Back

Fandom: Persona 4

Create Time: 2/21/2013 01:45 PM
Modify Time: 2/21/2013 02:09 PM

Fandom: Persona 4
Disclaimer: ATLUS
Author: Okta
Rating: PG-13
Language: Indonesia
Warning: Major Spoiler game/manga/anime story. Shounen-ai, Shoujo-ai.
Pair: Yu/Yosuke. Chie/Yukiko. Teddie/Nanako.
Ship: Kanji/Naoto. Katsuragi/Yosuke. Yu/Rise. Yu/Naoto. Yu/Nanako. Yosuke/Nanako.
Satus: In-Progress
A/N: Cerita dimulai awal-awal saat Yu pindah ke Inaba dan tinggal bersama paman dan keponakannya.

Untitle

24 April
Hari ini adalah hari Minggu. Terlihat banyak orang berjalan hilir mudik di dalam stasiun. Ada beberapa anak muda yang ingin menghabiskan hari libur untuk berjalan-jalan bersama teman-teman mereka. Ada juga orang tua yang mengajak anaknya untuk berlibur. Memang banyak orang yang menggunakan kereta untuk berpergian ke kota di hari libur.
Yu bersama Kou dan Daisuke juga berada di stasiun Okina. Yu mendapat telepon dari Kou tadi malam yang mengajaknya pergi jalan-jalan bersamanya dan Daisuke.
Mereka bertiga baru saja sampai. Saat berada di tangga terbawah, Kou tiba-tiba bertanya pada Yu.
"Hei Narukami, apa kau lebih suka tempat ini ataukah tempat seperti Inaba?" Kou melihat ke kerumunan orang.
Yu melihat sekeliling kemudian melihat keatas langit dan memberi sedikit senyuman."Nah, aku suka Inaba." Dia menjawab dengan santai.
Kou mengangguk. " Apakah kota tempatmu berasal juga kota terpencil seperti Inaba Narukami? Aku yakin kamu mempunyai tempat untuk menghabiskan waktu luang daripada hanya ke Junes." Kou mengangguk lagi dan tertawa kecil.
"Hei, aku suka Junes.
Disana super nyaman dan mereka punya seperti, segalanya! Anak yang bernama Hanamura juga lucu." Daisuke memotong pembicaraan mereka.
"Hah? Apa hubungan itu semua dengan Hanamura?" Kou menjadi bingung dengan kata-kata sahabat karibnya itu." Tapi, kalau dipikir... hei Narukami. Kamu berteman dengan dia kan? Kalian kan satu kelas." Yu mengangguk. "Mungkin kapan-kapan kita berempat bisa pergi bersama." Kou terlihat bersemangat.
Saat Kou bercakap-cakap dengan Yu atau lebih tepatnya memberi pertanyaan, Daisuke memandang sekeliling. Matanya tiba-tiba melihat orang yang dia kenal. Bahkan orang itu baru saja dibicarakan.
'Sepertinya dia panjang umur.' Daisuke menyeringai. "Nah, bukankah itu Hanamura?" Yu dan Kou langsung berpaling kearah dimana Daisuke sedang memandang.
"Huh, dia bersama seseorang." Kou kini dapat melihatnya dengan jelas. "Sepertinya aku belum pernah melihat orang yang bersamanya Jadi bukan teman sekolah kita."
Yu kini memperhatikan mereka dengan seksama dan memang, orang yang bersama Yosuke bukan dari sekolah mereka. Tapi, Yu merasa...
Tiba-tiba Daisuke berteriak dengan cukup keras.
"Hanamura!" Dan melambaikan tangannya keatas. Orang-orang yang berada disekitar mereka hanya memandang dan beberapa ada yang berbisik.
"Anak-anak zaman sekarang..." Seorang kakek menggelengkan kepalanya.
Yosuke menengok ke kanan-kiri. Mendengar namanya dipanggil lagi, dia menemukan siapa yang memanggilnya. Yosuke terlihat menggunakan kaos orange dan jaket putih. Headphone orange-nya terpasang di lehernya seperti biasa .
Yu dan yang lain melihat dia menarik orang yang bersamanya sambil menunjuk kearah mereka. Yosuke dan temannya mulai berjalan mendekat.
"Yo, Narukami!" Yosuke lalu memandang Kou dan Daisuke. "Ichijo dan Nagase. Apa ini ada perkumpulan?" Yosuke memandang mereka bertiga.
"Yeah, berkumpul di luar kegiatan olahraga." Daisuke menimpali sambil tersenyum. "Kami juga baru saja membicarakanmu."
"Huh?" Yosuke jadi curiga.
"Hanamura, siapa nih?" Kou bertanya.
"Oh, iya. Maaf lupa." Yosuke menggaruk pipinya. "Dia Tamura Katsuragi. Teman sekolahku dulu."
Ketika Yu melihat lebih jelas siapa orang yang bersama Yosuke, dia teringat sesuatu.
"Huh, Narukami. Ada apa?" Yosuke memperhatikan bahwa wajah Yu seperti menyadari sesuatu.
"Ck, ck Hanamura... kau tidak sopan." Kou berkacak pinggang sedangkan Daisuke langsung merangkul Yosuke.
"Kau belum memperkenalkan kami." Daisuke mengacungkan jempolnya kedirinya sendiri. "Aku Daisuke Nagase." Dia lalu menunjuk Kou. "Kou Ichijo." Kemudian menunjuk Yu. "Yu Narukami." Dan membentuk tanda peace. "Kami teman sekolah Hanamura." Katsuragi tersenyum. Dia mengulurkan tangan. Saat berjabat tangan dengan Yu, dia memperhatikan.
"Ah... sepertinya kita pernah bertemu?"
Yosuke langsung seperti "Heeh?" Dia memandang Yu dan Katsuragi bergantian. "Yang di stasiun." Katsuragi memberitahu.
Yu mengangguk."Yah, waktu itu."
"Kau pernah bertemu Katsuragi, Narukami?"
Yu menatap Yosuke. "Ya, waktu berada di stasiun saat aku akan ke Inaba."
Katsuragi kini juga menatap Yosuke. "Waktu itu aku membaca sms darimu dan Kogan menabrak seseorang karena berjalan kebelakang. Itu sekitar dua mingguan yang lalu."
"Oh..." Yosuke mengernyitkan dahinya. Kou dan Daisuke saling pandang.
"Hei, sejak kapan kalian kenal?" Daisuke tiba-tiba bertanya pada Katsuragi.
"Hm? Kami satu kelas hanya setengah tahunanan. Hanamura pindah bulan April kalau tidak salah." Yosuke mengiyakan. Kemudian dia mengacungkan jari telunjuknya kearah Katsuragi. "Katsuragi! Kau memberiku ramen instan. RAMEN INSTANT!" Yosuke melepaskan dirinya dari Daisuke. "Saat aku akan pindah." Kini dia berdiri di depannya.
Katsuragi tertawa mendengarnya. "Hahaha...sudah kubilang, yang penting kan bagaimana perasaannya, bukan barangnya." Mendengar itu, Yosuke menjulurkan lidahnya.
"Kalau tidak salah, kamu memberitahu kalau ada festival disekolah dan kamu harus berlari untuk mengambil sayuran?" Katsuragi bertanya pada Yosuke.
"Oh... waktu itu-kah Hanamura?" Daisuke menjentikkan jarinya.
"Hei, sudah. Jangan diungkit." Yosuke menjadi sedikit canggung.

Mereka kemudian bercakap-cakap.

"Hanamura, kalo tidak cepat. Nanti filmnya keburu dimulai." Katsuragi mengecek jam di ponselnya. Yosuke yang tengah berdebat dengan Kou langsung melihat jam di ponsel yang Katsuragi pegang.
"Oops," Dia kemudian melihat mereka bertiga.
"Heeh? Kamu mau pergi Hanamura?" Kou bertanya.
"Iya. Sorry, harus segera pergi. Atau nanti bisa telat." Dia tertawa. "Sampai jumpa besokdi sekolah!" Dia kemudian menggeret Katsuragi pergi.
"Yo!" Daisuke menyahut sambil melambaikan tangan.
"Hn." Yu memperhatikan mereka diantara kerumunan. Yu melihat Katsuragi menengok kebelakang dan sedikit tersenyum. "Hm?" Yu meletakkan jarinya di dagu.
"Ada apa Narukami?" Kou melihat Yu dengan bingung.
"Tak ada apa-apa."
"Yosh! Kalau begitu. Kita juga pergi bersenang-senang seperti mereka!" Daisuke kemudian mendorong Yu dan Kou berjalan ke arah yang berlawanan.

-Mereka bertiga bersenang-senang. Tapi, ada sesuatu yang mengganjal di pikiran Yu.-

Chap2
Sampai di rumah, Yu makan malam bersama Nanako. Mereka tidak menunggu Dojima karena ayah Nanako telah menelepon untuk memberitahu kalau dia akan kerja lembur.
Selesai membereskan makan malam mereka, Yu mengucapkan selamat malam kepada Nanako yang masih menonton televisi dan pergi duduk di kasurnya dan mengingat kejadian dua mingguan yang lalu.

Saat menunggu kereta yang akan membawanya ke Inaba, Yu sedang melihat ponselnya saat tiba-tiba seseorang menyenggolnya dari belakang. Kontan saja ponsel yang sedang dipegangnya terjatuh.
"Wah, maaf!" Orang yang menyenggolnya itu langsung buru-buru meminta maaf.
"Kau bodoh." Salah seorang temannya mengatainnya.
Tiba-tiba seorang lagi mengambil telepon yang terjatuh itu dan memberikannya padanya.
"Untung saja sepertinya tidak ada kerusakan." Seorang pemuda berambut berombak itu tersenyum.
"Nah, tidak apa. Terimakasih." Yu mengangguk.
Mereka kemudian pergi meninggalkan Yu. Tak berapa lama, terdengar suara speaker di stasiun.
'Perhatian, sesaat lagi kereta akan segera tiba. Mohon berdiri dibelakang garis kuning. Terimakasih'

"Jadi, dia teman Hanamura.." Yu merebahkan dirinya. 'Teman-temanku di sekolah dulu...' Yu kemudian memandang langit-langit.

Hari-hari pun berlanjut.
Pergi ke sekolah.
Keluar-masuk televisi dan bertemu Teddie.
Mencari petunjuk tentang kasus yang tengah terjadi dan beberapa kejadian yang telah dilalui olehnya.
Chie telah mendapatkan persona miliknya.
Yukiko yang akhirnya dapat diselamatkan dan juga mendapatkan persona miliknya sendiri.
Yu tersenyum saat mengingat bagaimana Teddie bertingkah di depan Yukiko dan juga bagaimana Yukiko tertawa saat melihat Chie memakai kacamata aneh buatan Teddie.
Yu bangun dari tempat tidur. Dia tidak pergi kesekolah walaupun baru hari sabtu karena hari ini adalah hari Golden Week.
Tanggal 3 Mei adalah hari yang dinanti-nanti keponakannya. Nanako senang sekali saat ayahnya berjanji akan mengajak mereka kemping, tetapi ternyata paman Dojima tidak bisa menepatinya karena ada hal tak terduga dengan kasus yang tengah terjadi. Yu sedikit mengepalkan tangannya. Jika saja dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tentang bagaimana ada legenda saluran tengah malam. dia dan teman-temannya dapat masuk ke dalam dunia televisi. Bertemu Teddie, sesuatu seperti maskot beruang yang tinggal didalamnya dan membantu mereka. Bahwa ada seseorang yang sengaja melempar para korban ke dalam televisi dan kabut bayangan yang sebenarnya menjadi penyebab kematian mereka, pasti pamannya tidak akan pernah percaya. Apalagi tentang kekuatan PERSONA yang didapatnya.
Yu menghembuskan nafas panjang. Muncul sedikit rasa pusing di kepalanya tetapi tidak dia hiraukan.
Selesai mandi dan berpakaian, Yu kemudian turun ke bawah. Dilihatnya Nanako tengah menonton televisi.
Saat mendengar derap langkah, Nanako menoleh dan tersenyum. "Selamat pagi Onii-chan." Nanako memberi salam.
"Pagi." Yu tersenyum pada keponakannya itu.
Tiba-tiba terdengar bunyi bel. Saat Yu membuka pintu, didapatinya Chie yang berada diseberang pintu.
"Oh... untung kamu ada dirumah. Hei, jika kamu tidak ada acara, mau ikut pergi ke suatu tempat? Yukiko juga ikut." Chie terlihat ceria. Dia kemudian menyadari bahwa ada Nanako. Chie mengetahui keponakan Yu karena Yu pernah bercerita. "Bagaimana denganmu Nanako-chan. Apa kamu mau ikut?"
Nanako yang tiba-tiba ditanya langsung gugup. "U-um..." Dia menatap Yu. Yu tersenyum.
"Apa kamu mau ikut bersama kami Nanako?" Yu bertanya dengan lembut.
"Uh, jadi aku boleh ikut?" Nanako bertanya takut-takut.
"Tentu saja boleh." Chie menjawab sambil tersenyum.
Nanako terlihat senang. Walau dia tidak jadi pergi bersama ayah dan kakaknya kemping. Kini dia duduk bersama teman-teman kakaknya di Junes.

Nanako telah berkenalan dengan mereka satu persatu.
Salah seorang teman kakaknya bertanya kepada kakak yang berada disebelahnya.
"Kenapa kamu membawa Nanako-chan ke tempat seperti ini disaat Golden Week?" Dilihatnya kakak berambut orange, 'Yosuke Onii-chan.' Nanako bicara dalam hati. kepada kakak yang tadi mengajaknya. 'Chie-chan'
"Huh, lalu harus kemana?" Chie bertanya dengan sedikit kesal.
Nanako menatap mereka dan dengan wajah yang ceria dia memberitahu. "Aku suka Junes!" Nanako tersenyum. Hal itu membuat Yosuke agak kaget. "Na nanako-chan..."
Yukiko dan Chie tertawa melihat ekspresi Yosuke.
Mereka mulai bercakap-cakap. Yu merasa sedikit lega bahwa hari ini dia dapat sedikit melupakan masalah yang tengah terjadi dan berkumpul bersama teman dan keponakannya. Didengarnya Chie dan Yukiko membicarakan benda-benda lucu pada Nanako. Yosuke juga terlihat lebih santai. Dia tersenyum.
"Nanako-chan. Mau kutraktir?" Yosuke mengedipkan sebelah matanya.
"Oh... apa Hanamura 'The Prince of Junes' yang mau mentraktir?" Chie mengangkat tangan. "Traktir!" Chie bersorak. "Benar kan, Yukiko?"
"Satonaka, aku hanya mau mentraktir Nanako-chan. Lagipula, kalo kamu pasti maunya steak." Yosuke memutar bola matanya. Dia lalu menatap Nanako yang agak kebingungan. Chie berpura-pura mendengus kesal.
"Hanamura-kun. Jangan-jangan kamu mau mentraktir Nanako-chan karena dia bilang suka Junes?" Yukiko tertawa geli ketika wajah Yosuke seperti 'Tertangkap basah.'
"Amagi-san! Bukan begitu." Yosuke menggaruk kepalanya.
"Aku cuma bercanda Hanamura-kun." Yukiko mengerlingkan matanya kepada Chie.
"Haah, Amagi-." Dia kemudian memandang Nanako lagi."Apa yang Nanako-chan mau?" Yosuke kini berdiri.
"Oh..." Nanako melirik kearah Yu. Yu mengangguk. "Baiklah..." Nanako mulai berdiri juga "Soda. Takoyaki." Wajah Nanako memerah saat dia menjawab dengan antusias.
"Ok! Mari kita pergi." Yosuke dan Nanako pergi untuk membeli makanan.
Pada akhirnya, Yosuke membeli soda untuk semuanya dan Takoyaki yang Nanako pesan mereka makan bersama-sama.
Saat hari menjelang sore, mereka pun bubar dan pulang kerumah masing-masing dengan puas. Di perjalanan pulang, Nanako bernyanyi 'Junes jinggle bel.'

Chapter3
Dikamar Yu.
Pip pi pipipiip...
Yu mengangkat teleponnya.
"Moshi-moshi." Yu mendengar suara sesuatu berisik kemudian terdengar suara laki-laki.
"Hei partner. Ini aku." Yu dapat mendengar kalau suara Yosuke agak gugup. "Uh. Mungkin ini terdengar agak aneh setelah kita berkumpul bersama hari ini. Tapi, maukah besok berkumpul lagi? Ajak Nanako-chan juga."
"Ok." Yu langsung menjawab dengan singkat dan padat.
"Wow, kamu menjawab dengan cepat." Suara Yosuke terdengar gugup lagi.
"Apa kita bertiga..." Belum sempat Yu meneruskan, Yosuke sudah memotongnya. "Oh, um aku juga akan mengajak Ichijo dan Nagase. Tanya Nanako-chan ingin pergi kemana." Terdengar beberapa jeda. "Sampai besok." Yosuke pun menutup teleponnya.

Keesokan hari. 4Mei
Yosuke kini berada di rumah Yu. Paman Dojima belum kembali dari kantor kepolisian sehingga hanya mereka berdua yang ada dirumah.
"Ok Nanako-chan, kamu mau kemana hari ini?" Yosuke bertanya.
Nanako sebelumnya telah diberitahu oleh Yu dan merasa senang sekali.
"JUNES!" Nanako berteriak.
"Huh?" Yosuke agak tak percaya dengan apa yang dia dengar. "Baik-lah?" Dia menjawab tidak begitu yakin.
Mereka bertiga kini berada di Junes. Nanako melihat sekeliling dengan mata yang berbinar. Bagaimanapun dia pernah pergi ke Junes, tetapi selalu saja ada sesuatu yang baru dan belum dilihatnya.
Saat Nanako mengetahui Yosuke bekerja disini, dia langsung antusias bertanya tentang macam-macam. Yosuke pun menjawabnya dengan senang hati.
Mereka berdiri di dekat televisi dengan layar yang lebar.
"Huh, Ichijo dan Nagase belum datang." Yosuke mengecek jam di ponselnya.
"Onii-chan..." Nanako menyentuh layar televisi. "Televisi ini lebih besar dari yang ada dirumah." Nanako kemudian berpaling menatap Yu. "Sepertinya kita bisa muat jika kita bisa masuk ke dalam."
GLEK
"Ah, Nanako-chan. Itu tidak akan mungkin." Yosuke mengibaskan tangannya. "Iya kan partner?" Yosuke bertanya pada Yu.
"Partner? Yosuke Onii-chan. Kenapa memanggil Onii-chan partner?" Nanako menjadi penasaran. Dia juga mendengar kata-kata itu kemarin. "Bukankah nama Onii-chan Yu Narukami Onii-chan?" Wajah Nanako memerah saat mengatakan nama lengkap Yu.
"Um..." Yosuke bingung harus menjawab bagaimana.
"Nanako." Suara Yu membuat Nanako dan Yosuke berpaling padanya. Dengan ekspresi serius, Yu menjawab pertanyaan keponakannya. "Nanako, partner dapat diartikan teman atau rekan. Hanamura dan aku adalah teman dan kami juga satu kelas." Nanako mendengarkan penjelasan Yu dan menganguk.
"Jadi begitu?" Nanako sedikit mengerti dan tersenyum. Dia kemudian melihat-lihat lagi.
"Uh, Narukami." Yosuke terlihat seperti bermasalah. "Maaf jika tiba-tiba aku memanggilmu seperti itu." Yosuke melihat selain kearah Yu. "Saat kamu melihatku dan sisi diriku yang gelap, aku merasa kamulah orang yang benar-benar mengetahui bagian buruk dari diriku dan tetap menerimaku." Yosuke terlihat malu. "Apalagi saat kita menyelamatkan Amagi. Aku tiba-tiba merasa ingin memanggilmu dengan sebutan partner." Yosuke menggaruk pipinya. " Uh, aku tanpa sadar kemudian jadi memanggilmu partner tanpa tahu apa kamu merasa keberatan atau tidak..." Yosuke mulai bicara ngelantur. "Aku akan berhenti-"
"Aku tidak keberatan." Yu memotong kata-katanya. Yosuke langsung menatap Yu. Wajahnya memerah lagi.
"Uh, kalau begitu bagus.. um," Dia gelagapan. "Terimakasih?" Dia lalu menunduk untuk menyembunyikan wajahnya.
"Sama-sama," Sedikit tersungging senyuman di bibir Yu. "Partner." Yosuke langsung menengok ke depan dan wajahnya bertambah merona.
"Yosuke Onii-chan?" Nanako tanpa mereka sadari ternyata telah berdiri di dekat Yosuje. "Apa Onii-chan sakit? Wajah Onii-chan merah." Nanako menjadi khawatir.
"Ah.. hahaha. Jangan khawatir Nanako-chan. Aku hanya senang karena Nanako-chan terlihat senang. Wajah Nanako-chan juga agak merah." Mendengar itu Nanako menyentuh pipinya dan melihat kearah kaca. Dia dapat melihat pipinya agak merah karena dia sangat senang.
"Oh..."

-Yosuke. Kamu berbohong pada Nanako.-

Ponsel Yosuke berdering. Dia kemudian membukanya.

INBOX
[Nagase]
Maaf Hanamura. Kou tiba-tiba sakit perut setelah makan makanan yang ternyata sudah kadaluarsa. Aku harus mengantarnya kerumah sakit. Jadi kami tidak bisa datang.

"Eh?" Yosuke lalu membalas email itu. Yu memperhatikannya. Selesai mengetik, Yosuke lalu memasukkan ponselnya dan melihat kearah Yu. "Ichijo dan Nagase tidak bisa datang." Dia memberitahu. "Ichijo kerumah sakit karena makanan kadaluarsa." Wajahnya sudah normal lagi. "Jadi, hanya kita bertiga... tidak apa-kah Nanako-chan?" Yosuke bertanya.
"Mngh..." Nanako menggeleng. "Aku sudah senang bersama Onii-chan dan Yosuke Onii-chan."
"Oh Nanako-chan!" Yosuke sekarang benar-benar gemas. "Kamu imut sekali."
Mendengar itu, Nanako terkejut. "A..aku tidak imut." Nanako menyangkal dengan malu-malu.
"Nah, kamu imut Nanako." Yu mengangguk membenarkan.
"Onii-chan!"

-Mereka bertiga menghabiskan waktu di Junes dan bersenang-senang.-

Next: "Uh, kami hanya sepasang kekasih yang sedang pacaran. Tak perlu dihiraukan." Yosuke berusaha bersikap normal. "Iya kan, Satonaka."
"Sepasang kekasih?" Chie mengernyitkan keningnya.
"Huh, pacaran di dekat kotak pos?";) Pemuda itu bertanya dengan penuh keraguan.
"Er..." Yosuke melirik kotak pos di dekatnya.
"! Kalau tidak salah, aku melihat kalian kemarin." Dia menyadarinya.
"CRAP. Kita ketahuan!" Yosuke langsung menarik tangan Chie. "Satonaka, lari!"
"Eh!"Chie berusaha menggerakkan kakinya sesuai dengan rhytme Yosuke.
"Tung-tunggu!"