—The Last Christmast—

.

.

-A Kuroshitsuji Fanfic-

.

.

Disclaimer : Yana Toboso

Rate : T

Genre : Adventure—dan akan 'berkembang' pada chapter – chapter berikutnya,

Multichapter

Warning

OOC, super tidak jelas, typo, dan hal – hal yang salah dan tidak disukai dilakukan secara—tidak—sengaja. AU.

—T. L. C.—

Sekitar awal bulan Desember, tepatnya hari Minggu tanggal 17, seorang anak berperawakan kurang tinggi serta kurus sedang santai memainkan iPad-nya. Wajahnya yang datar dan sedikit kesal ditunjukkannya.

"Sumpah ini kok babi hijau sialannya susah banget dijatuhin? Erz!" ujar pemuda itu. Sudah jelas—dari kata babi hijau—ia pasti sedang bermain game yang lumayan digandrungi anak – anak gaul masa kini; Angry Birds.

"Wahahaha… Lagi – lagi Tuan Muda gagal mengenainya ya. Seandainya aku bisa masuk ke dalam game itu lalu kutinju dan rubuhlah menara kayu aneh yang menopang para babi sialan itu! Hahahaha!"

"Ayolah Finny, ini hanya sebuah game. Mana bisa kau masuk ke dalamnya? Jika kau memaksa dengan memukulnya pun itu hanya akan menghancurkan layar iPad-nya."

"Apa sih Bard sewot aja. Terserah saya dong. Hahaha…" balas Finny dengan logat anda-saya-nya.

"Nah nah nah, akhirnya jatuh juga. Yes, langsung ke level selanjutnya." wajah Ciel kembali cerah.

"Ciel, gantian dong~" kata Elizabeth dengan nada manja.

"E-eh, bentar dulu, lagi seru nih." kata Ciel dengan matanya yang masih 'menancap' ke arah iPad.

"Ih, pelit. Gantiaaaaan!" paksa Elizabeth sambil mengguncang – guncangkan badan Ciel.

"Tu-tunggu—aaaah! Tuh kan ga kena. Kamu sih." Ciel sewot.

"Abis Ciel pelit sih,"

"Iya, nanti gantian kok. Tenang aja,"

.

.

.

"Eh, ada email. Dari siapa ya?" Ciel mem-pause Angry Birds-nya dan me-minimize-nya untuk melihat email yang masuk. Beberapa sentuhan pada layar iPad dan akhirnya terbukalah sebuah window yang bertuliskan .

"Oh, dari , tumben ratu email ke aku. Kayaknya ada apa – apa nih," gumam Ciel dalam hati.

Ciel membuka email dari Ratu Elizabeth itu, isinya kurang lebih seperti ini,

'Hai Ciel, long time no see ya. By the way, minggu kemaren ke counter Blackberry loh. Sebenernya cuma mau liat produk – produk barunya RIM (Research In Motion), EH TAUNYA YA, ADA BLACKBERRY PLAYBOOK YANG DIDISKON 40%! UWAAAH! RATU LANGSUNG GA SANTAI GITU. MAKA LANGSUNG RATU BELI—oke, stop. Tapi katanya, denger – denger kalo Playbook dari Blackberry yang kayak Ratu beli kemaren itu kurang laku. Makanya didiskon. Haaah, Ratu langsung galau gitu.

Anyway, berita di atas itu memang super-duper ga penting. Sebenernya Ratu mau ngasih tugas buat kamu, Ciel. Udah liat berita di TV belum? Itu tuh, yang katanya penculikan anak kecil yang banyak terjadi di London, Sheffield, Birmingham, dan beberapa kota besar lainnya. Nah, Ratu juga dapet informasi dari beberapa pedagang gelap, katanya ada sebuah kelompok yang suka menculik anak – anak demi kepentingan hiburan. Kemarin – kemarin dapet tiket sirkus yang Ratu kirimin itu kan? Nah, diduga merekalah komplotan penculik itu. Ratu minta tolong ya selidikin itu. Onegaishimasu! ^^ '

Dapat diduga reaksi dari keempat orang yang membaca email tersebut. Ya, gak lain dan gak bukan adalah; sweatdrop.

"Ratu Elizabeth! Anda jadi gaul banget ya sekarang. Antara gaul dan kebelet eksis. Emailnya gini banget." gumam Ciel dengan wajah datar.

"Apa banget," kata Elizabeth.

"Sesuatu deh." ujar Bard.

Ya, email apa-banget serta sesuatu-deh itu memang bisa membuat orang kejang – kejang sambil merinding bulu kuduk. Coba bayangkan ya, Ratu kerajaan Inggris yang biasanya berwibawa dan kalem bisa jadi kayak anak muda yang labil tapi gaul. Beeeeh…

"Nah, sekarang ... Sebastian kemana?" JRENG! Ciel yang daritadi pagi hanya bermain iPad tidak sadar kalau butlernya belum muncul. Sebuah kejadian yang cukup aneh di manor Phantomhive.

"Katanya dia lagi ke pusat kota, mau beli CD Rom Windows 7 buat lappie-nya. M-J-B ya." celetuk Bard.

" Oh, oke oke. Thanks banget, Bard." Ciel kembali konsentrasi pada Angry Birds-nya.

-To Be Continued-

Author Side :

Hai! Fic pertama saya … absurd. Di cerita ini, semua tokoh jadi manusia ya. Tapi kemampuan spesial mereka ga berubah. Cuma Sebas aja yang memang saya naturalisasi(?). Ya, by the way. Makasih banyak, thank you so much, arigatou gozaimasu, vielen dank, buat Gyucchi. Makasih betareadnya. Dan buat readers, REVIEW!