang bahkan tersenyum di balik keramahan yang bahkan tanpa kau ketahui terdapat rahasia yang tidak kau ketahui..

Disini, kau akan melihatnya, dimana mahluk itu berkumpul, membuktian kekuasaan mereka, mana yang terkuat, mana yang memimpin, di kandang besar sebagian pelosok hutan yang tidak dapat kau lihat jika hanya berpanduan pada pikiran logikamu, di sini tidak ada namanya logika, hanya ada hal yang terdaftar kekonyolan dalam film.

Tapi, ini memang ada, dan kau..harus percaya kepadaku...

.

.

.

.

.

~KrisTao~

.

.

''ung..umm..humm humm hummbumm" terdengar gumaman halus dari arah bawah anak tangga besar dikastil itu. Tampak seorang namja tengah memeluk kedua lututnya sambil terus menggoyangkan tubuhnya dengan gerakan maju mundur, mengikuti suara dengungan yang keluar dari bola matanya yang tengah melihat kesekeliling ruangan dengan pandangan canggung.

"kenapa dia bisa berada disini?'' terdengar suara dingin dari arah anak tangga, suara yang berasal dari namja berkulit putih dengan rambut hitamnya, matanya menatap namja yang masih mendengung tak karuan di bawah tangga.

"maafkan saya,pangeran"namja lain berlari dari arah ruang kamar yang berjarak tak begitu jauh dari arah namja yang mendengung "kenapa kau bisa berada disini, tao'' lanjutnya sambil mengusap rambut namja yang masih mengeluarkan dengungannya, tao.

"lain kali, usahakan dia tidak keluar kamar, lay ge'' ucap namja yang masih menatap kearah tao dengan pandangan dinginnya.

"baik, pangeran sehun" ucap lay sambil membantu tao berdiri dan membawanya ke dalam kamar.

"kenapa kau tidak memusnahkan mahluk tak berguna itu saja'' terdengar suara dari arah belakang menoleh sesaat sebelum melangkah menuruni tangga. "aku sangat membencinya'' lanjutnya saat sehun tak terlihat lagi di depannya.

''terkadang hal yang tak berguna bisa menjadi tambang mas suatu saat nanti, kyungsoo" ucap namja bertubuh tinggi di samping kyungsoo.

"kau selalu mengucapkan hal yang sama, changmin hyung'' desis kyungsoo.

"kau juga" ucap changmin tak begitu peduli.

.

.

.

.

"taozi... Sudah berapa kali gege bilang, jangan keluar sembarangan'' ucap lay, tangannya mengusap lembut rambut hitam tao, sedangkan tao tersenyum sebentar kemudian mendengung kembali.

Lay menatap tao dengan sayang, kemudian menceritakan berbagai hal yang di alami di dalam kastil hari ini, seperti biasa. Dia tau tao tidak akan mengerti apa yang di ucapkannya. Tao memang terlahir dengan kekurangan indra pengucapnya dan juga penglihatannya. Dia hanya bisa mendengung di saat lay menceritakan apapun, kemudian tersenyum saat merasakan ada suara tertawa halus dari lay.

Lay adalah orang yang merawat tao dari kecil, umur mereka memang berjarak jauh..jauh ukuran umur yang mustahil bagi manusia,mereka vampire.

"gege ambil makanan dulu, tao disini saja" ucap lay saat mulai beranjak dari ruangan itu.

"humm umm ngggg'' tao mendengun lagi. dia tau lay sudah tidak ada lagi di sana, membuatnya berani beranjak dari ranjangnya. Dengan meraba dinding kamar yang sudah sangat dia hafal.

.

.

.

.

.

Dengan langkah pelan tao mulai melangkahkan kakinya kearah keluar kastil, dia berhasil, akhirnya dia keluar kastil. Inilah yang dia inginkan merasa udara luar, tidak pengap seperti ruang kamar yang sering dia tempati.

Selama ini tao sering mencoba untuk keluar kastil, tapi selalu saja ada banyak orang yang menemukannya dan menariknya kembali kedalam kamar.

Tao tidak tahu seberapa jauhnya dia melangkahkan kakinya, tapi ada hal berbeda yang dia rasakan antara hutan yang sekarang dengan yang sedari tadi dia lewati. Disini terasa jauh lebih panas dan banyak tanaman yang berhasil melukai kulitnya.

SRAK BRUUUK BUUGH

Sekarang tao dapat merasakan hantaman langsung di belakang punggungnya. tao tidak tahu apa yang terjadi, kecuali tubuhnya terdorong oleh hantaman seperti tangan di susul dengan rasa sakit di punggung yang dapat di perkirakan akibat batu besar disana.

Tao mengerjapkan mata kemudian merabah daerah sekitar, lumpur.

"hey bocah, kau terlalu menyakitinya" Tao menolehkan kepalanya kearah asal suara, dia tidak dapat melihatnya tapi dia tahu di tempat iru ada orang lain, mungkin tiga.

"aku tidak sengaja baekhyun hyung" suara lagi.

Tao melangkah mundur saat merasakan seseorang melangkah kearahnya, rasanya lebih panas.

"humm ungnnn hmmm hummm'' tao langsung mendengung keras saat merasakan tangannya ditarik seseorang. Dia mencoba memberontak keras.

"diam, bodoh" bukannya diam tao malah semakin memberontak. Dia tidak suka dengan apa yang di rasakannya, tubuh orang ini jauh lebih panas.

"lepaskan dia, kai" ucap baekhyun sambil menyamankan posisi duduknya di salah satu dahan pohon terdekat.

"dia lucu, hyung" ucap kai sambil nyengir.

"dia bukan lucu, dia ketakutan" baekhyun menggelengkan kepalanya.

Kai tak terlalu peduli, tetap dengan mencekal tangan tao di belakang tubuhnya.

"bisakah kau mengeluarkan suara lain selain dengungan bodohmu itu?" gerutu kai.

"apa yang kalian lakukan disini?" tao langsung terdiam. Suara itu membuatnya diam.

Kai bersiul keras saat melihat hal itu "kau membuatnya berhenti, ge..mengesankan" ucap kai kemudian.

Kris, namja yang baru datang itu menatap tajam kearah kai sebelum menghampiri namja berkulit eksotis itu.

"vampire?" ucap kris, menatap tao.

"ya..kelihatannya dia melewati batas wilayah" ucap baekhyun menimpali.

"harus kita apakan?" tao yang mendengar ucapan kai langsung bergetar ketakutan, matanya bergerak gelisah.

"bawa dia ke kastil" ucap kris.

belum lama kris mengucapkan itu, tiba-tiba angin berhembus kencang disana, membuat pegangan kai kepada tao langsung terlepas. membuat angin yang berhembus kencang itu bagai membuat dinding di antara tao dan ketiga namja yang lain.

"kau lagi" desis kris, menatap dingin kearah angin yang lama-kelamaan membuat wujud seorang namja, sehun.

"jangan sentuh dia" ucap sehun.

"dia melanggar perjanjian,pa-nge-ran" ucap kai dengan penekanan di kata akhirnya.

"dia cuma orang bodoh" ucap sehun.

"ya..orang bodoh yang berhasil kabur dari kastil dengan mudah" ucap baekhyun.

Sehun menatap tao tajam, membuat namja itu terduduk di tanah berlumpur di bawahnya merasakan suhu yang tiba-tiba turun di sana.

"aku akan bertanggung jawab" ucap sehun sebelum merubah tubuhnya menjadi angin samar kembali, begitu juga tao.

"kau membiarkannya?"tanya baekhyun kepada kris.

Tak ada jawaban...

"terserah kau sajalah"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tbc

/('o')\ lanjut/tidak?

.

.

.

.