REPUBLISHED
anonymous review: disabled
mau membantuku?
tolong kunjungi profileku, dan vote di poll yang ada
aku sangat membutuhkan hasil vote tersebut
terimakasih
Halo semuaaaa!
Aku, LuthMelody, kembali mempublish fict!
Oke seperti biasa emang ini fict romance drama. TAPI, di fict ini aku mencoba sesuatu yang baru. Alias gaya aku nulis. Semoga versi tulisan seperti ini bisa kalian suka, amin!
Oh iya, ini fict yang paling membuat aku laper, karna aku begitu serius dalam membuat fict ini. Jadi, kalo ada kesalahan, entah EYD atau typo. Tolong kasih tau aku. Oke? Makasih!
Lanjut mangg!
Disclaimer: Naruto is Masashi Kishimoto's. this story is mine.
Warning: OOC. SasuSakuNaru.
.
.
Apakah kalian tahu tentang sebuah kata yang mengandung begitu banyak makna? Hm? Jika tidak, biar aku beri tahu. Kata itu adalah:
Cinta.
Kata yang begitu biasa kita dengar. Kata yang merupakan ungkapan luapan rasa yang mengaduk segalanya. Kata yang membuat orang bahagia jika memilikinya. Kata yang begitu hebat, tetapi juga begitu rapuh. Kata yang begitu luas, tetapi juga begitu sempit. Hebat luapannya, rapuh ketahanannya, luas artiannya, dan sempit jalan pikirannya.
Cinta.
Hal yang dapat kita rasakan dalam setiap helaan nafas jika kita mau untuk sekedar membuka mata.
Cinta.
Suatu kisah yang mau aku bagi dengan kalian. Dan inilah, kisah tentang cinta.
Cinta
by LuthRhythm
Apa yang kalian bayangkan saat ini? Baiklah, mari kita coba untuk membuat pertanyaannya lebih spesifik. Ehem. Latar apa menurut kalian yang aku gambarkan untuk memulai kisah ini? Taman, hm? Atau tidak ada gambaran? Baiklah, jika kalian belum dapat menebak dan membayangkan, biarkan aku menjelaskan keadaan saat ini.
Seorang wanita berambut merah muda, sedang terduduk diam di sebuah meja kayu sebuah cafe yang bernama 'CafeLatte'. Dari nama cafe ini, kalian pasti sudah bisa menebak apa menu utama tempat ini. Ya, benar: kopi.
Mari kita lupakan sejenak tentang menu utama cafe ini. Mari kita berkonsentrasi pada para pengunjung cafe ini, yaitu: wanita berambut merah muda tadi. Yang sedang berada di cafe ini, tentu saja bukan hanya wanita berambut merah muda tersebut. Namun, mari kita pusatkan perhatian kita pada wanita ini. Wanita berambut merah muda, berumur 22 tahun, yang bernama: Haruno Sakura.
Ingin tahu kenapa kita pusatkan perhatian kita padanya? Tentu saja karena cerita ini bercerita tentang kisahnya, kisah cinta seorang Haruno Sakura.
"Cherry!" teriak seseorang dari belakang Haruno Sakura. Bukan. Bukannya Haruno Sakura ini memiliki dua nama. Hanya saja, 'cherry' adalah panggilan sayang orang tadi untuk Haruno Sakura kita.
Uzumaki Naruto. Ia adalah pria berumur 23 tahun yang memanggil pemeran utama kisah ini dengan nama 'cherry'. Pria ini memang memanggil Sakura dengan nama 'cherry' sesuka hatinya. Jika ada di dalam benakmu apakah dia mempunyai hak memanggil Sakura dengan nama Cherry, mari aku beri tahu. Dia memiliki hak atas itu. Mengapa? Karena bulan depan, tepatnya tanggal 10, bulan 10, tahun 2010, mereka akan bertunangan. Bahkan, pertemuan mereka kali ini adalah pertemuan yang dirancang untuk membicarakan pertunangan tersebut.
"Kau terlambat," ketus Sakura. Terlihat ekspresi tidak sukanya yang secara tidak langsung ia berikan pada Naruto, calon tunangannya. Apa itu 'tidak langsung'? Yang ku maksud 'tidak langsung' disini adalah ekspresi yang tidak ia berikan pada Naruto dengan menatap wajah pria blonde itu secara langsung. Melainkan ia berikan pada jendela di sebelahnya, yang telah memberinya jalan untuk mengetahui apa yang terjadi diseberang sana, melalui tubuhnya yang tembus pandang.
"Maaf ya, sayang. Aku tadi ada urusan tambahan di kantor, dan handphone-ku mati. Maaf ya, Cherry," jelas Naruto pada wanita yang ia cintai, dengan wajah penuh penyesalan karena kelalaiannya yang lupa men-charge handphone-nya semalam. Dan sepertinya, wajah penuh penyesalan itu, berhasil membantunya dalam mendapatkan maaf dari Sakura.
"Iya iya," ujar Sakura dengan mimik wajah yang masih sedikit menggambarkan kekesalannya karena telah dibuat menunggu. Memang wanita ini sudah memaafkan, tetapi sepertinya rasa kesal belum dapat hilang sepenuhnya. Dan pria di hadapannya pun mengerti akan hal itu, sehingga ia kembali meminta maaf.
"Maaf ya, sayang," ucapnya sambil menyentuh kedua pipi Sakura dengan kedua tangannya. "I miss you," gumamnya saat mencium kening tunangannya. Kecupan sayang tersebut ternyata berhasil mengukir senyuman tulus diwajah Sakura. Memang sepertinya pria ini benar-benar mengetahui sepenuhnya apa yang harus dilakukan untuk membuat seorang Sakura Haruno tersenyum. Dan sebagai hadiah atas kemampuannya tersebut, selain mendapatkan senyuman dari Cherry-nya kapan pun ia inginkan, pria yang tidak mempunyai masalah sedikit pun dengan uang ini juga mendapatkan hadiah lain saat ini, yaitu: gerakan bibir Sakura, yang mengisyaratkan ucapan 'mee too', hanya untuknya.
Setelah Naruto duduk di sofa kecil yang berada tepat di hadapan Sakura. Terlihat pria ini mengangkat tangan kanannya, "Kopi dingin, yang manis," ucapnya pada pelayan berompi hitam begitu pelayan tersebut berada di hadapannya. Setelah memberikan senyuman dan anggukan, pelayan tersebut menjauh untuk membuatkan pesanan yang diberikan padanya.
"Temanku akan sampai besok siang," ucap Naruto mengawali pembicaraan di sore itu.
"Teman yang mana maksudmu?" tanya Sakura sambil mengetik sesuatu di ponselnya yang bergetar beberapa detik lalu.
"Sasuke Uchiha. Sahabat lamaku yang sekarang adalah seorang chef. Yang aku ceritakan tiga hari yang lalu itu," jelas Naruto agar Sakura mengerti arah pembicaraannya.
"Oh. Ya ya, aku ingat," balas Sakura sambil sedikit mengangguk-anggukan kepalanya.
"Bagus! Karena besok, kita akan menjemput dia. Dan setelah itu, kau dan dia yang akan mengurus segala hal tentang makanan di acara pertunangan kita nanti. Karena aku sedang sibuk-sibuknya dengan urusan kantor. Tidak apa, kan?" tanya Naruto berusaha memberikan alasan yang jujur tentang ketidak-sanggupannya untuk merencanakan makanan-makanan lezat yang akan dihidangkan di pertunangannya bulan depan. "Aku hanya percaya padamu dan Sasuke kalau soal makanan seleraku. Yaa?".
Dan yak. Sepertinya memang pemeran utama kita begitu dapat dipengaruhi oleh pria tercintanya ini. Buktinya hanya dengan sedikit tatapan memohon, ia sudah luluh karna mata biru pria tersebut yang membuatnya melihat dunia. Ya, mata biru. Mata biru yang membuatnya membuka mata tentang keindahan di sekitarnya. Mata biru yang memaparkan keindahan. Hanya mata itu yang bisa memaparkan keindahan bagi Haruno Sakura.
Setidaknya... untuk saat ini.
Karena tidak akan lama lagi, dalam waktu kurang dari seratus jam, ia akan bertatapan dengan mata yang tidak memaparkan keindahan, melainkan menarik segala keindahan tersebut, menyedotnya, hingga segalanya habis terperangkap dalam bola mata itu. Bahkan, bukan hanya keindahan, namun juga perasaan seorang Haruno Sakura, akan tersita dan terperangkap habis oleh bola mata itu. Bola mata yang akan membuatnya membandingkan tentang hangat dan dingin. Bola mata yang akan membuatnya belajar, tentang apa itu cinta.
Hatinya yang akan mulai bercabang dua itu, adalah kuncinya.
Haruno Sakura, Uzumaki Naruto, dan Sasuke Uchiha, adalah pemerannya.
GIMANA? *panik
Aneh ya cara nulisnya? Aduh baru banget tuh aku nulis cara gitu!
So? Ada komentar?
