Anime/Manga Naruto Masashi Kishimoto (bener gag sih tulisannya?)
Pantaskah Phantom
Mine Petra ft. Bean Sihombing
Sesal Kilov Yohime
,.,
Karena banyak yang minta Fanfic Sesalku dilanjutin dan minta sekuelnya. Nih, aku kasih. Tapi maaf kalau tidak seperti apa yang kalian harapkan sebelumnya. Soalnya ide yang keluar cuma ini. Hehe
,.,
Pairing:
Naruto X (Female) Sasuke
Warning:
Gag Jelas (GaJe)!, OOC, GS for Sasuke
,.,
Let's Read, Baby!
,.,
"Yo, Naruto. Bagaimana kakimu?" Sapa seorang jabrik coklat yang sedang menutup pintu kamar yang disapa.
"Lebih baik, aku rasa." Balas yang disapa dengan senyumnya. "Kau sendirian, Kiba?" lanjutnya dan menerima sesuatu yang diberikan Kiba padanya. "Apa ini?"
"Iya, aku sendirian. Memangnya siapa yang akan ikut bersamaku? Sasuke?" Balasnya dengan sedikit mengejek sahabatnya. "Itu titipan dari Hinata. Entahlah, aku tak tahu itu apa, sepertinya sebuah DVD." Balasnya dengan menyamankan pantatnya di kursi belajar Naruto. "Apa mungkin itu berisi isi hatinya Hinata padamu Naruto? Siapa tahu dia gerak cepat setelah tahu kau putus dari Sasuke." Simpulnya yang sekarang berlagak jadi detektif dan memasang wajah serius.
PUK
"Jangan memasang wajah serius Kiba. Sungguh, itu sangat tidak pantas. Haha." Ejeknya setelah melempar bantal pada Kiba.
"Sialan kau Naruto. Aku 'kan hanya menerka, siapa tahu itu benar. Atau bisa jadi itu berisi video bugil Hinata. Kau tahu sendiri 'kan tubuh Hinata yang aduhai." Balasnya dengan gerak tangan yang menurutnya menggambarkan tubuh Hinata. "Rasanya aku ingin meremas yang disembunyikan Hinata." Lanjutnya dan mulai melamunkan hal-hal yang tidak seharusnya.
PUK
"Oh, shit. Kiba! Berhenti sebelum kau benar-benar 'membangunkannya', brengsek." Kesal Naruto dengan melempar gulingnya ke Kiba.
"Hei! Berhenti melempariku, sialan! Kalau aku gegar otak bagaimana? Kau mau tanggung jawab, hah?!" balasnya dengan mengambil bantal dan guling yang tercecer di sekitarnya dan menaruhnya ke ranjang Naruto. "Kalau kau terangsang, tinggal masturbasi 'kan beres." Lanjutnya dan menjitak kepala Naruto. "Sekarang kita impas, brengsek." Sambungnya dan tersenyum meremehkan, kemudian duduk di ranjang yang di tempati Naruto.
"Argh! Sialan kau." Balasnya dengan mengelus kepala yang dijitak tadi. "Kau sih enak, bisa dengan gampang melakukannya. Kalau aku?" Sungutnya dengan menimpuk bantal ke Kiba lagi. "Untuk berdiri saja susah, malah kau suruh masturbasi." Dengusnya.
"Itu masalahmu, bodoh. Haha." Ejeknya dan membalas Naruto dengan menimpuknya dengan guling. "Makanya, patuhi peraturan lalu lintas walaupun sedang patah hati." Ejeknya lagi. "Oh iya, laptopmu mana? Aku juga mau nonton DVDnya dong." Tanyanya dengan mengitari kamar Naruto.
"Dipinjam Kurama." Jawabnya dan berusaha menyamankan posisinya untuk tidur. "Itu saja 'kan keperluanmu? Aku mau tidur. Sana pergi."
"Sialan kau, Naruto. Beraninya kau mengusir orang tertampan se-Konoha ini. Kau kira aku ini kurir apa? Yang hanya datang mengirimkan barang dan pergi setelah barang sampai tujuan?" Sungut Kiba dengan menyilangkan tangan di depan dada.
"Lho, bukan ya? Aku kira iya. Haha. Sudah, sana pergi. Kau ada latihan basket tiga puluh menit lagi 'kan?"
"Astaga! Kenapa kau tak bilang dari tadi. Ya sudah, kurirmu yang paling keren sedunia ini mau pamit. Bye temanku yang tidak keren. Haha." Balasnya dengan mengecek handphonenya dan berjalan ke pintu keluar. "Cepat sembuh yah, besok aku datang lagi. Jadi jangan rindukan aku yah sayang~." Lanjutnya dan keluar kamar dengan cepat sebelum terkena lemparan lagi dari Naruto.
"Huh, dasar."
,.,
"Nii-chan, ini makan malamnya." Kata seorang lelaki berumur empat tahun di bawah Naruto yang sedang membawa sebuah nampan yang merupakan makan malam Naruto. "Tou-san dapat undangan makan malam dari rekan kerjanya. Aku dan Kaa-san ikut. Naruto-nii tidak apa-apa 'kan ditinggal sendirian?" Lanjutnya dengan meletakkan nampan tersebut di meja samping ranjang Naruto.
"Oh, Kaa-san sudah bilang padaku tadi siang. Pergi saja. Aku tak apa di rumah sendirian." Balasnya dengan mulai melahap makan malamnya. "Kapan kalian berangkat?"
"Lima belas menit lagi. Naruto-nii butuh apa lagi?"
"Tolong bawakan laptopku ya. Aku bosan~." Jawabnya dengan nada agak manja.
"Naruto-nii tidak ada imut-imutnya menggunakan nada itu." Dengusnya dengan nada mengejek. "Okay. Aku ambil dulu di kamarku."
,.,
"Hai, apa kabar? Sudah seminggu ya semenjak hari itu?" Tertawa. "Aku tahu, kau tidak mau melihatku lagi. Dan aku tahu itu karena aku." Diam. "Kau tahu, setelah kata sakral itu. Aku menghubungimu. Tapi nomormu tidak aktif. Aku tahu, aku pernah bilang kalau setelah putus. aku tidak mau diganggu lagi olehmu. Tapi kau malah menonaktifkan nomormu hingga detik ini." Mengambil nafas. "Kau tahu. Selama seminggu aku menunggumu di jalan yang biasa kau lewati saat pulang dari sekolah. Tetapi, aku rasa kau tak pernah lewat sana. Aku juga tak berani menghubungi temanmu untuk tahu keadaanmu. Bahkan aku juga tidak berani memberikan DVD ini langsung kepadamu. Aku terlalu takut. Takut akan tatapan dan penolakanmu." Melihat ke atas. "Apakah kau tahu Dobe. Kau membuatku menangis setiap mengingat malam itu. Mengingat perjanjian bodoh yang aku buat. Rencana bodoh yang membuatku menyesal sampai detik ini." Air mata sudah keluar dari kedua mata sekelam malam itu. "Aku tahu. Aku memang pengecut bodoh yang mempermainkanmu. Seharusnya aku tahu bahwa kau sangat mencintaiku, dulu." Mencoba tertawa. "Yah. Dulu. Dan kalau boleh berharap. Aku ingin kau selalu mencintaiku, karena aku mencintaimu."
Gadis dalam video itupun memetik gitarnya dan memulai menyanyi dengan air mata yang masih turun dari manik-manik malamnya.
[intro] A
DC#m
Masih pantaskah kita bersama lagi [chorus]
BmA
Seperti dahulu engkau memelukku
DC#m
Apakah masih ada hatiku untukmu
BmA
Sedikit tentangku mewarnai hidupmuDC#mF#
Kini ku mau kembali padamu
BmE
Berat aku langkahkan kakiku
[chorus]
AC#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
DC#m
Masih pantaskah kita bersama lagi
BmA
Seperti dahulu engkau memelukku
DC#mF#
Kini ku mau kembali padamu
BmE
Berat aku langkahkan kakiku
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
AC#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
[interlude] DC#mBmA
DC#mF#BmE
[chorus]
AC#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
AC#m
Adakah kesempatan untuk diriku
Bm
Menjadi kekasihmu lagi
E
Tak akan aku ingkari
AC#m
Pantaskah aku..
BmE
Pantaskah aku..
[outro] A
"Maaf, lagunya jadi kacau." Memaksa untuk tertawa dan mencoba menghentikan air matanya. "Aku harap kau menghubungiku setelah menyaksikan ini." Tersenyum dengan air mata yang masih menetes.
,.,
From : 08586XXXXXXX
Bukalah e-mailmu.
Dengan ragu, gadis yang kedua matanya agak bengkak itu membuka e-mailnya dan ada keterkejutan di wajahnya melihat nama pengirim di inboxnya. Jantungnya berdebar makin keras, telapak tangannya mulai dingin, dan ada rasa tidak sabar saat mengunduh video yang dilampirkan orang yang ditunggunya selama ini. Saat unduhannya selesai. Dia yakin, dia tidak akan pernah bisa menyembunyikan senyum indahnya mulai saat ini.
,.,
Hoo~ akhirnya selesai. Eh, kalian penasaran dengan videonya? Beneran? Ciyus?
,.,
Intro : D A Bm G
DA
Girl your heart, girl your face
Bm
is so different from them others
AG
I say, you're the only one that I'll adore
D A
Cos everytime you're by my side
Bm
My blood rushes through my veins
A G
And my geeky face, blushed so silly oo yeah, oyeah
GA
And I want to make you mine
DA
Oh baby I'll take you to the sky
BmA
Forever you and I, you and I
DA
And we'll be together till we die
Bm
Our love will last forever
AGA D
and forever you'll be mine, you'll be mine
DABmG
O huu O huuu
DA
Girl your smile and your charm
Bm
Lingers always on my mind
A
I'll say, you're the only
G
one that I've waited for
"Kau sudah dapat pesanku? Itu nomorku. Handphoneku hilang saat aku kecelakaan. Yup, seminggu yang lalu aku kecelakaan. Saat rencanamu berhasil. Kau puas?" Cemberut. "Haha. Tenang saja, aku tidak marah padamu. Aku hanya kecewa padamu. Tapi sekarang sudah tidak." Tersenyum. "Oh iya, bagaimana suaraku, lebih bagus darimu 'kan? Haha. Terima kasih untuk isi dari DVDnya. Dan Sasuke, kau masih dan selalu pantas menajdi kekasihku. Aku mencintaimu Sasuke!" Lanjutnya dengan kedua tangan membentuk simbol cinta di atas kepalanya. "Hubungi aku kalau kau sudah menonton video ini. Okay!"
,.,
Bagaimana? Bagus? Gag? Berikan pendapatmu di kotak review yah ^-^
Pai-pai :-*