ANYEONG YEOROBEUN!

HOPE YOU ENJOY TO READ IT

NO FLAME | NO BASHING | PLEASE COMMENT

.

.

Title

Counting Stars

Length

N - CHAPTER

Rating

PG-18 (M)

Genre

ROMANCE, ANGST, DRAMA, VIOLENCE, YAOI

(DON'T LIKE, DON'T READ)

Author

RUKA17

Main Cast

BAEKHYUN, CHANYEOL, DAEHYUN, YOUNGJAE

Support Cast

ALL MEMBER BAP AND EXO

Disclaimer

THIS FANFICTION IS MINE

Warning

A lot of typo *ngaks*

.

.

.

"Ingat kata-kataku. Kau harus menghabisi semua keturunan Byun. Kau paham?" ujar seorang namja paruh baya seraya menghisap cerutu dan mengepulkan asapnya keudara. Pria itu menutup sabungan teleponnya. "Kau harus membayar semuanya dan merasakan apa yang kurasakan." Terlihat seringaian disudut bibir pria paruh baya itu.

.

.

.

Bulan menampakan dirinya tepat diatas kepala. Menerangi jalanan yang gelap gulita.

Srek srek...

Terdengar suara langkah kaki yang terseok-seok dan nafas yang memburu. Seorang wanita paruh baya terlihat sedang berlari dengan menggendong bungkusan berwarna merah ditangannya. Puluhan peluh yang membanjiri keningnya dan juga darah yang hampir memenuhi tubuhnya tak membuatnya menghentikan langkahnya barang sebentar. Yang ia pikirkan hanya satu. Bagaimana caranya menyembunyikan bungkusan merah yang dibawanya agar tidak jatuh ketangan gerombolan yakusa.

Wanita itu sudah berulang kali terjatuh. Tapi dia selalu bisa berdiri hanya untuk menghindari orang-orang yang mengejarnya. Dan kini ia benar-benar diujung tanduk. Tak ada jalan keluar lagi selain lautan luas yang terhampar didepannya. Ya, sekarang wanita itu berdiri tepat diatas pembatas dermaga.

"Berhenti disitu!" ujar sang wanita. Ia menatap tajam kearah gerombolan orang yang sedari tadi mengejarnya. Tapi kini ada yang terasa ganjil. Wanita itu tidak lagi membawa bungkusan merah.

Pemimpin gerombolan itu pun memberikan kode pada anak buahnya dan mereka maju mendekati wanita yang berdiri diatas pembatas dermaga itu.

Tak ada cara lain. Wanita itu menoleh kebelakang. Menatap kearah laut yang curam dan tanpa aba-aba ia menjatuhkan dirinya kedalam laut, membuat gerombolan yakusa itu menyeringai melihat adegan didepan mata mereka.

.

.

.

Flashback

.

"Aku menitipkan dia padamu." ujar seorang wanita paruh baya seraya mengulungkan bungkusan merah pada seorang temannya. "Tolong jaga dia. Dan jangan pernah sekali-kali kau mengucapkan namaku atau nama keluargaku. Rawatlah dia seperti anakmu sendiri."

"Tapi-"

"Ku mohon..." lirih wanita itu seraya meneteskan air matanya.

"Baiklah. Aku akan menjaganya." ucapnya mantap, menenangkan sang sahabat.

"Gumawo. Dan satu lagi. Namanya Baekhyun." ujar wanita itu seraya tersenyum.

.

.

.

16 Years later

.

"Baekhyun-sii. Kau sudah siap?" teriak sang PD-nim

"Ne hyung!" balas Baekhyun semangat seraya memposisikan dirinya dibelakang stage. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu mengeluarkannya, berusaha untuk menenangkan dirinya. Meskipun sudah sering berdii diatas panggung, tapi tetap saja ia masih tergolong rookie di industri hiburan dan rasa gugup tentu saja masih sulit untuk dikontrol.

"Ok guys. Stand by. 1...2...3..."

Dan jreng!

Baekhyun berdiri diatas panggung besar yang disusun diatas stadium.

.

Come in

Warning warning warning warning

Warning warning warning warning

Modeungeol geolgo neol deurikin nan

Ije dorikilsudo eopda

Igeon bunmyeong wiheomhan jungdok

So bad no one can stop her
Her love her love

Ojik geugeotman bara

Geunyeoui sarang hanappuningeol

Chimyeongjeogin fantasy hwangholhan geu ane

chwihae

Oh she wants me~

oh she's got me~

oh she hurts me~

Joha deouk galmanghago isseo

Someone call the doctor nal butjapgo malhaejwo

Sarangeun gyeolguk jungdok overdose

Sigani jinalsurok tongjedo himdeureojyeo

Jeomjeom gipsugi ppajyeoganda

E~oh too much neoya your love igeon overdose

Too much neoya your love igeon overdose

.

Terdengar teriak riuh rendah para penonton seusai pertunjukkan hari itu. Baekhyun pun berjalan menuruni panggung kearah backstage dengan usaha ekstra karena para fansgirl yang berlari hanya sekedar untuk mendapat salam atau pun foto dirinya seusai konser.

.

.

"Mulai besok kau akan sekolah ditempat anak-anak lainnya bersekolah," ujar seorang namja paruh baya pada anak lelakinya.

"maksud appa...baekkie tidak lagi home schooling?" tanya baekhyun antusias

"ne baekkie-ah. kau akan satu sekolah dengan hyungmu. jadi kurasa tidak apa-apa karena hyungmu akn menjagamu disana."

"jinjja? woaahhhhh gumawo appa. akhirnya baekkie bisa sekolah dengan normal juga. saranghae appa~" teriak baekhyun girang seraya memeluk ayahnya.

"ne..ne..sekarang bersiap-siaplah karena besok hari pertamamu disekolah yang baru."

"yes sirrrr!" teriaknya seraya berlari kekamarnya.

.

.

.

At K High School

.

Gedung megah dan besar. Patung ala bangsa roma berjejer rapi disetiap sudut. Lapangan yang luas hingga berhektar-hektar. Baekhyun menyipitkan matanya kearah jejeran mobil sport yang terparkir rapih dihalaman depan sekolah. Ia pun merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel miliknya. Menekan tombol yang tertera dilayar iphone lalu menempelkannya tepat ditelinga kanannya.

"Appa~ are you crazy? Look at this!" Baekhyun berteriak pada ponselnya.

Sebenarnya apa yang membuat baekhyun kesal? Bukan karena sekolah yang elit dengan berbagai macam fasilitas yang sangat lengkap, tapi karena penampilan baekhyun sekarang. Ia berpakaian bukan layaknya artis yang selalu bergaya modis. Tapi kini ia terlihat sangat culun. Catat! Culun! Dengan rambut disisir rapih, kerah yang diikat tinggi dan juga kacamata besar yang menggantung ditelinganya.

Oh my gosh. He is look like a nerd now!

Tahu kenapa? Ini semua karena usul dari sang ayah. Sang ayah mendapat kabar bahwa disekolah barunya ternyata banyak terdapat fansgirl baekhyun yang otomatis akan membuat keributan disekolah kalau mereka tahu baekhyun juga bersekolah disana. Dan alhasil ayah baekhyun memaksanya berpenampilan seperti sekarang ini.

Baekhyun bahkan tidak tahu alasan ayahnya menyuruhnya berpenampilan culun seperti sekarang ini dan itu membuat dirinya sangat kesal dan moodnya memburuk dihari pertama ia masuk sekolah. Bagaimana tidak kesal kalau kau dilihat dengan tajam oleh banyak pasang mata tetapi bukan karena terpukau oleh ketampananmu tapi karena keanehan cara berpenampilanmu. Hah~ sungguh tidak adil. Ingin rasanya baekhyun mencopot kacamatanya dan memperbaikin rambut klimisnya.

"Wow...who is he? a nerd?" ujar seorang namja yang seumuran dengannya, membuat teman-temannya tertawa terbahak-bahak.

Baekhyun mencebikkan bibirnya dan memutar malas kedua bola matanya.

"minggir. kau menghalangi jalanku." ujar baekhyun.

"woaaaa... dia berani juga rupanya." ujar namja itu seraya mencengkram pundak baekhyun, membuat baekhyun sedikit meringis kesakitan.

"hentikan perbuatanmu pada anak baru, jung daehyun." ujar namja berperawakan tinggi setinggi tiang gardu listrik (?)

"woaaa...who is he? pahlawan kesiangan datang rupanya," sindir daehyun.

Namja tiang itu kini beradu pandang dengan daehyun. Mereka terlihat seperti sedang berperang dengan menggunakan telepati.

"ada apa ribut-ribut pagi-pagi begini?" teriak Kim seongsangnim. "Daehyun, Chanyeol, kembali kekelas kalian!" teriaknya "Dan kau..." kim seongsangnim menatap baekhyun dengan dahi berkerut.

"Baekhyun...saem..." ujar baekhyun seraya membungkukkan badannya.

"ah ya...kau juga kembali kekelasmu. Bubar...bubar..." teriak kim seongsangnim dan mereka pun membubarkan diri.

Seorang namja dengan pin merah didada kirinya berjalan menghampiri baekhyun dan memperkenalkan dirinya. "Aku Youngjae. Yoo youngjae. Wakil ketua senat disekolah ini dan kau..."

"Baekhyun imnida... salam kenal sunbae." ujar baekhyun

"ah, jangan memanggilku sunbae. kita seumuran," ujar youngjae seraya tersenyum. "sedang mencari kelas 2A?"

Baekhyun pun menganggukkan kepalanya tanda ia mengiyakan perkataan youngjae.

"Kita sekelas. Ayo ikut denganku," ujar youngjae seraya merangkul pundak baekhyun.

Dan akhirnya baekhyun pun masuk kekelas barunya bersama youngjae.

"Yo nerd...kita bertemu lagi," sapa daehyun yang duduk dibangku paling belakang dengan mulut penuh permen karet.

Baekhyun memutar bola matanya dan memalingkan wajahnya. Ia sunggu malas berhadapan dengan namja bernama daehyu. Dan ia pun duduk dikursi kosonh dekat jendela, persis disamping namja berperawakan tinggi yang tadi pagi sempat menolongnya. Baekhyun melirik kearah namja yang duduk disampingnya itu lewat ujung ekor matanya. Tampan. Ooppsss. Baekhyun cepat-cepat menutup mukanya dan memalingkan wajahnya, menatap kearah pemandangan diluar jendela.

.

.

.

"apa kau belum juga menemukannya? gezzzz."

Pranggggg!

Serpihan kaca tersebar tak menentu, menimbulkan kilatan-kilatan cahaya yang terpantul dari serpihan kaca.

"Dia cucuku satu-satunya. Dan ketika polisi menemukan mayat anakku, mereka tidak menemukan mayat seorang bayi laki-laki. Jadi dia masih hidup!" teriak seorang namja tua.

"Kalian harus menemukannya. Atau...nyawa kalian sebagai taruhannya." ujar namja itu sarkastik dengan pistol yang menodong kearah 5 anak buahnya.

.

.

.

TBC or delete?

It's your choice!

Tergantung dari review para reader :3