Tittle : Love always possible

Cast : Jeon hojoon x Jin hyosang

All Toppdogg & DNH Member

happy reading

.

.

.

14 februari 2010

Hojoon berjalan di koridor sekolah seorang diri dengan membawa sebuah kotak coklat ditangannya. Ia menunduk seperti seseorang yg akan membuat kejahatan di sekolah itu. Sepi. Tentu saja karena masih pukul 6.00 KST.

'mungkin disini..ia pasti melihatnya' Hojoon meletakkan coklat tadi di sebuah bangku kosong yg berada di kelas 9-1. Tak luput secarik kertas ia letakkan tepat diatas kotak coklat tersebut.

'sebelum ketahuan aku harus kembali ke tempat ku,' Hojoon segera duduk di tempat duduknya yg berjarak tidak jauh dari tempat itu. Tanpa Hojoon sadari, ada seseorang yg memperhatikan kelakuannya dibalik pintu kelas.

"Hai! Hojoon-ah! Selamat pagi!" Byungjoo memasuki kelas dengan riang. Seperti biasa. Dia langsung menaruh tasnya ditempat duduknya dan mendekati Hojoon. Hojoon berusaha terlihat sibuk dan tidak gugup dengan membaca buku favoritnya, matematika.

"Hai kalian berdua!" Sehyuk, Yoonchul dan Sanggyun memasuki kelas. Byungjoo berteriak kearah mereka seraya melambaikan kedua tangannya.

"Eo? Hyosang-ah!" Yoonchul melihat sebuah kotak dengan secarik kertas dibangku Hyosang dan kebetulan pemilik bangku baru saja datang.

"Wae?" Hyosang segera menghampiri Yoonchul yg tengah menaruh tasnya dengan wajah oonnya/?

"Milik siapa ini?" Hyosang bingung ketika mendapati sebuah kotak coklat dengan secarik kertas diatasnya.

"Owah! Mungkin dari fans mu lagi..coba buka suratnya!" Byungjoo yg antusias tiba-tiba datang menghampiri Hyosang yg disambut dengan lirikan sinis dari Hyosang. Byungjoo hanya senyum-senyum geje melihatnya.

"Morning!" Namjoon beserta teman-teman satu gengnya memasuki kelas dengan tampang sok cool.

"Itu apa?" Taegyun menghampiri Hyosang yg tengah membaca isi kertas tersebut. Ikje dan Minwoo ikut menghampiri mereka.

"Ada apa ramai-ramai?" Ibu Yoon memasuki kelas mereka. Sudah pukul 7 rupanya. Semua murid dikelas tersebut segera mengambil tempat mereka. Memperhatikan ibu Yoon yg cantik tengah menjelaskan pelajaran yg seharusnya membosankan. Sejarah.

"Baiklah sebelum istirahat coba kerjakan soal di hal 52 dan segera kumpulkan mengerti?" ucap ibu Yoon

"NE!" ucap seluruh murid serempak.

.

.

.

Jam istirahat pun tiba. Hojoon tetap duduk ditempatnya. Ia memang jarang sekali ke kantin bersama keempat temannya yg lain. Ia lebih memilih diam didalam kelas atau perpustakaan dan tetap berkutat dengan buku-buku favoritnya.

Hyosang POV

Aku bingung. Pikiranku tertuju pada pengirim kotak coklat tersebut. Entahlah seharusnya aku tidak memikirkan ini toh pasti dari fansku disekolah ini. Tapi perasaanku tidak enak.

"Aku tau siapa yg mengirimnya," Minwoo angkat bicara. Aku memperhatikan namja pendiam ini serius. Begitupulah dengan ketiga temanku yg lain.

"Siapa?" Tanya Taegyun hati-hati. Aku bisa melihat Minwoo menghela nafas malas dan kemudian menyeringai.

"Jeon Hojoon," lanjut Minwoo sok serius. Aku tersentak kaget tidak percaya. Feeling ku benar. Tapi kenapa harus namja….

"Kau serius?" Ikje bertanya pada Minwoo tidak percaya. Bibirku kaku untuk kupakai bicara. Minwoo hanya tertawa dan mengangguk menyetujui bahwa itu serius.

"Aku tadi pagi melihatnya menaruh benda itu dibangku mu," lanjut Minwoo. Aku masih terdiam tak percaya.

"Pfft.." Namjoon mulai menahan tawanya tapi sayang sekali Ikje dan Taegyun sudah tertawa lebar. Astaga, dosa apa aku…seorang namja menyukaiku?

"Ya! Hyosang-ah! Sana dekati Hojoon HAHAHA" Namjoon meledek.

"HAHA ternyata kau laku di kalangan pria ya HAHA" Ikje tak kalah meledekku.

"Kutu buku pula HAHAHA" Taegyun juga ikutan meledek. Minwoo tertawa lebar.

'Argghh sial!' aku melempar kertas dan kotak coklat itu ke sembarang arah sehingga membuat coklat yg ada didalamnya berserakkan.

"DIAM KALIAN BERENGSEK!" Aku kesal. Ya benar-benar kesal. Aku meninggalkan mereka yg tiba-tiba diam. Sudahlah aku tidak peduli. Aku keluar dan berjalan menuju gedung sekolah, mencari toilet terdekat. Aku rasa aku tidak akan mengikuti kelas pak Han.

Hyosang POV END

"Tidakkah kita terlalu kasar dengannya?" Minwoo membuka suara setelah beberapa detik hening karena kemarahan Hyosang tadi.

"Kasar? Benarkah? Kita hanya bercanda kawan. Sudahlah ayo masuk kelas," jawab Namjoon, ia enggan untuk membahas hal tersebut. Tanpa basa basi Namjoon meninggalkan ketiga temannya yg terbingung-bingung.

Di kelas, Namjoon mendadak berubah menjadi pendiam. Sanggyun yg duduk disebelahnya menyadari perubahan teman sebangkunya itu namun ia tidak mau bertanya apapun. Baginya itu bukan urusannya dan ia sedang malas untuk membuka suara saat ini.

"Baik anak-anak, absen dulu…Jung Younggi?" pak Han yg telah tiba segera mengabsen seluruh murid kelas 9-1 untuk memastikan apakah lengkap atau tidak.

" Jeon Hojoon?"

"Ne!" Hojoon berteriak dari bangkunya.

"Jin Hyosang?" sepi. Tidak ada yg menjawab. Yoonchul yg menyadari bangku sebelahnya kosong pun bingung.

"Jin Hyosang?" sekali lagi pak Han memanggil dan tidak ada jawaban satupun selain pemandangan murid-murid 9-1 yg celingukan bingung mencari org yg dipanggil tidak menjawab.

"Kalian tau dimana Hyosang?" Pak Han bertanya. Sebagian besar hanya menjawab dengan gelengan kepala.

"Yoonchul-ah? Kau tau dimana Hyosang?" Pak Han bertanya pada Yoonchul. Pertanyaan yg seperti menuduh mungkin.

"Tidak pak..coba tanyakan ke mereka berempat. Ikje, Taegyun, Minwoo, dan Namjoon," jawab Yoonchul seraya menunjuk org yg dimaksud.

"Kurang tau pak, tadi kami berpisah di basecamp..entah kemana ia sekarang, ponselnya pun tidak aktif," ucap Ikje mewakili. Pak Han menghela nafas sejenak.

"Baiklah, jika kalian melihat dia tolong suruh ke ruangan bapak nanti," pinta Pak Han dan dijawab dengan anggukan kepala seluruh murid 9-1. Pak Han pun kembali mengabsen seluruh murid dan melanjutkan dengan pelajarannya.

Disisi lain, Hojoon masih berkutat dengan pikirannya.

'apa Hyosang tau kalau aku yg mengirimnya? Ah mana mungkin..jelas saja tadi pagi sepi! Lalu kemana dia? Rasanya kelas ini suram kalau tidak ada Hyosang' Hojoon tidak bisa fokus dengan pelajaran yg diberikan oleh Pak Han untuk pertama kalinya. Ya, pertama kalinya ia tidak bisa fokus dengan pelajaran.

"Kau tak apa?" Sehyuk yg duduk disebelahnya menyadari keanehan Hojoon. Ia bertanya dengan suara pelan, sepelan mungkin sehingga membuat Pak Han tidak menghentikan pelajarannya karena mendengar suaranya dan kemudian menghukumnya. Hojoon tidak menjawab. Ia melamun. Berpikir hal yg seharusnya tidak ia pikirkan.

"Hojoon-ah," Sehyuk menepuk pundak Hojoon. Hojoon gelagapan/? Ia melihat Sehyuk dan segera membuat senyuman tipis dibibirnya. Membenarkan kacamatanya dan kembali fokus dengan pelajaran yg diberikan Pak Han tanpa menjawab pertanyaan Sehyuk. Sehyuk bingung dengan kelakuan temannya ini. Tidak seperti biasanya.

.

.

Tett.. bel pulang tiba. Seperti biasa mereka bersiap untuk pulang dan membereskan semuanya.

"Yah..Sanggyun pulang lebih dulu lagi," ucap Byungjoo yg melihat Sanggyun terburu-buru keluar kelas.

"Hai! Kalian datang ya! Ke pesta malam ini!" ucap Sohee seraya membagi-bagikan undangan.

"Eo? Valentine party?" Byungjoo membaca undangan tersebut.

"Kau datang?" Sehyuk bertanya pada Yoonchul yg dibalas dengan gelengan kepala. Sehyuk menatap Byungjoo malas.

"Aku tau apa yg akan kau ucapkan," Byungjoo berusaha menebak dari raut muka Sehyuk.

"Kau pasti tidak akan datang kan? Karena Yoonchul tidak datang dan aku rasa Sanggyun pun tidak akan datang..ah sudahlah," Byungjoo kesal namun Sehyuk tidak peduli dengan hal itu.

"Ah! Hojoon-ah! Kau…apa nanti malam kau mau datang?" Byungjoo bertanya dengan memasang wajah aegyonya/?

"Iya..aku akan menemanimu," Hojoon menjawab dengan suara pelan. Pikirannya masih pada Hyosang.

"Kau yakin? DNH Band datang?" suara-suara murid perempuan diluar sana sungguh keras sehingga membuat Hojoon tertarik mendengarnya/?

'Ah? DNH Band? Aku harap Hyosang ada disana..ah pasti dia datang haha' batin Hojoon senang. Ia semangat membereskan barang nya dan segera pulang dengan ketiga temannya itu.

.

.

.

"Kau sudah siap?" Byungjoo mulai menyalakan motornya kembali setelah mematikannya sejenak untuk memanggil Hojoon turun dari kamarnya.

"Ayo kita berangkat," Hojoon segera naik ke motor Byungjoo dan segera melesat menuju sekolah.

Aula SMP N 1 Daegu rupanya telah ramai dengan murid-murid kelas 7 hingga 9. Hyosang dan kawan-kawan tengah bersiap dibelakang panggung. Mereka akan menampilkan beberapa lagu hits mereka yg sepertinya cocok dengan suasana malam ini.

"Baiklah! Untuk pembuka pertama mari kita lihat penampilan memukau dari 5 namja tampan! DNH Band dengan The Boy's Like Me" Mc Dongsung membuka acara 'Valentine's Party' malam ini. Semua murid tampak terpukau mendengar suara merdu milik Hyosang dan alunan musik yg pas.

Diatas stage, mata Hyosang tiba-tiba tertuju pada sosok Hojoon yg tengah menikmati minumannya seorang diri dipojokkan. Sepertinya Hojoon tidak menyadari jika Hyosang tengah memperhatikannya.

-SKIP-

Di basecamp, Kim Seokjin yg merupakan manajer dari DNH Band memutuskan untuk mengundurkan diri karena akan pindah ke amerika.

"Ya! Seokjin-ah!" Ikje merengek/? Ia tidak ingin Seokjin mengundurkan diri dari pekerjaannya.

"Maaf kawan, aku pergi dulu," ucap Seokjin datar. Ia segera keluar basecamp dan menuju ruang kepala sekolah.

"Bagaimana ini?" Taegyun menghela nafas. Hyosang memutar otaknya/? Berpikir.

"Ah aku tau siapa yg bisa menggantikan dia," Namjoon membuka suara. Semua mata kini tertuju padanya.

"Siapa?" tanya Ikje. Namjoon tersenyum menyeringai.

"Jeon Hojoon," ucapnya. Hening. Tidak ada jawaban dari teman-temannya selain tatapan bingung tak percaya.

"Kenapa harus dia?" Minwoo angkat bicara. Hyosang terlihat menahan amarahnya. Ia tau bahwa ini akal-akalan Namjoon agar pria berlesung pipi tersebut bebas meledeknya setiap hari. Minwoo yg menyadari itu hanya bisa prihatin dengan sikap teman-temannya.

"Sudahlan..nanti kalian ribut lagi, cari saja yg lain," Taegyun melerai. Ia mencoba mencegah perpecahan yg akan terjadi jika diteruskan.

"Tidak tidak, aku sudah menghubunginya.." ucap Namjoon mantap, ia melirik kearah Hyosang yg sepertinya tengah geram terhadapnya.

"Permisi?" tanya seseorang dari luar pintu pelan.

"Masuk lah..Hojoon-ah!" Namjoon mempersilahkan. Ikje, Taegyun, Minwoo dan tak kalah Hyosang mengalihkan pandangannya kesumber suara. Jeon Hojoon. Dengan malu-malu namja berkacamata ini masuk kedalam markas besar DNH Band yg sedikit berantakan.

"Selamat! Kau diterima masuk sebagai Manajer dari DNH Band!" ucap Namjoon memberi selamat. Minwoo yg ragu segera menepuk tangannya dan tersenyum untuk menandakan selamat datang kepada Hojoon.

"G...gomawo," ucap Hojoon tergagap-gagap. Ia senang diterima sebagai bagian dari DNH Band.

"Kau yakin? Kutu buku ini jadi manajer kita?" Hyosang sedikit meledek. Ikje dan Taegyun menatap Hyosang bingung. Hojoon hanya menundukkan kepalanya entah apa yg dipikirkan olehnya.

"Wae? Apa ada yg salah jika seorang kutu buku menjadi manajer kita? Bukan kan lebih baik seperti itu daripada Seokjin yg selalu sok popular dibandingkan kita? Jujur saja aku benci dengan dia," ucap Namjoon dengan nada sedikit kesal. Minwoo hanya bisa menghela nafas.

"Sudahlah, aku susah payah membujuknya. Kalau kau tidak mau, aku keluar dari sini!" ujar Namjoon dan segera keluar dari tempat itu menuju kelasnya. Hojoon tetap setia menunduk. Hyosang masih berusaha menenangkan emosinya.

"Sudahlah, Hyosang-ah..hm?" Ikje mencoba merayu Hyosang agar mau menerima Hojoon sebagai manajer mereka. Hyosang sebenarnya mau saja tapi ia takut jika Hojoon akan dipermainkan oleh teman-teman satu bandnya itu. Hyosang menghela nafas berat.

"Baiklah, selamat datang disini. Aku harap kau betah," ucap Hyosang datang. Ia segera bergegas keluar dan berjalan menuju kelasnya seorang diri.

"Hah sudahlah mereka itu memang selalu begitu," ucap Ikje mencoba menenangkan Hojoon. Hojoon mengangguk mengerti.

"Ayo kita juga ke kelas, atau kau mau tetap disini?" canda Taegyun. Mereka berempat pun berjalan menuju kelas bersama.

.

.

.

.

-To be continued-