Feels
Author: Kiku
Rate: T
Genre: Romance, fluff, semi canon
Pair: Kim Taehyung & Jeon Jeongguk, Vkook, Taekook
Length: Oneshoot
Status: Complete
Words:1,568 words (7 page Ms. Word)
Disclaimer: Seluruh cast milik Tuhan, management dan orang yang merasa memilikinya ;) Tapi plot dan cerita ini milik saya.
Warning: Sho-ai, Yaoi, typo (s), OOC, tidak sesuai EYD, bahasa setengah baku, plot mainstream,gaje, newbie, BTS fanfic. Don't like? Don't read! No Bashing Chara!
Summary: "Hyung, kenapa kau suka memegang daguku? Apa hanya untuk fan service?" / "Tentu saja-," Jungkook tersenyum miris, sudah ia duga.
P.s: Disarankan untuk membaca fict ini sambil mendengarkan lagunya Akdong Musician-I Love You. Lagunya unyu sekalii~ Jangan War of Hormone loh ya, nanti imajinasinya kemana-mana -
.
.
.
Enjoy reading~
.
Jungkook tidak mengerti, sungguh. Apa maksud Taehyung sebenarnya sih? Kenapa sepertinya dia senang sekali memegang dagunya dan membelai lehernya? Kaya semacem hewan gitu, Jungkook seneng juga sih. Tapi lama-lama risih juga, apa lagi Taehyung melakukannya di depan kamera. Seperti saat ini.
Bangtan Boys sedang mengadakanfan sign dan Jungkook dapat tempat duduk di sebelah V, tepat di sebelah kirinya. Tempatnya seorang kekasih -ehem-. Dan Jeon Jeongguk tidak mengerti kenapa dari tadi magnae gagal BTS itu selalu nempel padanya sepanjang fan sign, padahal biasanya 'kan sama J-Hope atau Jin -yang tanpa sadar membuatnya cemburu. Ehem.- Semoga penyebab Taehyung begini itu bukan karena alasan yang menyebalkan, seperti cuma fan service mungkin.
.
.
.
"Akhirnya selesai~" Jimin mengerang sembari merenggangkan tubuhnya sesaat setelah fan sign selesai dan mereka telah duduk manis di van.
"Jimin, geser," Yoongi bertitah sembari menendang kaki kanan Jimin. Jimin hanya tersenyum dan menggeser tubuhnya agar kekasih kecilnya bisa duduk di sebelahnya.
"Kau kelihatannya capek sekali, hyung," Jimin berucap sembari memperhatikan wajah hyung manisnya yang tampak lelah.
"Bukan hanya kelihatannya, aku memang capek," Pemuda yang memiliki stage nameSuga tersebut memejamkan matanya dan menyandarkana tubuh lelahnya pada sandaran van, tepat saat Jungkook, Hoseok dan Namjoon masuk. Mereka segera masuk ke dalam van dan duduk di tempatnya.
"Kau hanya perlu memandang wajahku, aku yakin lelahmu akan menghilang," Sambil menggerakan kedua alisnya naik turun, Jimin berucap pede.
"Menjijikan," Balas Suga tanpa ampun, namun tak dipungkiri rona merah menjalari pipi putihnya. Jungkook hanya melirik pasangan itu dengan malas. Seme masochist dan uke sadistic plus tsundere mungkin terdengar lucu di telinga orang lain, tapi tidak buatnya.
"Jin hyung dan Taehyung kemana?" Pertanyaan leadernya membuat Jungkook mengalihkan pandangannya dari pasangan unik –absurd- barusan. Iya juga, kenapa mereka berdua lama sekali? Jangan-jangan mereka kencan? Huwee, Jungkook engga rela.
"Jangan-jangan mereka berdua diculik atau mungkin Taehyung kembali ke bentuk aliennya dan menculik Jin hyung?" J-Hope, plis.
"Kau berlebihan, hyung. Mungkin saja mereka sedang makan es krim berdua atau makan siang bersama tanpa mengajak kita," Magnae emas tersebut menyuarakan pendapat –dan kecemburuannya- dengan kalimat bernada sinis yang sayangnya terdengar biasa saja di telinga group matenya yang lain.
"Apa kau keturunan cenayang?" Namjoon menatap skeptis magnaenya, apa Jungkook punya bakat lain lagi? Kira-kira begitulah isi pikiran leader BTS tersebut.
"Huh?" Jungkook hanya mengerutkan keningnya dan memandang hyungnya itu dengan tatapan bingung. Namjoon hanya diam, tapi telujuknya mengarah pada jendela di samping kirinya, Jungkook mengikuti arah telunjuk Namjoon dan seketika itu pula wajahnya terlipat sempurna.
Jungkook jadi sebal karna menebak seperti tadi, seharusnya dia diam dan tidak menyuarakan pendapatnya, siapa tahu nanti kenyataan berubah. Apa yang dikatakan dan kenyataan sejalan ternyata, di balik jendela van itu terlihat Kim Seokjin dan Kim Taehyung berjalan beriringan sambil menjilati es krim mereka, walaupun tidak ada adegan mengelap mulut yang belepotan atau sejenisnya Jungkook tetap saja sebal. Mana ternyata marga mereka berdua sama lagi, jangan-jangan jodoh? Amit-amit batinnya ngeri.
Oke, mungkin ada yang bingung sebenarnya Jungkook itu sukanyasama siapa? Huh, yang mikir gitu pasti gak baca summarynya! Jelas-jelas ada tulisan VKook, ya, Jungkook pasti sukanya sama V alias Taehyung lah. Btw, ini rahasia. Jungkook sudah menyukai hyung yang lebih tua 2 tahun darinya itu sudah lumayan lama, kurang lebih 6 bulan, dan meski Taehyung sering melakukan skinship atau semacamnya, ia tidak pernah menyatakan apapun tentang perasaannya pada Jungkook. Selain itu, sepertinya Taehyung juga senang melakukan skinship pada member lain, Jungkook kan bingung T_T
"Kapan-kapan kita kesana lagi ya, hyung. Es krimnya enak sekali," Jungkook baru sadar kedua hyungnya itu telah memasuki van saat telinganya menangkap suara Taehyung. Lebih baik Jungkook tidur dari pada melihat lovey dovey orang yang disukai dengan orang lain, memuakan tau.
.
.
.
"Jungkookie, bangun. Kita sudah sampai," Jungkook mengerjapkan matanya saat merasakan tubuhnya diguncang pelan dan telinganya mendengar suara yang familiar.
"Kita sudah sampai, hyung?" Jungkook berusaha meraih fokusnya dan setelahnya visualnya menangkap wajah hyung tersayangnya tengah menatapnya dengan pandangan lembut.
"Iya, apa kau benar-benar lelah? Sepertinya tidurmu nyenyak sekali," Taehyung bertanya dengan nada yang khawatir yang terdengar jelas. 'Mungkin hanya perasaanku saja.' Jungkook berusaha menyangkal, ia tidak mau terlalu percaya diri lagi.
"Tentu saja aku lelah, hyung. Memang hyung tidak?-" '-Atau mungkin lelahmu hilang karena telah berkencan dengan Jin hyung tadi?' Tentu saja Jungkook hanya meneruskan kalimat itu dalam hatinya. Mulutnya belum siap untuk mengatakan perasaannya sekarang.
"Tidak terlalu. Mau ku gendong?"
"Eh?" Hanya itu yang dapat keluar dari mulut Jungkook, otaknya masih bekerja keras memproses perkataan Taehyung.
"Ku pikir kau telah bekerja keras hari ini, jadi sebagai hyung yang baik, aku akan memberimu sedikit hadiah." Jungkook melirik kanan kirinya, memastikan tidak ada kamera. Jadi, ini bukan fan servicekan? Bolehkah Jungkook berharap lagi?
"Memang kau kuat, hyung?" Anjir, bukan itu maksudnya. Aish, kenapa otak dan mulutnya kadang tidak sinkron sih?
"Kau mau meremehkanku?" Taehyung bertanya setengah mendengus, kedua matanya menyipit dengan kesal. Jungkook gelagapan.
"T-Tentu saja tidak, hyung, K-kalau tidak keberatan, aku senang-senang saja," Sial, keceplosan.
"Baiklah, ayo naik ke punggungku," Taehyung segera berbalik dan berjongkok di depan pintu van.
"B-baiklah." Jungkook menelan ludah gugup, dengan pelan ia berjalan menghampiri punggung kokoh hyungnya, menempelkan dadanya ke punggung itu dan melingkarkan tangan dan kakinya ke leher dan pinggang Taehyung.
"Pegangan yang kuat," Dengan mudah, Taehyung mengangkat tubuh Jungkook. Imut-imut begini dia manly loh –kadang-. Jungkook dapat merasakan kedua tangan Taehyung mulai menyusup dantara lipatan kakinya, menahan berat tubuh Jungkook sepenuhnya. Uh, rasanya jantung Jungkook mau jatuh ke lambung. Namun perlahan, ia mulai menyamankan tubuhnya di punggung Taehyung dan meletakan kepalanya di ceruk leher Taehyung.
"Hyung, punggungmu hangat," Jungkook berbisik pelan di ceruk leher Taehyung, matanya mulai memberat lagi. Ia harap perjalanan ke dorm ini sama seperti perjalanan Seoul-Ilsan bolak-balik.
"Heh, tentu saja-" Jawab Taehyung dengan percaya diri. Jungkook hanya mendengarnya samar, kesadarannya telah direbut sepenuhnya oleh kantuk dan rasa lelahnya. Oh, dan punggung hangat Taehyung tentunya. Sayang sekali, pemuda kelahiran 1997 ini tidak mendengar kelanjutan kalimat Taehyung.
"-Kau bisa meminjam punggungku kapan saja. Itu milikmu."
.
.
.
Jungkook terbangun dan menemukan dirinya telah berada di ranjangnya, rupanya ia ketiduran di punggung Taehyung tadi. Btw, roommatenya itu dimana?
Jungkook bangun dan melirik jam di atas nakas. Eh? Sudah malam? Ternyata ia tidur cukup lama karna jarum panjang jam tersebut telah menunjuk angka 12, pantas saja Jungkook lapar. Dengan segera ia memakai sandal dorm dan melangkah ke dapur, ia butuh sesuatu untuk mengganjal perutnya, persetan dengan berat badannya nanti. Kan lebih baik kalau dia gemukan dari pada sakit. Lagi pula ia tidak akan dikatai babi hanya karna makan sedikit saja –Jin terbatuk dalam tidurnya-.
Jungkook mengangkat alisnya saat menemukan keadaan dapur yang terang, apamember lain belum tidur?
"Lho? V hyung? Kenapa tidak tidur?" Jungkook menyirit saat matanya menangkap tubuh lengkap Taehyung sedang mengaduk susu coklat di meja dapur.
"Kau sendiri? Kenapa tidak tidur?" Malah balik tanya.
"Aku lapar, hyung. Hyung?" Dengan terpaksa Jungkook mengulang pertanyaannya sambil berjalan ke arah kulkas.
"Aku tadi terbangun dan sekarang malah susah tidur, jadi aku buat susu saja," Taehyung nyengir.
"Oh ya, terima kasih hyung tadi sudah menggendongku sampai kamar, padahal aku kan berat," Jungkook berucap sambil menggigit roti gandum yang ditemukannya, siapa peduli itu punya siapa.
"Sama-sama, kalau kau capek, kau boleh minta gendong lagi kok," Taehyung berkata dengan santainya disertai cengiran khas yang masih bertengger di wajahnya. Tidak tahu menahu dengan detak jantung Jungkook yang melebihi pelari marathon.Ia bahkan telah melupakan lapar dan roti gandumnya.
"T-terima kasih. Err,hyung kenapa hyung di fan sign tadi sering sekali skinship denganku, apa untuk fan service?" Jungkook memberanikan diri untuk bertanya, semoga jawaban Taehyung tidak membuatnya menyerah akan perasaannya.
"Huh? Kenapa memangnya?" Balik tanya lagi kan. Kamvret sekali.
"Cuma tanya, hyung. Hyung juga sepertinya suka sekali memegang daguku, apa juga untuk fan service?" Jungkook bersumpah, kalau Taehyung balik bertanya lagi, ia akan melempar Taehyung ke planet asalnya.
"Tentu saja-"Jungkook tersenyum miris, sudah ia duga. "-Tentu saja tidak, aku melakukannya karna aku memang ingin melakukannya." Taehyung melanjutkan kalimatnya dengan kalimat ambigu.
"Eh?" Itu maksudnya apa coba? Jungkook itu masih bocah, kalau dengan kalimat ambigu seperti ini mana ngerti? Tolong lupakan sejenak kalau dancer ber-ABS BTS juga masih bocah, setidaknya dia sudah 2 tahun hidup lebih lama dari Jungkook, dia juga sudah memakan 2310 butir nasi lebih dulu dari Jungkook. Jadi untuk hal semacam ini dia lebih mudeng lah –Jimin bersin dalam tidurnya-.
"Masa kau tidak sadar, Jungkookie. Mana ada orang yang melakukan fan service dengan tatapan mesum senatural itu. Taehyung itu suka padamu." Belum juga loading di otaknya selesai, Jungkook kembali dikejutkan dengan suara yang lagi-lagi familiar. Di pintu dapur Jungkook dapat melihat Yoongi muncul dengan muka malasnya yang biasa. Lembur bikin lagu lagi mungkin.
"Ya! Kau mengganggu, hyung. Pergi sana." Taehyung ngomel. Kenapa juga harus muncul pengganggu di saat seperti ini.
"Cih, aku hanya membantu."Yoongi mencibir sembari berjalan ke luar dari dapur, membiarkan dua sejoli itu menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Apa itu benar, hyung? Hyung menyukaiku?" Jungkook bertanya pelaniamenggigit bibir bawahnya, menahan senyuman dan rona merah yang mungkin saja muncul di kedua pipinya.
"Err, yah. Begitulah." Taehyung menggaruk pipinya dan nyengir tidak jelas. Jujur saja, ia takut ditolak.
"Tapi bukannya hyung suka sama Jin-hyung?" Yeah, akhirnya Jungkook mengeluarkan kecemburuannya.
"Apa? Babi pink itu? Tentu saja tidak." –Jin bermimpi menggantung Taehyung-
"Jadi hyung hanya menyukaiku? A-aku juga menyukai Tae hyung." Jungkook berhasil mengungkapkan perasaannya! "Apa kita pacaran sekarang?" Jungkook mengacungkan kelingkingnya dan menatap Taehyung penuh harap.
Taehyung tersenyum dan mengaitkan kelingkingnya kanannya dengan milik Jungkook. Sekali lagi, Jungkook itu bocah. "Kita pacaran."
-End-
A.n: Ini fanfic kedua saya, saya lagi mabok sama pair unyu satu ini. They're too cute to ignored ;-; Awalnya saya mikir, Tae itu mukanya uke banget, masa iya jadi seme. Tapi kalo gitu berarti BTS isinya uke semua dong, mukanya unyu semua gitu :/Saya juga minta maaf kalau ada kejadian atau sesuatu yang beda dari fakta BTS, saya bukan ARMY sih -,- Kalo memang ada yang beda tolong kasih tau saya ya ^^
Saya lagi patah hati sama pernikahan Sungmin, jadi untuk sementara saya bakal berhenti ngeship KyuMin. Do'ain semoga saya bisa cepet sembuh ya :'D
Last, mind to review? Onegai~
