Yey~ Crossover pertamaku.. cerita ini bakal kubuat beberapa chapter.. kuharap kalian tau + suka sama kuroshitsuji.. Menurutku kuroshitsuji ini cukup keren buat bersanding di samping DGM. Plot sama karakternya asik buat digabungin sama DGM.. Enjoy it..~
Summary: Apa jadinya kalau Earl of Millenium melirik Sebastian dan memanfaatkannya? Akhirnya Earl Ciel Phantomhive harus bergabung dengan exorcist Black Order untuk menyelesaikan semuanya. DGMxkuroshitsuji .. R&R please!
Warning: //Spoiler// tentang masa lalu Ciel..
Disclaimer : I don't own man or kuroshitsuji.. kalo aku punya kuroshitsuji, aku bakal tanya ke diriku sendiri, "Am i a fansgirl?" (untuk yang uda pernah baca kuroshitsuji sampai chapter 40++, kalian ngerasa gak mangakanya rada nyenggol yaoi? Aku gak bilang itu aneh atau jelek loh? Malah kayaknya menarik.. Fu fu fu..*pervert mode on*)
Mohon maap, penyakit curhat-colongan-disclaimer-ku kumat lagi.. kalo kalian ngerasa itu gak penting, lupakan saja.. m.(V.V).m
The Ice Kid
"Ngapain yah kita di panggil malem-malem kaya gini?", tanya Lenalee. Lorong HQ di lewati angin malam yang begitu dingin. Malam sudah begitu larut, namun para exorcist di panggil ke ruang Komui.
"Entah, tapi keliatannya darurat..", jawab Lavi.
"Eng, mungkin rapat darurat..", kata Allen sambil setengah ngantuk. Kanda cuma bisa sebel-sebel sendiri di belakangnya. Sementara Krory dan Marie mencoba menenangkan Miranda yang ketakutan kalau semua ini salahnya. Kalau Bookman? Paling dari awal dia sudah ada disana. Akhirnya mereka sudah sampai di depan ruangan Komui dan Lenalee membuka pintunya.
"Kakak.. ada apa panggil kami..?", mereka memasuki ruangan Komui dan melihat pria berbaret putih itu mempunyai dua orang tamu.
Seorang anak kecil, anak cowok yang kira-kira berumur 12 tahun, duduk dengan elegan di depan Komui. Dia memakai baju yang terlihat begitu mahal. Rambut dan matanya selegam biru laut. Wajahnya manis namun sedingin es dan terlihat begitu serius, tanpa senyuman.. wajahnya begitu cantik menyaingi Kanda. Dia memakai penutup mata di mata kanannya sama seperti Lavi. Lalu disampingnya berdiri seorang pria, wajahnya begitu tenang dengan senyuman yang khas. Dilihat dari bajunya, dia nampak seperti seorang butler. Matanya yang tajam nampak kontras dengan wajahnya yang tampan, menatap kami dalam-dalam.
"Ah ya.. Maaf memanggil kalian malam-malam begini.. silahkan masuk.", kata Komui menyuruh mereka masuk. "Perkenalkan, dia adalah Earl Ciel Phantomhive dan butlernya, Sebastian Michaelis."
"Phantomhive? Bukannya itu nama bangsawan yang memiliki Phantomhive,co , perusahaan yang terkenal di bidang mainan kan? Berarti dia anak dari pemilik perusahaan itu?", tanya Lavi.
"Ah, suatu kehormatan jika perusahaanku terkenal sampai di sini, tapi maaf, perusahaan itu adalah milikku. Mari kuperkenalkan sekali lagi, namaku adalah Earl Ciel Phantomhive, kepala keluarga Phantomhive."
"Hee??", mereka semua kaget, kecuali Kanda yang masih tampak tenang. (of course)
"Pemilik Phantomhive,co??", teriak Allen.
"Kepala keluarga??", teriak Lenalee.
"Ya, tuanku ini adalah kepala keluarga Phantomhive dan pemilik sekaligus pendiri perusahaan Phantomhive,co. Salam kenal..", kata Sebastian sambil tersenyum.
"Lalu apa urusannya dengan kita?", tanya Kanda sambil menatap Ciel dengan tajam dan Ciel membalas tatapan itu dingin.
"Kurasa kasus yang dibawa Earl Ciel ini ada urusannya dengan kita, coba lihat file itu.", Komui membagikan file kepada para exorcist.
"Baiklah, saya juga tak mau buang-buang waktu.", Ciel mulai menjelaskan."Sekitar seminggu yang lalu, di daerah utara London, terjadi kasus pembunuhan terhadap wanita bernama Agatha Frederica. Mayatnya hancur menjadi debu dan terdapat garis pentagonal di sekitarnya. Temannya yang melihat dari jauh mengatakan bahwa ada monster besar menembaki Agatha. Setelah kasus Agatha, terjadi kasus-kasus serupa dan karena tidak ada saksi, kami tidak tau siapa korbannya namun kami bisa memastikan bahwa pelakunya sama karena korbannya juga mati sampai menjadi debu. Monster ini berbentuk bulat melayang-layang dan memiliki moncong-moncong meriam menempel disekitar tubuhnya. Atau yang kalian sebut.."
"Akuma..", kata Allen.
"Ya, musuh yang sedang kalian buru sedang berulah di kota London. Saya, atas nama Queen Victoria, meminta Black Order untuk membersihkan monster-monster itu dari London, segera.", Ciel menyelesaikan penjelasannya dan membuat mereka semua agak shock.
"Q-Queen Victoria?? Tentu saja tanpa kamu laporkan, kami pasti akan mengejar akuma-akuma itu.. Tapi.. apa hubunganmu dengan Queen Victoria? Dan kenapa anak kecil sepertimu mengurus hal seperti ini? Walaupun kamu kepala keluarga Phantomhive.. Tapi..", kepala Lavi sekarang penuh tanda tanya.
"Hahaha.. bookman, nampaknya anda harus melatih penerus anda lagi..", entah kenapa Ciel dan Sebastian senyum-senyum dan membuat bookman melototin Lavi dengan tatapan bersiaplah-menerima-pukulan-dari-sang-panda.
"Kami, keluarga Phantomhive, telah turun menurun mengabdi menjadi kaki tangan ratu Victoria. Tugas kami adalah menyelesaikan kasus-kasus yang tidak bisa polisi pecahkan atau mengawasi bangsawan-bangsawan Inggris. Kalau memang diperlukan, kami akan menyembunyikan cara-cara kotor yang pemerintah pakai untuk menyelesaikan sebuah masalah, haha..Yah.. tapi soal keluarga kami sebagai "anjing ratu" sudah bukan rahasia lagi diantara bangsawan-bangsawan Inggris. Agak aneh jika seorang penerus bookman tidak tau soal ini", jelas Ciel.
"Maafkan kelancangan saya untuk tidak mengetahui hal seperti ini, Earl-Ciel-Phantomhive..", Lavi keliatan sebel banget.
"Yaudah, toh itu juga gak penting buat tau.", Ok, sekarang Lavi sewot banget denger omongan Ciel."Baiklah, besok saya minta beberapa exorcist untuk ikut saya ke lokasi TKP dan kalau bisa tolong basmi semua akuma malam itu juga. Superviser Komui, saya harap anda bisa mengatur ini", pinta Ciel.
"Ya tentu saja.. Tapi apa sebaiknya anda tidak usah ikut? Ini terlalu berbahaya.."
Kata-kata Komui membuat Ciel tersenyum kecil(atau lebih tepatnya nyengir?), "Tak apa, walaupun tidak bisa membunuh akuma, Sebastian masih bisa melindungiku. Lagipula saya harus melaporkan kasus ini ke Ratu dan beliau juga meminta laporanku tentang sekte ini.."
†+++++++†
Setiap jalan di kota London begitu sepi. Angin malam berhembus terus menerus. Bulan memperhatikan beberapa orang berjubah hitam berjalan dibawahnya, mereka bersama anak kecil yang auranya begitu kuat sampai bulan berdecak kagum dan butlernya dengan siluet yang begitu indah di bawah sinarnya. Siapa mereka?
Tidak lain dan tidak bukan mereka adalah Ciel Phantomhive, Sebastian, Allen, Kanda, dan Lavi.
"Tch, banyak banget yang ikut. Aku aja udah cukup."
"Mau gimana lagi, Yuu-chan.. ini perintah Komui. Lagipula kita mau ngabisin semua akuma di London malem ini, paling gak kamu butuh bantuan biar lebih cepet.. terus moyashi-chan juga mesti jagain Ciel-chan. Jadi rame deh..", Lavi ngomong ke Kanda sambil setengah bernyanyi.
Sebastian yang denger cuma cengar-cengir nahan ketawa, yang di omongin nahan marah."Tolong jangan main-main dengan namaku.."
"Loh kok Ciel-chan marah?? Untuk anak seimut kamu, kebanyakan dipanggil Earl gak bagus buat kesehatan loh.."
"Kesehatan apanya?! Gak make sense banget!!", sekarang amarah Ciel sudah tak bisa ditahan.
"Haha.. Ayolah Lavi.. jangan ganggu Earl Ciel..", Allen mencoba menahan Lavi, namun tiba-tiba mata kirinya bereaksi."Akuma! Ada tiga di arah jam 2!"
Sebastian langsung berdiri di depan Ciel untuk melindunginya sementara para exorcist mengaktifkan innocence mereka. Tak butuh waktu lama sampai akuma-akuma itu datang. Satu akuma lv.2 dan dua akuma lv.1, mereka langsung menyerang tanpa basa-basi. Allen berjaga disekitar Ciel sementara yang lain mengurus akumanya. Satu persatu akuma itu hancur di depan mata Ciel. Akhirnya semua akuma itu mati tak tersisa..
"Jadi itu innocence?", tanya Ciel memperhatikan mugen.
"Ya, sama seperti palu si baka usagi atau tangan kirinya si moyashi.", Kanda tak menoleh sedikitpun saat menjawab.
"Hm, kekuatannya begitu besar.. Apa setiap innocence meminta kontrak atau syarat?"
"Kontrak? Syarat? Jangan bercanda.. mereka cuma memilih pemiliknya tanpa kontrak dan syarat."
"Innocence yang memilih dan menentukan takdir pemiliknya, ironis sekali.. Tapi masih mending innocence itu tak pernah mengajukan syarat.", Ciel nyengir ke arah Sebastian yang tersenyum kecil."Ayo kita jalan lagi, pasti masih lebih banyak akuma lagi di sekitar sini", mereka semua mengangguk.
Dong.. Dong.. Dong..
Big Bang berdentang dua belas kali, menunjukan bahwa sekarang sudah tengah malam. Sudah puluhan akuma yang mereka hancurkan, namun nampaknya akuma-akuma itu belum benar-benar bersih dari kota London. Rombongan itu tetap melanjutkan perjalanan mereka.
"Huamhh..", Lavi nguap selebar kuda nil.
"Hm, maaf , aku tau anda semua sudah cukup lelah. Tapi, aku mohon kita berputar sekali lagi untuk dua jam ke depan dan setelah itu kita bisa lanjutkan besok..", kata Ciel.
"Hehe.. Gak apa kok.. Ciel-chan juga uda ngantuk yah? Aku mau loh nemenin kamu bobo biar gak takut..(A/N: aku juga mau nemenin Ciel !! XD)", kata Lavi sambil meluk-meluk Ciel.
"Aku bisa tidur sendiri dan lepasin aku!!", semua pada ketawa, bahkan Sebastian gak bisa nahan lagi. Namun diantara tawa itu, tiba-tiba Kanda menghentikan mereka.
"Ssttt.. ada yang datang!", dan benar saja, seseorang berjalan ke arah mereka di antara kabut malam. Tak lama setelah itu mereka bisa mengenali siapa dia..
"Tyki?!", Allen mengenalinya lebih dulu..
"Selamat malam semua.. nampaknya kalian masih tetap sibuk di tengah malam.. dan kalian tau? Earl of Millenium tidak suka kalian berkeliaran seperti ini..", Tyki menyeringai di bawah sinar bulan.
"Lord Tyki Mikk..Che, aku tau keluarga kalian memang gak beres.. Ternyata Duke Millenium memang yang ada dibalik semua ini..", Ciel sama sekali tak berekspresi.
"Oh my.. Earl Ciel Phantomhive.. Kami tau suatu saat nanti kamu bakal berada disamping mereka.. Menarik.. jadi ratu meminta anjingnya untuk mengejar kami?"
"Perintah ratu adalah mutlak. Namun yang di minta beliau adalah tidak ada satupun akuma yang muncul di London. Keberadaan saya di sini tidak ada hubungannya dengan perang kalian. Tapi.. saya memang menginginkan adanya perintah penangkapan. Nah, jadi bisa anda memerintahkan akuma-akuma itu untuk pergi dari kota ini?"
"Sayang sekali.. itu tidak mungkin.. Maaf, mungkin sekarang Phantomhive akan menghadapi kasus yang tak akan pernah selesai.", Kata Tyki sambil tersenyum kecil.
"Ciel, kamu kenal dia?", tanya Allen.
"Lord Tyki Mikk ini sering muncul di pesta atau jamuan makan malam bersama Sherill Camelot dan Road Camelot. Katanya mereka semua ada hubungan darah dengan Duke Millenium atau yang kalian sebut Earl of Millenium.", jelas Sebastian. "Dan tentu saja kami juga menyelidiki tentang keberadaan mereka sebagai Noah.."
Tiba-tiba tanda noah yang ada di leher Tyki muncul dan dia berubah menjadi noah, "Berarti Ciel Phantomhive harus musnah dari dunia ini..!". Secepat kilat Tyki menyerang Ciel namun ditahan oleh Sebastian. Allen, Lavi, dan Kanda mencoba menolong Ciel namun mereka di hadang puluhan akuma lv.3 .
Tyki terus menyerang Sebastian tanpa celah. Namun Sebastian masih bisa mengimbangi Tyki dan menahan serangannya, walaupun kecepatan Tyki bertambah setelah dia mendapat kekuatan noah yang baru. Tetap saja Sebastian bukan seorang exorcist.. walaupun dia menahan serangan Tyki, tak ada kemungkinan dia bisa membunuhnya..
Akhirnya Sebastian mulai kewalahan dan jatuh ke tanah didepan mata Ciel. Nampaknya dia tak sanggup berdiri lagi dan Tyki perlahan mendekat ke arahnya..
"Sebastian! Kamu gak boleh mati disini! Ini perintah! Kamu gak boleh melanggar kontrak!", Ciel mulai terlihat panik.
"Uhuk.. A-ku coba, tuanku.", semua ingin menolong Sebastian namun mereka selalu di hadang akuma-akuma itu. Sebastian sudah tak sanggup bergerak dan Tyki sudah berada didepan Sebastian.. bersiap untuk menusuknya..
"Tyki-pon.. ~", suara yang tidak asing memanggil Tyki, membuat pria Portugis itu merinding dan menoleh..
"Earl? Ngapain kamu ke sini? Urusan di sini biar aku yang urus.."
"Dia?! Duke Millenium? Gak salah?", Ciel agak kaget melihat Earl of Millenium di luar bentuk "manusia"nya. "Kok gendut? Aneh? Rada freak??"
"Hohoho.. Ko-ban-wa.. Ear Ciel Phantomhive..", sapa Earl of Millenium."Sudah kuduga kita akan bertemu disini.. Bagaimana kabar ratu?"
"Tak ada hubungannya denganmu.. Duke Millenium, atas nama perintah dari ratu, tarik kembali akuma-akuma itu dari London!"
"Fu fu fu.. maaf Earl Ciel, seperti yang dikatakan Lord Tyki Mikk, hal itu tidak mungkin..", kata Earl of Millenium sambil nari-nari di atap sebuah rumah."Ngomong-ngomong.. butler yang disana, namamu Sebastian kan?"
"Uhuk.. ya.. nama saya Sebastian, apa ada yang penting dari namaku?", kata Sebastian sambil setengah nyengir.
"Hmm.. berbakat.. nampaknya kamu berpotensi menjadi Noah, mau ikut denganku?", kata-kata Earl of Millenium membuat mereka semua kaget termasuk Tyki. Mereka terdiam tak bergerak..
"Kekuatanmu hampir setara dengan Noah, lero~ kau akan dipinjami kekuatan dari Earl dan menjadi Noah yang kuat, lero~", Lero muncul dari punggung Earl.
"Maaf Duke Millienium.. Sebastian telah terikat kontrak denganku.. Tidak ada jalan untuknya untuk meninggalkanku atau pergi ikut denganmu.", Ciel mengepalkan tangannya.. Sebastian hanya tersenyum melihat reaksi Ciel..
"I'm a butler to the core, butler dari keluarga Phantomhive.. Hanya untuk Ciel Phantomhive. Seperti yang dikatannya, aku gak bisa melanggar kontrak.. ", kata Sebastian sambil menahan darah.
"Kontrak..? Oh.. Demon yah? Pantas saja.. Tapi walaupun kau terikat kontrak tak masalah.. toh saat anak kecil itu mati, kamu tetap bisa memakan jiwanya.."
"Tapi dia akan melanggar perintahku!! Dan itu melanggar kontrak! Berarti perjanjian batal! Dia tak boleh memakan jiwaku!", teriak Ciel.. Sekarang ketiga exorcist itu makin bingung dengan pembicaraan mereka.
"Haih..~ benar-benar anak yang merepotkan.. kita tak peduli apa yang akan terjadi padamu.. Toh kita bisa membuatmu memerintahkan Sebastian menjadi Noah atau kita lupakan saja soal kontrak itu.. Masih banyak jiwa yang bisa Sebastian makan..", Earl menyeringai seperti setan..
Allen mulai tak tahan karena mereka seperti dilupakan."Hey Ciel! Apa maksudnya in-...", namun sebelum Allen selesai bertanya, tiba-tiba Tyki menarik Sebastian yang tak bisa bergerak ke arah Earl of Millenium..
"Sebastian !!", teriak Ciel.
"Lord Ciel! Tolong jangan pusingkan saya! Kalau saya tak bisa menyelesaikan masalah ini, saya tak pantas menjadi butler keluarga Phantomhive (A/N: Khasnya Sebastian..)", Sebastian mengeluarkan senyuman khasnya. Lalu tiba-tiba pintu dimensi milik Road muncul di belakang mereka.
"Earl Ciel..~ nanti kita berunding lagi.. sementara Sebastian aku simpen dulu yah~", setelah Earl of Millenium mengucapkan salam perpisahan, mereka menghilang di balik pintu milik Road..
Ciel jatuh berlutut ke tanah. Dia mengepalkan tangannya sampai berdarah. Entah apa yang dipikirkannya sampai dia terdiam begitu lama.. Ciel terlihat sangat shock..
"Earl Ciel Phantomhive, nampaknya anda harus menjelaskan semuanya di HQ..", kata Lavi terlihat serius sementara Allen dan Kanda membantu Ciel berdiri..
†+++++++†
"Di culik ?!!", Komui kaget saat mendengar kabar tentang Sebastian.
"Maaf Komui-san, saat dia dibawa Tyki dan Earl, kami tidak bisa menolongnya kerena banyak akuma yang menahan kami.. Mereka bilang kalau Sebastian berpotensi sebagai seorang Noah dan mereka menawarinya untuk menjadi Noah..", Allen menundukan kepalanya. Kegagalan bukan catatan yang menyenangkan untuk disandang seorang exorcist. Apalagi untuk Kanda, sekarang dia uring-uringan sendiri sendiri di pojok ruangan.
"Noah? Ya tuhan.. Earl Ciel! Seharusnya dia terikat kontrak dengan anda kan? Bagaimana-.."
"Komui.. kami disini adalah exorcist yang ditugaskan untuk misi ini. Sudah seharusnya kami tau semua informasi sampai sedetail-detailnya.. Apa yang terjadi.. Dimana.. dan siapa yang ada bersama kami..", Lavi memotong kalimat Komui sambil melirik ke arah Ciel..
Mereka terdiam.. namun para ketiga exorcist akan terus mengejar jawabannya.. Siapa sebenarnya Ciel Phantomhive dan Sebastian?!
"Ya baiklah, toh memang tidak ada yang perlu di sembunyikan.", Ciel mulai berbicara."Sebastian adalah Demon.."
"Demon?!", Allen, Lavi, dan bahkan anehnya Kanda, meneriakan kata yang sama.
"Mungkin ini sedikit berbeda dari akuma, tapi dia adalah Demon. Dan aku menjalik kontrak perjanjian dengannya.", Ciel melepaskan penutup matanya dan memperlihatkan simbol kontrak yang ada di bola mata kanannya, membuat mereka kaget."Perjanjiannya adalah dia harus mengikuti semua perintahku dan sebagai gantinya, saat aku mati nanti, dia akan memakan jiwaku. Yah.. sebenarnya tidak aneh kalau Earl bilang dia berpotensi, bagaimanapun juga dia adalah demon.."
"Tapi Earl Ciel, kenapa kamu melakukan kontrak yang berbahaya seperti itu?!", Allen merasa penasaran.
"Dulu.. seseorang telah membakar habis rumah Phantomhive dan membunuh seluruh anggota keluargaku, namun pelakunya membiarkanku hidup dan menjualku sebagai budak. Suatu hari aku dibeli bangsawan, dia menjadikanku korban untuk sebuah ritual sekte aliran sesat.", Ciel terdiam sejenak mengingat masa lalunya yang pahit."Saat aku sekarat di tengah-tengah ritual, Sebastian muncul di hadapanku dan menawarkan kontrak itu.. Dan akhirnya, aku menjalin kontrak dengannya.. "
Penjelasan dari Ciel berakhir, membuat mereka terdiam.. Mencoba mengerti apa yang dikatakan Ciel.. Mengerti tentang Sebastian sebagai Demon dan masa lalu Ciel yang kelam..
Brakk.. !!
Tiba-tiba Reever datang dan membanting pintu ruangan Komui."Komui! Komui! Gawat..!!"
"Ada apa Reever?!", Komui buru-buru beranjak dari kursinya.
"Kontak! Earl of Millenium melakukan kontak dengan kita lewat komputer science departement!!"
Cliffhanger !!! XD~
Yeah! I luv it! Silahkan telan rasa penasaran anda.. fufufu..(Siap-siap tameng) tolong jangan gebukin saya.. Ciel kasian yah gak ada Sebastian.. pasti dia bakal kerepotan, hhe..
Anyway, yang kutulis di disclaimer emang bikin aku penasaran loh? Cz aku jarang liat ada komik genre kaya gitu terus nyenggol yaoi.. Masih inget waktu si Ciel "merintih kesakitan" dan ternyata dia lagi di pasangin korset? Atau waktu si Ciel di ajak mandi sama "cowo" temen sekamar Ciel saat menyusup ke Noah Ark circus? Setelah ngeliat itu semua aku jadi bertanya-tanya, apakah mangaka-nya fansgirl? Yah.. kalo emang iya, keren juga.. =P
Allen : "Emangnya beda Demon ma akuma apaan?"
Ran : "Mungkin gini, kalo akuma kan senjata perang milik Earl, sementara Demon adalah setan dari dunia lain. Kayaknya Sebastian-san pernah nyinggung-nyinggung soal dunia lain deh.."
Kanda: "Tch, ngerepotin banget pake acara di culik segala, dasar setan.."
Ran: "Dia emang setan kali??" *tiba-tiba mugen menyapa Ran..*
Lavi: "Ran chan~ ada pairingnya gak sih??"
Ran: "Gak tau deh, usagi-san. Mungkin nanti rada slightly.. kira-kira pembaca mau pairing-nya siapa yah? Atau gak usah aja?"
Mengapa Earl of Millenium menghubungi Black Order?? Find out what's next!
