Alien In Love

.

Park Chan Gyu

.

Main cast: Taehyung, Jungkook, member BTS and others

.

Genre: fluffy/romance, drama, komedi/?

.

Disclaimer: cast miliki Tuhan keluarga agency dan para fans.

.

Warning: ini hanya imajinasi aneh, GenderSwitch , gajering, menyebabkan ketidak pahaman/? dan typo bertebaran dimana-mana, alur mainstream.

Summary: Taehyung seorang yeoja cantik yang selalu dianggap dari planet lain karna sikap dan cara berpakaiannya menerima taruhan yang diajukan dari sang musuh. Sayangnya ia kalah, apakah ia akan menerima permintaan Jungkook?

.

Happy

.

Reading

.

Seorang gadis dengan pakaian serba gombrong ini tengah memantul-mantulkan bola basket dilapangan indoor. Peluh membasahi seluruh kulit Tan mulusnya, namun dia tidak merasa risih. Gadis dengan rambut berkuncir kuda tersebut bersiap-siap melemparkan bola tersebut ke ring dan mencetak nilai. Bola itu sudah terlempar dan hasilnya…

''Kau gagal lagi.'' Sindir seseorang yang tengah berjalan memasuki lapangan indoor tersebut.

Merasa ada yang datang, Gadis itu menghela napas dan bersiap pergi meninggalkan tempat ini, ia tahu siapa orang yang menyindirnya dan dia terlalu malas untuk meladeni orang aneh itu.

''Bagaimana kalau kita bertaruh?'' Tawar orang tersebut, membuat langkah sang gadis terhenti untuk sejenak. Dia merasa tertarik dengan kata 'taruhan' yang keluar dari mulut musuh bebuyutannya.

''Kita bermain basket, satu lawan satu, hanya kau dan aku.'' Ucap orang itu dengan nada yang serius.

Gadis yang baru saja menginjak umur 21 tahun membalikkan tubuhnya untuk bertatapan langsung dengan lawan bicaranya.

''Jika aku menang, apa yang aku dapatkan?'' Tanya Gadis Kim menantang balik, yang ditanya hanya tersenyum kecil.

''Aku akan menjadi babumu selama yang kau mau.''

''lalu?''

''Jika kau kalah, kau harus menuruti apa yang ku mau.'' lanjut pemuda itu, Gadis cantik dengan mata sewarna dengan rambut coklat mudanya nampak berfikir dan tanpa pikir panjang ia langsung menganggukkan kepalanya.

''Baiklah aku menerima taruhanmu, Jeon.'' ucap Taehyung pada pemuda berperawakan tinggi atau lebih tepatnya musuh bebuyutannya.

.

.

.

.

Pertandingan satu lawan satu telah di mulai, gadis bertubuh tinggi itu dengan lincahnya merebut bola basket dari tangan musuhnya -Jungkook-. Dan nyaris akan mencetak nilai, namun belum sempat ia melompat tubuhnya terdorong membuatnya kehilangan keseimbangan. Disaat bersamaan, pemuda Jeon si pelaku pendorongan dengan cepat merebut bola itu dan memasukkannya ke dalam ring basket. Permainan berakhir dengan skor 10-8. Raut wajah masing masing terlihat sangat kontras.

''Kau curang!?'' Tuduh Taehyung setelah berdiri dari acara terjatuhnya akibat dorongan tak manusiawi dari musuhnya, dan Pemuda pemilik gigi kelinci itu hanya tersenyum tipis -nyaris menyeringai-.

''Dengar Kim, dalam pertandingan ini tak ada yang namanya peraturan. Paham?'' Jelas Jungkook dengan nada yang menyebalkan. Gadis tersebut mengerucutkan bibir tebalnya tak terima.

"Dasar curang!" Cibir Taehyung masih tak terima dengan apa yang Jungkook katakan.

"Terserah, yang terpenting aku menang dan kau kalah, Kim." Ujar Jungkook nampak tak peduli.

"Arraseo! Apa maumu?!" Kata Taehyung terpaksa, wajahnya sudah ditekuk seperti kertas origami saking kesalnya. Melihat itu, pemuda Jeon menyeringai semakin lebar.

"Besok, pakailah dress dan sepatu wedges, jangan pakai kacamata capung dan ransel bututmu." Ucap Jungkook yang membuat mata sipit milik Taehyung melebar tak percaya.

''hanya itu?'' heran si gadis saat mendengar permintaan sang musuh.

''Iya, Kenapa? Kau berharap aku mengajakmu berkencan?'' Balas Jungkook sembari menggoda, sedangkan gadis tomboy itu memasang ekspresi ingin muntah.

''Baiklah, aku akan menepati permintaanmu. Tapi ingat, hanya besok aku akan melakukannya." Ucap Taehyung mencoba untuk menyanggupi permintaan Jungkook yang aneh itu.

"Ingat juga Kim, besok kau harus turuti apa saja yang aku mau." Bisik Jungkook dan langsung meninggalkan gadis yang kini hampir melempar sepatu kets merahnya ke kepala milik musuhnya itu.

Pertandingan aneh mereka selesai dengan Taehyung lah yang harus menerima konsekuensinya. Menurutnya, kemungkinan besar esok adalah hari yang sangat SIAL. Semua yang berkaitan dengan Jungkook itu kesialan baginya, benarkah Taehyung?

.

.

''Kau benar-benar mengajaknya bertaruh?'' Tanya seorang lelaki bermata sipit, menatap tak percaya pada lelaki bermata bulat yang ada disebelahnya setelah mendengar cerita dari bibir tipis tersebut.

''Tentu saja dan aku yang menjadi pemenangnya.'' Bangga lelaki itu yang sudah kita ketahui adalah Jungkook.

''Lalu, dia akan merubah penampilannya demi taruhan konyol itu?'' Tanya Jimin, teman karib lelaki yang dikenal sangat ahli dalam segala hal, Jungkook.

''Dia mana mungkin menolak, harga dirinya lebih tinggi dari rasa malunya.'' Jawab Jungkook dengan penuh keyakinan, sedangkan Jimin hanya menggelengkan kepala, tak mengerti dengan apa yang ada dipikiran temannya.

oOo

Di kediaman Kim, seorang gadis yang baru pulang dari kuliahnya langsung disambut oleh para maid yang sedang bertugas. Taehyung membalas sapaan para maid dengan wajah murung, sungguh berbeda dengan biasanya yang akan menebar senyum lebar dan bertingkah seperti makhluk hidup dari planet lain.

Dengan lesu, Taehyung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Membuat para maid yang tengah memperhatikan nona mudanya menjadi bingung.

''Ada apa dengannya?'' Tanya salah satu maid pada maid lainnya.

''Sepertinya sedang ada masalah, sudahlah kita lanjutkan pekerjaan yang belum selesai.'' Balas teman maidnya dan mereka langsung melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda.

Didalam kamar yang luas namun dipenuhi barang-barang mahal, terdapat seorang gadis yang tengah membaringkan tubuh langsingnya di atas kasur queen size empuknya. Menerawang langit-langit atap yang dipenuhi lukisan alam semesta favoritnya. Matanya tertuju pada bulan yang dikelilingi dengan bintang-bintang. Pikirannya berkeliaran kemana saja, tapi satu yang tetap bersarang di pikirannya yaitu 'permintaan' sang musuh atas kekalahannya. Dia mendudukkan dirinya secara reflek dan melompat dari kasurnya. Ia harus mencari pakaian yang disuruh musuhnya untuk besok. Dengan cepat ia membuka lemari pakaian dan mencari apa yang ia inginkan. Dan hasilnya nihil, tak ada apapun pakaian yang terlihat seperti dress, karna pada dasarnya gadis bergolongan darah AB itu tak pernah mengoleksi barang-barang yang gadis lainnya miliki.

Seolah mengingat sesuatu, Taehyung segera berjongkok dan merogoh sesuatu dibawah ranjangnya. Telapak tangannya seperti menarik dan mendapati kotak besar dari sana, matanya berbinar mengetahui kotak itu masih ada dibawah ranjangnya. Jemarinya membuka penutup kotak dan mendapati barang-barang yang tak ada dilemari, ada didalam kotak ini. Dia harus bersyukur pada ibunya yang tetap menyimpan hadiah dari para sepupunya, padahal Taehyung sendiri sudah menyuruh untuk membuang barang laknat itu.

- A.I.L -

Keesokan harinya, Taehyung sibuk dengan dress yang dikenakannya.

"Ugh, kenapa sulit begini sih!" Gerutunya setelah membuat dress tersebut berhasil masuk dibadan rampingnya dengan susah payah yang sebenarnya dibuatnya sendiri.

Tangannya mengambil ponselnya dan mengetikkan nomor ponsel yang baru dihafalnya beberapa hari yang lalu.

"Hallo, Minjae-ie. Datang kerumahku dan bawa tas serbagunamu itu." Ucap Taehyung melalui ponsel.

"Untuk apa?"

"Sudah bawa saja, jangan lama aku ada kelas jam 10 nanti." Balas Taehyung dengan nada datar.

"Hei, kau ada kencan dengan lelaki ya? Tunggu! 15 menit aku sampai!"

Dan telepon terputus satu pihak dengan Minjae -adik sepupu Taehyung- yang memutuskannya. Taehyung menatap layar ponselnya dengan tatapan dingin. Adiknya itu memang minta di piting ya.

Tanpa peduli, Taehyung menaruh ponselnya kedalam tas selempang bermotif kotak-kotak dengan warna hitam, putih dan merah tua. Sembari menunggu adik sepupunya datang, gadis AB itu sibuk mencoba sepatu wedges model brukat berwarna krem dengan pita berwarna hitam merah disisi sepatu. Berdiri dan berjalan sepelan mungkin.

"Ah, susah!" Pekiknya melempar sepatu wedges pemberian kembaran non-identik Minjae.

"Kenapa juga Mingyu memberiku barang sialan itu. Harusnya dia belikan saja sepatu kets yang dipakai G-Dragon saat di Airport!" Gerutunya saat tau kalau Mingyu -kembaran Minjae- yang memberikannya barang tersebut.

"TAETAE, AKU DATANG SAYANG!" Teriak seseorang tepat setelah membuka pintu kamar milik Taehyung. Si pemilik kamar hanya menatap datar gadis yang tengah berjalan memasuki kamarnya.

"Astaga!" Pekik Minjae saat mendapati sepasang wedges yang letaknya terpisah. Tangan langsingnya memungut sepatu wedges sebelah kiri yang berada dekat pintu tempatnya masuk dan berlari kecil lalu membungkuk guna mengambil sepatu wedges sebelah kanan yang berada didepan lemari. Membawa sepasang sepatu cantik itu ke dekat Taehyung.

Nafasnya sempat terhenti dan matanya melebar saat mendapati kakak sepupunya tengah duduk dikursi rias dengan menggunakan dress pemberian adik kembarnya.

"Kau akan berkencan dengan siapa?" Tanya Minjae penasaran, ia menaruh tas kotak ukuran sedang diatas meja rias, membukanya dan mengeluarkan apa saja yang dibutuhkannya untuk merias wajah manis Taehyung.

"Aku sudah bilang, aku tidak berkencan dengan siapapun." Jawab Taehyung datar dan menutup mata saat jemari Minjae melepas kacamata bulat dan besar yang selalu menjadi bahan ledekan Jungkook.

Tak ingin menanggapinya lagi, Minjae memilih menyibukkan diri dengan peralatan make up, mengaplikasikannya pada wajah Tan milik Taehyung.

"Tae, buka matamu selebar mungkin." Suruh Minjae membuat Taehyung menurutinya, mata kucingnya terbuka lebar sesuai perintah adik sepupunya. Langsung saja Minjae memasang sebelah lensa mata pada mata kanan Taehyung, membuat pemiliknya mengerjapkan mata tak nyaman akan apa yang Minjae masukkan pada matanya.

"Apa yang kau masukkan di mata kananku?" Tanya Taehyung yang tak dibalas apapun, yang ada Minjae menarik dagu kakak sepupunya dan kembali memasang lensa mata di mata kiri Taehyung.

"Daebak! Aku tak tau kalau warnanya benar-benar pas untukmu." Puji Minjae menatap kata berukuran sedang yang terpasang rapih di meja rias. Menampakkan sosok lain yang akan membuat semua orang terpukau seperti Minjae.

"Apa-apaan." Gumam Taehyung menatap bayangannya pada cermin. Wajah yang biasanya hanya memakai bedak bayi tanpa polesan apapun kini hampir dipenuhi dengan make up meski tipis. Matanya yang sipit agak membulat efek lensa mata, belum lagi lensa mata itu berwarna biru langit. Benar-benar perpaduan yang menarik!

"Sekarang, pakai ini." Ucap Minjae sedikit membungkuk untuk menaruh sepatu wedges didepan kaki Taehyung. Gadis AB itu menggeleng, dia tak bisa menggunakan sepatu dengan hak tinggi. Padahal itu hanya berukuran 5cm.

"Tak apa, aku akan memegangimu." Tutur Minjae dengan lembut, mengulurkan tangannya; membiarkan jemari Taehyung menggenggam kedua telapak tangannya dan memakai sepatu wedges. Setelahnya, Minjae menuntun kakak sepupunya berjalan menggunakan wedges sampai keluar kamar, menuruni tangga dan berhenti tepat di anak tangga terakhir.

"Mudah kan?"

Taehyung mengangguk dan tersenyum dengan lucu. Lalu dia berjalan menaiki tangga tanpa bantuan Minjae menuju kamar untuk mengambil tas selempangnya. Dan kembali keluar kamar dan menuruni tangga.

"Minjae, aku sangat berterimakasih. Aku akan mentraktirmu makan malam di restoran Paman Kang nanti." Ujar Taehyung memeluk erat tubuh mungil Minjae, tanpa tau kalau adik sepupunya tengah sesak napas akibat pelukannya yang terlampau erat.

"Ya ya, haahhh. Yak! lain kali jangan peluk aku begitu." Sembur Minjae setelah terbebas dari pelukan bertenaga dari kakak sepupunya. Yang disembur hanya bisa menunjukkan cengiran uniknya dan melihat jam dingin sudah menunjukkan pukul 9.30 pagi.

"Aku berangkat dulu, Minjae-ie. Annyeong!" Pamit Taehyung berjalan cepat keluar rumah tak lupa juga menyapa para maid yang diam-diam melirik nona muda mereka yang sangat berbeda untuk hari ini.

"Hati-hati Taetae eonnie! Semoga kencan butamu berhasil!" Teriak Minjae dan langsung tertawa saat mendengar balasan teriakan dari Taehyung yang sudah memasuki mobil.

Di perjalanan, Taehyung tidak nyaman dengan pakaiannya dan langsung melepaskan sepatu wedges miliknya, beruntung dia berada didalam mobil. Sesekali, Sang supir mencuri pandang ke Taehyung, hari ini nona mudanya sangat cantik dan berbeda dengan biasanya tapi menurutnya yang tidak berubah adalah raut wajah Taehyung. Datar dan dingin.

Sesampainya di universitas, Taehyung kembali memakai wedges yang sempat ia lepas di dalam mobil. Berjalan dengan susah payah karna tak terbiasa membuat Taehyung hampir terjatuh padahal tadi ia sudah berlatih dengan Minjae.

Kelas belum dimulai, masih banyak mahasiswa yang masih berkeliaran dan mata mereka langsung tertuju pada sosok gadis yang baru datang. Merasa diperhatikan gadis dengan rambut berkuncir kuda itu menundukkan kepalanya karna malu.

Karna terus menunduk, menjadikan Taehyung tak fokus akan jalannya dan..

BUGH!

"Ah!" Dia merutuki dirinya yang tak memperhatikan jalan, sampai-sampai menabrak orang lain.

"Maaf, kau baik baik saja?" Tanya seseorang yang dapat dipastikan adalah lelaki.

"Y-ya aku baik baik saja, maaf aku tak memperhatikan jalan." Taehyung membungkukkan badannya.

"Taehyung? Kim Taehyung?" Tanya orang itu meyakinkan dirinya sendiri akan sosok didepannya. Taehyung menegakkan tubuh dan kepalanya.

''Ne. Aku Taehyung, memang siapa lagi.'' Ketusnya menatap datar lelaki berkulit pucat didepannya.

''Wah kau sedang kerasukan apa? Sampai memakai pakaian seperti ini? Aku hampir tak bisa mengenalimu haha.'' Ledek namja berambut pirang yang cukup dekat dengaan Taehyung karna dia senior sekaligus yang mengajari gadis tersebut bermain basket.

''Ck. Sudahlah bukan urusanmu aku berpakaian seperti apa, aku mau ke kelas, minggir!'' Mood Taehyung langsung hancur saat mendengar ledekan dari Yoongi, dan namja itu hanya bisa memperhatikan teman baiknya sembari tertawa.

''Junghan sedang pergi dengan Seungcheol.'' Beritahu Yoongi, sebab ia tau kalau gadis dengan kepribadian ganda itu pasti ingin menemui teman yang satu club dengan Yoongi maupun Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya menghela nafas, rasanya ia ingin membunuh namja Absurd yang selalu menculik sahabat baiknya itu.

- A . I . L -

Taehyung melanjutkan jalannya dengan pelan- pelan, karna lorong universitas tidaklah terang seperti saat dia diluar tadi. Sehingga membuat penglihatannya tidak baik meskipun sudah menggunakan lensa mata, belum lagi sepatu wedges yang membuatnya sulit berjalan dengan bebas.

Sejujurnya Taehyung merasa gugup dengan penampilannya, ia takut pemuda yang sudah menjabat sebagai musuhnya selama 5 tahun itu tidak menyukai penampilannya.

Langkahnya berhenti saat didepan pintu lapangan indoor. Sayup-sayup ia mendengar perbincangan yang membuatnya tertarik untuk menguping.

''Jika dia benar berpenampilan seperti yang kau minta itu, aku akan memberikan Lamborghini-ku untukmu Kook.'' Ucap seseorang yang Taehyung tidak tau itu siapa, tapi sepertinya mereka berbincang sambil bermain basket, terdengar dari bunyi bola basket yang memantul.

''Aku tidak butuh Lamborghini, aku mau kau memberikanku mobil keluaran terbaru.'' Balas orang lain yang Taehyung kenali suara siapa itu. Dua orang didalam sana tertawa lepas dan kembali bermain basket. Dan Taehyung baru sadar, bahwa ia menjadi bahan taruhan.

Taehyung tersenyum miris menyadari semuanya, ia merasa ditipu dengan musuh bebuyutannya, ia pikir Jungkook hanya ingin melihatnya sebagai seorang perempuan bukan alien. Setetes air mata jatuh melewati pipi mulus yang dibubuhi make up. Dadanya naik turun karna menahan amarah yang nyaris keluar.

Ia terus berjalan menuju kelas. Beruntunglah sang dosen segera masuk tak lama saat dirinya memasuki kelas dan menjadi sorotan mahasiswa disana. Mungkin mata dan tangannya fokus pada materi dan papan tulis, tapi ketahuilah kalau pikiran milik Taehyung itu tak sedang ditempatnya.

.

"Hari ini Taehyung sangat berbeda."

"Aku jadi menyesal tak jadi mengajaknya berkencan saat semester 1 lalu."

"Itu kan karna Taehyung berbeda dengan gadis lain, dia sangat tomboy. Bahkan Junghan yang satu club dengannya saja selalu nampak anggun."

Samar-samar, Jungkook mendengar beberapa mahasiswa tengah menggosipkan musuh bebuyutannya. Telapak tangannya mengepal, entah mengapa dirinya tak suka akan topik perbincangan para mahasiswa itu.

Apalagi saat -

"Bagaimana kalau aku mengajaknya kencan? Tak masalah bukan?

- Telinganya mendengar kalimat tersebut. Segera Jungkook keluar dari toilet dan langsung mencari Taehyung. Seharian ini dia belum melihat Taehyung yang sudah bertransformasi seperti apa yang banyak orang perbincangkan.

.

Seseorang yang tengah dicari Jungkook itu sedang duduk dikursi panjang berbahan kayu mahoni yang berada disamping gedung kampus. Matanya menatap kolam yang hanya berjarak 5 langkah dari tempatnya duduk. Beberapa kali menghela napas dengan pikiran tak menentu. Taehyung sudah berada disana sekitar 1 jam yang lalu setelah kelas pertama dan bolos pada kelas lainnya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya seseorang membuat Taehyung berjengit dan menolehkan kepalanya dengan cepat.

"Kenapa kau kesini?" Bukannya menjawab, Taehyung malah melontarkan pertanyaan yang disambut senyuman kecil dari seseorang yang seenaknya langsung duduk disebelahnya.

"Mencarimu." Jawab Jungkook dan Taehyung memalingkan mukanya kearah lain. Wajahnya datar dan ada sedikit raut kesal didalamnya.

"Omong kosong. Pergilah." Usir Taehyung tanpa sadar mengeluarkan nada merajuk.

"Kau lupa? hari ini kau harus turuti kemauanku." Ujar Jungkook sukses membuat Taehyung kembali menatap onyxnya. Jelas sekali gadis itu sedang menahan kesal.

"Baiklah. Kau mau apa?" Tanya Taehyung memilih menatap kolam yang lebih menarik dari pemuda disampingnya.

"Berkencanlah denganku." Pinta Jungkook yang terdengar seperti perintah tak terbantahkan. Sontak membuat Taehyung menatap tak percaya.

'Permainan apalagi yang sedang kau mainkan Jungkook.' Batin Taehyung sungguh terkejut dengan apa yang Jungkook katakan padanya.

TBC~

A/N: ini untuk selingan/? dan ini semacam remake-an gitu/? dari ffku sebelumnya yang pairingnya HopeV, entah kenapa aku pengen bikin yg kookv ver, kayaknya lucu aja/?. Buat H?B! lagi proses pengetikan, mungkin minggu aku update. dan ini cuma twoshoot/threeshoot kok ^^ hehe. jangan lupa reviewnya~