Hwahahahaha.. tiba-tiba pengen buat cerita tentang HisanaxByakuya. Disini Hisana OOC,loh..!!tapi ga terlepas dari karakter karakter dy yang asli..!!hehehehe

saat ini lagi ga ada ide yang terpikir, jadi saiia akan mencantumkan sekilas cuplikan tentang isi cerita ini. please read & review,ya.. ^ ^


Hari ini berakhir sama persis seperti kemarin. Tubuhku kaku, sakit dan hatiku perih. Tidak ada waktu untuk berkeluh kesah. Aku tahu ini tak benar, tapi tak ada jalan lain. Aku ingin membuatnya sadar kembali dan tersenyum padaku, gadis kecil yang kusayangi. rukia...

***

"Semua ini konyol. Kau tak bisa terus-terusan begini,Hisana. Pikirkan tentang dirimu. tak ada yang mennginginkan kau melakukan ini. Cintailah dirimu walau hanya sedikit. Hisana..."

"Kau tau apa Hanabi? Kau hanya mengetahui sisi luar diriku. Kau tak pernah merasakan kehilangan. Jangan pernah mengguruiku. Aku tahu apa yang kulakukan!"

***

"Nii-sama, Jika aku boleh bertanya, kak Hisana itu orangnya seperti apa?"

***

"Rukia, bangunlah, sayang. Kakak ada disini. Aku mohon bukalah matamu. Kakak berjanji akan selalu bersamamu dan melindungimu. Rukia.."

***

"APA? Nii-sama akan tinggal di duniamu, Ichigo? kau bercanda,kan?"Rukia menatap tak percaya ke arah kekasihnya. Ichigo menggeleng pelan. "Tampaknya ada sesuatu yang menarik perhatiannya disini. Mungkin ini bukan urusanku, tapi kemarin setelah aku selesai membasmi hollow, aku melihat.."

"melihat apa? Desak rukia. Tatapan matanya membuat Ichigo tak sanggup melanjutkan kata-katanya. "Aku melihat Hisana.."

***

"hisana, apa benar itu dirimu? tapi mengapa"

***

Byakuya menatap gadis didepannya dengan tatapan kosong. Hatinya berkecamuk. Perasaan bingung, senang, sedih bercampur jadi satu. Istri yang ia cintai kini ada di hadapannya. Ia ingin berlari dan memeluk gadis mungil itu, tapi sebagian dari dirinya melarang hal itu. Bukan hanya karena rasa tidak percaya yang masih menyelimuti hatinya, namun juga karena gadis yang wajahnya mirip Hisana itu sedang dalam pelukan laki-laki lain..

***

"Hei Hisana, Tampaknya laki-laki yang duduk di pojokan itu memandangimu terus. Cepat hampiri sana! Jangan-jangan dia menyukaimu?"Hanabi menepuk pundak Hisana sambil tersenyum jahil. Hisana melemparkan pandangannya ke arah laki-laki itu. laki-laki yang kemarin. mau apa dia kemari? Hisana membereskan gelas-gelas di meja didekatnya. "Tidak minat. kecuali ia mau membayarku " hIsana lalu meyerahkan gelas-gelas tadi pada Hanabi. "Kau ini, kalau ada uang aja, langsung mau. huuu"

***

Rukia berjalan agak tergesa di jalan sepi itu. Yang ia dengar dari teman-temannya bahawa daerah itu daerah yang rawan. Hanya mengingatnya saja Rukia sudah ingin cepat-cepat pulang. Ia tidak mau sampai nanti jika Ia diganggu oleh pemuda yang mabuk-mabukkan. mulutnya tak berhenti memaki Ichigo yang tidak mau menemaninya membeli cemilan di minimarket yang agak jauh dari rumahnya. Matanya menatap sekelilingnya dengan takut sekaligus waspada. Di sepanjang jalan itu ia melihat banyak gadis-gadis yang tampaknya seumuran mahasiswi sedang bersendau gurau dengan omm-omm hidung belang. Ia berjengit ngeri dan berusaha mempercepat langkahnya. Tapi, karena tidak melihat jalan dengan baik, Ia malah tersandung. ittai~....!!kuso..kuso!! umpatnya dalam hati. Saat ia akan berdiri, Ia mendongak dan melihat sebuah tangan mungil terulur padanya. Ia mendongak dan seketika matanya terbelalak. "Kau tidak pa-pa?" rukia hanya mematung sambil menatap perempuan yang mengulurkan tangannya tadi. perlahan ia menerima uluran tangan perempuan itu dan berdiri. Wanita itu tersenyum padanya dan menyerahkan saputangan biru laut pada Rukia. "Lututmu terluka. Bersihkan dengan ini. lain kali hati-hati,ya?" Perempuan itu tersenyum dan beranjak pergi. "A-Arigatou gozaimasu" jawab Rukia terbata sementara perempuan itu berlalu dengan menggangdeng seorang Pria dengan yang memakai Choker dan terdapat luka goresan di wajahnya. "nee-san?"

***


A/N well, segithu dulu deh yang bisa saiia tulis..

padahal banyak yang pengen diceritain, tapi waktu saiia terbatas. hehehehehehe..

mohon pendapatnya,ya?!